Share

The Curse of Esmelth
The Curse of Esmelth
Penulis: Fura Ferra

Prolog

Penulis: Fura Ferra
last update Terakhir Diperbarui: 2020-09-01 21:51:47

Ether Land, adalah dunia di mana manusia berdampingan dengan para Esmelth. Magia, mereka adalah orang-orang terpilih yang memiliki sihir sejak lahir. Para Magia bisa terlahir dari kalangan bangsawan atau rakyat jelata. Di samping itu, para Magia memiliki Esmelth di sisi mereka.

Esmelth adalah peri sihir, mereka tercipta dari inti sihir dalam dunia Ether Land. Wujud Esmelth sejatinya adalah cahaya dan kegelapan, tetapi mereka bisa memakai wujud layaknya manusia sesuka mereka. Para Esmelth pun memiliki kerajaan seperti para manusia, dimana para petinggi Kerajaan Esmelth hanya bisa membuat kontrak dengan para petinggi kerajaan manusia.

Sayangnya, sang Raja Esmelth hingga saat terakhir tidak memiliki kontrak dengan para Magia. Kekuatannya yang begitu besar tidak dapat membuat kontrak dengan para Magia yang memiliki mana kecil. Mana adalah energi sihir setiap yang dimiliki para Magia. Biasanya satu orang Magia hanya bisa memiliki satu Esmelth. Akan tetapi, saat ini semakin banyak yang memiliki mana besar dalam tubuh para Magia. Sehingga para Magia yang memiliki mana besar sanggup membuat kontrak dengan dua Esmelth atau lebih.

Akan tetapi, hingga kini hanya ada satu orang yang memiliki tiga Esmelth dalam usia muda. Ia adalah Putri Liviana dari Kerajaan Xeravine, sang putri memiliki tiga Esmelth yang terbilang terkuat dalam sejarah. Meski begitu, sang putri tidak dapat memiliki sang Raja Esmelth karena mana yang ia miliki tidaklah cukup untuk membuat kontrak dengan sang Raja Esmelth. Sebagai gantinya, ia mendapatkan kontrak dengan Esmelth terkuat lainnya selain sang Raja.

Beberapa ratus tahun lalu, sang Raja Esmelth mengamuk dan hampir membinasakan satu negara Kerajaan Selatan Brogthegor. Karena amukannya yang begitu dahsyat, sang Raja akhirnya disegel oleh Esmelth terkuat kedua setelah dirinya. Sang Raja pun dikutuk oleh inti sihir untuk menjadi Esmelth yang abadi. Setelah itu, tubuh sang Raja dikurung di dalam Hutan Lugia hingga saat ini. Para pengikut sang Raja pun akhirnya menyebar untuk mencari cara agar sang Raja kembali bangkit dan membalaskan dendam mereka yang mati berguguran dalam perang saat itu.

***

"Lari, Lucy!" Suara teriakan seorang gadis menggema di tengah hutan.

"Kakak!" Seorang gadis kecil berusia lima tahun berlari tak menentu.

"Kau harus selamat, Lucy. Larilah terus memasuki hutan hingga mereka tidak menemukanmu." Gadis bersurai keemasan itu menitikkan air matanya saat melihat kondisi adiknya yang saat ini penuh dengan luka.

"Tapi Kakak, aku-"

"Tolong larilah, Lucy! Aku ingin kau selamat. Suatu hari nanti aku akan kembali menemukanmu dan kita akan tinggal bersama untuk selamanya, Lucy." Air mata gadis itu mengalir semakin deras.

Gadis kecil itu hanya mengangguk, kakinya yang terluka membuat ia berjalan terpincang-pincang memasuki hutan lebih dalam, tetapi baru beberapa langkah suara derap langkah kuda terdengar membuat gadis kecil itu memaksakan kakinya untuk berlari meski ia tidak merasakan sakit sama sekali.

"Itu Putri Liviana, Putri Lucy pasti tidak jauh dari tempat ini. Cepat kalian cari dan bunuh Putri Lucy!" Suara baritone itu membuat gadis bersurai keemasan itu terdiam membeku.

"Tidak, Lucy. Pergilah sejauh mungkin!" teriak gadis itu dan tiba-tiba saja gempa dahsyat terjadi.

"Akh." Gadis kecil bernama Lucy itu terjatuh karena getaran dahsyat yang terjadi.

