Share

BAB 3

Rico menghela napas.

Asisten Jack itu menggeleng tak percaya dengan apa yang baru dia lakukan.

Segera, dia membawa Kimberley kepada Jack yang kini menatapnya tajam.

"Ikat dia!" titahnya.

Rico mengangguk. Diam-diam, dia merasa ngeri pada sang sahabat.

Sebenarnya, dimulai dari kapan perubahannya? Apa dari kedatangan Kimberley sebagai sekretaris waktu itu?

***

"Ric, apa kau tahu siapa sekretaris baruku?"

Pertanyaan Jack kala itu membuat Rico yang baru datang mengerutkan kening. "Maksudmu Kimberly?"

"Setahuku, dia dulunya staff administrasi, tapi kinerjanya bagus sekali. Bahkan, dia lolos seleksi ketat untuk jadi sekretaris," ucapnya panjang lebar, "Ada apa?"

Bukan menjawab, Jack hanya mengangguk dan mulai membuka berkasnya.

Hal ini membuat Rico yang notabenenya sahabat merangkap asisten pria itu bingung.

Padahal, tadi pagi saat Rico diperintahkan menuju  rumah untuk mengambil berkas yang tertinggal, Jack masih biasa saja.

Ada apa dengan pria dingin ini yang mendadak menanyakan perempuan?

Setahunya, sejak William Group diberikan padanya, pria itu hanya memikirkan bisnis saja.

Begitu banyak wanita yang ingin diperistri oleh CEO tampan itu, tapi sayangnya sikap yang dingin membuat mereka sulit mendapatkan hatinya.

Tunggu ... apa Kimberly malah membuat masalah?

Rico tampak membuka mulut.

Namun belum sempat menanyakannya, Jack tiba-tiba memerintahnya. "Tolong panggil sekretaris baruku itu ke sini. Aku perlu mengenalnya."

Rico pun melaksanakan perintah Jack.

Dan segera menyadari bahwa pria itu telah jatuh cinta untuk pertama kalinya di usia 25 tahun!

"Pagi, Pak. Ini berkas yang Bapak minta karena perlu ditandatangani segera," ucap Kimberley sembari menyerahkan beberapa berkas dengan senyum sopan.

Jack tampak tidak fokus.

Hal ini jelas membuat Kimberly mengerutkan kening. Tapi, gadis itu sepertinya tak berani bicara.

"Hhem boss pekerjaannya masih banyak." Untungnya, Rico berbicara dan membuat Jack seketika mengangguk.

Pria itu dengan cepat menandatangani berkas dari Kimberly.

"Kau sekretaris baru saya, kan? Kalau begitu nanti siang ikut makan siang dengan saya dan juga Rico untuk perkenalan," ucap Jack tiba-tiba.

Kimberly sontak menggeleng. "Tidak perlu repot pak saya bisa makan sendiri. Nanti tidak enak sama yang lain."

"Saya permisi dulu, Pak. Sekali lagi, terima kasih atas tawaran Bapak," ungkapnya menundukan kepala dan pergi dari ruang CEO itu.

Dengan anggun, wanita itu keluar dari sana--menyisakan Rico yang menatap Jack dengan senyuman.

"Jack, ternyata kau menyukai Kimberley, ya? Tapi, malah ditolak?" candanya, lalu tertawa terbahak-bahak.

Muka Jack seketika memerah.

Entahlah ... tapi sejak awal bertemu, Kimberly memang membuatnya tertarik.

Kalau cantik dan seksi, Jack sudah sering menemukan perempuan demikian.

Hanya saja, sikap Kimberly berbeda dengan wanita lain pada umumnya. 

Dia merasa ... ada sesuatu yang menariknya pada wanita itu.

"Ck! Diam kau, Rico!" kesal Jack karena Rico tak berhenti tertawa.

Dilonggarkan dasinya sebelum berkata, "Kalau begitu, kita pergi makan berdua nanti siang!"

Rico mengangguk.

Namun, tawanya masih belum berhenti. "Nanti, kubantu kau mendekatinya!"

Sayangnya, guyonannya itu bahkan sulit dilakukan.....

Berulang kali, dia melihat Jack berpapasan dengan Kimberley, tetapi hanya dibalas sopan saja.

Jack tampak frustasi, sampai Rico jadi tak tega.

Dan puncaknya, sepertinya beberapa waktu lalu kala Jack dan Kimberley tak sengaja bertemu di supermarket.

Gadis itu tak sengaja menabrak Jack dan tidak mengenali pria itu!

Jadi, Rico menawari ide gila untuk menghibur sahabatnya yang baru pertama kali jatuh cinta itu. "Bagaimana kalau kau menjadikan Kimberley tawananmu?"

Dan siapa sangka ... Jack menerimanya?

Pria itu bahkan tersenyum puas pagi ini--membuat Rico jadi khawatir telah salah memberikan saran.

'Kuharap ini tidak berakhir buruk untukmu, kawan,' ucap asisten Jack itu dalam hati.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status