Revina hanya menaikkan satu alisnya saat Lucy mengatakan hal yang selama ini gadis itu tutupi. Reaksi Rozario justru berbanding terbalik dengan Revina, ia tahu kerajaan besar Xeravine. Kerajaan yang mementingkan segala sihir dari apa pun, bahkan ia sampai mendengar desas desus jika mereka membunuh sang Putri, karena bagi mereka tidak memiliki sihir adalah sebuah aib bagi kerajaan.
"Aku tidak peduli," jawab Revina sambil melayang mendekati Lucy.
Sebulan telah berlalu dari masa pengangkatannya menjadi Tuan Putri kerajaan Nightcrow, Lucien terlihat tidak nyaman tinggal di Istana dan Esmelth itu ingin segera pergi untuk kembali berpetualang menemukan para Jendral miliknya. Lucy mengamati tingkah Lucien yang merajuk seperti anak kecil, gadis itu tertawa kecil lalu menghampiri mantan Raja Esmelth itu."Lucien, kau masih marah padaku?" tanya Lucy sambil memegang tangan Lucien.
Benua Qwenzy, benua yang penuh dengan kekayaan alam melebihi dari benua lainnya. Beberapa Kerajaan dari Benua Qwenzy memiliki teknologi yang sangat maju di banding dengan Kerajaan lainnya. Mereka bahkan membuat banyak senjata yang akan terkoneksi dengan para Magia. Mereka menyebutnya sebagai senjata api atau senapan.Beberapa senjata yang cukup terkenal adalah Glista dan Veloper, glista berbentuk sudut kotak dengan laras berada di dalam sebuah bagian yang dapat maju-mundur yang disebutslide. Peluru atau amunisi ditempatkan di dalam sebuah magazen yang berada di dalam g
Beberapa hari telah berlalu, Lucy sama sekali tidak bebricara dengan Lucien. Sedangkan Lucien hanya bisa pasrah meski sudah menghajar dua jendral miliknya untuk meminta maaf kepada Lucy. Gadis kecil itu tidak peduli dengan permintaan maaf kedua jendral milik Lucien, ia tidak di ajarkan untuk memaafkan orang lain oleh kedua orangtuanya bahkan kakaknya. Tindakan yang membuat dirinya dan Lucien hampir terluka, Lucy tidak akan semudah itu memaafkan pelakunya."Master, kita akan berangkat besok pagi," ujar Evrard dan Lucy hanya mengangguk singkat.
Kali ini perjalanan menuju Hutan Moa yang berada di dekat Kerajaan Shu Ren, kerajaan yang memiliki budaya berbeda dari benua lainnya. Kerajaan Shu Ren, Kerajaan Zao Pi, Kerajaan Sun Wu, dan Kerajaan Mao Song memiliki kebudayaan dan pakaian yang sama. Empat kerajaan itu terletak di sebelah timur benua Qwenzy, jarak antar kerajaan begitu jauh karena wilayah benua Qwenzy yang sangat luas dari benua lainnya.Membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk mencapai tempat terakhir dibangunnya altar pemanggilan. Dan pembangunan altar pemanggilan berada di Hutan Yuan yang berada di kawasan Kerajaan Mao Song.
Lucy membuka kedua matanya, pertama kali yang ia lihat adalah bibir tipis milik Lucien. Gadis itu memundurkan sedikit wajahnya, hingga dapat melihat wajah tampan Esmelth miliknya. Lucy tahu pria itu tidaklah tidur, Lucien hanya ingin mendekap tubuhnya tanpa ingin diganggu."Lucien," panggil Lucy dengan suara serak.Ia membutuhkan air untuk membasahi kerongkongannya yang seperti sudah beberapa hari tidak sadarkan diri. Lucien me
Lucy memainkan api di jari Poziaru, setelah mendapatkan tendangan dan pukulan telak dari Lucien, pria bersurai putih itu memohon ampun kepada sang Tuan. Poizaru yang melihat Lucy tidak merasakan sakit dengan api miliknya, mulai mengerutkan kening sambil menatap penuh tanda tanya gadis di hadapannya."Master, apa tanganmu tidak merasakan sakit?" tanya Poziaru, ia blum menjadi esmelth milik Lucy saat ini.Lucy sedang menilai pria
Sudah beberapa minggu Lucy berada dalam dimensi Kharel, dan sudah berapa ratus buku Lucy baca. Banyak pengetahuan yang baru saja ia dapatkan dalam perpustakaan di mansion milik Kharel. Esmelth bersurai putih itu tampak senang dengan antusias Lucy dalam hal membaca. Gadis kecil itu selalu terlihat berbinar-binar jika ia mendapatkan pengetahuan baru.Lucien setia menemani Lucy, gadis itu selalu berada di pangkuan Lucien ketika sedang serius membaca. Bahkan Lucien akan menyuapi Lucy yang selalu saja melupakan makanannya. Esmelth lainnya hanya bisa mengawasi Lucy, gadis itu terlihat bahagia seperti anak kecil lainnya.
