Share

Tertawan Gairah CEO Arogan
Tertawan Gairah CEO Arogan
Author: Putri Rahayu

Bab 1

Author: Putri Rahayu
last update Last Updated: 2024-05-19 09:11:58

"Pak Jack?"

Kimberley terkejut kala melihat CEO William Group ada di atas tubuhnya.

Sebenarnya ada apa ini?

Mengapa dia bisa di kamar mewah yang tak dikenalnya dengan sang atasan?

Di atas kasur ... dan dalam keadaan terikat?!

Ingatan terakhirnya adalah saat dia hendak menuju apartemen.

Seseorang tiba-tiba menyerangnya dari belakang.

Kimberley hendak berteriak meminta tolong, tetapi obat bius ternyata bekerja cepat pada tubuhnya.

Sektika dia merasakan kegelapan melingkupinya.

Hanya saja, dia samar-samar melihat tiga bodyguard dan seseorang yang tak asing ....?

Tunggu ... pria yang tak asing itu adalah asisten Jack dan sahabatnya--Rico!

"Kenapa? Apa kau terkejut?" ucap Jack tiba-tiba, "Apa kau akan mengabaikanku seperti hari-hari yang lalu?"

"Pak? Sebenarnya ada apa ini? Kenapa Bapak mengikat saya seperti ini?" ucapnya frustasi.

Tapi, Jack justru tersenyum sinis.

Pria tampan itu bahkan mendekat padanya.

Kimberley dapat mencium bau alkohol yang begitu kencang dari Jack--bercampur aroma parfum musk yang biasa dia pakai.

Gadis itu segera berusaha menjauh.

Sayangnya itu percuma. Jack malah menatapnya tajam. "Malam ini, kita akan bersenang-senang malam ini, Sayang. Dan kau harus menuruti semua perintahku....."

Tubuh Kimberley gemetar.

Tapi, Jack tidak berhenti. Pria itu malah lembut pipi gadis itu.

"Saya tidak mau! Saya---"

"Emmhh..."

Ucapan Kimberley terputus saat Jack membungkam mulutnya.

Srak!

Dengan cepat, pria itu merobek dress Kimberley.

Sentuhan pria itu begitu liar dan panas.

Kimberley merasa malu dan takut.

Dia berusaha menutup rapat kedua kaki pahanya--tidak ingin Jack memasukan miliknya.

Hanya saja, tindakannya itu justru memancing gairah Jack. "Ini milikku! Jangan ditutupi," bisiknya di telinga Kimberley.

Tanpa aba-aba, dia pun menerobos masuk ke dalam tubuh Kimberley.

Desahan dan hawa panas seketika memenuhi kamar mewah itu.

Diiringi gelombang-gelombang kepuasan yang terus mengalir--tidak berhenti.

****

"Arrgh!"

Entah berapa lama, dia dan Jack melakukan hubungan tak masuk akal itu.

Namun yang jelas, Kimberley merasakan sakit di inti tubuhnya.

Dia bahkan kesulitan untuk berdiri.

Hal itu membuatnya merasa ingin menangis.

Sedangkan, Jack?

Kimberley tak tahu di mana pria itu berada. Begitu terbangun, dia mendapati dirinya sendirian di ruangan mewah itu dengan ikatan yang sudah terbuka.

Haruskah ia bersyukur?

"Pagi nyonya, rupanya nyonya sudah bangun, kami maid yang diperintahkan tuan jack untuk membantu nyonya mandi dan membantu mempersiapkan segala kebutuhan nyonya, permisi biar kami bantu."

Deg!

Kedatangan dua maid mengaggetkan Kimberley.

Terlebih, mereka dengan sigap mempersiapkan segala kebutuhannya....

Gadis itu tak sempat menolak.

Dirinya sudah dimandikan dengan produk-produk mahal.

"Kenapa kalian memanggilku Nyonya?" Kimberley akhirnya bisa setelah ritual mandi selesai.

"Namaku Kimberley panggil nama saja ya," ucap gadis yang masih dalam balutan handuk mandi itu.

