Home / Romansa / Tiba-Tiba MS. CEO / kerjasama apa?

Share

kerjasama apa?

Author: Say sheeva
last update Last Updated: 2024-08-17 10:05:52

Sementara di luar sana ada Agatha yang memergoki mama nya ada di sini. “Sejak kapan di sini, Ma? Ada apa?”

“Mau bertemu denganmu, tapi kata sekretaris belum datang.” Jawab Emmy berusaha tenang.

“Ada perlu apa?” tanya Christopher curiga.

Belum sempat mama nya menjawab, ada panggilan masuk dari istri pura-puranya. “Sebentar, ma.”

“Halo, ada apa, sayang?” tanya Christopher membuat Agatha kaget dengan panggilan tersebut.

“Sa-sayang?” tanyanya mengulang kalimat itu dengan nada tidak percaya.

“Mama ada di sini, mau bicara apa? Atau kita ketemu di ruangan saja, ya…” jawab Christopher berusaha memberi kode kepada istrinya yang kebetulan langsung paham.

“Tidak usah! Pekerjaanku menumpuk, ada yang ingin aku bicarakan mengenai kita.” Tolak Agatha.

“Katakan saja,” jawab Christopher sembari melirik mamanya.

“Teman kerjaku yang bernama Eny, sepertinya mengetahui sesuatu tentang kita, sejak kedatanganku, dia terus menyindir dengan mengatakan jika aku sudah menikah dengan sesama pegawai sini.” Jawab Agatha membuat Christopher geram dan seketika melirik ke arah mamanya dengan tatapan tajam.

“Apa jangan-jangan, mama yang memberitahukannya? Atau bisa saja mama meminta Eny untuk mengorek informasi?” batinnya menduga-duga dan terus menatap mamahnya dengan tajam.

Setelah panggilan terputus, dirinya langsung mengajak Emmy menuju ruang kerjanya. “Sial! Aku kurang cepat!” batin Emmy kesal, ingin menolak tapi takut membuat anaknya curiga.

Setibanya di ruang kerja, tanpa basa-basi, Christopher langsung menanyakan, “Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, tapi tolong, mama jawab jujur.” Suasana mendadak tegang karena ucapannya yang terdengar serius.

Lalu, Emmy memberi waktu kepada anaknya untuk mengeluarkan apa yang ingin ditanyakan, meskipun di dalam hati suasananya tengah deg-degan lantaran ketahuan Christopher berada di sini.

Christopher terus mendesaknya untuk jujur, apa tujuannya datang ke sini. Namun, Emmy selalu beralasan jika hanya ingin bertemu dengan anaknya saja, tidak lebih.

“Tolong, jangan berbohong, Mah!” ucap Christopher menatap dengan tajam.

“Tidak ada untungnya juga berbohong, bagaimana keadaan perusahaan? Apakah mengalami kemajuan yang signifikan? Wajar, jika orang tua menanyakan bagaimana bisnis anaknya.” jawab Emmy selalu bisa lolos dari kecurigaan anaknya.

“Perusahaan sangat baik bahkan banyak tander besar yang masuk. Rasanya, tidak perlu khawatir sampai segininya, Mah.” jawab Christopher masih tersisa rasa curiga, terlebih, mamahnya terkadang menampakkan gestur tidak nyaman.

“Baguslah, senang mendengarnya, kalau begitu, mamah pulang dulu.” pamit Emma.

Bukannya membiarkan orang tuanya pulang, justru, Christopher menahan supaya tetap berada di sini. Sejak tadi, dirinya sudah berusaha untuk bersikap percaya kepada semua ucapan mamahnya. “Tunggu dulu! Ada hubungan apa antara mamah dengan salah satu karyawanku?”

Emma yang mendengar pertanyaan anaknya, langsung seketika terdiam beberapa saat sambil memikirkan alasan yang tepat, meskipun dalam hati, dirinya bertanya-tanya, darimana anaknya tau?

“Kenapa menanyakan hal seperti itu? Hubungan apa yang kamu maksud, Christopher?” tanya Emma pura-pura tidak tau.

“Hubungan kerja sama, misalnya....” sindir Christopher semakin terlihat jelas wajah cemas mamahnya. “Benar dugaanku, ada sesuatu yang tengah direncanakan,” batinnya.

