Keduanya tersentak kaget!
Suara itu laksana petir yang menyambar tepat di depan mata. Membuat jantung mereka seperti melompat dari tempatnya. Terlebih Welly, napasnya yang tersengal terdengar memburu. Suara keras tersebut mengejutkannya dengan seketika. Menghancurkan seluruh kesenangannya. Membunuh semua hasratnya yang sejak tadi memuncak. Membuatnya menjadi drop dan anti klimaks. Belum sempat menguasai dirinya, Welly mengaduh, ketika Nuri menendangnya dengan cukup keras. Membuat tubuhnya terjengkang ke belakang. Nuri sendiri langsung memanfaatkan kesempatan yang sempit itu dengan mengambil selimut yang terserak di depannya. Melindungi tubuh indahnya yang hampir polos. Lalu beringsut ke pojok ruangan. Bagi Nuri, ini adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Ternyata Tuhan telah menjawab doanya.Pertolongannya datang di saat yang tepat! "Halo, apakah aku mengganggu kesenangan kalian?" spontan mata keduanya menoleh ke arah pintu pondok yang sudah hancur di depan mereka. Suara itu mengejutkan mereka. Satu sosok berdiri kokoh memandangi mereka. Jaket bulu angsa berwarna biru tua bertengger di tubuhnya yang tegap. Ditengah cahaya lampu seadanya. Keduanya bisa melihat jelas siapa yang berdiri di depan mereka. Laksana sosok malaikat maut yang baru saja turun dari langit! Seorang pemuda berparas tampan namun keras. Rambut nya yang sebahu berwarna Perak berkibar tertiup angin malam. Sorot matanya tajam seperti elang. Menggetarkan siapapun yang melihatnya. Tidak terkecuali Welly. Perlahan namun pasti, akal sehatnya kembali bekerja. Rasa takut mulai muncul di hatinya, dia merasa terintimidasi oleh orang itu.Siapa dia?Orang suruhan Kapten Zacko kah? "Siapa kau? Berani sekali mengganggu kesenanganku!" Welly menggertak. "Kesenangan? ...Hm, seingatku, itu adalah seragam yang seharusnya dipakai oleh seorang penegak hukum, kenapa bisa dipakai oleh seorang penjahat sepertimu? Apakah kau sengaja ingin menghancurkan nama baik penegak Hukum di Kota ini?" sindirnya membuat muka Welly memerah. "Sialan kau! Apa maksudmu bicara seperti itu? Apakah kau suruhan Zacko?" "Zacko? Aku tidak kenal dengan nama itu. Apakah dia kakekmu?" "Bedebah! Kamu tidak tahu siapa aku, tapi berani bermain-main denganku! Katakan siapa kau sebenarnya? Apakah kamu salah satu pemberontak yang kabur? Kamu beruntung, suasana hatiku sedang baik sekarang. Segera enyah dari tempat ini! Pergilah yang jauh, sebelum aku berubah fikiran dan menghabisimu saat ini!" Welly mengancam. Reflek mengambil pistol yang terpasang di pinggangnya.Welly langsung menodongkan senjatanya. "Aku tidak perlu menyebutkan nama. Karena itu tidak layak untuk orang sepertimu ..." sosok itu tidak terpengaruh. Membuat Welly jengkel."Sepertinya kau sudah bosan hidup! Jangan salahkan aku yang sudah memberimu kesempatan ..." "Kesempatan itu seharusnya ditujukan kepadamu, kamu sudah diberi kesempatan menjadi orang baik, menjadi seorang penegak hukum yang dihormati dan disegani oleh masyarakat, namun kelakuanmu malah mirip penjahat! Andai kamu tahu konsekwensi dari melakukan hal memalukan ini, kamu pasti akan berfikir seribu kali untuk melakukannya!" "Jangan menceramahi ku, sialan! Kau fikir kau siapa? Apakah kamu merasa diri kamu paling suci? Hei, orang asing! Kamu tidak tahu siapa aku, dan kamu juga tidak tahu siapa dia, jadi jangan berlagak seperti pahlawan kesiangan di depanku!" "Begitukah menurutmu? Kalau