Anehnya, para maid justru menggeleng. "Maaf nyonya, ini sesuai perintah tuan, kami tidak berani melakukan itu," ujar salah satu dari mereka.

Kimberley hendak bertanya, tetapi para maid justru menyelesaikan tugas mereka semakin cepat.

Mereka bahkan meninggalkannya langsung setelah menyiapkan beberapa sarapan di meja makan.

Hal ini membuat Kimberley tak berselera.

"Nyonya silahkan sarapan dulu, jika tidak tuan Jack pasti akan marah," ujar Kepala Maid tiba-tiba datang.

Dari mana Kimberley tahu?

Wanita yang baru masuk ini tampak lebih tua dan pakaiannya berbeda dengan maid-maid lain.

"Apa Jack berangkat bekerja? Kenapa dia pergi pagi sekali?"  tanya Kimberley pada akhirnya.

Dia ingin menuntut penjelasan dari pria itu!

Sebenarnya, kenapa Jack melakukannya?

"Tuan Jack berangkat pagi sekali, maaf saya tidak tau mungkin ada keperluan penting, Nyonya." 

"Saya juga ingin menyampaikan, jika nyonya membutuhkan bantuan apapun nyonya panggil saja maid di sini karena ini perintah dan nyonya adalah tanggungjawab kami juga," ucapnya penuh formalitas, "tapi, maaf. Nyonya tidak boleh pergi dari sini.

Kimberley menghela napas.

Dia ingin marah, tapi rasa lelah lebih menguasainya. "Iya aku mengerti," jawabnya.

Sepertinya Kimberley tak bisa mengorek informasi dari mereka ataupun kabur dari sini.

Diperhatikannya banyak staff di mansion itu, bahkan 10 bodyguard yang berjaga-jaga.

Jadi, Kimberley memutuskan untuk sarapan dengan tenang.

Lalu, berkeliling tempat yang ternyata mansion mewah milik Jack dengan pelayanan para maid di sana.

Beberapa kali mencoba kabur, tetapi tidak berhasil, hingga tak terasa, hari pun sore.

Kimberley merasa bosan.

Ia memutuskan menyerah dan kembali ke kamar untuk mandi.

Sesekali, melamun memikirkan cara keluar dari mansion sialan ini.

Tapi, gadis itu sadar keinginannya itu nyaris tak mungkin.

Ceklek!

Suara pintu terbuka diiringi derap langkah familier.

Bersama aroma musk yang begitu Kimberley tahu.

 'Jack pulang?' batinnya panik.

Gadis itu berusaha tidur untuk menghindari Jack.

Namun belum sempat melakukannya, pria itu sudah menatapnya tajam. "Kimberley, apa hari ini kau makan dengan baik?"

Kimberley gemetar. "Iya, kapan aku bisa pulang?" tanyanya menghindari tatapan Jack.

"Mulai hari ini, mansion ini adalah tempatmu pulang," ucap Jack, "tolong menurut dan jangan membantahku kalau kau tidak mau menerima resikonya."

Related chapters

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 2

    Kimberley terdiam.Sebenarnya, apa yang membuat Jack seperti ini?Beberapa waktu lalu, Kimberley baru saja naik jabatan dari staff biasa menjadi sekretaris Jack."Aduh, bisa telat ini kalau tidak lari!" paniknya kala itu.Kimberley berjalan terburu-buru karena biasanya, dia berangkat ke kantor pagi sekali karena tidak ingin telat. Bukan karena jarak kantor dan apartmentnya jauh, tapi itu sudah kebiasaannya sejak dulu.Hanya saja, hari ini bisa-bisanya dia telat bangun!Ting!Untungnya, tak menunggu lama, lift menuju ruang sekretaris--tempat barunya setelah naik jabatan--terbuka.Hanya saja, matanya tak sengaja berpapasan dengan Jack William CEO dari perusahaan William Group!Kimberley sontak menundukan kepala sebelum memasuki lift. "Permisi, Pak."Namun alih-alih menjawab, Jack hanya mengangguk.Kimberly jadi mati gaya menghadapi langsung sang CEO yang terkenal karena muda dan brillian itu--untuk pertama kalinya.Bukan karena merasa gugup berdua karena terpesona pada pria tampan yang

