Share

Tertawan Gairah CEO Arogan
Tertawan Gairah CEO Arogan
Author: Putri Rahayu

Bab 1

"Pak Jack?"

Kimberley terkejut kala melihat CEO William Group ada di atas tubuhnya.

Sebenarnya ada apa ini?

Mengapa dia bisa di kamar mewah yang tak dikenalnya dengan sang atasan?

Di atas kasur ... dan dalam keadaan terikat?!

Ingatan terakhirnya adalah saat dia hendak menuju apartemen.

Seseorang tiba-tiba menyerangnya dari belakang.

Kimberley hendak berteriak meminta tolong, tetapi obat bius ternyata bekerja cepat pada tubuhnya.

Sektika dia merasakan kegelapan melingkupinya.

Hanya saja, dia samar-samar melihat tiga bodyguard dan seseorang yang tak asing ....?

Tunggu ... pria yang tak asing itu adalah asisten Jack dan sahabatnya--Rico!

"Kenapa? Apa kau terkejut?" ucap Jack tiba-tiba, "Apa kau akan mengabaikanku seperti hari-hari yang lalu?"

"Pak? Sebenarnya ada apa ini? Kenapa Bapak mengikat saya seperti ini?" ucapnya frustasi.

Tapi, Jack justru tersenyum sinis.

Pria tampan itu bahkan mendekat padanya.

Kimberley dapat mencium bau alkohol yang begitu kencang dari Jack--bercampur aroma parfum musk yang biasa dia pakai.

Gadis itu segera berusaha menjauh.

Sayangnya itu percuma. Jack malah menatapnya tajam. "Malam ini, kita akan bersenang-senang malam ini, Sayang. Dan kau harus menuruti semua perintahku....."

Tubuh Kimberley gemetar.

Tapi, Jack tidak berhenti. Pria itu malah lembut pipi gadis itu.

"Saya tidak mau! Saya---"

"Emmhh..."

Ucapan Kimberley terputus saat Jack membungkam mulutnya.

Srak!

Dengan cepat, pria itu merobek dress Kimberley.

Sentuhan pria itu begitu liar dan panas.

Kimberley merasa malu dan takut.

Dia berusaha menutup rapat kedua kaki pahanya--tidak ingin Jack memasukan miliknya.

Hanya saja, tindakannya itu justru memancing gairah Jack. "Ini milikku! Jangan ditutupi," bisiknya di telinga Kimberley.

Tanpa aba-aba, dia pun menerobos masuk ke dalam tubuh Kimberley.

Desahan dan hawa panas seketika memenuhi kamar mewah itu.

Diiringi gelombang-gelombang kepuasan yang terus mengalir--tidak berhenti.

****

"Arrgh!"

Entah berapa lama, dia dan Jack melakukan hubungan tak masuk akal itu.

Namun yang jelas, Kimberley merasakan sakit di inti tubuhnya.

Dia bahkan kesulitan untuk berdiri.

Hal itu membuatnya merasa ingin menangis.

Sedangkan, Jack?

Kimberley tak tahu di mana pria itu berada. Begitu terbangun, dia mendapati dirinya sendirian di ruangan mewah itu dengan ikatan yang sudah terbuka.

Haruskah ia bersyukur?

"Pagi nyonya, rupanya nyonya sudah bangun, kami maid yang diperintahkan tuan jack untuk membantu nyonya mandi dan membantu mempersiapkan segala kebutuhan nyonya, permisi biar kami bantu."

Deg!

Kedatangan dua maid mengaggetkan Kimberley.

Terlebih, mereka dengan sigap mempersiapkan segala kebutuhannya....

Gadis itu tak sempat menolak.

Dirinya sudah dimandikan dengan produk-produk mahal.

"Kenapa kalian memanggilku Nyonya?" Kimberley akhirnya bisa setelah ritual mandi selesai.

"Namaku Kimberley panggil nama saja ya," ucap gadis yang masih dalam balutan handuk mandi itu.

Anehnya, para maid justru menggeleng. "Maaf nyonya, ini sesuai perintah tuan, kami tidak berani melakukan itu," ujar salah satu dari mereka.

Kimberley hendak bertanya, tetapi para maid justru menyelesaikan tugas mereka semakin cepat.

Mereka bahkan meninggalkannya langsung setelah menyiapkan beberapa sarapan di meja makan.

Hal ini membuat Kimberley tak berselera.

"Nyonya silahkan sarapan dulu, jika tidak tuan Jack pasti akan marah," ujar Kepala Maid tiba-tiba datang.

Dari mana Kimberley tahu?

Wanita yang baru masuk ini tampak lebih tua dan pakaiannya berbeda dengan maid-maid lain.

"Apa Jack berangkat bekerja? Kenapa dia pergi pagi sekali?"  tanya Kimberley pada akhirnya.

Dia ingin menuntut penjelasan dari pria itu!

Sebenarnya, kenapa Jack melakukannya?

"Tuan Jack berangkat pagi sekali, maaf saya tidak tau mungkin ada keperluan penting, Nyonya." 

"Saya juga ingin menyampaikan, jika nyonya membutuhkan bantuan apapun nyonya panggil saja maid di sini karena ini perintah dan nyonya adalah tanggungjawab kami juga," ucapnya penuh formalitas, "tapi, maaf. Nyonya tidak boleh pergi dari sini.

Kimberley menghela napas.

Dia ingin marah, tapi rasa lelah lebih menguasainya. "Iya aku mengerti," jawabnya.

Sepertinya Kimberley tak bisa mengorek informasi dari mereka ataupun kabur dari sini.

Diperhatikannya banyak staff di mansion itu, bahkan 10 bodyguard yang berjaga-jaga.

Jadi, Kimberley memutuskan untuk sarapan dengan tenang.

Lalu, berkeliling tempat yang ternyata mansion mewah milik Jack dengan pelayanan para maid di sana.

Beberapa kali mencoba kabur, tetapi tidak berhasil, hingga tak terasa, hari pun sore.

Kimberley merasa bosan.

Ia memutuskan menyerah dan kembali ke kamar untuk mandi.

Sesekali, melamun memikirkan cara keluar dari mansion sialan ini.

Tapi, gadis itu sadar keinginannya itu nyaris tak mungkin.

Ceklek!

Suara pintu terbuka diiringi derap langkah familier.

Bersama aroma musk yang begitu Kimberley tahu.

 'Jack pulang?' batinnya panik.

Gadis itu berusaha tidur untuk menghindari Jack.

Namun belum sempat melakukannya, pria itu sudah menatapnya tajam. "Kimberley, apa hari ini kau makan dengan baik?"

Kimberley gemetar. "Iya, kapan aku bisa pulang?" tanyanya menghindari tatapan Jack.

"Mulai hari ini, mansion ini adalah tempatmu pulang," ucap Jack, "tolong menurut dan jangan membantahku kalau kau tidak mau menerima resikonya."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status