Tahun demi tahun mereka lalui, sejak Lucy menemukan Lucien hingga mendapatkan beberapa esmelth. Lucien melihat perkembangan tubuh Lucy yang setiap hari semakin terlihat mempesona dan indah di matanya. Saat ini usia gadis kecil itu adalah dua belas tahun, tubuhnya juga lebih banyak menyerapmanadaripada sebelumnya. Ditambah dengan suara merdu Lucy yang mampu membuat Lucien terpedaya.Tubuh Lucy pun tidak bermasalah setelah mendapatkan banyak esmelth, yang menjadi masalah adalah apakah ia perlu memanggil jendral miliknya yang terakhir atau tidak. Karena ia sendiri t
"Tidak ... aku yang akan melakukannya bersamamu.""Lucien, kau tidak dibutuhkan di sini. Kekuatanmu terlalu besar, lagi pula tes ini hanya memperlihatkan kekuatan gabungan dan menyelaraskannya dengan beberapa pertimbangan seperti pertahanan, penyerangan dan penyembuhan disaat yang bersamaan. Kau tahu apa yang harus aku lakukan, bukan?" terang Lucy dan Lucien mengetahuinya dengan pasti.Dengan pertahanan milik Blue, tidak ada ya
Hari masuk ke Akademi sudah dimulai, Lucy saat ini tengah berada dalam pelajaran pengendalianmana. Lucy mendengarkan dengan antusias, mengikuti dan mempelajari setiap yang diajarkan. Meski semua sudah ia kuasai karena mempelajarinya sendiri, Lucy terlihat seperti orang yang belum tahu apa-apa."Kalian bisa melakukannya sekarang jika kalian bisa memakai sihir, jika kalian tidak bisa menggunakan sihir, kalian bisa menggunakan kekuatan Esmelth kalian."
Hari penyambutan murid baru telah tiba, semua orang memakai pakaian senada, yaitu berwarna putih atau putih gading. Lucy memilih untuk hadir terakhir daripada menjadi pusat perhatian di tengah menunggu acara di mulai. Tetapi, Esmelth miliknya yang lain sudah lebih dahulu pergi."Lucy, kau sudah selesai?" tanya Lucien yang menunggu sambil bersandar pada tiang ranjang."Apakah ini berlebihan?" tanya Lucy sambil merentangkan sedik
Akademi Magia, sebuah akademi yang mengajarkan para Magia untuk menggunakan sihir lebih baik. Mengendalikan mana, dan juga kekuatan yang seharusnya dimiliki para Magia. Akademi Magia terdapat di sebuah pulau yang melayang di angkasa, tempat itu sering berpindah tergantung arah angin yang berhembus menghantam pulau yang di juluki denganSky Island.Tidak semua Magia dapat datang ke tempat itu, di karenakan menuju Akademi Magia membutuhkan kekuatan besar untuk menemukan pulau melayang itu. Mayoritas murid-murid di sana adalah para bangsawan yang memiliki kapasitas mana dan sihir yang lumayan tinggi.D
Lucy mulai menyiapkan diri untuk pergi ke Akademi Magia, semua informasi tentang Lucy sengaja dirahasiakan dari murid-murid yang belajar di sana. Pihak Akademi tentu tahu dan hanya bisa merahasiakannya di bawah tekanan Lucien.Lucien, meski statusnya kini adalah seorang mantan Raja Esmelth, ia tetap memiliki pengaruh besar untuk semua yang berhubungan dengan sihir dan Esmelth. Dikarenakan Raja Esmelth yang baru tidak peduli dengan jabatan yang dimilikinya. Sang Raja bahkan menyembunyikan diri dari dunia.Lucy yang sedang duduk di sofa sambil menatap keluar jendela, melamun hingga tidak menyadari kedatang
Perayaan telah berakhr beberapa jam lalu, Lucy sudah kembali ke kamarnya dengan Lucien. Esmelth lainnya memilih untuk berada di luar istana atau bahkan sudah ada yang berkeliling wilayah Kerajaan Night Crow agar tidak ada penyusup satu pun yang datang atau bahkan keluar.Untuk sementara Lucy melepaskan kontak dengan para Esmelth agar pikiran mereka tidak terhubung. Saat ini Lucy sedang menghapus riasan di wajahnya, Lucien dengan senang hati membantu Lucy untuk melepaskan riasan di kepala Istrinya."Mau mandi bersama?" tanya Lucien yang sudah melepaskan pakaiannya dan hanya berbalut handuk.
Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk Lucy belajar tentang tata krama istana dan di Akademi Magia, Lucy yang jenius dan cepat belajar mempermudah para pembimbing mengajarinya. Tidak jarang para pembimbing justru berdiskusi dengan Lucy tentang sihir yang dapat mereka gunakan.Kecantikan dan kecerdasan yang Lucy miliki menjadi daya tarik bagi Kerajaan Night Crow, sudah beberapa kali pinangan di layangkan kepadanya. Namun, Rozario menolak dengan halus, jika Lucy akan menikah dengan seorang Esmelth seperti dirinya yang menikah dengan Esmelth miliknya sendiri.Lucy tidak bosan membaca semua buku yang ada d
Satu tahun berlalu dan Lucy sudah berusia tiga belas tahun menuju empat belas tahun. Usia yang diharuskan untuknya kembali ke Istana Night Crow. Revina sudah berkali-kali memanggil Lucy untuk kembali dengan segera, karena Lucy harus melakukan pelatihan untuk memasuki Akademi Magia. Tetapi, Lucy mengabaikannya untuk berlatih di alam terbuka."Lucy sudah handal memakai pedang, tetapi itu tidak cukup. Ia harus berlatih menggunakan kekuatan para Esmelth miliknya," ujar Sylvester yang sedang melihat Lucy berlatih dengan Evrard, Blue, dan Veryl."Maksudmu dengan kita yang mengalirkan kekuatan kita pada Lucy?" tanya Lucien."Tentu saja, selama ini para Esmelth tidak akan mengalirkan kekuatan mereka. Mereka tidak bisa mengalirkan kekuatan mereka, saat mereka sedang dalam keadaan bertempur. Dengan kata lain, kita meminjamkan kekuatan kita pada Master. Karena dalam arena hanya memperbolehkan satu sampai dua esmelth saja yang dapat mendampingi Magia," terang Sylvester, Lucien mengangguk mengerti.
Satu hari telah berlalu, Rong Ying sudah membuat ramuan minyak khusus untuk Lucy. Hellson sudah tersadar dan kini hanya diam menatap sekitarnya. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, seharusnya ia sudah mati dan kembali kepada Lucien. Namun, ia terlahir kembali dan membuatnya dapat merasakan kekuatan lain pada tubuhnya."Kau masih saja diam tidak ingin berbicara," ujar Evrard yang berdiri di hadapan Hellson."Aku tidak meminta untuk di hidupkan, mengapa kalian melakukan ini?" jawab Hellson yang akhirnya berbicara."Kami tidak menghidupkanmu, Master yang melakukannya sendiri," jawab Evrard sambil mentap Lucy yang masih memejamkan kedua matanya di pangkuan Lucien."Mengapa gadis itu bisa menjadi master kalian?" tanya pria bersurai pirang itu."Apa kau benar-benar akan mendengarkan?""Tergantung dari sebagus apa ceritamu,""Mau berkelahi denganku?""Tidak, terima kasih. Aku dapat merasakan kekuatan yang berbeda dari tubuhmu."Evrard hanya menggelengkan kepalanya, meski sudah di