Beranda / Fantasi / The Story of Saka / Rahasia The Chain

Share

Rahasia The Chain

Penulis: Bani Salman
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kemampuan indera yang dimiliki oleh Saka diatas rata-rata orang biasa. Begitu pula mengenai prediksi, visi dan feeling yang dimiliknya, hampir bisa dipastikan sembilan puluh persen selalu akurat.

Selang beberapa menit kemudian, ratusan petugas berseragam hitam-hitam dengan persenjataan dan altileri lengkap dengan segera memenuhi tanah lapang yang rusak.

"Semuanya diam di tempat! Yang berani melawan, akan kami tembak!" seseorang mengancam dengan suara keras dan menggelegar. Aura tenaga dalam yang dipancarkannya cukup mengintimidasi!

Para Napi yang terkejut segera berlarian menjauh, sementara untuk napi-napi pemberani, mereka lebih memilih tetap berada di sana. Berkumpul dan berada di kelompok Saka dan kawan-kawan.

Dua kelompok besar saling berhadapan di tengah lapangan yang luas tersebut! Kelompok para napi dipimpin oleh Saka, Taksaki,Trujillo, Ulrich dan kawan-kawan. Di seberangnya, ratusan pasukan berseragam militer hitam-hitam, lengkap dengan aksesoriesnya serta sebuah AK-47 ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Story of Saka   Besi dan Emas

    "Barrier Fortress Ashoka! Full Back!" Taksaki berseru keras. Kedua tangannya refleks bergerak bersamaan seperti orang yang sedang mengangkat beban dari bawah ke atas. Saat itulah dinding kaca pipih setebal sepuluh centimeter, berukuran lima kali lima meter muncul dengan tiba-tiba dari dalam tanah menghalangi tiga peluru yang meluncur deras dan membalikan peluru tersebut ke pemiliknya! Trangg! Trangg! Trangg! "Apa? Aargghk!!" Hampir semua yang ada di sana terkejut! Sementara Newsteed sendiri langsung meraung kesakitan sambil bergulingan di tanah, ketika dua dari tiga pelurunya kembali kepadanya. Satu peluru menembus bahu, dan satunya lagi bersarang di pahanya! Masih untung satu peluru yang mengarah ke kepala bisa lolos karena dia keburu jatuh ke tanah! "Napi sialan! Zacko, bunuh dia untukku!" teriak Newsteed. Sambil memegangi paha dan bahunya yang terasa sakit dan mengucurkan darah. "Siap Tuan! Akan kuhabisi dia sekarang juga!" Zacko langsung bergerak. Kedua tangannya dikepalk

  • The Story of Saka   Zacko Vs Taksaki

    "Maafkan aku Komandan! Seharusnya kau mengikuti apa yang dikatakan Tuan Jaksa Newsteed! Kita berada di alam realistis dan penuh logika, bukan di alam fantasi kepahlawanan yang semu dan memuakkan!" Zacko menyeringai. Dia sudah mengambil keputusan. "Kau akan membelot Zacko? Kau siap berkhianat pada Kerajaan ini?" "Siapa pengkhianat, dan siapa yang bukan belumlah jelas, karena nanti sejarah yang akan bicara. Dan sejarah biasanya ditulis oleh pemenang! Kau faham itu, Sykes!" Zacko sudah bulat. Dia akan menghabisi Jhon Sykes hari ini juga. "Gilmour? Kau juga akan ikut dia?" "A..aku..Sa..saya ...." "Tentu saja, Gilmour akan naik menggantikan aku! Setalah aku menggantikan mu! Maafkan aku Mayor Sykes, kau berseberangan dengan kami, dengan Mondor, bahkan dengan orang-orang hebat di belakang Mondor! Dan kau akan merasakan akibatnya! Terima ini!" Zacko mendorong tangannya dengan cepat. Sebuah bola api kembali meluncur dengan deras di tangannya. Langsung mengarah ke Kepala Sykes! "Tidak

  • The Story of Saka   Malam Kelam di Hutan Pinus

    Malam makin meninggi , ketika sebuah Jeep hitam berkecepatan tinggi melaju kencang menembus kabut yang semakin menebal. Seperti tidak mengenal takut, dalam suasana yang temaram , sang pengemudi menjalankan mobilnya dengan gila. Membelah jalanan yang lengang dan sunyi, seolah mengejar sesuatu. Atau lebih tepatnya sedang berusaha menghindari sesuatu. Seorang pemuda berusia tiga puluhan, menatap jalanan dengan nyalang. Matanya nampak waspada melewati tiap titian jalan yang berkelok. Seolah sedang menapaki ular besar yang setiap saat bisa saja melahapnya, andai dia tidak hati - hati. Dia mengemudi dengan skill Dewa. Tangannya sangat cekatan di belakang kemudi. Memutar setir dengan lihai, tanpa keraguan. Kakinya menginjak pedal gas dengan keras. Hampir tidak menurunkan kecepatannya sama sekali. Sesekali matanya menatap spion. Melihat ke belakang. Berharap tidak ada siapapun yang mengejarnya. Welly, sang pengemudi nekad ini sedang mengejar waktu. Memburu peruntungan dirinya yang masi