“Kerja sama? Tidak ada, di sini semuanya karyawanmu, untuk apa mamah melakukan kerja sama? Kayak mamah gak punya karyawan saja!” protes Emma.

“Bukan kerja sama dalam hal bisnis, melainkan sebuah strategi, misalnya.” sindir Christopher lagi.

“Tidak ada, jangan asal menuduh jika tidak ada buktinya! Mamah tersinggung!” protes Emma.

“Rasanya aneh saja, mengapa pagi hari sekali sudah tiba di sini dan posisinya habis dari kantorku? Jika memang mencariku untuk menanyakan perkembangan perusahaan, seharusnya, mamah tetap menunggu di ruang kerjaku.” desak Christopher.

“Terserah! Jika tidak ada bukti, jangan menuduh! Mamah tidak menyangka, setelah menikah dengan wanita itu, sifatmu jauh berbeda!” keluh Emma ingin beranjak pergi.

Christopher tidak bisa menghentikan langkah kaki orang tuanya, lantaran, apa yang dikatakan memang benar, jika dirinya memang belum memiliki bukti yang cukup. Semua masih dalam praduga saja, tapi, rasanya memang nyata.

Sedangkan Emma, setelah keluar dari kantor anaknya yang menjulang tinggi, perasaannya sangat lega dan seperti terbebas dari cengkraman binatang buas. Berulang kali mengucap syukur dan mengatur pernafasannya.

“Jika terlalu lama di dalam, yang ada semuanya bakal terbongkar karena jangan sampai membuat anakku curiga.” gumamnya lalu memerintahkan supir pribadi untuk pulang. Rasanya pusing sekali habis menghadapi anaknya yang semakin kritis.

Lalu, Christopher menghubungi Agatha melalui sambungan telepon kantor.

Halo, selamat pagi, dengan Agatha Cecillia Cameron di sini, ada yang bisa saya bantu?

Agatha, ini aku, Christopher.

Oh, ada apa, Tuan?

Aku ingin mengatakan sesuatu, sepertinya, apa yang menjadi praduga kita memang benar, jika mamahku tengah bekerja sama dengan salah satu karyawan di sini. Soalnya, ketika aku tanya, ekspresi cemas sangat terlihat dalam gesturnya.

Lalu, apa yang harus kita lakukan, Tuan?

Belum sempat suaminya menjawab, panggilan sudah terputus karena ada Rebecca yang tiba-tiba datang. “Mau apa lagi, hmm?” tanyanya ketus.

“Tentu saja karena rindu padamu,” jawab Rebecca begitu mudahnya, tanpa ada rasa malu sama sekali.

“Maaf, lebih baik pulang, aku lagi badmood!” usir Christopher malas menanggapi perempuan seperti yang ada di depannya. Sudah berulang kali ditolak dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, masih saja mengejar.

“Jahat sekali, aku sudah jauh-jauh datang kemari.” protes Rebecca hendak mendekati pria idamannya.

“Tetap di situ!” pekik Christopher sangat tegas, lalu tangannya menekan telepon yang terhubung ke Agatha. Tanpa menunggu lama, sekretaris sekaligus istri pura-puranya sudah tiba.

Awalnya, Agatha terkejut melihat Rebecca datang, terlebih menggunakan pakaian yang sangat tidak sopan. “Sengaja menggoda?” sindirnya dengan tatapan sinis.

“Cuaca panas! Tidak mungkin aku menggunakan sweeter!” jawab Rebecca tak kalah ketus.

“Masih banyak model pakaian lain yang lebih pantas digunakan, memang sengaja saja menggunakan model seperti itu untuk menggoda bos saya.” tebak Agatha.

“Jaga ucapanmu! Mau saya menggoda atau tidak, itu bukan urusanmu! Di sini kamu hanya karyawan, jadi, lebih baik kerja yang becus!” pekik Rebecca emosi, tangannya hampir menampar pipi Agatha namun ada tangan lain yang mencegahnya.

“Berani sekali ingin melukainya!” ucap Christopher penuh penekanan sembari menghempaskan tangan Rebecca kasar.

“Pergi sendiri atau aku panggilkan sekuriti!” gertaknya tidak main-main.