    Last Updated : 2024-05-19
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 3

    Rico menghela napas.Asisten Jack itu menggeleng tak percaya dengan apa yang baru dia lakukan.Segera, dia membawa Kimberley kepada Jack yang kini menatapnya tajam."Ikat dia!" titahnya.Rico mengangguk. Diam-diam, dia merasa ngeri pada sang sahabat.Sebenarnya, dimulai dari kapan perubahannya? Apa dari kedatangan Kimberley sebagai sekretaris waktu itu?***"Ric, apa kau tahu siapa sekretaris baruku?"Pertanyaan Jack kala itu membuat Rico yang baru datang mengerutkan kening. "Maksudmu Kimberly?""Setahuku, dia dulunya staff administrasi, tapi kinerjanya bagus sekali. Bahkan, dia lolos seleksi ketat untuk jadi sekretaris," ucapnya panjang lebar, "Ada apa?"Bukan menjawab, Jack hanya mengangguk dan mulai membuka berkasnya.Hal ini membuat Rico yang notabenenya sahabat merangkap asisten pria itu bingung.Padahal, tadi pagi saat Rico diperintahkan menuju rumah untuk mengambil berkas yang tertinggal, Jack masih biasa saja.Ada apa dengan pria dingin ini yang mendadak menanyakan perempuan?

    Last Updated : 2024-05-20
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 4

    Malam semakin larut. Namun, Jack belum memejamkan mata.Setelah sahabatnya pergi, ia masih menunggu sampai Kimberley sadar.Diperhatikannya wajah cantik gadis itu dalam diam.Sepertinya, semesta mendengar keinginannya.Tak lama, Jack melihat Kimberley mulai membuka mata."Akhirnya kau bangun juga. Bagaimana misi kabur dari mansion, Sayang? Lancar bukan?" tanyanya langsung.Kimberley tampak terkejut dan hendak berbicara.Namun, Jack tak membiarkannya.Pria itu langsung mencium bibir Kimberley--kasar. Sebenarnya, dia tidak mau melakukan hal menjijikan lagi.Tapi, sepertinya hanya hal ini yang dapat mengikat Kimberley!"Kau membantah dan menolakku pantas dihukum!" geram Jack penuh penekanan di atas tubuh gadisnya. "Ampun Jack, tolong jangan lakukan itu," ujar Kimberley dan memohon, "Kumohon jangan lakukan itu Jack.""Aku sudah katakan padamu jadilah penurut, dan aku tidak akan bersikap kasar."Jack berusaha menulikan telinganya kala mendengar Kimberley menangis.Hasrat dan amarahnya

    Last Updated : 2024-05-20
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 5

    "Oh aku ingin main hujan, lama tidak main hujan," ungkap Kimberley membalikkan badan, "Pak Jack ingin main hujan juga?" tanyanya lagi. "Tentu saja, bermain hujan bersama gadisku." Pria itu tersenyum merangkul pinggang--erat. "Jack jika aku kabur lagi apa kau akan menyiksaku?" "Kenapa kau ingin sekali kabur dariku, apa kau memiliki pria di luar sana?" tanya Jack dalam pelukan. Memandangi langit yang masih mendung, komunikasi mereka terasa begitu--intens. "Jika seperti itu?" sahut Kimberley padahal dia berstatus single. "Siapapun yang berani merebutmu dariku akan kubunuh! Kau milikku dan selamanya tetap milikku!" ucapan Jack terkesan egois. "Aku hanya bercanda, jangan seserius itu Pak." ungkap kimberley mencairkan suasana, "Dasar gadis nakal." Jack meraba pantat gadisnya! "Kau lebih nakal!" teriak Kimberley menepis tangan pria itu. Mereka saling pandang! 'Mengapa aku terobsesi dengan Kimberley,' batin Jack. Jack tersenyum lebar jantungnya berdebar-debar, Unt

    Last Updated : 2024-05-20
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 6