Para kuda dan burung merasa gelisah saat terjadinya gempa di dalam hutan itu. Terjadi keretakaan besar di tanah yang menghalau para prajurit untuk mengejar Lucy. Getaran dahsyat semakin terjadi dan saat itu juga mereka baru menyadari jika dataran mulai terbelah.

"Lucy!" teriak sang putri saat melihat sebagian dataran di depannya mulai bergeser dan menjauh.

"Sial, apa yang terjadi!" umpat sang Jendral yang ingin membunuh Lucy.

Gempa itu berhenti saat belahan pulau dimana Lucy berada telah menghilang di lautan. Putri Liviana tersenyum singkat saat merasakan adiknya sudah aman dari kejaran prajurit kerajaan.

"Putri, tidak sepantasnya Anda melindungi Putri cacat sepertinya," ujar sang Jendral membuat Liviana mengepalkan kedua tangannya.

Saat ini ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk melindungi adik tercintanya. Suatu saat nanti, jika ia sudah menjadi Ratu Kerajaan Xeravine, ia berjanji untuk membunuh mereka yang memerintahkan untuk membunuh adik dan menemukan kembali adik tersayangnya.

"Kita kembali dan bawa Putri Liviana, kuharap Yang Mulia Ratu tidak membunuh kita karena gagal membunuh Putri cacat itu," ujar sang Jendral.

"Berhenti memanggil Adikku Putri cacat, dia tetap seorang putri dan kau hanyalah berasal dari rakyat biasa!" teriak Liviana dan sang Jendral hanya menatap putri itu tajam tanpa berkata.

Pria bersurai cokelat itu langsung membalikkan tubuhnya dan kembali menaiki kuda miliknya. Tangannya mengisyaratkan untuk pergi dari tempat itu. Para prajurit hanya bisa patuh dan menuntun sang putri untuk kembali pulang ke kerajaan.

Sedangkan tempat dimana Lucy berada saat ini adalah Hutan Lugia, hutan dimana konon ada banyak monster yang tinggal selama beberapa ratus tahun di sana. Lucy mulai kembali mencoba berjalan memasuki hutan dengan tubuh penuh luka. Ia tidak tahu apa yang terjadi, getaran besar tadi membuatnya pingsan beberapa saat.

Setelah tenaganya terkuras habis, Lucy menyenderkan punggungnya ke pohon besar yang begitu rindang. Saat ini ia tidak tahu di mana ia berada, tubuhnya penuh luka, tetapi ia tidak terlalu merasakannya. Hingga ia menyadari jika ada sesuatu yang besar berdiri di hadapannya.

Makhluk yang selalu diagung-agungkan para Magia kini berdiri tegap di hadapan Lucy. Ular Naga Hitam, itulah wujud dari makhluk yang kini sedang menatap Lucy penuh dengan keheranan. Makhluk bersisik hitam dan bulu putih di kepalanya itu terlihat tertarik pada sosok Lucy.

"Pantas saja pulau ini terbelah, ternyata seorang manusia memasuki hutan terlarang ini." Suara yang begitu dingin menyapa pendengaran Lucy.

"Hei ... Bocah, apa kau mendengarku?" tanya sang Naga, Lucy tersenyum lalu menjawab sebisa mungkin.

"Sedikit." Ucapan Lucy membuat sang naga semakin mendekat dan mengamati Lucy.

"Apa kau akan mati?" tanya sang Naga setelah melihat luka di sekujur tubuh gadis kecil itu.

"Mungkin, tetapi aku tidak ingin mati," jawab Lucy lemah.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan dengan tubuh penuh luka seperti itu? Kau akan mati jika tidak ada yang menolongmu," jawab sang naga, Lucy hanya tersenyum.

"Apa kau tidak takut melihat wujudku? Padahal kau hanyalah anak manusia berusia 5 tahun." Lucy mengangkat kepalanya hingga sang Naga dapat melihat tatapan kosong dari kedua mata sang Putri.

"Apa yang harus kutakutkan?" jawab Lucy lemah. "semua indera yang kumiliki lumpuh sejak lahir." Jawaban Lucy membuat sang naga terdiam mematung.

"Bahkan mereka mengatakan jika aku tidak bisa menjadi magia meski aku berusaha, karena mereka mengatakan jika mana membenciku. Mereka mencoba membunuhku yang merupakan aib kerajaan." Ular naga hitam itu kembali menatap lekat-lekat gadis kecil itu.