Rebecca hanya terdiam sembari terus menatap Agatha dengan sangat tajam, dadanya bergemuruh lantaran sangat emosi. Melihat itu, membuat Agatha justru merasa heran.

“Ada apa terus menatap saya seperti itu? Tersinggung?” tanya Agatha tersenyum miring.

“Apa perkataanku kurang jelas, Rebecca!” pekik Christopher dengan suara lebih meninggi.

“Kalian semua menyebalkan!” umpat Rebecca lalu keluar dari ruangan Christopher dengan perasaan yang sangat amat marah.

Setelah situasi mulai kondusif, akhirnya Agatha bertanya, “Ada apa memanggil saya, Tuan?”

“Bukan masalah pekerjaan, melainkan aku ingin kamu mengurusi Rebecca supaya segera pergi dari sini, muak rasanya melihat kedatangannya yang tiba-tiba.” jawab Christopher.

“Anda pria yang lemah dan kurang tegas!” cibir Agatha membuat Chritsopher tersinggung.

Dengan sekali gerak, sudah mampu mengunci tubuh istrinya di pojok tembok, yang membuat Agatha tidak bisa lolos dari sisi manapun. Jantungnya berdegup sangat kencang, karena tatapan suaminya sangatlah tajam dan menakutkan. “Apa yang kamu katakan?”

Related chapters

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Rebecca terus menggoda

    Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang tengah menatap keduanya dari kejauhan dengan eskpresi penuh dendam dan amarah. “Gue tidak sudi jika harus saingan dengan sekretaris yang kecantikannya tidak ada seujung kuku pun dibandingkan gue!”Rebecca tidak terima jika ada seseorang yang mencoba bersaing dengannya, terlebih jika orang itu bukanlah selevel. Ia merasa jika hal tersebut merupakan suatu penghinaan yang mutlak, makanya dengan segera ia mencari tau siapa sekretaris itu agar nantinya bisa memikirkan cara bagaimana menjauhkan mereka.****Siang hari, Rebecca sudah kembali datang ke kantor Christopher dengan membawa beberapa makanan serta minuman. Melihat suami sekaligus bosnya ada tamu, membuatnya enggan melangkahkan kakinya menuju kantin padahal perut sudah sangat keroncongan.“Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?” sapa Agatha dengan senyum ramah, dirinya tidak menyadari jika yang ada di depannya merupakan Rebbecca, wanita yang sempat membuatnya serta Christopher bersitegan

    Last Updated : 2024-08-19
  • Tiba-Tiba MS. CEO   Lunch

    “Aku gak mau, Christopher!” protes Agatha hendak berdiri dari meja makan namun berhasil di tahan suaminya.“Diamlah!” bisik suaminya penuh penekanan. “Jangan sampai membuat malu!”“Aku sudah makan, perutku sangat kenyang, mengapa tidak makan apa yang di bawa Rebecca saja?” tanya Agatha kesal.“Karena tidak ada istriku di sana, aku tidak mau nantinya salah paham.” Jawab Christopher membuat istrinya geli mendengarnya.Karena tidak mau berakhir panjang, akhirnya ia memilih diam sembari bermain ponsel.“Siapa yang tengah berkirim pesan denganmu?” tanya Christopher penasaran.“Bukan urusanmu, jangan ikut campur.” Jawab Agatha sama sekali tidak menoleh.“Agatha! Jangan memancing emosiku.” Tegur suaminya menatap tajam.“Apa harus aku memberitahu siapapun yang tengah berkirim pesan denganku? Bahkan meskipun itu kakakku sendiri?”

