Akademi Magia, sebuah akademi yang mengajarkan para Magia untuk menggunakan sihir lebih baik. Mengendalikan mana, dan juga kekuatan yang seharusnya dimiliki para Magia. Akademi Magia terdapat di sebuah pulau yang melayang di angkasa, tempat itu sering berpindah tergantung arah angin yang berhembus menghantam pulau yang di juluki dengan Sky Island.
Tidak semua Magia dapat datang ke tempat itu, di karenakan menuju Akademi Magia membutuhkan kekuatan besar untuk menemukan pulau melayang itu. Mayoritas murid-murid di sana adalah para bangsawan yang memiliki kapasitas mana dan sihir yang lumayan tinggi.
D
Hari penyambutan murid baru telah tiba, semua orang memakai pakaian senada, yaitu berwarna putih atau putih gading. Lucy memilih untuk hadir terakhir daripada menjadi pusat perhatian di tengah menunggu acara di mulai. Tetapi, Esmelth miliknya yang lain sudah lebih dahulu pergi."Lucy, kau sudah selesai?" tanya Lucien yang menunggu sambil bersandar pada tiang ranjang."Apakah ini berlebihan?" tanya Lucy sambil merentangkan sedik
Hari masuk ke Akademi sudah dimulai, Lucy saat ini tengah berada dalam pelajaran pengendalianmana. Lucy mendengarkan dengan antusias, mengikuti dan mempelajari setiap yang diajarkan. Meski semua sudah ia kuasai karena mempelajarinya sendiri, Lucy terlihat seperti orang yang belum tahu apa-apa."Kalian bisa melakukannya sekarang jika kalian bisa memakai sihir, jika kalian tidak bisa menggunakan sihir, kalian bisa menggunakan kekuatan Esmelth kalian."
"Tidak ... aku yang akan melakukannya bersamamu.""Lucien, kau tidak dibutuhkan di sini. Kekuatanmu terlalu besar, lagi pula tes ini hanya memperlihatkan kekuatan gabungan dan menyelaraskannya dengan beberapa pertimbangan seperti pertahanan, penyerangan dan penyembuhan disaat yang bersamaan. Kau tahu apa yang harus aku lakukan, bukan?" terang Lucy dan Lucien mengetahuinya dengan pasti.Dengan pertahanan milik Blue, tidak ada ya
Ether Land, adalah dunia di mana manusia berdampingan dengan para Esmelth. Magia, mereka adalah orang-orang terpilih yang memiliki sihir sejak lahir. Para Magia bisa terlahir dari kalangan bangsawan atau rakyat jelata. Di samping itu, para Magia memiliki Esmelth di sisi mereka.Esmelth adalah peri sihir, mereka tercipta dari inti sihir dalam dunia Ether Land. Wujud Esmelth sejatinya adalah cahaya dan kegelapan, tetapi mereka bisa memakai wujud layaknya manusia sesuka mereka. Para Esmelth pun memiliki kerajaan seperti para manusia, dimana para petinggi Kerajaan Esmelth hanya bisa membuat kontrak dengan para petinggi kerajaan manusia.
Dua tahun berlalu setelah kejadian terbelahnya Benua Ecentra. Benua yang yang menghubungkan Kerajaan Xeravine dan Yantra itu kini harus benar-benar terpisah oleh lautan.Lucy yang kini berusia 7 tahun hidup berdua dengan Esmelth miliknya. Mereka berdua tinggal di pinggir Hutan Lugia agar jauh dari pusat keramaian. Lucien benar-benar tidak ingin Lucy terluka karena ulah manusia lainnya.Pagi ini pun mereka berdua terlihat berada di dalam sebuah rumah tua yang cukup nyaman mereka tinggali.