Meski tubuh gadis kecil itu adalah 5 tahun, tetapi pemikirannya cukup terbilang dewasa daripada anak seumurannya.

"Kau menyedihkan." Lucy hanya tersenyum ia sedikit mengerti tentang hidupnya meski ia masih berusia 5 tahun.

Mereka kembali terdiam, Lucy yang hampir kehilangan kesadarannya, sedangkan sang naga yang terus mengamati gadis kecil itu.

"Hei, apa kau masih sadar?" tanya sang naga sambil mengendus tubuh Lucy.

"Sedikit," jawab Lucy lemah.

"Sepertinya kau akan segera mati." Lagi-lagi Lucy hanya memberikan senyuman manis kepada naga hitam itu.

"Mungkin," jawab Lucy setenang mungkin.

"Aku tidak bisa menolongmu begitu saja," ujar sang naga sambil memundurkan kepalanya.

"Lalu, apa yang harus kulakukan?" tanya Lucy sambil mencoba menggerakkan sedikit tubuhnya.

"Jadilah pemilikku," jawab sang naga, kini Lucy mengerutkan dahinya.

"Pemilik? Apa kau Esmelth?" tanya Lucy untuk memastikan.

"Ya," jawab naga itu singkat, kini ia mengerti jika gadis di hadapannya itu tidak bisa melihat atau merasakan sesuatu di sekitarnya.

"Tetapi aku dibenci para mana yang merupakan makanan para Esmelth. Kau tidak bisa hidup menjadi Esmelthku." Jawaban Lucy membuat naga itu kembali berpikir.

Gadis di depannya itu benar-benar gadis yang pintar, hal apa saja yang sudah ia pelajari dalam usia muda seperti itu, naga hitam itu benar-benar tidak mengetahuinya.

"Aku juga tidak yakin kau bisa memilikiku, karena bahkan para Raja tidak bisa membuat kontrak denganku," jawab naga hitam itu dengan nada angkuh.

"Apa kau ingin mencobanya?" tanya Lucy meski ia yakin tidak dapat membuat kontrak dengan Esmelth di hadapannya.

"Siapa namamu?" tanya sang naga sambil mendekatkan kembali kepalanya ke arah Lucy.

"Lucy Atlanta Xeravine," jawab gadis kecil itu dan kini ia mengerti mengapa Lucy bisa sepintar itu.

"Dengan ini kau menjadi Master dari para Raja Esmelth, Lucy Atlanta Xeravine." Naga hitam itu mulai merapalkan beberapa mantra hingga tubuh Lucy bersinar.

Kraakk

Terlihat pola lingkaran sihir di kening Lucy yang mulai retak, naga hitam itu tidak yakin dengan apa yang terjadi. Ia terus merapalkan sihir hingga lingkaran sihir di kening Lucy hancur dan betapa terkejutnya saat ia melihat mana memasuki tubuh gadis kecil itu.

"Jadi, lingkaran sihir itu untuk menangkal mana?" Naga hitam itu mengerutkan dahinya saat banyaknya mana yang berkumpul di sekitar Lucy.

"Terlalu banyak untuk seorang bocah," gumam naga itu menatap tidak percaya jika ternyata gadis kecil itu dicintai oleh mana.

Lucy terlihat terkejut saat menatap naga hitam di hadapannya, senyuman lebar menghiasi wajah lusuh sang putri. Air matanya mengalir saat melihat naga hitam yang kini menatapnya heran.

"Mengapa kau menangis?" tanya sang Naga.

"Akhirnya ... aku dapat melihat dengan kedua mataku," jawaban Lucy membuat sang naga terdiam membeku.

Lingkaran sihir itu bukan saja menangkal mana, tetapi juga melumpuhkan indera yang dimiliki gadis kecil di hadapannya.

"Kau tidak takut dengan wujudku yang seperti ini?" tanya sang naga penasaran dengan reaksi gadis itu.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Siapa namamu?" tanya Lucy dengan senyum masih terlihat jelas.

"Berikan aku sebuah nama, maka aku akan menjadi Esmelth milikmu," jawab sang naga dan membuat Lucy semakin tersenyum lebar.

"Lucien, namamu adalah Lucien."