begitu, terangkan padaku, siapa kamu, dan siapa dia?" "Kurang ajar! Kamu terlalu banyak bicara! Baiklah, sebelum aku mengirimu ke Neraka, akan aku beri tahu!Aku adalah Perwira yang bertugas menumpas para pemberontak di Kota ini, namaku Letnan Welly Moore! Pengaruhku cukup besar di sini, dan tidak ada orang yang berani macam-macam denganku! Harusnya kamu sadar itu, dan segera minta maaf kepadaku, menyembah kakiku dan segera pergi dari sini! Mumpung aku masih baik! Dan gadis jalang ini, dia adalah salah satu antek pemberontak pembuat onar di kota ini! Kejahatanya sudah tidak termaafkan, jadi aku harus menghukumnya untuk membuatnya jera!" "Menghukumnya? Hm, hukum seperti apa yang membolehkan kamu merusak kehomatan seorang wanita? Apa yang kamu lakukan sungguh menjijikan, dan tidak ada bedanya dengan para penjahat dan kriminal lainnya. Sungguh sangat menyedihkan kota ini memiliki seorang Penegak Hukum seperti kamu!" "Bangsat ! Berani menghinaku!? Kamu benar - benar orang tolol yang sudah bosan hidup! Bersiaplah untuk mati!" "Tunggu, satu pertanyaan terakhir, apakah masih banyak orang-orang sepertimu di Kota ini?" "Bedebah sialan! Matilah kau!" Welly tidak bisa menahan dirinya. Amarahnya meluap. Naik ke kepala.Pistol ditangannya ikut bicara!DOR ! DOR ! DOR! ***Nuri merasa hidupnya seperti sedang menaiki Roller Coster. Adrenalin nya naik turun tak terkendali.Berbagai macam tragedi yang menimpa dirinya saat ini hampir membuatnya gila. Rentetan peristiwa kelam yang nyaris merenggut nyawa dan kehormatannya, membuat jiwanya terguncang hebat. Meninggalkan trauma yang dalam di hatinya.Dalam hatinya dia masih berharap bisa meloloskan diri dari sini. Dari tempat terkutuk ini. Dari cengkraman Welly, sang penegak hukum yang bejat. Yang sebenarnya adalah teman dekatnya sendiri!Dan secercah harapan itu kembali menyeruak. Setelah tadi sempat meredup. Dengan hadirnya sosok asing berambut putih di hadapannya, yang berhasil menggagalkan rencana jahat Welly atas dirinya.Namun kegembiraan itu ternyata tidak lama. Hatinya kembali menciut. Rasa takut kembali datang menggelayutinya. Karena saat ini, Dewa Penolongnya berada dalam situasi yang sangat kritis dan tidak menguntungkan sama sekali! Welly menembakinya dengan ganas. Dengan tiga tembakan beruntun sekaligus! Membuat harapan Nuri seolah pupus. Asa nya seperti direnggut paksa darinya dan dibawa terbang kembali bersama kabut. Nuri sudah membayangkan nasibnya kedepan akan seperti apa, jika pemuda berbambut perak ini, sampai mati di tangan Welly! Tiba-tiba! "Aaargh ... !" Jerit kesakitan terdengar dengan jelas. Merobek udara. Satu sosok tubuh nampak terlempar dengan deras ke ujung ruangan. Menimpa kursi dan meja kayu, membuatnya pecah berhamburan!Dan sosok itu adalah Welly!BRAAKK ! Mata Nuri terbelalak!Bola matanya seperti ingin melompat dari tempatnya sekarang. Menatap kedepan dengan takjub. Nyaris tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Dalam benaknya, dia memprediksi bahwa pemuda rambut perak itu akan langsung mati terkena tiga tembakan Welly. Atau setidaknya walaupun bisa selamat, dia pasti akan terluka parah. Karena dalam fikirannya , sehebat apapun manusia, mustahi bisa menghindari terjangan sebutir peluru. Apa lagi dengan tiga butir peluru langsung dan beruntun!Namun yang terjadi adalah kebalikannya!Hal mustahil itu terjadi tepat di depan matanya!Sosok rambut perak itu bukan saja bisa menghindarinya, dia