    Last Updated : 2024-08-20
  • Tiba-Tiba MS. CEO   Bertemu teman lama

    “Aaaaaa…….” Teriak Agatha sembari menutup mata dan kedua telinganya dengan tangan.“Turun!” bentak Christopher menggedor kaca mobil yang hampir menabrak istrinya.“Maaf, Tuan…. Saya tidak sengaja,” ucap seseorang membuka jendela mobilnya.“Punya mata gak? Anda hampir saja menabraknya!” bentak Christopher murka lalu pemilik mobil pun turun untuk memastikan keadaan.“Maaf, apa anda baik-baik saja?” tanya penabrak dengan suara lembut kepada Agatha yang tengah menundukkan kepalanya.“I-iya….” Jawabnya sembari mendongakkan kepala hingga mereka berdua saling melihat wajah satu sama lain.“Loh, Agatha? Ternyata kamu.” Tanya penabrak terkejut begitu juga dengan Agatha.“Siapa dia?” batin Christopher menatap penabrak sangat tajam.“Ka-kamu?” tanya Agatha sembari mencoba mengingat.“Ah, rupa

    Last Updated : 2024-08-20
  • Tiba-Tiba MS. CEO   Salah paham

    Agatha menimang dengan matang ajakan temannya itu, ingin sekali dirinya bertemu, namun entah mengapa, ada perasaan takut jika nantinya terjadi kesalah pahaman.Bukan ada maksud lain dirinya ingin bertemu Arnes, karena dulu, temannya itu selalu membantunya dan ada di kala susah, kebaikan-kebaikan yang selalu diberikan, membuat Agatha merasa tidak adil jika belum membalasnya.Setelah berpikir dengan panjang, akhirnya setuju untuk bertemu di salah satu kafe yang letaknya tidak jauh dari kediamannya, yaitu Bowerly Caffe.Kebetulan, Arnes datang lebih dulu, dirinya sangat excited untuk kembali bertemu Agatha. “Aku tidak akan membiarkan kesempatan ini hilang begitu saja.”Tidak berselang lama, orang yang sedang ditunggu akhirnya datang juga. Agatha terlihat sangat cantik dengan balutan dress berwarna hitam selutut dengan rambut yang dibiarkan tergerai bebas.“Maaf, sudah lama nungguin ya?” ucap Agatha t

    Last Updated : 2024-08-20
  • Tiba-Tiba MS. CEO   Provokasi Rebecca

    Ketika perseteruan belum usai, ada seseorang yang ikut menimpali secara tiba-tiba. “Wah…. Sepertinya terjadi sesuatu nih, seru kayaknya.”“Dia siapa lagi?” tanya Arnes memastikan.“Jangan-jangan kamu yang memberitahu Tuan Christopher jika ada aku di sini, iya kan?” tuduh Agatha.“Menuduh tanpa bukti termasuk fitnah!” tegur wanita yang tiba-tiba datang di tengah perdebatan ketiganya, ternyata adalah Rebecca.Karena sudah muak dengan perdebatan sengit yang tengah terjadi, ditambah kehadiran Rebecca semakin merusak suasana, akhirnya Christopher segera menarik paksa tangan istrinya, “AYO PERGI!”Tidak bisa berbuat banyak, akhirnya Agatha hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah kaki suaminya. Sedangkan Arnes, hanya bisa diam sembari melihat kepergian teman semasa sekolahnya yang kini semakin menjauh dari pandangannya.Melihat langsung semua itu, Rebecca seperti memiliki teman yang

    Last Updated : 2024-08-21
  • Tiba-Tiba MS. CEO   Rebecca terkejut

    Di lain sisi, ada bahaya tengah mengancam Agatha ketika nantinya pulang kerja. “Segera lakukan dan pastikan jangan sampai meninggalkan jejak sekecil apapun itu! Ingat! Aku membayarmu sangat mahal!” ucap seseorang tengah bertelepon.Setelah beberapa detik telepon selesai, kini Agatha berjalan menuju jalan raya untuk mencari taksi. Tidak berselang lama, ada sebuah taksi yang berhenti di seberang jalan. Karena cuaca yang tiba-tiba mendung, membuatnya memilih segera menghampiri daripada menunggu taksi yang akan di tumpanginya putar balik dulu.Jalanan yang cukup sepi, membuatnya leluasa untuk berjalan, tanpa di sadari, ada mobil sedan tengah berusaha mencelakainya dengan mengendarai sangat kencang. Suara klakson yang sangat nyaring membuat telinga sangat sakit, terlebih Agatha yang refleks menutup kedua telinga serta memejamkan mata sembari berteriak karena saking terkejutnya tiba-tiba ada mobil melintas.Brak…. Tabrakan tidak bisa dihindari, mobi

    Last Updated : 2024-08-21
  • Tiba-Tiba MS. CEO   Agatha membuat suaminya khawatir