***

Bab terkait

  • The Curse of Esmelth   Chapter 1

    Dua tahun berlalu setelah kejadian terbelahnya Benua Ecentra. Benua yang yang menghubungkan Kerajaan Xeravine dan Yantra itu kini harus benar-benar terpisah oleh lautan.Lucy yang kini berusia 7 tahun hidup berdua dengan Esmelth miliknya. Mereka berdua tinggal di pinggir Hutan Lugia agar jauh dari pusat keramaian. Lucien benar-benar tidak ingin Lucy terluka karena ulah manusia lainnya.Pagi ini pun mereka berdua terlihat berada di dalam sebuah rumah tua yang cukup nyaman mereka tinggali.

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02
  • The Curse of Esmelth   Chapter 2

    "Beraninya kau menyentuh Lucy!" ujar Lucien dan langsung bergerak cepat untuk menendang pria bersurai perak yang sedang mencekik Lucy."Uhuk ... uhuk." Lucien langsung saja menangkap tubuh Lucy ke dalam pelukannya.Brakk

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02
  • The Curse of Esmelth   Chapter 3

    Satu bulan telah berlalu setelah kehadiran Evrard. Pria bertubuh kekar dan tampan itu kini lebih dekat dengan Lucy. Gadis kecil itu selalu mendapatkan pelajaran baru setiap harinya dari Esmelth barunya."Paman, hari ini apa yang akan kau ajarkan padaku?" tanya Lucy setelah membersihkan piring kotor."Master, kau harus banyak berlatih untuk melihat ekspresi orang lain. Setiap orang memiliki dua buah topeng yang selalu mereka pakai. Tapi tidak jarang juga banyak yang memakai topeng untuk bertahan hidup."

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02
  • The Curse of Esmelth   Chapter 4

    Setelah Lucien mempersiapkan semua yang diperlukan, Esmelth itu menghampiri Lucy yang sedang bermain dengan Evrard. Kedekatan Lucy dan Evrard sudah cukup membuat Lucien terbakar cemburu. Sering kali Lucien memarahi Lucy tanpa sebab dan semua itu hanya bisa dimaklumi oleh Evrard."Kita berangkat, tidak ada waktu lagi untuk bermain," ujar Lucien sambil melewati Evrard dan Lucy.Evrard mengangkat Lucy dan membiarkan Lucy duduk di bahu kanannya. Selama Lucy merasa senang, tidak akan ada masalah untuk Lucien dan Evrard. Mereka bertiga mulai memasuki kota, Lucy yang baru pertama kali melihat kota begitu terlih

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02
  • The Curse of Esmelth   Chapter 5

    Seminggu telah berlalu, mereka kini sampai di Hutan Sanre yang merupakan bagian wilayah Kerajaan Miore. Kerajaan Miore berada paling ujung Benua Ecentra, dengan laut sebagai pemisah dengan Benua Husberg.Hutan Sanre lebih terlihat begitu rimbun dari hutan lainnya yang berada di wilayah Kerajaan Miore. Untuk mencapai pelabuhan mereka harus melalui Hutan Sanre sebagai jalan alternatif dan tercepat. Selain itu, Lucien dapat merasakan seseorang yang ia cari di dalam hutan tersebut."Apa Anda yakin?" tanya Evrard yang sedang menggendong tubuh Lucy.

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02
  • The Curse of Esmelth   Chapter 6

    Malam yang begitu tenang tak mengusik ketenangan Lucy yang berada di pangkuan Lucien. Saat ini mereka sedang berlayar mengarungi samudra hanya untuk sampai di Benua Husberg. Tujuan mereka kali ini adalah Hutan Ant yang berada di kawasan Kerajaan Night Crow. Membutuhkan waktu empat bulan untuk sampai Benua Husberg dengan kapal laut saat ini.Dan mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai tujuan mereka. Hutan Ant adalah tempat yang paling cocok untuk membangun batu pemanggilan. Dengan melewati Kerajaan Sasentra dan Amunra, mereka cukup yakin sampai dengan waktu yang cukup lama. Dan tentunya Lucy menikmati perjalanan bersama dengan Lucien. Evrard dan Alice masuk ke dalam tubuh Lucy seperti Esmelth pada umumnya, yang di ha

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02
  • The Curse of Esmelth   Chapter 7