bahkan bisa menyerang balik lawannya. Membuat Welly terlempar dengan kuat dan menghancurkan meja kursi yang ada dibelakangnya!Luar biasa!Begitu pula dengan Welly. Matanya seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mulutnya ternganga. Dia tidak pernah menduga sama sekali bahwa pemuda didepannya bisa lolos dari ketiga pelurunya!Dia melihat sosok didepannya bergerak dengan cepat seperti bayangan dan berhasil menghindari terjangan pelurunya. Pergerakannya yang sangat cepat seolah mengalahkan kecepatan peluru itu sendiri, lalu menyerang kedepan dengan gerakan luar biasa, laksana seekor cheetah yang berlari mengejar mangsanya!Dan Welly harus membayar mahal rasa terkejutnya. Sebuah tinju tepat mengarah ke rahangnya. Membuatnya terbang dan terhempas hebat lebih dari lima meter. Menghantam perabotan kursi dan meja kayu di ruangan itu, membuatnya hancur berantakan! "Bangsat! Ini sakit sekali!" teriak Welly murka. Berusaha bangkit. Walau sekujur tubuhnya terasa remuk. Seperti dihantam oleh Truk! Welly belum menyerah.Dia adalah salah satu pria tangguh dan kuat, kebanggaan kesatuannya. Keahlian bela dirinya patut diperhitungkan. Di kantornya, hanya Kapten Zacko yang dia takuti. Selebihnya, tidak ada yang bisa mengalahkannya. Dia tidak akan mungkin langsung kalah dengan satu serangan tadi.Welly mulai mempersiapkan kuda-kuda bertarung. Sementara pistolnya jatuh entah kemana. "Hm, masih bisa berdiri? Hebat juga,""Sialan! Bersiaplah menerima pembalasan ku, Hiaattt!" Welly menerjang. Setengah berlari, dia langsung melompat kedepan. Mengeluarkan teknik andalannya.Tendangan terbang!Kaki kirinya menerjang, mengincar dada lawan!Namun sekali lagi dia dibuat terkejut! Pria di depannya ikut melompat dengan lebih tinggi dan melampauinya! Dengan secepat kilat memutar tubuhnya di udara. Mengirimkan sebuah tendangan berputar, menyapu wajahnya dengan cepat dan ganas! "Aaargh!" Welly kembali terbang!Tubuhnya terhempas lebih dari sepuluh meter, menghantam dinding kayu dengan keras, dan langsung pingsan seketika! Nuri kembali melongo. Dia seperti sedang melihat pertunjukan film k****u. Pertarungan keduanya membuatnya terkesima. Terutama pria rambut putih tersebut! Gerakannya sungguh luar biasa!Dia berhasil menghindari peluru dan menjatuhkan lawan dengan dua kali serangan! Sungguh skill bela diri yang indah dan hebat , sekaligus menakutkan. "Tu ... Tuan penolong.... Terima kasih sudah bersedia menyelamatkan ku ..." Pemuda di depannya melirik sekilas. Tidak menjawab. Lalu membuka mantel bulu angsanya. Melemparkannya ke arah Nuri. "Pakailah, mantel ini cukup panjang dan tebal," ujarnya. Nuri menerimanya dengan ragu. Namun tak urung segera dipakainya. Terasa hangat di tubuhnya. Pemuda itu menoleh ke arah lain. "Sekali lagi, terima kasih atas pertolonganmu, tuan ... aku pasti akan mengingatnya. Namaku Nuri ..." "Tidak masalah. Panggil aku Saka.." "Siap Tuan Saka, sekali lagi terima kasih banyak ..." "Panggil saja aku Saka, aku bukan seorang tuan. Aku hanya seorang pengembara yang kebetulan lewat..." "Tapi, ... Baiklah Tuan ... Eh , Saka ..." "Bagaimana ceritanya kamu sampai bersama dengan orang ini?" tanya Saka. "Aku tidak tahu, tiba-tiba saja aku sudah disini, aku..." jawab Nuri tersendat. Wajahnya nampak mendung, perlahan sudut mata indahnya mengembun. Satu dua butir air matanya mengalir di pipi putihnya yang halus. Nuri menggigit bibirnya, berusaha menahan tangisnya agar tidak tumpah. "Kamu tidak perlu menceritakan apa-apa jika itu memang terasa berat...