    Jack dan rico sudah sampai apartment, mereka melanjutkan pergi ke salah satu club di roma untuk beberapa transaksi bisnis gelapnya, beberapa jam kemudian Jack kembali ke apartment untuk beristirahat menyiapkan segala pikiran untuk besok dia bertemu dengan pemilik Perusahaan Berlian terkenal di Italia, sedangkan rico memilih tetap berada di club untuk bersenang-senang dan tidur dengan wanita bayaran. [Hari kedua di Roma, Italia] "Selamat siang saya Jack William pemilik perusahaan William Group," ujar Jack menjabat tangan pemilik perusahaan berlian. "Siang, saya Bara Thomas pemilik perusahaan Thomas Diamond Group," mereka duduk dan mengobrol. "Saya sangat beruntung bisa bertemu dengan Bapak Bara pemilik perusahaan berlian yang sangat terkenal di Italia, bagaimana mengenai kontrak kerjasama kita Pak?" Jack mengeluarkan berkas kontrak kerjasama! "Saya juga senang bisa bertemu langsung dengan Pak Jack pemilik tunggal perusahaan fashion di Milan, mengenai kontrak kerjasama kita

    Last Updated : 2024-05-20
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 7

    Mereka meraba tubuh kedua pria, bergerak liar dan bebas, Rico sangat menikmati sentuhan wanita itu. Berbeda dengan Jack, dia hanya diam--tidak peduli. Jack tetap sibuk dengan ponselnya, hingga ... wanita bayaran itu bertanya, "Apa dia wanitamu tuan?" seraya meraba tubuh Jack. "Iya! Dia wanitaku, wanita yang palingg cantik dan seksi di mataku, wanita yang paling bisa membuatku puas, wanita yang sangat sempurna." ungkap Jack terkesan meremehkan, "Oh kalau begitu sekarang biarkan aku membuatmu puas tuan," ucap wanita itu meraba tubuh Jack. Jack menoleh! "Hey kau tau? Punyaku saja tidak bisa bangun olehmu." ungkap Jack berwajah datar, Menarik rambut wanita itu yang hendak membuka celana tetapi Jack mencegahnya, "Jangan sedikit pun menyentuh! Ini bukan milikmu! Percuma dari awal saja aku tidak selera dan punyaku tidak bisa bangun, lebih baik kau layani asistenku saja, aku tidak minat." ungkap Jack beranjak pergi. Jack kembali pulang ke apartment lebih dulu meninggalkan as

    Last Updated : 2024-05-22
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 8

    Jack menarik handuk Kimberley dan memperlihatkan dua buah dada mulus kencang dan surga di bawah sana. "Kau memang cantik dan seksi." lalu Kimberley berusaha menutupinya. Jack segera mendekap dan mendaratkan ciuman liar di bibirnya tanpa henti bermain buah dada. "Aahhh... jangan Pak Jack." pria itu masih terus saja menikmati seperti bayi yang menyusu ke Ibunya. "Ohh ini seperti chocochips? Apa rasanya enak?" Jack terus saja melakukannya hingga ... terdengar suara desahan dari mulut gadis itu, Jack turun menuju area sensitif yang sudah sangat basah di sana. "Ahhh basah sekali milikmu." ujar Jack membuka celana menampakkan miliknya yang sudah tegak paripurna, seketika Kimberley memalingkan muka merasa malu lalu Jack bertanya, "Kenapa? Bukankah kau sudah melihatnya kemarin? Ini juga membuatmu puas bukan?" Jack kembali mendaratkan ciuman dan siap untuk memasukan senjatanya. "Ja--jangan Pak, aku tidak mau." Kimberley berusaha menutupi tetapi Jack segera mengangkat satu kakinya mengam

    Last Updated : 2024-05-22
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 9