  • The Story of Saka   Panggil Aku Saka

    Keduanya tersentak kaget! Suara itu laksana petir yang menyambar tepat di depan mata. Membuat jantung mereka seperti melompat dari tempatnya. Terlebih Welly, napasnya yang tersengal terdengar memburu. Suara keras tersebut mengejutkannya dengan seketika. Menghancurkan seluruh kesenangannya. Membunuh semua hasratnya yang sejak tadi memuncak. Membuatnya menjadi drop dan anti klimaks. Belum sempat menguasai dirinya, Welly mengaduh, ketika Nuri menendangnya dengan cukup keras. Membuat tubuhnya terjengkang ke belakang. Nuri sendiri langsung memanfaatkan kesempatan yang sempit itu dengan mengambil selimut yang terserak di depannya. Melindungi tubuh indahnya yang hampir polos. Lalu beringsut ke pojok ruangan. Bagi Nuri, ini adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Ternyata Tuhan telah menjawab doanya. Pertolongannya datang di saat yang tepat! "Halo, apakah aku mengganggu kesenangan kalian?" spontan mata keduanya menoleh ke arah pintu pondok yang sudah hancur di depan mereka.

  • The Story of Saka   Stolen Hart City

    Beberapa Jam sebelumnya. Malam baru saja datang dengan tergesa. Berlari meninggalkan Matahari yang telah lebih dulu terbenam di peraduannya. Bersama angin dingin yang menusuk tulang, berusaha mengikis debu dan panas siang hari, serta sisa-sisa mesiu dan amis darah yang masih menampar hidung siapapun yang melintasi. Di salah satu sudut kota yang tampak kumuh, diantara deretan gedung-gedung tinggi yang lebih dari setengahnya telah rusak karena terbakar, beberapa mayat nampak bergelimpangan, dengan bau darah yang masih segar, sisa pertempuran tadi siang, lebih tepatnya pembantaian. Yang membawa kepiluan dan kegetiran sesudahnya. Sungguh pemandangan yang mengenaskan. Lebih dari puluhan nyawa telah hilang. Grim Reaper sepertinya berpesta pora hari ini. Mencabut nyawa dengan gembira. Menyisakan keheningan dan suasana suram. "Sudah beres?" tanya seseorang. Berperawakan tegap. Berparas dingin. dengan mata yang dalam. Berusia setengah baya. Wajahnya yang gelap nampak mengerikan dengan

  • The Story of Saka   Eagle Sang Pemberontak?

    Aaah..." Nuri menjerit. Tidak menduga bahwa pria di depannya akan bergerak begitu cepat, merenggut baju kemeja putih lusuh yang melindungi tubuh mulusnya. "Luar biasa! Aku benar-benar beruntung malam ini ... ! " Kapten Zacko menggila , napasnya semakin memburu. Melihat pemandangan indah , bagian sensitif, payudara milik sang gadis yang terpampang jelas di depannya. Nuri yang ketakutan langsung beringsut ke belakang, dengan sejuta perasaan yang berkecamuk. Antara marah, takut, kecewa dan putus asa. Berusaha menutupi bagian dadanya yang terbuka lebar. Hanya menyisakan pakaian dalamnya yang tidak sempurna menutupi auratnya, Nuri mulai menangis penuh kepiluan, hingga akhirnya menjerit dengan histeris sejadi-jadinya! "Teriaklah sesukamu, itu malah akan membuatku tambah bersemangat!" Kapten Zacko langsung menerkam Nuri dengan ganas! "Ti ... Tidak ! Ja..jangan ...lepaskan ! To..tolong ...aku ..." Nuri menjerit. Meronta. Berusaha melepaskan himpitan pria bejat di depannya. Namun