* " Aku...Aku akan bercerita kepadamu..." "Baiklah,aku mendengarkan," ***Beberapa Jam sebelumnya. Malam baru saja datang dengan tergesa. Berlari meninggalkan Matahari yang telah lebih dulu terbenam di peraduannya. Bersama angin dingin yang menusuk tulang, berusaha mengikis debu dan panas siang hari, serta sisa-sisa mesiu dan amis darah yang masih menampar hidung siapapun yang melintasi. Di salah satu sudut kota yang tampak kumuh, diantara deretan gedung-gedung tinggi yang lebih dari setengahnya telah rusak karena terbakar, beberapa mayat nampak bergelimpangan, dengan bau darah yang masih segar, sisa pertempuran tadi siang, lebih tepatnya pembantaian. Yang membawa kepiluan dan kegetiran sesudahnya. Sungguh pemandangan yang mengenaskan. Lebih dari puluhan nyawa telah hilang. Grim Reaper sepertinya berpesta pora hari ini. Mencabut nyawa dengan gembira. Menyisakan keheningan dan suasana suram. "Sudah beres?" tanya seseorang. Berperawakan tegap. Berparas dingin. dengan mata yang dalam. Berusia setengah baya. Wajahnya yang gelap nampak mengerikan dengan
Aaah..." Nuri menjerit. Tidak menduga bahwa pria di depannya akan bergerak begitu cepat, merenggut baju kemeja putih lusuh yang melindungi tubuh mulusnya. "Luar biasa! Aku benar-benar beruntung malam ini ... ! " Kapten Zacko menggila , napasnya semakin memburu. Melihat pemandangan indah , bagian sensitif, payudara milik sang gadis yang terpampang jelas di depannya. Nuri yang ketakutan langsung beringsut ke belakang, dengan sejuta perasaan yang berkecamuk. Antara marah, takut, kecewa dan putus asa. Berusaha menutupi bagian dadanya yang terbuka lebar. Hanya menyisakan pakaian dalamnya yang tidak sempurna menutupi auratnya, Nuri mulai menangis penuh kepiluan, hingga akhirnya menjerit dengan histeris sejadi-jadinya! "Teriaklah sesukamu, itu malah akan membuatku tambah bersemangat!" Kapten Zacko langsung menerkam Nuri dengan ganas! "Ti ... Tidak ! Ja..jangan ...lepaskan ! To..tolong ...aku ..." Nuri menjerit. Meronta. Berusaha melepaskan himpitan pria bejat di depannya. Namun
"Kau memang tidak pernah mengecewakanku Kapten Zacko, aku mengundangmu karena ada beberapa hal yang harus dibahas dan dibereskan hari ini. Menyangkut masa depan Kota ini. Kau tidak marah, aku mengganggu kesenanganmu?" Tuan Mondor tersenyum lebar menyambut kedatangan orang kepercayaannya. "Tentu saja tidak Tuanku Mondor, sudah menjadi kewajiban ku untuk melayanimu dengan baik ..." " Baguslah, ayo ikut aku . Akan kuperkenalkan kau pada tamu-tamu penting yang akan membantu kita nantinya ... " Emanuel Mondor mempersilahkan Zacko masuk dalam Mansion nya yang luas dan Mewah. Bergaya Mediterania.Mansion itu terdiri dari tiga tingkat, berukuran sekitar seribu meter. Dengan garasi yang sangat luas. Hingga mampu menampung lebih dari sepuluh mobil. Berbagai mobil mewah berjajar rapi seperti di showroom. Puluhan penjaga berjas hitam mengisi setiap sudut mansion. Menatap dingin kepada setiap tamu yang datang. Tidak terkecuali Kapten Zacko. Membuatnya merasa jengkel sekaligus gentar. Karena
