Hantaman ombak semakin menjadi-jadi, kapal mulai terhempas semakin jauh dari rute yang seharusnya mereka lewati. Para penumpang tampak terlihat panik kala melihat puluhan Esmelth keluar dari dalam laut.
"Lucien, apa yang terjadi?" tanya Lucy yang berada dalam pelukan Lucien.
"Sepertinya sedang ada badai, tidurlah aku akan tetap di sisimu," jawab Lucien sambil mengelus lembut surai pirang milik Lucy.
Lucy hanya mengangguk lalu membenamkan wajahnya di curuk leher Lucien. Semaki
Tidak terasa sudah 4 bulan berlalu dan kini mereka baru saja menginjakkan kaki di daratan. Lucy yang masih terlihat mengantuk hanya menguap sambil memeluk Lucien kembali. Sedangkan Fain sudah begitu terlihat berbinar menanti perjalanan selanjutnya menuju Kerajaan Night Crow. Mereka harus melewati dua kerajaan besar yang akan menguras waktu untuk sampai di Kerajaan Night Crow.Lucy tidak mempermasalahkan perjalanan mereka karena ia baru saja menyadari jika tempat dimana mereka berlabuh adalah tempat yang terlihat begitu gersang. Padang pasir terlihat begitu luas di sebelah selatan. Kini mereka berada di Pelabuhan Faqur yang merupakan wilayah Kerajaan Sasentra.
Lucien menatap Lucy tajam sedari gadis kecil itu kembali dari membersihkan tubuhnya. Ia merasakan sesuatu yang aneh mulai melindungi tubuh Lucy. Entah apa yang terjadi, Lucy tidak menjawab pertanyaannya saat ia bertanya."Lord Lucien, tenang saja. Kekuatan itu melindungi tubuh Master, jadi kau tidak perlu khawatir," ujar Evrard dan Lucien masih menatap tajam Lucy yang sedang berbincang dengan Alice."Aku tidak tahu asal kekuatan itu, yang aku harapkan Lucy tidak terluka karena kekuatan itu," jawab Lucien.
Seseorang memakai baju zirah dengan cahaya biru menyelimuti, kini berhadapan dengan Lucien. Pria itu berlutut di depan Lucien yang menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Lucien tersenyum lalu berjalan mendekati pria berjubah zirah bercahaya biru itu."Blockazard, aku tidak percaya bisa menemukanmu secepat ini.""Maafkan hamba yang tidak bisa menolong Anda di masa lampau,My Lord
"Katakan itu di Neraka!""Evrard!"Lucy menghentikan pergerakan tangan Evrard yang ingin menebas kepala Fain, Evrard menoleh ke arah Lucy, dan langsung saja gadis kecil itu menggelengkan kepalanya kuat. Evrard menurut, ia segera menggendong Lucy dan menjauh dari Fain.
Kerajaan Night Crow terkenal dengan perayaan Reincar, Festival akan diadakan dua hari lagi dan semua orang terlihat antusias menyambut perayaan yang datang satu tahun sekali itu. Lucy ingin melihat perayaan itu, tetapi ia tidak boleh sampai bertemu dengan para petinggi kerajaan.Gadis itu terlihat murung akhir-akhir ini, Lucien sebisa mungkin menghibur gadis kecil itu sampai ia harus menjatuhkan harga diri di depan para pengikutnya. Lucy hanya tersenyum melihat Lucien yang sepertinya bersemangat untuk pergi meninggalkan benua tandus itu.
Revina hanya menaikkan satu alisnya saat Lucy mengatakan hal yang selama ini gadis itu tutupi. Reaksi Rozario justru berbanding terbalik dengan Revina, ia tahu kerajaan besar Xeravine. Kerajaan yang mementingkan segala sihir dari apa pun, bahkan ia sampai mendengar desas desus jika mereka membunuh sang Putri, karena bagi mereka tidak memiliki sihir adalah sebuah aib bagi kerajaan."Aku tidak peduli," jawab Revina sambil melayang mendekati Lucy.