  • The Story of Saka   Emanuel Mondor dan 12 Dewa

    "Kau memang tidak pernah mengecewakanku Kapten Zacko, aku mengundangmu karena ada beberapa hal yang harus dibahas dan dibereskan hari ini. Menyangkut masa depan Kota ini. Kau tidak marah, aku mengganggu kesenanganmu?" Tuan Mondor tersenyum lebar menyambut kedatangan orang kepercayaannya. "Tentu saja tidak Tuanku Mondor, sudah menjadi kewajiban ku untuk melayanimu dengan baik ..." " Baguslah, ayo ikut aku . Akan kuperkenalkan kau pada tamu-tamu penting yang akan membantu kita nantinya ... " Emanuel Mondor mempersilahkan Zacko masuk dalam Mansion nya yang luas dan Mewah. Bergaya Mediterania.Mansion itu terdiri dari tiga tingkat, berukuran sekitar seribu meter. Dengan garasi yang sangat luas. Hingga mampu menampung lebih dari sepuluh mobil. Berbagai mobil mewah berjajar rapi seperti di showroom. Puluhan penjaga berjas hitam mengisi setiap sudut mansion. Menatap dingin kepada setiap tamu yang datang. Tidak terkecuali Kapten Zacko. Membuatnya merasa jengkel sekaligus gentar. Karena

  • The Story of Saka   Black Panther

    Apa yang dikatakan Saka tidaklah salah. Dari jauh, sayup-sayup terdengar raungan laksana monster liar yang saling bersahut-sahutan. Makin lama terdengar makin jelas. Merobek malam yang sunyi. Mengganti keheningan dengan suara-suara bising yang bergaung ke seantero tempat. Puluhan kuda besi roda dua nampak bermunculan di sela-sela rimbunan Pinus. Seperti serangan wabah mematikan yang dengan cepat menyebar. Berdatangan dari segala arah dan berkumpul di dataran yang luas, siap menginfeksi sebuah kota. Cahaya lampu saling berpendar satu sama lain. Berlarian dengan liar. Menyoroti kawasan yang gelap dan sunyi tersebut menjadi hingar bingar dan terang benderang. Saka yang melihat dari dalam. langsung menyipitkan matanya. Alisnya berkerut. Puluhan tamu tak diundang ini bermunculan tanpa permisi. Dan dengan segera memenuhi halaman pondok yang luas. Mengepungnya! Sebagian sorot lampu dari kuda-kuda besi tersebut ditembakkan ke arah pondok. Menerangi pondok yang tadinya temaram. Sangat m

Bab terbaru

  • The Story of Saka   Zacko Vs Taksaki

    "Maafkan aku Komandan! Seharusnya kau mengikuti apa yang dikatakan Tuan Jaksa Newsteed! Kita berada di alam realistis dan penuh logika, bukan di alam fantasi kepahlawanan yang semu dan memuakkan!" Zacko menyeringai. Dia sudah mengambil keputusan. "Kau akan membelot Zacko? Kau siap berkhianat pada Kerajaan ini?" "Siapa pengkhianat, dan siapa yang bukan belumlah jelas, karena nanti sejarah yang akan bicara. Dan sejarah biasanya ditulis oleh pemenang! Kau faham itu, Sykes!" Zacko sudah bulat. Dia akan menghabisi Jhon Sykes hari ini juga. "Gilmour? Kau juga akan ikut dia?" "A..aku..Sa..saya ...." "Tentu saja, Gilmour akan naik menggantikan aku! Setalah aku menggantikan mu! Maafkan aku Mayor Sykes, kau berseberangan dengan kami, dengan Mondor, bahkan dengan orang-orang hebat di belakang Mondor! Dan kau akan merasakan akibatnya! Terima ini!" Zacko mendorong tangannya dengan cepat. Sebuah bola api kembali meluncur dengan deras di tangannya. Langsung mengarah ke Kepala Sykes! "Tidak

  • The Story of Saka   Besi dan Emas

    "Barrier Fortress Ashoka! Full Back!" Taksaki berseru keras. Kedua tangannya refleks bergerak bersamaan seperti orang yang sedang mengangkat beban dari bawah ke atas. Saat itulah dinding kaca pipih setebal sepuluh centimeter, berukuran lima kali lima meter muncul dengan tiba-tiba dari dalam tanah menghalangi tiga peluru yang meluncur deras dan membalikan peluru tersebut ke pemiliknya! Trangg! Trangg! Trangg! "Apa? Aargghk!!" Hampir semua yang ada di sana terkejut! Sementara Newsteed sendiri langsung meraung kesakitan sambil bergulingan di tanah, ketika dua dari tiga pelurunya kembali kepadanya. Satu peluru menembus bahu, dan satunya lagi bersarang di pahanya! Masih untung satu peluru yang mengarah ke kepala bisa lolos karena dia keburu jatuh ke tanah! "Napi sialan! Zacko, bunuh dia untukku!" teriak Newsteed. Sambil memegangi paha dan bahunya yang terasa sakit dan mengucurkan darah. "Siap Tuan! Akan kuhabisi dia sekarang juga!" Zacko langsung bergerak. Kedua tangannya dikepalk

