Mereka bertiga dan juga satu bodyguard berangkat berlibur selama 3 hari, mereka pergi liburan di Apulia, Italia. Mereka berangkat menempuh perjalanan 3 jam dan mereka bermalam di resort dekat area pantai yang ada di Polignano a Mare, saat itu memang belum masuk musim dingin, matahari juga tidak terlalu menyengat untuk bermain di pantai. "Yeyy akhirnya sampai kamar kita." ujar Jack menghempaskan tubuhnya ke kasur. "Hmmm, aku mau ganti bajuku dulu." Kimberley mengambil beberapa pakaian. "Oke, kita akan bermain di pantai atau kau ingin berkuliner dulu?" tanya jack ikut mengganti pakaian. "Aku ingin bermain di pantai dulu, boleh?" tanya Kimberley sudah siap dengan setelan rok berwarna putih. "Tentu saja gadisku yang seksi." ujar Jack memeluk dan menggoda. Tap! "Jack kenapa lama sekali? Aku mau cari angin sendiri ya!" teriak Rico menggedor pintu yang tidak terkunci dan terbuka, "Astaga tuhan, kalian sudah mau konser lagi?" Rico menutup mata terkejut melihat Jack yang memeluk me
Jack berusaha mengabaikan dan ikut tidur, meski begitu ia sesekali memegang dan melihat miliknya, ia tidak ingin membangunkan Kimberley yang tertidur pulas, tapi ia mencoba menyusu karena sangat tergoda dengan buah dada milik Kimberley yang terlihat sedari tadi. Mmhhh...ahh nikmatt ummhhh, batin Jack asik dengan buah dada namun tak lama gadis itu terbangun, "Mmhh, astaga Pak!" "Kenapa sayang? enak? ummhh..." tanya Jack seperti bayi yang haus. "Aaahhhhh hentikan mmhhh." Kimberley pasrah dan tiba-tiba kejang seperti kesetrum yang ternyata ia sedang basah dan pria itu berkata, "Ouhh ternyata kau keluar? Ini basah sekali sayang." Kimberley berusaha melepaskan, Jack bertanya, "Kenapa tidak? Kau mau ke mana? Apa kau takut? Aku tidak akan kasar sayang, ayo sini." Jack jalan menghampiri dan melepas boxer karena merasa miliknya yang sudah tegak paripurna. "Aaa! jangan Pak." Kimberley diangkat paksa ke sebuah sofa. "Aku tidak akan kasar sayang ahh." Jack mengambil posisi miliknya masu
"Nanti ada orang yang melihat, malu." "Oke baiklah, kita tunda dulu, meski aku tidak tahan ingin memakanmu." "Ah mengerikan, ayo kita berangkat." "Sekarang?" "Iya Pak Jack!" Mereka memutuskan kembali ke milan, di perjalanan mereka mampir ke tempat perbelanjaan membeli banyak oleh-oleh seperti makanan, baju, dan lain-lain. Sampai di mansion pukul 6 malam, mereka hanya beristirahat membersihkan diri lalu bersama beberapa maid dan bodyguard untuk membereskan barang yang mereka beli, setelahnya mereka dinner bersama dan pergi tidur karena besok mereka akan mengunjungi pusat Milan. [Pagi hari, di Milan] Sudah 3 bulan Kimberley berada di mansion ini dan ternyata 10 bulan ini belum kembali ke Perancis lagi untuk menemui Lili di sana pasti dia menghawatirkan, karena Kimberley tidak ada kabar ponsel lamanya juga hilang, dia tidak bisa menghubungi Lili, sekarang musim dingin dan lusa adalah natal, mungkin setelah natal dia akan pergi ke Perancis, Kimberley terus mencari cara. lamun
[Musim salju di Milan.] Milan sudah memasuki musim salju tapi terlihat salju turun tidak terlalu lebat. Jack berdiri mengedarkan pandangannya di balkon menghirup udara pagi sesekali terlintas dalam pikirannya mengingat kematian kedua orangtuanya dan sekarang ia sendiri di mansion sebesar ini dengan para maid dan bodyguard, meskipun ada Rico selaku asisten, tetapi hidupnya terasa kosong kadang merasa malas melakukan kegiatan apapun dia tidak punya semangat tapi sejak pertama dia melihat kimberley dan menculiknya, sekarang dia merasa lebih bahagia hidupnya tidak sekosong dulu, dia menjadi lebih bersemangat untuk hidup bahkan sekarang juga sudah meninggalkan kebiasaan buruk dan sudah lama tidak memakai wanita bayaran. "Pagi Tuan, ada yang bisa saya bantu? oh Nyonya Kimberley masih tidur? apa Nyonya sakit?" tanya Maid membawa secangkir kopi hangat. "Dia masih tidur jangan diganggu, yang semalam sudah dibereskan?" "Sudah Tuan." Maid melanjutkan pekerjaan. Tap! Tiba-tiba Kimberley