Apa yang dikatakan Saka tidaklah salah. Dari jauh, sayup-sayup terdengar raungan laksana monster liar yang saling bersahut-sahutan. Makin lama terdengar makin jelas. Merobek malam yang sunyi. Mengganti keheningan dengan suara-suara bising yang bergaung ke seantero tempat. Puluhan kuda besi roda dua nampak bermunculan di sela-sela rimbunan Pinus. Seperti serangan wabah mematikan yang dengan cepat menyebar. Berdatangan dari segala arah dan berkumpul di dataran yang luas, siap menginfeksi sebuah kota. Cahaya lampu saling berpendar satu sama lain. Berlarian dengan liar. Menyoroti kawasan yang gelap dan sunyi tersebut menjadi hingar bingar dan terang benderang. Saka yang melihat dari dalam. langsung menyipitkan matanya. Alisnya berkerut. Puluhan tamu tak diundang ini bermunculan tanpa permisi. Dan dengan segera memenuhi halaman pondok yang luas. Mengepungnya! Sebagian sorot lampu dari kuda-kuda besi tersebut ditembakkan ke arah pondok. Menerangi pondok yang tadinya temaram. Sangat m
"Tentu saja aku memilikinya! Bagaimana? Kau terkejut, pecundang? Kau takut?" Black Panthera berteriak. Suaranya keras menggelegar bagai petir. "Terkejut? Ya. Takut? .... Tentu saja tidak! Kata-kata itu sudah lama hilang dalam kamusku!" "Pecundang sombong! Tidak sadar bahwa sebentar lagi kau akan jadi mayat!? Kuberi tahu kau satu hal sebelum mati, tidak ada satupun musuhku yang pernah menang setelah bertarung denganku. Mereka semua berakhir dengan kalah mengenaskan! Semuanya hancur ditanganku! Dan kau, korban baruku yang kesekian sekarang! Kau pun akan bernasib sama dengan mereka! Berbanggalah kau bisa melihat wujud transformasi ku! Bersiaplah untuk bertemu dengan sang Penciptamu!" "Untuk ukuran seekor kucing dapur, kamu terlalu banyak omong!" "Ghroowwll!! Sialaaannn! Apa kau bilang? Dasar bedebah pecundang! Kau benar - benar ingin mati dengan cepat!? Lihatlah bagaimana aku, Sang Black Panthera menghancurkanmu!" Kisser sang Black Panther tidak bisa mengendalikan dirinya yang dira
Scroll of Power atau Gulungan kekuatan merupakan aset dan sumber daya penting, yang bisa dikatakan sebagai salah satu harta karun yang berharga di muka bumi ini. Seperti layaknya emas dan batu permata, keberadaannya selalu menjadi rebutan dan incaran semua orang . Hampir setiap orang di dunia menginginkannya. Mereka semua cenderung ingin mendapatkannya walaupun dengan segala macam cara. Termasuk mencuri , menipu, merampas, menjarah, dan tidak jarang menghilangkan nyawa orang lain! Sudah tidak terhitung nyawa manusia yang menjadi korban, akibat perebutan dan perburuan Scroll of Power. Karena siapapun yang bisa mendapatkan Scroll Power dan menguasai isi di dalamnya, maka bisa dipastikan dia akan menjadi orang hebat yang akan disegani, ditakuti oleh yang lainnya. Dan otomatis, segala kekuatan, kekuasaan dan materi, bisa di dapatkan dengan mudah! Karena disini, di dunia pada masa ini, selain harta, kekuasaan dan juga teknologi, kekuatan dan teknik bertarung juga menjadi faktor penen
Tiga hari berlalu setelah kejadian itu. Di suatu senja yang cerah. Di salah satu sudut kota. Sebuah pusat komplek pertokoan Elite yang menandai kebanggan Stolen Hart city. Di sebuah coffee shop mahal yang ramai oleh pengunjung. White Roses Coffee. Di meja paling sudut. Duduk seseorang dengan santai. Menikmati coffee nya yang tidak manis. Tanpa gula. Parasnya yang gagah dan tampan dengan rambut perak sebahu yang diikat rapi kebelakang menarik perhatian para pengunjung cafe yang ada disana. Wajah perpaduan ras Arya dan Asia itu terlihat sangat sempurna. Membuat beberapa pasang mata, terutama para gadis dan wanita muda yang kebetulan ada disana tertuju padanya. Sebagian berbisik-bisik sambil tertawa kecil. Entah sedang membicarakan sosoknya atau hal lain. Yang jelas pemuda itu tidak memperdulikannya sama sekali. matanya yang tajam terus mengamati pintu cafe. Seperti menunggu seseorang. Sudah hampir satu jam lebih dia menunggu disini. Dia adalah Saka. Agen Khusus Kerajaan yang sedang
