Share

20. Nicholas Merlyn

[Leyna Olivia POV]

Aku menikmati sepiring roti isi sebagai hidangan makan malam. Kudengar itu atas perintah Nona Muda Olivia dari para penjaga. Tentu saja itu berarti adalah perintah Dion yang mungkin sedang mengistirahatkan dirinya tanpa membersihkan tubuh terlebih dahulu. Satu-satunya yang mengganjal adalah hubunganku dengan Uncle Lancelot.

Entah apa yang terjadi tadi pagi dengan pria yang menjadi favoritku kalau berhubungan tentang hunting food. Semoga saja semuanya berjalan dengan lancar. Dion juga bukan tipikal pria yang ceroboh atau tidak bisa berpikir dengan cepat dan matang. Apapun yang terjadi juga dia harus bisa menjalaninya dengan baik.

Lagipula, kalaupun dia salah melangkah. Masih ada alasan yang bermutu untuk menopang langkah tersebut untuk tidak terendus oleh siapapun.

“Aku bosan,” kataku sambil duduk di papan kayu yang menjadi tempat tidurku selama ini. Aku diinterogasi oleh Kepala Divisi Hukum tadi pagi dan berjalan dengan mulus … kurasa. Aku mengenal Kepala Divisi tersebut, bisa dibilang dia sejenis hakim di Burk’s Falls.

“Bisa jelaskan apa yang Anda lakukan hari itu?”

Aku mengenang kembali setiap detik yang terbuang di ruang rapat dengan Hakim Johnson. Ya, begitu lah biasanya aku memanggilnya. Ruangan yang sama menjadi tempat aku bertemu dengan Dion pertama kali selama berjam-jam hingga dia melewatkan makan siang dan mengganjal kelaparan dengan teh melati.

“Itu hanya kesalahpahaman, Tuan.”

Aku tidak bisa menjawab lebih banyak sebagai pembuka. Karena sesuai dengan sikap Dion yang selalu menjawab dengan singkat sebagai kesimpulan dari seluruh kejadian cerita yang terjadi. Aku senang dia tidak melarikan diri dengan ragaku atau mungkin lebih parahnya melakukan sesuatu yang merugikan diriku sendiri.

Bagaimanapun aku akan kembali ke ragaku sendiri, bukan?

Begitu pun dengan dirinya. Hanya saja, aku dan dia belum mendapatkan cara untuk menormalisasikan kekacauan ini. Aku terkekeh geli ketika mengingat Hakim Johnson langsung menanyakan alasannya aku menjawab seperti itu. Biar lah penjaga tahanan kebingungan dengan sikapku yang tiba-tiba cenderung ini.

“Aku tidak pernah mencuri apapun dari ruangannya, Tuan. Aku mendapatkan perintah darinya untuk mengambil buku yang ada di laci mejanya dan dia langsung menuduhku seperti itu. Itu ruangan pribadinya, tentu saja tidak akan ada orang yang berada di sana selain aku dan dia.”

“Dia? Menurutmu, ada pelaku lain?”

Kalau boleh jujur, aku hanya ingin untuk segera bebas dari penjara ini. Setelah mendengar kesaksian Dion di ruang rapat itu, aku bisa memutuskan kalau itu hanya kesalahpahaman baginya, tetapi satu sisi juga bukan. Pemilik ruangan yang merupakan rekan kerja Dion hanya salah menangkap pelaku dan menjadi kesialan bagi jiwa pria yang sedang beradaptasi dengan ragaku di sana.

Atau mungkin, memang sengaja menjebak Dion Addison?

Aku tidak bisa menyimpulkan sesuatu yang tidak kualami. Yang perlu Dion lakukan adalah segera mencari bukti agar raganya tidak dibawa ke tahanan sebenarnya. Kudengar, hanya ada satu orang yang melihat kasus tersebut selain dia dan yang lainnya.

“Bukan pelaku lain, Tuan. Melainkan, memang dia pelakunya.”

“Menurutmu, pencurian itu memang benar terjadi tetapi, bukan Anda pelakunya. Seperti itu?”

Aku ingat sekali aku langsung mengangguk. Aku hanya menjawab seadanya, sesuai dengan cerita Dion yang memang sangat mendetil untuk dipahami, semuanya terdengar runtut.

“Berarti, kejadian pencurian itu terjadi sebelum Anda datang ke ruangannya. Di bawah jam sepuluh pagi. Menurut Anda, siapa yang menjadi pelakunya?”

Aku tidak bisa mengatakan pelakunya. Karena, aku tidak mau menghakimi siapapun. Dion hanya menerka karena seingatnya dia melihat pelaku lain itu masuk ke dalam ruangan saat dia akan melewati ruangan tersebut untuk mencapai ruangannya dengan dua guru lainnya.

“Saya tidak akan menganggap Anda menghakimi siapapun. Saya dan tim saya perlu kesaksian Anda untuk menuntaskan kasus pencurian ini.  Catatan kriminal Anda yang bersih jelas mengatakan Anda adalah warga Burk’s Falls yang baik. Hanya hidup berdua dengan seorang nenek yang merawat Anda sampai besar. Saya tidak akan menjatuhkan hukuman apapun pada Anda sebelum kasus ini terjawab sepenuhnya dengan objektif.”

Ini dia. Kalimat yang membuat aku selalu kagum dengan Hakim Johnson. Menurut kalian, kenapa dia bisa menjadi hakim kepercayaan Daddy selama delapan belas tahun dia bekerja?

Dia bisa diibaratkan menjadi role model kami semua serta calon hakim. Dia menegakkan berdasarkan logika bukan dengan keinginannya sendiri. Dalam bekerja dia tidak akan menghakimi walaupun nada bicaranya terkesan tegas, dia berusaha mengulik berdasarkan perkataan tersangka, korban, maupun saksi dan memecahkan misterinya.

Karena kepercayaan itu, aku bisa menjawab dengan penuh percaya diri. Aku sudah pernah bertanya pada Dion tentang ini dan kurasa memang sudah waktunya untuk membeberkan semuanya.

“Nicholas Merlyn.”

_The Stranger’s Lust_

To Be Continue

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status