Sebulan telah berlalu dari masa pengangkatannya menjadi Tuan Putri kerajaan Nightcrow, Lucien terlihat tidak nyaman tinggal di Istana dan Esmelth itu ingin segera pergi untuk kembali berpetualang menemukan para Jendral miliknya. Lucy mengamati tingkah Lucien yang merajuk seperti anak kecil, gadis itu tertawa kecil lalu menghampiri mantan Raja Esmelth itu."Lucien, kau masih marah padaku?" tanya Lucy sambil memegang tangan Lucien.
Benua Qwenzy, benua yang penuh dengan kekayaan alam melebihi dari benua lainnya. Beberapa Kerajaan dari Benua Qwenzy memiliki teknologi yang sangat maju di banding dengan Kerajaan lainnya. Mereka bahkan membuat banyak senjata yang akan terkoneksi dengan para Magia. Mereka menyebutnya sebagai senjata api atau senapan.Beberapa senjata yang cukup terkenal adalah Glista dan Veloper, glista berbentuk sudut kotak dengan laras berada di dalam sebuah bagian yang dapat maju-mundur yang disebutslide. Peluru atau amunisi ditempatkan di dalam sebuah magazen yang berada di dalam g
"Tidak ... aku yang akan melakukannya bersamamu.""Lucien, kau tidak dibutuhkan di sini. Kekuatanmu terlalu besar, lagi pula tes ini hanya memperlihatkan kekuatan gabungan dan menyelaraskannya dengan beberapa pertimbangan seperti pertahanan, penyerangan dan penyembuhan disaat yang bersamaan. Kau tahu apa yang harus aku lakukan, bukan?" terang Lucy dan Lucien mengetahuinya dengan pasti.Dengan pertahanan milik Blue, tidak ada ya
Hari masuk ke Akademi sudah dimulai, Lucy saat ini tengah berada dalam pelajaran pengendalianmana. Lucy mendengarkan dengan antusias, mengikuti dan mempelajari setiap yang diajarkan. Meski semua sudah ia kuasai karena mempelajarinya sendiri, Lucy terlihat seperti orang yang belum tahu apa-apa."Kalian bisa melakukannya sekarang jika kalian bisa memakai sihir, jika kalian tidak bisa menggunakan sihir, kalian bisa menggunakan kekuatan Esmelth kalian."
Hari penyambutan murid baru telah tiba, semua orang memakai pakaian senada, yaitu berwarna putih atau putih gading. Lucy memilih untuk hadir terakhir daripada menjadi pusat perhatian di tengah menunggu acara di mulai. Tetapi, Esmelth miliknya yang lain sudah lebih dahulu pergi."Lucy, kau sudah selesai?" tanya Lucien yang menunggu sambil bersandar pada tiang ranjang."Apakah ini berlebihan?" tanya Lucy sambil merentangkan sedik
Akademi Magia, sebuah akademi yang mengajarkan para Magia untuk menggunakan sihir lebih baik. Mengendalikan mana, dan juga kekuatan yang seharusnya dimiliki para Magia. Akademi Magia terdapat di sebuah pulau yang melayang di angkasa, tempat itu sering berpindah tergantung arah angin yang berhembus menghantam pulau yang di juluki denganSky Island.Tidak semua Magia dapat datang ke tempat itu, di karenakan menuju Akademi Magia membutuhkan kekuatan besar untuk menemukan pulau melayang itu. Mayoritas murid-murid di sana adalah para bangsawan yang memiliki kapasitas mana dan sihir yang lumayan tinggi.D
Lucy mulai menyiapkan diri untuk pergi ke Akademi Magia, semua informasi tentang Lucy sengaja dirahasiakan dari murid-murid yang belajar di sana. Pihak Akademi tentu tahu dan hanya bisa merahasiakannya di bawah tekanan Lucien.Lucien, meski statusnya kini adalah seorang mantan Raja Esmelth, ia tetap memiliki pengaruh besar untuk semua yang berhubungan dengan sihir dan Esmelth. Dikarenakan Raja Esmelth yang baru tidak peduli dengan jabatan yang dimilikinya. Sang Raja bahkan menyembunyikan diri dari dunia.Lucy yang sedang duduk di sofa sambil menatap keluar jendela, melamun hingga tidak menyadari kedatang
Perayaan telah berakhr beberapa jam lalu, Lucy sudah kembali ke kamarnya dengan Lucien. Esmelth lainnya memilih untuk berada di luar istana atau bahkan sudah ada yang berkeliling wilayah Kerajaan Night Crow agar tidak ada penyusup satu pun yang datang atau bahkan keluar.Untuk sementara Lucy melepaskan kontak dengan para Esmelth agar pikiran mereka tidak terhubung. Saat ini Lucy sedang menghapus riasan di wajahnya, Lucien dengan senang hati membantu Lucy untuk melepaskan riasan di kepala Istrinya."Mau mandi bersama?" tanya Lucien yang sudah melepaskan pakaiannya dan hanya berbalut handuk.
Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk Lucy belajar tentang tata krama istana dan di Akademi Magia, Lucy yang jenius dan cepat belajar mempermudah para pembimbing mengajarinya. Tidak jarang para pembimbing justru berdiskusi dengan Lucy tentang sihir yang dapat mereka gunakan.Kecantikan dan kecerdasan yang Lucy miliki menjadi daya tarik bagi Kerajaan Night Crow, sudah beberapa kali pinangan di layangkan kepadanya. Namun, Rozario menolak dengan halus, jika Lucy akan menikah dengan seorang Esmelth seperti dirinya yang menikah dengan Esmelth miliknya sendiri.Lucy tidak bosan membaca semua buku yang ada d
Satu tahun berlalu dan Lucy sudah berusia tiga belas tahun menuju empat belas tahun. Usia yang diharuskan untuknya kembali ke Istana Night Crow. Revina sudah berkali-kali memanggil Lucy untuk kembali dengan segera, karena Lucy harus melakukan pelatihan untuk memasuki Akademi Magia. Tetapi, Lucy mengabaikannya untuk berlatih di alam terbuka."Lucy sudah handal memakai pedang, tetapi itu tidak cukup. Ia harus berlatih menggunakan kekuatan para Esmelth miliknya," ujar Sylvester yang sedang melihat Lucy berlatih dengan Evrard, Blue, dan Veryl."Maksudmu dengan kita yang mengalirkan kekuatan kita pada Lucy?" tanya Lucien."Tentu saja, selama ini para Esmelth tidak akan mengalirkan kekuatan mereka. Mereka tidak bisa mengalirkan kekuatan mereka, saat mereka sedang dalam keadaan bertempur. Dengan kata lain, kita meminjamkan kekuatan kita pada Master. Karena dalam arena hanya memperbolehkan satu sampai dua esmelth saja yang dapat mendampingi Magia," terang Sylvester, Lucien mengangguk mengerti.
Satu hari telah berlalu, Rong Ying sudah membuat ramuan minyak khusus untuk Lucy. Hellson sudah tersadar dan kini hanya diam menatap sekitarnya. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, seharusnya ia sudah mati dan kembali kepada Lucien. Namun, ia terlahir kembali dan membuatnya dapat merasakan kekuatan lain pada tubuhnya."Kau masih saja diam tidak ingin berbicara," ujar Evrard yang berdiri di hadapan Hellson."Aku tidak meminta untuk di hidupkan, mengapa kalian melakukan ini?" jawab Hellson yang akhirnya berbicara."Kami tidak menghidupkanmu, Master yang melakukannya sendiri," jawab Evrard sambil mentap Lucy yang masih memejamkan kedua matanya di pangkuan Lucien."Mengapa gadis itu bisa menjadi master kalian?" tanya pria bersurai pirang itu."Apa kau benar-benar akan mendengarkan?""Tergantung dari sebagus apa ceritamu,""Mau berkelahi denganku?""Tidak, terima kasih. Aku dapat merasakan kekuatan yang berbeda dari tubuhmu."Evrard hanya menggelengkan kepalanya, meski sudah di