"Beraninya kau menyentuh Lucy!" ujar Lucien dan langsung bergerak cepat untuk menendang pria bersurai perak yang sedang mencekik Lucy."Uhuk ... uhuk." Lucien langsung saja menangkap tubuh Lucy ke dalam pelukannya.Brakk
Satu bulan telah berlalu setelah kehadiran Evrard. Pria bertubuh kekar dan tampan itu kini lebih dekat dengan Lucy. Gadis kecil itu selalu mendapatkan pelajaran baru setiap harinya dari Esmelth barunya."Paman, hari ini apa yang akan kau ajarkan padaku?" tanya Lucy setelah membersihkan piring kotor."Master, kau harus banyak berlatih untuk melihat ekspresi orang lain. Setiap orang memiliki dua buah topeng yang selalu mereka pakai. Tapi tidak jarang juga banyak yang memakai topeng untuk bertahan hidup."
Setelah Lucien mempersiapkan semua yang diperlukan, Esmelth itu menghampiri Lucy yang sedang bermain dengan Evrard. Kedekatan Lucy dan Evrard sudah cukup membuat Lucien terbakar cemburu. Sering kali Lucien memarahi Lucy tanpa sebab dan semua itu hanya bisa dimaklumi oleh Evrard."Kita berangkat, tidak ada waktu lagi untuk bermain," ujar Lucien sambil melewati Evrard dan Lucy.Evrard mengangkat Lucy dan membiarkan Lucy duduk di bahu kanannya. Selama Lucy merasa senang, tidak akan ada masalah untuk Lucien dan Evrard. Mereka bertiga mulai memasuki kota, Lucy yang baru pertama kali melihat kota begitu terlih
"Tidak ... aku yang akan melakukannya bersamamu.""Lucien, kau tidak dibutuhkan di sini. Kekuatanmu terlalu besar, lagi pula tes ini hanya memperlihatkan kekuatan gabungan dan menyelaraskannya dengan beberapa pertimbangan seperti pertahanan, penyerangan dan penyembuhan disaat yang bersamaan. Kau tahu apa yang harus aku lakukan, bukan?" terang Lucy dan Lucien mengetahuinya dengan pasti.Dengan pertahanan milik Blue, tidak ada ya
Hari masuk ke Akademi sudah dimulai, Lucy saat ini tengah berada dalam pelajaran pengendalianmana. Lucy mendengarkan dengan antusias, mengikuti dan mempelajari setiap yang diajarkan. Meski semua sudah ia kuasai karena mempelajarinya sendiri, Lucy terlihat seperti orang yang belum tahu apa-apa."Kalian bisa melakukannya sekarang jika kalian bisa memakai sihir, jika kalian tidak bisa menggunakan sihir, kalian bisa menggunakan kekuatan Esmelth kalian."
Hari penyambutan murid baru telah tiba, semua orang memakai pakaian senada, yaitu berwarna putih atau putih gading. Lucy memilih untuk hadir terakhir daripada menjadi pusat perhatian di tengah menunggu acara di mulai. Tetapi, Esmelth miliknya yang lain sudah lebih dahulu pergi."Lucy, kau sudah selesai?" tanya Lucien yang menunggu sambil bersandar pada tiang ranjang."Apakah ini berlebihan?" tanya Lucy sambil merentangkan sedik
Akademi Magia, sebuah akademi yang mengajarkan para Magia untuk menggunakan sihir lebih baik. Mengendalikan mana, dan juga kekuatan yang seharusnya dimiliki para Magia. Akademi Magia terdapat di sebuah pulau yang melayang di angkasa, tempat itu sering berpindah tergantung arah angin yang berhembus menghantam pulau yang di juluki denganSky Island.Tidak semua Magia dapat datang ke tempat itu, di karenakan menuju Akademi Magia membutuhkan kekuatan besar untuk menemukan pulau melayang itu. Mayoritas murid-murid di sana adalah para bangsawan yang memiliki kapasitas mana dan sihir yang lumayan tinggi.D
Lucy mulai menyiapkan diri untuk pergi ke Akademi Magia, semua informasi tentang Lucy sengaja dirahasiakan dari murid-murid yang belajar di sana. Pihak Akademi tentu tahu dan hanya bisa merahasiakannya di bawah tekanan Lucien.Lucien, meski statusnya kini adalah seorang mantan Raja Esmelth, ia tetap memiliki pengaruh besar untuk semua yang berhubungan dengan sihir dan Esmelth. Dikarenakan Raja Esmelth yang baru tidak peduli dengan jabatan yang dimilikinya. Sang Raja bahkan menyembunyikan diri dari dunia.Lucy yang sedang duduk di sofa sambil menatap keluar jendela, melamun hingga tidak menyadari kedatang
Perayaan telah berakhr beberapa jam lalu, Lucy sudah kembali ke kamarnya dengan Lucien. Esmelth lainnya memilih untuk berada di luar istana atau bahkan sudah ada yang berkeliling wilayah Kerajaan Night Crow agar tidak ada penyusup satu pun yang datang atau bahkan keluar.Untuk sementara Lucy melepaskan kontak dengan para Esmelth agar pikiran mereka tidak terhubung. Saat ini Lucy sedang menghapus riasan di wajahnya, Lucien dengan senang hati membantu Lucy untuk melepaskan riasan di kepala Istrinya."Mau mandi bersama?" tanya Lucien yang sudah melepaskan pakaiannya dan hanya berbalut handuk.
Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk Lucy belajar tentang tata krama istana dan di Akademi Magia, Lucy yang jenius dan cepat belajar mempermudah para pembimbing mengajarinya. Tidak jarang para pembimbing justru berdiskusi dengan Lucy tentang sihir yang dapat mereka gunakan.Kecantikan dan kecerdasan yang Lucy miliki menjadi daya tarik bagi Kerajaan Night Crow, sudah beberapa kali pinangan di layangkan kepadanya. Namun, Rozario menolak dengan halus, jika Lucy akan menikah dengan seorang Esmelth seperti dirinya yang menikah dengan Esmelth miliknya sendiri.Lucy tidak bosan membaca semua buku yang ada d
Satu tahun berlalu dan Lucy sudah berusia tiga belas tahun menuju empat belas tahun. Usia yang diharuskan untuknya kembali ke Istana Night Crow. Revina sudah berkali-kali memanggil Lucy untuk kembali dengan segera, karena Lucy harus melakukan pelatihan untuk memasuki Akademi Magia. Tetapi, Lucy mengabaikannya untuk berlatih di alam terbuka."Lucy sudah handal memakai pedang, tetapi itu tidak cukup. Ia harus berlatih menggunakan kekuatan para Esmelth miliknya," ujar Sylvester yang sedang melihat Lucy berlatih dengan Evrard, Blue, dan Veryl."Maksudmu dengan kita yang mengalirkan kekuatan kita pada Lucy?" tanya Lucien."Tentu saja, selama ini para Esmelth tidak akan mengalirkan kekuatan mereka. Mereka tidak bisa mengalirkan kekuatan mereka, saat mereka sedang dalam keadaan bertempur. Dengan kata lain, kita meminjamkan kekuatan kita pada Master. Karena dalam arena hanya memperbolehkan satu sampai dua esmelth saja yang dapat mendampingi Magia," terang Sylvester, Lucien mengangguk mengerti.
Satu hari telah berlalu, Rong Ying sudah membuat ramuan minyak khusus untuk Lucy. Hellson sudah tersadar dan kini hanya diam menatap sekitarnya. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, seharusnya ia sudah mati dan kembali kepada Lucien. Namun, ia terlahir kembali dan membuatnya dapat merasakan kekuatan lain pada tubuhnya."Kau masih saja diam tidak ingin berbicara," ujar Evrard yang berdiri di hadapan Hellson."Aku tidak meminta untuk di hidupkan, mengapa kalian melakukan ini?" jawab Hellson yang akhirnya berbicara."Kami tidak menghidupkanmu, Master yang melakukannya sendiri," jawab Evrard sambil mentap Lucy yang masih memejamkan kedua matanya di pangkuan Lucien."Mengapa gadis itu bisa menjadi master kalian?" tanya pria bersurai pirang itu."Apa kau benar-benar akan mendengarkan?""Tergantung dari sebagus apa ceritamu,""Mau berkelahi denganku?""Tidak, terima kasih. Aku dapat merasakan kekuatan yang berbeda dari tubuhmu."Evrard hanya menggelengkan kepalanya, meski sudah di