    Sudah satu minggu Lucy dan Lucien berada di kapal laut, Lucy yang tidak pernah terlihat bosan itu menikmati kebersamaannya dengan Alice. Lucien sengaja membiarkan Lucy bersama Alice agar mereka berdua menjadi lebih dekat. Sedangkan dirinya hanya bisa mengawasi dari jarak jauh bersama Evrard.Terlihat banyak Esmelth yang mulai mendekati Lucy gagal begitu saja, karena mereka melihat keberadaan Lucien yang tidak jauh dari Lucy. Tatapan mengintimidasi milik Lucien memang benar-benar bisa membuat orang lain ketakutan."Dengan kecepatan seperti ini membutuhkan waktu berlayar setidaknya empat bulan, itu pun jik

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02
  • The Curse of Esmelth   Chapter 8

    Hantaman ombak semakin menjadi-jadi, kapal mulai terhempas semakin jauh dari rute yang seharusnya mereka lewati. Para penumpang tampak terlihat panik kala melihat puluhan Esmelth keluar dari dalam laut."Lucien, apa yang terjadi?" tanya Lucy yang berada dalam pelukan Lucien."Sepertinya sedang ada badai, tidurlah aku akan tetap di sisimu," jawab Lucien sambil mengelus lembut surai pirang milik Lucy.Lucy hanya mengangguk lalu membenamkan wajahnya di curuk leher Lucien. Semaki

    Terakhir Diperbarui : 2020-09-02

Bab terbaru

  • The Curse of Esmelth   Chapter 33

    "Tidak ... aku yang akan melakukannya bersamamu.""Lucien, kau tidak dibutuhkan di sini. Kekuatanmu terlalu besar, lagi pula tes ini hanya memperlihatkan kekuatan gabungan dan menyelaraskannya dengan beberapa pertimbangan seperti pertahanan, penyerangan dan penyembuhan disaat yang bersamaan. Kau tahu apa yang harus aku lakukan, bukan?" terang Lucy dan Lucien mengetahuinya dengan pasti.Dengan pertahanan milik Blue, tidak ada ya

  • The Curse of Esmelth   Chapter 32

    Hari masuk ke Akademi sudah dimulai, Lucy saat ini tengah berada dalam pelajaran pengendalianmana. Lucy mendengarkan dengan antusias, mengikuti dan mempelajari setiap yang diajarkan. Meski semua sudah ia kuasai karena mempelajarinya sendiri, Lucy terlihat seperti orang yang belum tahu apa-apa."Kalian bisa melakukannya sekarang jika kalian bisa memakai sihir, jika kalian tidak bisa menggunakan sihir, kalian bisa menggunakan kekuatan Esmelth kalian."

  • The Curse of Esmelth   Chapter 31

    Hari penyambutan murid baru telah tiba, semua orang memakai pakaian senada, yaitu berwarna putih atau putih gading. Lucy memilih untuk hadir terakhir daripada menjadi pusat perhatian di tengah menunggu acara di mulai. Tetapi, Esmelth miliknya yang lain sudah lebih dahulu pergi."Lucy, kau sudah selesai?" tanya Lucien yang menunggu sambil bersandar pada tiang ranjang."Apakah ini berlebihan?" tanya Lucy sambil merentangkan sedik

  • The Curse of Esmelth   Chapter 30

    Akademi Magia, sebuah akademi yang mengajarkan para Magia untuk menggunakan sihir lebih baik. Mengendalikan mana, dan juga kekuatan yang seharusnya dimiliki para Magia. Akademi Magia terdapat di sebuah pulau yang melayang di angkasa, tempat itu sering berpindah tergantung arah angin yang berhembus menghantam pulau yang di juluki denganSky Island.Tidak semua Magia dapat datang ke tempat itu, di karenakan menuju Akademi Magia membutuhkan kekuatan besar untuk menemukan pulau melayang itu. Mayoritas murid-murid di sana adalah para bangsawan yang memiliki kapasitas mana dan sihir yang lumayan tinggi.D

  • The Curse of Esmelth   Chapter 29

    Lucy mulai menyiapkan diri untuk pergi ke Akademi Magia, semua informasi tentang Lucy sengaja dirahasiakan dari murid-murid yang belajar di sana. Pihak Akademi tentu tahu dan hanya bisa merahasiakannya di bawah tekanan Lucien.Lucien, meski statusnya kini adalah seorang mantan Raja Esmelth, ia tetap memiliki pengaruh besar untuk semua yang berhubungan dengan sihir dan Esmelth. Dikarenakan Raja Esmelth yang baru tidak peduli dengan jabatan yang dimilikinya. Sang Raja bahkan menyembunyikan diri dari dunia.Lucy yang sedang duduk di sofa sambil menatap keluar jendela, melamun hingga tidak menyadari kedatang