    Mengetahui jika penolong Agatha meninggalkan nomor telepon, membuat Rebecca tidak tenang. “Kenapa juga harus meninggalkan jejak! Tinggal bawa ke rumah sakit kan selesai! Sial! Kalau gini gue harus bekerja lebih keras lagi! Bisa saja kan orang itu mengetahui mobil yang sudah menabrak Agatha!”Melihat kondisi Agatha semakin kritis, bahkan pasokan oksigen tidak bisa diterima oleh tubuh, membuat suster serta dokter sigap memberikan penolongan. “Saya tidak mau tau! Sembuhkan istri saya!” ucap Christopher dengan lantangnya karena merasa panik. Tanpa di sadari, Rebecca mendengar dengan sangat jelas.“Istri? Jadi sekretaris itu ternyata istrimu? Drama macam apa ini, Christopher!” pekik Rebecca sangat terkejut dan marah.Christopher yang baru menyadari jika masih ada Rebecca di sini, merasa ceroboh lantaran rasa paniknya sampai melupakan sekeliling. Sekarang, sudah ada yang mengetahui status Agatha, ingin memungkiri namun

    Last Updated : 2024-08-21
  • Tiba-Tiba MS. CEO   Klarifikasi supir taksi

    “Saya akan keluar jika dokternya sudah datang!” tolak Christopher.“Jika kami hendak menangani pasien, keluarga ataupun kerabat, wajib menunggu di luar, itu sudah menjadi prosedurnya, Pak.” Tegur halus perawat.Christopher tidak peduli, lantaran kondisi Agatha saat ini membuat perasaannya gusar, meninggalkan sebentar saja rasanya tidak tega.Untungnya, tidak berselang lama dokter sudah tiba dan siap melakukan tindakan.“Apa yang ingin anda lakukan terhadap istri saya, Dok?” tanya Christopher memastikan.“Kami akan berusaha sebaik mungkin, mohon anda tunggu di luar dan berdoa.” Jawab dokter membuat Christopher semakin kesal.Setelah dirinya keluar dan perawat menutup pintu, kini Agatha hanya sendirian saja di dalam sana tengah melawan maut bersama petugas rumah sakit. Perasannya menjadi tidak karuan, jika terjadi hal buruk pada istrinya, tentu orang yang tidak akan memaafkan diriny

    Last Updated : 2024-08-22

Latest chapter

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Tiba di negara orang

    “Hari ini, aku mengubur semua rasa yang ada di hati dengan harapan esok hari digantikan dengan kebahagiaan serta keberuntungan yang selalu mengiringi langkahku serta Kak Axel. Rasa sakit hati dan sedihku ini, akan aku tinggalkan di kota ini untuk menjadi saksi, jika esok aku kembali, rasa itu masih ada namun aku hanya ingin mengingatnya sejenak setelah itu melupakan. Semoga saja, Christopher menemukan pengganti yang lebih baik dariku dan setara di mata keluarganya, terutama kedua orang tuanya.” Batin Agatha dengan berlinang air mata, tangisan tanpa suara sangatlah menyakitkan.Axel sangat merasakan kesedihan yang tengah dirasakan oleh adiknya, namun, semua ini sudah menjadi sebuah kesepakatan yang harus segera dilakukan. Keselamatan Agatha adalah yang utama baginya, mengingat kedua orang tuanya sudah meninggal, jadi, hanya dia satu-satunya keluarga yang dimiliki. Keselamatan serta kebahagiaan Agatha kini merupakan tanggung jawabnya.

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Aku harus pergi

    “Katakanlah, aku akan mendengarkan sampai selesai.” Ucap Christopher berusaha siap.“Aku ingin meminta bagian saham perusahaan yang seharusnya menjadi milik kami, kalau bisa sekarang. Kami akan pergi dari sini dan memulai hidup baru di luar kota atau bisa saja luar negeri.” Ucap Agatha berusaha tenang agar suaranya tidak bergetar.“Mengapa semudah itu kamu katakan? Kita sudah menikah resmi, bukan lagi pernikahan kontrak.” Protes Christopher syok.“Maka dari itu, aku berani bilang karena posisinya menjadi istri sahmu. Jadi, tidak hanya saham perusahaan saja tapi aku meminta harta gono gini juga. Hidup harus realistis, jika tidak menguntungkan buat apa bertahan? Aku sudah hampir kehilangan nyawa, tidak mau terjadi kedua kalinya, kecuali memang ajal yang menjemput.” Ucap Agatha begitu menyakiti hati suaminya.“Aku sudah mencintaimu, Agatha. Mengapa tega mengatakan itu?” protes Christopher.&l