  • The Story of Saka   Rahasia The Chain

    Kemampuan indera yang dimiliki oleh Saka diatas rata-rata orang biasa. Begitu pula mengenai prediksi, visi dan feeling yang dimiliknya, hampir bisa dipastikan sembilan puluh persen selalu akurat. Selang beberapa menit kemudian, ratusan petugas berseragam hitam-hitam dengan persenjataan dan altileri lengkap dengan segera memenuhi tanah lapang yang rusak. "Semuanya diam di tempat! Yang berani melawan, akan kami tembak!" seseorang mengancam dengan suara keras dan menggelegar. Aura tenaga dalam yang dipancarkannya cukup mengintimidasi! Para Napi yang terkejut segera berlarian menjauh, sementara untuk napi-napi pemberani, mereka lebih memilih tetap berada di sana. Berkumpul dan berada di kelompok Saka dan kawan-kawan. Dua kelompok besar saling berhadapan di tengah lapangan yang luas tersebut! Kelompok para napi dipimpin oleh Saka, Taksaki,Trujillo, Ulrich dan kawan-kawan. Di seberangnya, ratusan pasukan berseragam militer hitam-hitam, lengkap dengan aksesoriesnya serta sebuah AK-47 ter

  • The Story of Saka   The Conqueror

    Semua orang yang ada disana segera mundur menjauh. Pertarungan besar akan kembali dimulai! Jorge Norum sang Penguasa The Chain alias White Snake berhadapan dengan Saka. "Ssshssshhs... Kau akan merasakan bagaimana rasanya berada di perutku!" "Ya, kau juga akan merasakan bagaimana jika kulitmu kujadikan keset di kamarku!" "Sialan...ssshhhsshh...Aku mengadu jiwa denganmu! 'Anaconda Attack Mode Hybrid'!" Ular itu tiba-tiba mengibaskan tubuhnya, sesaat kemudian asap putih nampak menyelimuti tubuh Anaconda besar tersebut! Semua orang mundur teratur ke tempat yang aman, sambil tetap penasaran menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Ular Putih besar itu melesat keluar dari kepulan asap dan langsung meluncur deras ke arah Saka, sambil membuka mulutnya yang besar, disertai dengan keempat taringnya yang tajam seperti belati, bersama dengan lidah besarnya yg merah bercabang, siap mencabik dan menelan Saka bulat-bulat saat itu juga! Semua orang terpeki

  • The Story of Saka   Mode Hybrid dan Rising

    Gedung empat lantai yang bagian atasnya sudah tidak bersisa itu kembali terkena amukan badai dengan arah putaran terbalik, yang menyusup cepat seperti bor ke bawah, membawa seluruh material puing dan debu yang diterbangkannya! Whuuussh !!! Braaakkk !!! Whuuussh !!! Braaakkk !!! Whuuussh !!! Braaakkk !!! Ujung badai tersebut menerobos lantai gedung dengan kekuatan yang dahsyat! Bersama material yang ikut masuk dalam pusaran badai, menjebol lantai gedung tersebut hingga dua lantai di bawahnya! Semua penghuni yang ada di lantai satu dan dua yang kebanyakan adalah para sipir langsung berlarian dan berhamburan keluar! Mereka yang berada di gedung lantai dua dan tiga dengan nekad melompat keluar jendela. Menghindari amukan badai yang sangat besar itu. Jerit pekik kengerian hanya terdengar dengan samar-samar, tertutup oleh suara gemuruh badai yang berkekuatan mengerikan tersebut! Semua orang yang ada disana merasakan ketakutan yang mencekam. Mereka merasakan adanya bencana besar den