    'Oh Kimberley, kenapa kau terlihat sangat cantik saat tidur seperti ini, wajah itu sangat teduh, rasanya aku selalu bergairah saat di dekatmu, aduh, hentikan pikiran seperti itu aku banyak pekerjaan, kenapa aku malah menjadi terobsesi dengan gadis ini, ya tuhan! Rasa ini sulit dijelaskan, ah sial sekali!' batin Jack memandangi Kimberley yang masih tertidur pulas--menciumnya. Mmhh! Jack menciumi Kimberley sampai puas. 'Sebaiknya aku bersiap untuk berangkat daripada Rico memanggil lagi malah akan membangunkan gadisku yang lelah ini,' batin Jack pergi mempersiapkan diri. Rico di balik pintu mengintip kegiatan Jack dan merasa merinding dengan tingkah aneh bosnya itu. 'Ya Tuhan!!! apa begitu cara membangunkan? Itu tradisi bangun tidur mereka? Jack terobsesi dengan gadis itu? Apa dia sudah gila? Ah sudahlah, merinding juga,' batin Rico menyudahi mengintip Jack menciumi Kimberley yang masih tertidur. [1 jam kemudian.] "Pak Jack, kau hari ini kerja?" Kimberley terbangun di sampi

    Last Updated : 2024-05-24

Latest chapter

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 145

    Dengan lihai jilatan atas ke bawah sembari menghisap membuat birahi Kimberley semakin meningkat hingga Jack mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang kenikmatan milik Kimberley. "Sayang? Kau lihat ini berapa jari?" tanya Jack--mengangkat tangan. "S--satu, mmhh..." "Oke, kalau begitu aku tambah satu lagi." "Agh!" Jari tengah masuk ke dalam lubang itu, bergerak seperti keputusan saat pertama Kimberley memilih berkomitmen dengan pria di hadapannya itu, maju mundur seirama dan semakin cepat, usaha Kimberley mencoba menahan diri untuk melenguh terlalu keras, membuat mata kuning Jack tak cukup melihat istrinya menahan lenguhan dari sensasi jari-jari Jack yang mengerjai milik Kimberley, "Panggil Namaku Sayang! Aku rindu kau memanggil namaku." Bisikan Jack menambah gejolak birahi Kimberley semakin meningkat dan daerah sensitif di sana sudah basah tak karuan. "Ahhh, Jack!" "Bagus! Teruskan sayang..." Semakin tak karuan ingin membenamkan milik Jack ke dalam milik Kimberley. "Kenapa

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 144

    Kimberley masih diam tak berkata apapun sembari menggelengkan kepala. Jack menarik nafas panjang dan membisik, "Pasti kau sudah menungguku?" ucapnya. Kimberley masih belum bicara, dia hanya mematung setelah mendengar ucapan suaminya, dia pasrah jika Jack menidurinya malam itu. Jack tersenyum kemudian beralih duduk di sofa, "Bisakah aku meniduri malam ini?" tanyanya. "Aku tidak tahu." singkat Kimberley. "Aku tidak tahu? Berarti jawabannya iya." ucap Jack. Kimberley membelalak sembari menoleh ke arah suaminya. "Kita sudah lama tidak melakukan hal itu aku ingin bermain denganmu." ucap Jack. "Sebaiknya kita makan dulu." ucap Kimberley. Ibu hamil itu bangkit keluar kamar menuju ruang makan, di susul Jack di belakangnya, mereka pergi makan malam bersama, di sana Rico dan Rose sudah selesai makan dan akan beristirahat. "Hei kalian baru turun, kalian kenapa?" tanya Rico. Saat Kimberley hendak menjawab, Jack memotong pembicaraan itu. "Kimberley tadi mual, dia ingin muntah, jadi di

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 143

    Setelah berkali-kali memanggil akhirnya Jack menoleh terkejut dengan keberadaan kru pesawat, Jack memang terlalu fokus dengan istrinya sampai tidak mendengar apapun di sekitar. "Oh, astaga!" "Maaf mengejutkan Bapak Jack, silakan waktunya makan malam Pak." ucap kru pesawat. "Oke, di sini saja." "Baik Pak." Setelah beberapa saat menunggu akhirnya kru datang dengan beberapa makanan, "Silakan Pak, ada yang bisa kami bantu atau mungkin meminta sesuatu?" "Buatkan susu hangat saja." "Baik Pak." Kemudian perlahan Jack membangunkan istrinya. "Sayang, ayo makan sebentar." Jack menepuk pelan pundak Kimberley dan menciumnya, perlahan Kimberley membuka mata, "Kita sudah sampai?" "Belum sayang, ayo makan dulu." Belum lama bicara tiba-tiba Rico datang menyapa mereka, "Hei kalian tidak ada suaranya kalian tidur?" "Iya Kimberley tadi tidur." "Rupanya kalian makan di sini? Baiklah aku makan bersama Rose saja." Kemudian Rico kembali untuk makan bersama Rose, melihat ke arah