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Membuat Christopher benci padaku

    “Pah, jujur saja, melihat posisi seperti ini membuat hatiku sedih. Namun aku tidak bisa berbuat banyak, karena Papah memang bersalah dan membahayakan. Maka dari itu, maaf jika kesaksianku tadi memberatkan Papah." Jawab Agatha.“Aku tidak peduli! Tidak lama lagi aku pasti akan bebas! Dan kamu, orang pertama yang akan langsung saya incar!” ancam Hanrey.“Mengapa masih terus membenciku, Pah?” tanya Agatha heran.“Selama kamu masih menjadi istri dari anakku, selama itu juga aku membencimu! Mau tau bagaimana supaya aku bisa memaafkanmu?” tanya balik Hanrey dan Agatha menganggukkan kepala.“Pergi dari kehidupan anak saya selamanya, nanti akan saya berikan sejumlah uang untuk kalian bertahan hidup dan saham perusahaan yang sudah saya sisihkan untuk kalian berdua, nantinya akan saya berikan. Jadi, setiap bulan kalian masih akan tetap memiliki penghasilan. Bagaimana? Ini sebuah perjanjian yang menguntungkan melebihi

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Di penjara

    Setelah mendapatkan telepon dari kantor polisi, Christopher segera ke sana untuk memastikan sekaligus mencari tau, apa penyebab ayahnya di tangkap. Melajukan mobil dengan kecepatan sedang, membuatnya banyak di maki pengendara yang lainnya namun tidak ada waktu baginya untuk meladeni dan hanya membalas dengan suara klakson yang sangat nyaring.Tiba di kantor polisi, Christopher segera menemui ayahnya yang kebetulan selesai dimintai keterangan. “Pah, sebenarnya ada apa?”“Kamu datang sendirian?” Tanya Hanrey memastikan. Pertanyaan yang justru membuat Christopher merasa heran, mengapa justru ayahnya malah menanyakan hal tidak penting seperti ini.“Iya, soalnya mamah entah kemana, di telepon tidak tersambung.” Jawab Christopher.“Istriku juga kakaknya, kemana?” Tanya Hanrey memastikan yang kali ini semakin membuat anaknya penuh akan tanda Tanya.“Tumben sekali Papah menanyakan istri se

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Hanrey tertangkap

    “Mengapa kamu membelanya? Kamu terima diperlakukan seperti ini?” Tanya Axel heran.“Mau bagaimana pun juga dia adalah mertuaku, ayah dari suamiku, jika membunuhnya begini, yang ada suami serta mamah mertua akan semakin membenciku.” Jawab Agatha masih memikirkan orang lain yang membuat Axel geram.“Lalu, kamu mau jika kita saja yang meninggal?” Tanya Axel geram, Agatha menggeleng kepala dengan cepat.“Aku ingin semuanya hidup.” Pinta Agatha.“Aku akan membebaskan kalian tapi ada syaratnya.” Ucap Hanrey membuat Agatha penasaran, namun tidak bagi Axel.“Jangan berkata seolah memberi angina segar jika kenyataannya bohong! Hidupmu penuh akan tipu daya!” protes Axel.Belum juga Hanrey menjawab pertanyaan, sudah ada suara dari belakangnya. “Angkat tangan!”Hanrey berbalik arah untuk memastikan, siapa yang sudah mengancamnya. “Sial!”