"Jangan membantah! Kau tadi sudah membuatku marah dan membuat milikku bangun, kau tau?" Jack membuka piyama memperlihatkan jelas miliknya sudah tegak paripurna. "Lihat aku kimberley, atau kau ingin aku ikat sampai besok?" Kimberley mencoba melihatnya malu. "Memang tubuhmu selalu bisa membuat milikku tergoda, oh kau sudah basah di sana, aku tau." lanjutnya. "Ahh jangan Pak Jack, jangan itu mhhh." "Wah sudah basah, kau mau ini?" tanya Jack--sambil memeriksa milik kimberley "Hmmm ahhhh, hentikan Pak Jack." teriak Kimberley memejamkan mata--Jack memasukan miliknya. "Apa ini enak? milikku penuh di sana." "Ahhh hentikan Pak Jack." "Kenapa? mau lebih cepat? oke ahhhh..." Jack menambah kecepatan mengaduk. "Ampun Pak Jack." pinta Kimberley. "Ahhhh nikmat sekali." Jack bergerak semakin cepat. "Ahhhh Pak Jack!" teriak kimberley tak karuan, matanya sudah sayu--merasa sudah lemas. Itu membuat Jack semakin bergairah! "Ahhhh, lebih dalam." ujar Jack memperdalam dan membuat Ki
"Aku tidak peduli sayang, karena kau selalu membuatku tergoda." Jack meremas pantat gadisnya, "Ahhh tolong hentikan Pak, ini di..." "Mmhhh," Jack membungkam gadisnya dengan ciuman panas. "Lepaskan!" teriak Kimberley. "Baiklah kali ini kau bebas, kau pasti lelah." melepas rangkulan, "Beristirahatlah, nanti malam ada dinner bersama." ucapnya. Kimberley mengangguk! 'Syukurlah Jack tidak memaksaku,' batin Kimberley menuju kamar. Rico melamun di depan laptopnya, terlintas tentang ucapan Jack soal Lexa yang pernah datang mengenal tuan dan nyonya william yang tak lama mereka meninggal, Rico pun merasa sedikit aneh, tapi dia tidak mau berburuk sangka, kalau Lexa malah terlihat seperti berusaha mendapatkan hati Jack. Kenapa tidak terlalu ketara jika Lexa mencintai? Atau Lexa memiliki tujuan lain? Rico terus mencari informasi dan siap mengamati setiap gerak-gerik Lexa. Lexa Amora adalah wanita bayaran Jack William, dia biasanya hanya datang di rumah saja saat dipanggil
"Ohh wow lihat sayang, kau sudah basah sebanyak itu." ucap Jack menggeser celana, "Kau harus coba ini." menempelkan alat vibrator. "Aaahhh Pak Jack." "Kenapa sayang? Lebih cepat?" tanya Jack menambah kecepatan. "Ahhhh..." "Tenang, aku coba masukan jari ya." ucap Jack memasukan jarinya--menempelkan vibrator. "Ahhhh Pak Jack." teriak Kimberley. Jack mempercepat gerakan dan tak lama Kimberley langsung menyemburkan cairannya ke wajah pria itu. "Oh sial, kau belum puas kan sayang?" tanya Jack terus saja memasukan jarinya. "Ahhh, ampun Pak Jack." "Kenapa hem? Enak sayang?" tanya Jack menatap Kimberley--mempercepat jarinya. "Ahhhh..." "Bagus, teruskan Kimberley." "Ahhhhhh..." "Good girl!" Jack menambah kecepatan dan melakukan sampai kimberley mendapat pelepasan ke lima kali. "Ampun Pak Jack..." lirih Kimberley lemas. "Oke, kurasa milikku sudah mengeras sekali ingin segera masuk." Jack menatap gadis itu--mengelus miliknya. "Kau mau ini sekarang?" tanya Jack.
Kejadian hari ini memang mengejutkan Kimberley, karena ia belum mengetahui jelas sebelumnya siapa wanita yang menghinanya, itu sangat menyedihkan, tentu. Kimberley berpikir bahwa wanita itu adalah mantan kekasih Jack, dan ia memilih pergi agar emosinya tidak meledak-ledak. Rico mengetahui itu merasa bingung, apa yang sebenarnya terjadi. "Eh, kau apakan Kimberley? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Rico menahan Jack di kamarnya . "Ayo Jack ceritakan." "Ini semua karena Lexa! Dia datang saat kita di taman dan Lexa bicara kasar pada Kimberley, lalu Kimberley menamparnya dan pergi." ungkap Jack memijit pelipisnya. "Lexa berulah lagi! Dia harus diawasi, apa kau akan memberinya pelajaran?" "Aku akan memberinya pelajaran, nanti kupikirkan, kau harus membantuku membujuk Kimberley sekarang." ucap Jack lemas. "Haha, lucu sekali, setelah ini kita berbicara bertiga soal Lexa padanya." Rico menyiapkan berkas dan mereka siap ke kamar menemui Kimberley. "Oh pintunya tidak terkunci, coba