  • The Curse of Esmelth   Chapter 28

    Perayaan telah berakhr beberapa jam lalu, Lucy sudah kembali ke kamarnya dengan Lucien. Esmelth lainnya memilih untuk berada di luar istana atau bahkan sudah ada yang berkeliling wilayah Kerajaan Night Crow agar tidak ada penyusup satu pun yang datang atau bahkan keluar.Untuk sementara Lucy melepaskan kontak dengan para Esmelth agar pikiran mereka tidak terhubung. Saat ini Lucy sedang menghapus riasan di wajahnya, Lucien dengan senang hati membantu Lucy untuk melepaskan riasan di kepala Istrinya."Mau mandi bersama?" tanya Lucien yang sudah melepaskan pakaiannya dan hanya berbalut handuk.

  • The Curse of Esmelth   Chapter 27

    Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk Lucy belajar tentang tata krama istana dan di Akademi Magia, Lucy yang jenius dan cepat belajar mempermudah para pembimbing mengajarinya. Tidak jarang para pembimbing justru berdiskusi dengan Lucy tentang sihir yang dapat mereka gunakan.Kecantikan dan kecerdasan yang Lucy miliki menjadi daya tarik bagi Kerajaan Night Crow, sudah beberapa kali pinangan di layangkan kepadanya. Namun, Rozario menolak dengan halus, jika Lucy akan menikah dengan seorang Esmelth seperti dirinya yang menikah dengan Esmelth miliknya sendiri.Lucy tidak bosan membaca semua buku yang ada d

  • The Curse of Esmelth   Chapter 26

    Satu tahun berlalu dan Lucy sudah berusia tiga belas tahun menuju empat belas tahun. Usia yang diharuskan untuknya kembali ke Istana Night Crow. Revina sudah berkali-kali memanggil Lucy untuk kembali dengan segera, karena Lucy harus melakukan pelatihan untuk memasuki Akademi Magia. Tetapi, Lucy mengabaikannya untuk berlatih di alam terbuka."Lucy sudah handal memakai pedang, tetapi itu tidak cukup. Ia harus berlatih menggunakan kekuatan para Esmelth miliknya," ujar Sylvester yang sedang melihat Lucy berlatih dengan Evrard, Blue, dan Veryl."Maksudmu dengan kita yang mengalirkan kekuatan kita pada Lucy?" tanya Lucien."Tentu saja, selama ini para Esmelth tidak akan mengalirkan kekuatan mereka. Mereka tidak bisa mengalirkan kekuatan mereka, saat mereka sedang dalam keadaan bertempur. Dengan kata lain, kita meminjamkan kekuatan kita pada Master. Karena dalam arena hanya memperbolehkan satu sampai dua esmelth saja yang dapat mendampingi Magia," terang Sylvester, Lucien mengangguk mengerti.

  • The Curse of Esmelth   Chapter 25

    Satu hari telah berlalu, Rong Ying sudah membuat ramuan minyak khusus untuk Lucy. Hellson sudah tersadar dan kini hanya diam menatap sekitarnya. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, seharusnya ia sudah mati dan kembali kepada Lucien. Namun, ia terlahir kembali dan membuatnya dapat merasakan kekuatan lain pada tubuhnya."Kau masih saja diam tidak ingin berbicara," ujar Evrard yang berdiri di hadapan Hellson."Aku tidak meminta untuk di hidupkan, mengapa kalian melakukan ini?" jawab Hellson yang akhirnya berbicara."Kami tidak menghidupkanmu, Master yang melakukannya sendiri," jawab Evrard sambil mentap Lucy yang masih memejamkan kedua matanya di pangkuan Lucien."Mengapa gadis itu bisa menjadi master kalian?" tanya pria bersurai pirang itu."Apa kau benar-benar akan mendengarkan?""Tergantung dari sebagus apa ceritamu,""Mau berkelahi denganku?""Tidak, terima kasih. Aku dapat merasakan kekuatan yang berbeda dari tubuhmu."Evrard hanya menggelengkan kepalanya, meski sudah di

DMCA.com Protection Status