Saka mengibaskan kedua tangannya! Bersamaan dengan itu, keempat pemuda tersebut terlempar dengan keras ke belakang. Menghantam pengunjung, meja kursi dan kaca yang ada di Cafe itu. Membuatnya menjadi hancur berantakan. Suasana tiba-tiba berubah menjadi centang perenang! Keempatnya berteriak kesakitan! Mereka tidak menyangka akan dihempaskan dengan cara seperti itu. Para pengunjung tercengang. Ikut berseru keras. Mereka terkejut.Mereka tidak percaya dengan apa yang dilihatnya!.Satu kibasan tangan pemuda asing itu , secara ajaib bisa membuat keempat pemuda angkuh itu terhempas dengan keras! "Wow! Apa yang dia lakukan? Ini sungguh mustahil! Aku baru melihat yang seperti ini!" "Apakah dia seorang manusia? Kekuatannya sungguh luar biasa!" "Orang ini seperti monster! Tenaganya kuat sekali!" "Ini pasti sihir! Orang itu jelas pengguna sihir!" "Hei, ini bukan sedang shooting film kan? Aku tidak melihat kameranya?" "Yes! Aku behasil merekam adegannya! Ini pasti akan jadi viral!"
"Maafkan aku Komandan! Seharusnya kau mengikuti apa yang dikatakan Tuan Jaksa Newsteed! Kita berada di alam realistis dan penuh logika, bukan di alam fantasi kepahlawanan yang semu dan memuakkan!" Zacko menyeringai. Dia sudah mengambil keputusan. "Kau akan membelot Zacko? Kau siap berkhianat pada Kerajaan ini?" "Siapa pengkhianat, dan siapa yang bukan belumlah jelas, karena nanti sejarah yang akan bicara. Dan sejarah biasanya ditulis oleh pemenang! Kau faham itu, Sykes!" Zacko sudah bulat. Dia akan menghabisi Jhon Sykes hari ini juga. "Gilmour? Kau juga akan ikut dia?" "A..aku..Sa..saya ...." "Tentu saja, Gilmour akan naik menggantikan aku! Setalah aku menggantikan mu! Maafkan aku Mayor Sykes, kau berseberangan dengan kami, dengan Mondor, bahkan dengan orang-orang hebat di belakang Mondor! Dan kau akan merasakan akibatnya! Terima ini!" Zacko mendorong tangannya dengan cepat. Sebuah bola api kembali meluncur dengan deras di tangannya. Langsung mengarah ke Kepala Sykes! "Tidak
"Barrier Fortress Ashoka! Full Back!" Taksaki berseru keras. Kedua tangannya refleks bergerak bersamaan seperti orang yang sedang mengangkat beban dari bawah ke atas. Saat itulah dinding kaca pipih setebal sepuluh centimeter, berukuran lima kali lima meter muncul dengan tiba-tiba dari dalam tanah menghalangi tiga peluru yang meluncur deras dan membalikan peluru tersebut ke pemiliknya! Trangg! Trangg! Trangg! "Apa? Aargghk!!" Hampir semua yang ada di sana terkejut! Sementara Newsteed sendiri langsung meraung kesakitan sambil bergulingan di tanah, ketika dua dari tiga pelurunya kembali kepadanya. Satu peluru menembus bahu, dan satunya lagi bersarang di pahanya! Masih untung satu peluru yang mengarah ke kepala bisa lolos karena dia keburu jatuh ke tanah! "Napi sialan! Zacko, bunuh dia untukku!" teriak Newsteed. Sambil memegangi paha dan bahunya yang terasa sakit dan mengucurkan darah. "Siap Tuan! Akan kuhabisi dia sekarang juga!" Zacko langsung bergerak. Kedua tangannya dikepalk