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Saling menantang

    “APA? KURANG AJAR SEKALI! KITA HARUS BERGERAK CEPAT! AYO!” perintah Hanrey sangat marah dan semua anak buahnya kini tengah sibuk entah apa itu. Agatha tidak bisa melihatnya dengan jelas lantaran pintunya setengah tertutup.“Mereka sepertinya tengah mempersiapkan sesuatu yang penting, nyatanya sampai lalai menutup pintu. Syukur deh, aku bisa keluar sekarang secara diam-diam.” Batin Agatha memanfaatkan waktu sebaik mungkin.Ini bsia menjadi kesempatannya untuk keluar dan menemui kakaknya.Agatha berjalan mengendap-endap sembari matanya terus mengawasi sekeliling agar tidak ada yang memergokinya, tidak hanya itu, jantungnya berdegup sangat kencang karena takut ketahuan.Setiap ruangan tidak luput dari pencariannya namun tidak ada tanda keberadaan kakaknya, Axel. “Apakah ayah mertua membohongiku? Kakak memang sudah di bawa namun tidak di sini?” tebaknya namun feelingnya mengatakan jika Axel berada di sini.Matanya la

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Sifat asli Hanrey

    Setelah berhasil mengabari orang terdekatnya, saat itu juga dirinya sengaja menonaktifkan ponsel supaya awet jika sewaktu-waktu di butuhkan. Tidak lupa menyimpannya dengan sangat aman di belakang celana jeansnya.Tidak mau berdiam diri, dirinya terus mencari celah untuk keluar dan mencari dimana keberadaan adiknya. Pintu yang dikunci dari luar, jendela yang di trails, ventilasi udara sangat jauh jaraknya dan kemungkinan untuk bisa lolos dari sana sangat kecil, membuatnya hampir menyerah, namun semangatnya kembali membara takala mengingat adiknya yang sama-sama di culik orang yang sama.Untuk mencongkel trails di jendela kamar rasanya sangat susah karena tidak ada perlatan yang tersedia, bahkan, dirinya juga tidak membawa alat apapun selain ponsel juga dompet.Akhirnya, ia mencoba menumpuk beberapa kursi supaya sampai di ventilasi, namun sayang sekali susah. Tingginya ventilasi tidak mampu di gapai dengan postur tingginya.“Sepertinya mereka memang s

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Axel di culik

    Dengan cepat Agatha menggelengkan kepala berulang kali, “Bukan, masalah itu justru saya baru mengetahuinya. Suami saya sendiri yang mengatakan, saya juga kaget ketika mendengarnya.”“Mustahil!! Jika memang baru mengetahui, seharusnya kamu segera meminta anak saya untuk menemui orang tuanya dan meminta maaf. Tapi kenyataannya apa? Kamu justru membuat saya dan Christopher berjarak!” pekik Hanrey menatap menantunya penuh kebencian.“Bagaimana saya bisa menegur jika tiba-tiba anak buah anda menculik saya,” ucap Agatha membela diri.“Alasan saja! Kamu memang sengaja membuat hubungan kami renggang dan mengajak anak saya untuk berlibur ke Bali, cerdik sekali.” Pekik Hanrey.“Anda salah paham,” ucap Agatha berlinang air mata. Dirinya yang tidak tau apa-apa malah justru harus menerima ganjarannya.“Apa yang sudah saya pikirkan, tidak pernah meleset dan salah! Sekarang, waktunya untukmu merasa

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Berada di sebuah ruangan

    Sedangkan di lain sisi, obat bius yang berada di tubuhnya kini telah habis, sehingga ketika tersadar, posisinya sudah berubah di sebuah pesawat namun penumpangnya hanya dirinya dan tiga pria berbadan kekar tadi yang sempat menanyakannya.“Kalian siapa? Mau apa?” Tanya Agatha dengan penuh ketakutan.“Mau membawamu ke suatu tempat yang tidak kalah indahnya dengan hotel tempatmu menginap, wanita cantik.” Jawab Edo tersenyum smirk, apalagi tatapannya sangat membuat Agatha takut.“Bebaskan aku, tolong! Aku tidak pernah berbuat jahat terhadap siapapun.” Rengek Agatha dimana kedua tangannya di borgol.“Nanti akan ada waktunya,” jawab Edo lalu mengirimkan pesan kepada seseorang, ingin sekali Agatha melihatnya namun ketahuan, hal itu membuat orang suruhan Hanrey menjadi marah dan langsung memukul tengkuk Agatha sangat keras dan tidak berselang lama, pingsan. “Tinggal diam saja apa susahnya, pakai ingin tau sega

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status