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 142

    "Mama serius, ikutlah pulang bersama suamimu." Masih dalam pelukan Ibu Lucy, "Maafkan aku Ma..." ucapnya. "Tidak masalah, yang penting sering menghubungi Mama ya." Kimberley mengangguk, "Iya Ma." Ibu Lucy menoleh ke arah Jack, "Tolong jaga Kimberley ya, Nak." ucapnya. "Iya Bu Lucy, saya akan selalu menjaga dan merawat putri ibu dengan baik dan juga calon anak di perutnya." ucap Jack--mengelus perut Kimberley. "Tolong jaga Mama ya Bi, kalau terjadi apapun kabari Kimberley." "Iya, siap Non." "Lain waktu Kimberley mengunjungi Mama lebih lama ya." ucap Kimberley. "Iya putriku sayang." "Oh, tunggu sebentar." ucap Bu Lucy--mengambil barang. Ibu Lucy mengambil perhiasan gelang kesayangannya untuk di berikan pada Kimberley. "Ini gelang kesayangan Mama sejak kecil, pakailah." ucap Ibu Lucy--menyerahkan. "Sungguh?" "Iya putriku sayang." "Baik Ma, aku akan menyimpan ini dengan baik." Mereka berempat berpamitan dan pergi meninggalkan kediaman Ibu Lucy. "Hati-hat

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 141

    Mereka berempat memasuki kediaman Ibu Lucy yang tak lain dia adalah Ibunya Kimberley, duduk di sofa panjang dalam ruang tamu mewah berdesain klasik, sementara asisten rumah tangga sibuk membuatkan teh suguhan dan sarapan untuk mereka. "Bi, buatkan teh hangat ya." titah Bu Lucy. "Baik Bu." Bu Lucy menoleh, "Lalu siapa mereka, Nak?" Saat Kimberley hendak menjawab, ucapannya didahului oleh suaminya. Jack buka suara, "Perkenalkan nama saya Jack William, kemudian ini Rico asisten saya, dan disamping istrinya." ucapnya berjabat tangan. "Rose, dia istri tercintaku!" sahut Rico. Rose berbisik, "Jangan membuatku malu!" Bu Lucy menjabat tangan Jack, "Saya Bu Lucy, Ibunya Kimberley." ucapnya tersenyum. Jack tersenyum, "Saya suaminya Kimberley, saya menikahi putri Ibu sudah beberapa bulan yang lalu, maaf kami tidak memberitahu Ibu Lucy sebelumnya." Sontak jawaban pria itu membuat Ibu Lucy terkejut tak percaya bahwa putrinya sudah menikah. Ibu Lucy langsung menoleh ke arah Kim

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 140

    Menatap lekat sembari merangkul istrinya, "Tentu saja, aku selalu mencintaimu sama seperti saat pertama menculikmu." "Waktu kau menculikku, kau jatuh cinta padaku?" "Iya, itulah caraku untuk mendapatkan gadis yang sangat cuek ini." "Hahaha, nakal sekali!" Mereka menikmati senja yang semakin lama semakin hilang tetapi menara Eiffel berdiri tegak dengan sorot lampu kelap-kelip yang terlihat sangat indah di malam hari, menambahkan kesan romantis dan sensual bagi pasangan. "Sayang, ayo berfoto." "Iya sayang." Jack mengambil ponsel untuk memotret istrinya dengan view menara Eiffel di malam hari, mereka juga mengambil gambar bersama. "Bagus sayang, ayo kita berdua." Jack meletakkan ponsel di meja, "Ayo aku sudah siap." Mereka segera berdua, terlihat sangat romantis. "Hehehe, bagus sekali sayang." Mereka sangat menikmati kebersamaan itu dan hanyut ke dalam hasrat yang tidak ingin kehilangan satu sama lain. "Mmhh..." mereka berciuman. "Sayang, berjanjilah jangan ti