Kemampuan indera yang dimiliki oleh Saka diatas rata-rata orang biasa. Begitu pula mengenai prediksi, visi dan feeling yang dimiliknya, hampir bisa dipastikan sembilan puluh persen selalu akurat. Selang beberapa menit kemudian, ratusan petugas berseragam hitam-hitam dengan persenjataan dan altileri lengkap dengan segera memenuhi tanah lapang yang rusak. "Semuanya diam di tempat! Yang berani melawan, akan kami tembak!" seseorang mengancam dengan suara keras dan menggelegar. Aura tenaga dalam yang dipancarkannya cukup mengintimidasi! Para Napi yang terkejut segera berlarian menjauh, sementara untuk napi-napi pemberani, mereka lebih memilih tetap berada di sana. Berkumpul dan berada di kelompok Saka dan kawan-kawan. Dua kelompok besar saling berhadapan di tengah lapangan yang luas tersebut! Kelompok para napi dipimpin oleh Saka, Taksaki,Trujillo, Ulrich dan kawan-kawan. Di seberangnya, ratusan pasukan berseragam militer hitam-hitam, lengkap dengan aksesoriesnya serta sebuah AK-47 ter
Semua orang yang ada disana segera mundur menjauh. Pertarungan besar akan kembali dimulai! Jorge Norum sang Penguasa The Chain alias White Snake berhadapan dengan Saka. "Ssshssshhs... Kau akan merasakan bagaimana rasanya berada di perutku!" "Ya, kau juga akan merasakan bagaimana jika kulitmu kujadikan keset di kamarku!" "Sialan...ssshhhsshh...Aku mengadu jiwa denganmu! 'Anaconda Attack Mode Hybrid'!" Ular itu tiba-tiba mengibaskan tubuhnya, sesaat kemudian asap putih nampak menyelimuti tubuh Anaconda besar tersebut! Semua orang mundur teratur ke tempat yang aman, sambil tetap penasaran menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Ular Putih besar itu melesat keluar dari kepulan asap dan langsung meluncur deras ke arah Saka, sambil membuka mulutnya yang besar, disertai dengan keempat taringnya yang tajam seperti belati, bersama dengan lidah besarnya yg merah bercabang, siap mencabik dan menelan Saka bulat-bulat saat itu juga! Semua orang terpeki
Gedung empat lantai yang bagian atasnya sudah tidak bersisa itu kembali terkena amukan badai dengan arah putaran terbalik, yang menyusup cepat seperti bor ke bawah, membawa seluruh material puing dan debu yang diterbangkannya! Whuuussh !!! Braaakkk !!! Whuuussh !!! Braaakkk !!! Whuuussh !!! Braaakkk !!! Ujung badai tersebut menerobos lantai gedung dengan kekuatan yang dahsyat! Bersama material yang ikut masuk dalam pusaran badai, menjebol lantai gedung tersebut hingga dua lantai di bawahnya! Semua penghuni yang ada di lantai satu dan dua yang kebanyakan adalah para sipir langsung berlarian dan berhamburan keluar! Mereka yang berada di gedung lantai dua dan tiga dengan nekad melompat keluar jendela. Menghindari amukan badai yang sangat besar itu. Jerit pekik kengerian hanya terdengar dengan samar-samar, tertutup oleh suara gemuruh badai yang berkekuatan mengerikan tersebut! Semua orang yang ada disana merasakan ketakutan yang mencekam. Mereka merasakan adanya bencana besar den
Sementara itu, tidak jauh dari pertarungan Saka, dua kubu kini saling berhadapan. Kubu kebenaran versus kubu kebathilan! Hammet, Taksak , Trujilo dan Ulrich berada di sebelah barat. Sementara Balwan, Tjah Pati, Clayderman dan Borland berada di sebelah timur. Kedua kubu itu sepertinya sudah memilih lawan masing-masing. "Kau yang menjadi lawanku? Baiklah, keluarkan seluruh kemampuanmu, karena akupun tidak akan setengah-setengah untuk melawanmu!" Hammet bersiap dengan kuda-kudanya. "Jiahahaha ... Kamu lumayan juga kelihatannya! Ketua Fraksi terbesar di Penjara ini, seorang mantan Jendral yang tidak jadi, dan akhirnya membusuk disini! Sungguh sial sekali nasibmu, bagaimana kabar anak dan istrimu sekarang? Jiahahaha ...aku lupa kalau keduanya sudah lama berada di neraka! Jangan khawatir, karena kau pun akan segera menyusul mereka! " Balwan tersenyum mengejeknya . Hammet terdiam, sambil mengepalkan tangannya. Berusaha menahan api amarahnya. Dia tahu bahwa musuhnya sengaja memprovokasiny