  • The Story of Saka   Badai Menggulung Langit

    Sementara itu, tidak jauh dari pertarungan Saka, dua kubu kini saling berhadapan. Kubu kebenaran versus kubu kebathilan! Hammet, Taksak , Trujilo dan Ulrich berada di sebelah barat. Sementara Balwan, Tjah Pati, Clayderman dan Borland berada di sebelah timur. Kedua kubu itu sepertinya sudah memilih lawan masing-masing. "Kau yang menjadi lawanku? Baiklah, keluarkan seluruh kemampuanmu, karena akupun tidak akan setengah-setengah untuk melawanmu!" Hammet bersiap dengan kuda-kudanya. "Jiahahaha ... Kamu lumayan juga kelihatannya! Ketua Fraksi terbesar di Penjara ini, seorang mantan Jendral yang tidak jadi, dan akhirnya membusuk disini! Sungguh sial sekali nasibmu, bagaimana kabar anak dan istrimu sekarang? Jiahahaha ...aku lupa kalau keduanya sudah lama berada di neraka! Jangan khawatir, karena kau pun akan segera menyusul mereka! " Balwan tersenyum mengejeknya . Hammet terdiam, sambil mengepalkan tangannya. Berusaha menahan api amarahnya. Dia tahu bahwa musuhnya sengaja memprovokasiny

  • The Story of Saka   Bala Bantuan

    Baiklah, sepertinya aku bisa meninggalkan mereka untuk kalian! " "Serahkan mereka pada kami! Kau fokus saja hadapi Ular itu!" Hammet maju kedepan. Ketua Fraksi Master of Puppet itu tampak gagah dan tegas. "Si..sialan ... Siapa yang mau menghadapi dia?" bisik Borland, dia merasakan nyalinya ciut. "Yang jelas bukan kita, mungkin kedua orang ini lebih cocok jadi lawan mereka," jawab Clayderman pelan. "Dasar sialan! Kalian semua berani melawanku!? Besar sekali nyali kalian! Matilah kalian semua!" Ular Putih besar itu tiba - tiba menyerang keempat orang yang baru saja datang. Gerakannya yang sangat cepat membuat mereka terkejut! Taksaki segera maju kedepan! "Barrier Fortress Ashoka!" Taksaki membentangkan kedua tangannya , lalu mengayunnya ke atas! Beberapa saat kemudian sebentuk kaca bening tebal berbentuk bujur sangkar berukuran lima meter persegi tercipta di depannya, menghalangi kepala Anaconda yang siap menelan mereka dengan ganas! Duuggg!!Kepala ular besar tersebut berad

  • The Story of Saka   White Snake

    Seekor Anaconda putih sebesar pohon kelapa hadir dalam sekejap di hadapan Saka. Sosoknya terlihat sangat ganas dan mengerikan! Sepertiga ruangan itu hampir tertutupi oleh tubuhnya yang besar. Badannya yang putih melingkar di sudut ruangan, dengan kepala berdiri angkuh seperti Ular Kobra besar yang siap mematuk dan menelan bulat - bulan mangsa di depannya! "Tu ..tuan Norum beraksi ...! Mundur semuanya!" teriak seorang sipir yang masih selamat. Semua nya merasakan takut dan kengerian yang luar biasa, melihat sosok Anaconda putih tersebut. "Ya, kita bisa dimakannya hidup - hidup! Sebaiknya segera menjauh dari sini!" Beberapa sipir berlari menjauh. Saka melihat sosok - sosok yang masih ada disana, mereka berdiri tegak disamping Anaconda putih tersebut! Empat orang musuhnya berdiri tak jauh didepannya dan memandangnya dengan tatapan sinis. Mereka seolah sudah mencium aroma kemenangan. Dengan hadirnya sang Ular Putih raksasa disana, mereka yakin akan sangat mudah untuk mengalahkan S

  • The Story of Saka   Pengkhianat harus Mati!

    "Aku sudah banyak bertemu dengan orang - orang bodoh di dunia ini, tapi tetap saja tidak ada yang sebodoh kau! Aku sudah menawarkan kehidupan yang lebih baik padamu, dan kau lebih memilih kematian yang menyakitkan!" "Urusan hidup dan mati adalah urusan Tuhan! Karena hanya Dialah yang Maha Menggenggam keduanya! Dan itu, sama sekali bukan urusanmu!" "Hebat! Sungguh bijak! Akan kukirim kau menemui Tuhanmu! Pengawal! Panggil yang lainnya kemari! Aku ingin dia tidak bisa lolos walau satu inchi pun dari tempat ini!" Norum memberi perintah. Ruang kerjanya yang sangat luas sengaja dipilihnya untuk menghabisi Saka hari ini. Dia ingin seluruh anak buahnya mengepungnya dan tidak memberikan ruang untuk bergerak atau meloloskan diri dari sana. Norum sudah mempertimbangkannya, dia telah mengantisipasi andai Saka menolak. Dia menginginkan kematian pemuda itu. Karena jika Saka berhasil lolos, dia bisa menjadi penghalang besar baginya di kemudian hari. Dia akan bisa memobilisasi para napi untuk m

DMCA.com Protection Status