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 139

    "Tentu saja sayang." "Hmm, aku tidak sabar sayang..." ucap Jack--mengelus perut istrinya. "Coba kau tebak, ini bayi laki-laki atau perempuan?" tanya Kimberley. "Pasti itu bayi perempuan yang cantiknya sama seperti ibunya." ucap Jack--berbisik. Kimberley tersenyum, "Kalau ini laki-laki pasti dia tampan dan pemberani sepertimu." "Hehehe..." Setelah keduanya rapi, mereka segera keluar dari hotel yqng mana Rico dan Rose telah menunggu mereka di lobi hotel dengan pakaian serba warna putih yang seirama. "Kalian menunggu lama?" tanya Jack. "Lumayan." "Ayo." ucap Jack--menggandeng istrinya. Mereka sengaja tidak menaiki taksi, melainkan hanya berjalan kaki santai di sekitar kota. "Hari ini kita jalan ke mana sayang?" tanya Jack. "Aku tidak mengerti, tanyakan saja pada Rico, dia yang mengajak kita..." Rico buka suara, "Karena cuacanya tidak panas, bagaimana kalau kita mengunjungi menara Eiffel?" "Ide bagus!" Kemudian mereka berempat menuju area di sekitar Menara Ei

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 138

    Mereka bergegas menuju ke sebuah rumah makan, di sana sebuah restoran modern dengan gaya kolonial. "Kau mau makan apa sayang? Di sini?" ucap Jack--menunjuk sebuah restoran. Kimberley geleng-geleng sembari mengelus perutnya, "Aku tidak mau makanan laut lagi, aku mau makanan cepat saji," geleng-geleng lagi, "Aku tidak mau makan di sana,cari tempat lain." Jack mengangkat kedua alisnya, "Ya Tuhan kupikir kau ingin makan makanan laut lagi, lalu kita makan di mana?." Terkadang Jack juga bingung, semenjak istrinya hamil dia lebih perhatian dengan makanan yang Kimberley makan karena istrinya berubah selera dalam waktu yang singkat, kadang menginginkan makanan yang aneh-aneh dan harus langsung dituruti. Itu adalah kalau wajar bagi orang yang sedang hamil selalu ingin mengidam ini dan itu. "Mau ke McDonald?" tanya Jack. Kimberley menoleh, "Boleh sayang," ucapnya--menggangguk cepat. Akhirnya mereka berbelok masuk dan memesan beberapa makanan cepat saji seperti burger dan lainnya.

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 137

    "Tentu saja sayang, lusa kita berangkat ya." ucap Jack. "Iya sayang." ucap Kimberley sumringah. Kemudian mereka melanjutkan makan malam dan segera beristirahat. "Kalian bulan madu berapa hari?" tanya Jack. "Dua hari saja cukup." jawab Rico. "Oke persiapkan saja." Setelah makan malam mereka beristirahat dan melakukan aktivitas seperti biasa di hari berikutnya, pagi hari di kantor setelah jam makan siang Rico dan Rose menyiapkan berkas yang akan dibereskan dan diberikan kepada Sekretaris karena mereka akan izin selama lima hari ke Perancis, maka dari itu Sekretaris yang mengantikan Jack dan Asistennya. "Pak tolong ini berkasnya kau tangani semua ya, kau pastikan pekerjaanmu dengan benar selama lima hari kedepan, karena Pak Jack dan istrinya akan pergi ke Perancis dan sekaligus aku juga ikut dengan mereka." "Baik Pak Rico saya mengerti, ngomong-ngomong bagaimana pernikahan Pak Rico dengan ibu Rose? Maaf jika saya lancang Pak." "Semuanya berjalan lancar, dan besok kita akan bulan

DMCA.com Protection Status