Baiklah, sepertinya aku bisa meninggalkan mereka untuk kalian! " "Serahkan mereka pada kami! Kau fokus saja hadapi Ular itu!" Hammet maju kedepan. Ketua Fraksi Master of Puppet itu tampak gagah dan tegas. "Si..sialan ... Siapa yang mau menghadapi dia?" bisik Borland, dia merasakan nyalinya ciut. "Yang jelas bukan kita, mungkin kedua orang ini lebih cocok jadi lawan mereka," jawab Clayderman pelan. "Dasar sialan! Kalian semua berani melawanku!? Besar sekali nyali kalian! Matilah kalian semua!" Ular Putih besar itu tiba - tiba menyerang keempat orang yang baru saja datang. Gerakannya yang sangat cepat membuat mereka terkejut! Taksaki segera maju kedepan! "Barrier Fortress Ashoka!" Taksaki membentangkan kedua tangannya , lalu mengayunnya ke atas! Beberapa saat kemudian sebentuk kaca bening tebal berbentuk bujur sangkar berukuran lima meter persegi tercipta di depannya, menghalangi kepala Anaconda yang siap menelan mereka dengan ganas! Duuggg!!Kepala ular besar tersebut berad
Seekor Anaconda putih sebesar pohon kelapa hadir dalam sekejap di hadapan Saka. Sosoknya terlihat sangat ganas dan mengerikan! Sepertiga ruangan itu hampir tertutupi oleh tubuhnya yang besar. Badannya yang putih melingkar di sudut ruangan, dengan kepala berdiri angkuh seperti Ular Kobra besar yang siap mematuk dan menelan bulat - bulan mangsa di depannya! "Tu ..tuan Norum beraksi ...! Mundur semuanya!" teriak seorang sipir yang masih selamat. Semua nya merasakan takut dan kengerian yang luar biasa, melihat sosok Anaconda putih tersebut. "Ya, kita bisa dimakannya hidup - hidup! Sebaiknya segera menjauh dari sini!" Beberapa sipir berlari menjauh. Saka melihat sosok - sosok yang masih ada disana, mereka berdiri tegak disamping Anaconda putih tersebut! Empat orang musuhnya berdiri tak jauh didepannya dan memandangnya dengan tatapan sinis. Mereka seolah sudah mencium aroma kemenangan. Dengan hadirnya sang Ular Putih raksasa disana, mereka yakin akan sangat mudah untuk mengalahkan S
"Aku sudah banyak bertemu dengan orang - orang bodoh di dunia ini, tapi tetap saja tidak ada yang sebodoh kau! Aku sudah menawarkan kehidupan yang lebih baik padamu, dan kau lebih memilih kematian yang menyakitkan!" "Urusan hidup dan mati adalah urusan Tuhan! Karena hanya Dialah yang Maha Menggenggam keduanya! Dan itu, sama sekali bukan urusanmu!" "Hebat! Sungguh bijak! Akan kukirim kau menemui Tuhanmu! Pengawal! Panggil yang lainnya kemari! Aku ingin dia tidak bisa lolos walau satu inchi pun dari tempat ini!" Norum memberi perintah. Ruang kerjanya yang sangat luas sengaja dipilihnya untuk menghabisi Saka hari ini. Dia ingin seluruh anak buahnya mengepungnya dan tidak memberikan ruang untuk bergerak atau meloloskan diri dari sana. Norum sudah mempertimbangkannya, dia telah mengantisipasi andai Saka menolak. Dia menginginkan kematian pemuda itu. Karena jika Saka berhasil lolos, dia bisa menjadi penghalang besar baginya di kemudian hari. Dia akan bisa memobilisasi para napi untuk m