Share

77. Ketakutan (2)

Penulis: sy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-18 23:31:23

Celine menyipitkan mata tak bersahabat saat melihat Gama selalu menempel pada mama. Bukan apa, tapi Celine yakin Gama menyembunyikan rahasia ‘gelap’ dan berusaha menghindar—takut Celine mengetahui suatu kebenaran yang tak seharusnya terungkap.

Gama selalu saja menemukan alasan ataupun kegiatan agar mereka tidak bicara empat mata. Celine tidak menyukai itu. Celine pasti sudah menjelaskan alasannya; enggan anggota keluarga, terutama mama, terciprat dampak apabila putra semata wayang serta kesayangannya patah hati.

‘Nggak pernah pacaran, tapi sekalinya deket sama cewek … eh, ceweknya benar-benar sus alias mencurigakan. Hati gue sama sekali nggak tenang.’

Minggu pagi mereka habiskan untuk sarapan sebelum pergi ke gereja bersama. Gama mengemudikan mobil; mama duduk di kursi penumpang bagian depan tepat di samping Gama; Celine duduk di belakang. Sedari tadi, Celine rasanya sangat sebal sampai bingung harus diucapkan seperti apa. Saking sebalnya. Perempuan cantik bermata sipit itu pun enggan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   78. Ketakutan (3)

    Sebenarnya, hidup ini tentang apa? Seminggu berlalu setelah Biya memberikan surat pengunduran diri pada Dalvin dan HRD menyetujui hal tersebut. Beberapa pegawai sedepartemen sedikit heboh saat tahu Biya tidak akan menjadi bagian dari perusahaan lagi. Bahkan sempat ada yang bertanya, “Mbak Biya, mau kasih makanan perpisahan apa nih buat hari terakhir nanti?” Biya masih sering bertukar kabar dengan Maya, menanyakan kabar si perempuan beserta keluarganya. Maya bercerita kondisi ibunya membaik, namun belum tahu kapan bisa kembali ke ibu kota dan berencana mencari pekerjaan di perusahaan lain. Biya sendiri pun sudah sering berdiskusi dengan Maya mengenai perusahaan yang setidaknya memiliki lebih banyak ‘green flag’ alias benefit dibanding perusahaan yang mempekerjakan pegawainya sebagai sapi perah sampai kurus kering. Dan yang pasti, lingkungan yang jauh lebih sehat. “Mbak.” Biya mendongak ketika menemukan Nara, salah satu junior di departemennya, datang menghampiri saat jam istirahat ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   79. Ketakutan (4)

    Biya mengurungkan niat untuk memberitahukan keberadaannya pada Gama, karena takut si lelaki overthinking dan memikirkan hal negatif apabila tahu Biya mengambil barang di rumah Dalvin. Iya, lah, siapa yang tidak akan berpikir ‘aneh aneh’ apabila Biya mengatakan dia mengambil baju di rumah Dalvin? Itu jelas saja bunuh diri, karena secara tidak langsung memberi ‘hint’ bahwa dia pernah menginap di sana beberapa kali.Biya meringis saat melihat banyak pakaiannya sudah dilipat rapi dan peralatan sehari-hari sudah ditata sedemikian rupa dalam kardus berukuran sedang yang memiliki lubang pegangan. ‘Barang gue ternyata lumayan banyak ya.’ Biya mengatupkan bibir rapat saat melihat pakaian dalamnya juga tertata rapi di atas tumpukan pakaian.Hujan deras masih turun tanpa ada tanda-tanda berhenti. Biya tak berniat berlama-lama di rumah D

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   80. Tertangkap Basah

    05.15Maya bersumpah, dia kembali ke ibu kota tanpa memberitahu Biya, sebab ingin memberi kejutan sekaligus memberi oleh-oleh. Dia berencana ingin membawa baju-baju di apartemen pulang ke kota kelahirannya, karena akan menetap di rumah bersama ibu yang belum membaik. Namun, saat menyeret koper masuk ke dalam apartemen—Maya shock luar biasa melihat banyak pakaian berserakan di lantai ruang tengah.Selain itu, ada kantong plastik berisikan beberapa kotak kondom yang berserakan keluar di atas meja.Selama beberapa detik Maya membeku di ruang tengah dengan tubuh panas dingin. Berusaha mencerna semua yang didapati kedua mata telanjangnya. Jantung Maya berdegup kencang seperti baru saja mendapat sebuah bencana, mendapati seseorang berselingkuh.Langit ibu kota belum sepenuhnya cerah dan Maya yakin dia tidak bermimpi meski dia berharap begitu.Sedetik kemudian, pintu kamar Biya terbuka … memperlihatkan sosok Dalvin melangkah keluar dari sana tanpa mengenakan busana bagian atas. Manik mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   81. Kehilangan (1)

    Aku menarik napas sedalam mungkin ketika memarkirkan sepeda motor di tempat parkir perusahaan. Setelah Maya menegurku dan ruang tengah apartemen yang menjadi saksi bisu dari derasnya air mata kami; Maya tidak keluar dari kamarnya ketika aku mencoba bicara dengannya dan bahkan memohon-mohon. Meminta maaf, karena sudah mengecewakan serta membuatnya marah besar. Aku tahu dia marah, karena Gama adalah salah satu teman dekatnya. Sepanjang mandi, berbenah, sampai perjalanan menuju ke perusahaan pun air mataku tidak bisa berhenti jatuh. Maya memang menyuruhku pulang ke rumah untuk merenungi semua perbuatanku. Tapi, mana bisa aku merenung—menangis tersedu-sedu di rumah saat hari kerja? Semua tindakanku akan memicu pertanyaan dari ayah serta kakakku. Dan aku sama sekali tidak bisa melupakan wajah Pak Dalvin ketika Maya mengusirnya dengan begitu kasar. Aku melepas helm, meletakkannya di atas tempat duduk sepeda motor, lalu memastikan make up di sekitar mata tidak luntur akibat air mata. Melal

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   82. Rasa Sakit Mendalam

    “It hurts to know that you will never look at me the way I look at you.” -N. V.-***Gama itu merupakan lelaki tulus yang sedari kecil dididik untuk menghargai perempuan manapun tak peduli mengenai status sosial maupun ekonomi mereka. Ditambah lagi, mama pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan membesarkannya seorang diri sebagai single mother. Gama tahu betapa menderitanya sosok ibu yang membesarkannya—bekerja, melakukan pekerjaan rumah, sekaligus mengurus anak. Maka dari itu, Gama tidak pernah berani menyakiti perempuan, sebab tidak ingin keluarganya mendapatkan karma buruk atas perbuatannya.Gama tidak menghidupi gaya hidup hedonis yang hanya fokus mencari kesenangan dan kepuasan duniawi super fana. Semasa sekolah hingga kuliah, kegiatan Gama dari Senin hingga Sabtu adalah belajar, berorganisasi, mencetak sederet prestasi, mengharumkan nama sekolah, setelah itu pulang menghabiskan waktu dengan keluarga. Gama tak pernah mengidahkan ajakan para siswa, meski itu adalah sahaba

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   83. Perpisahan (1)

    [Gama: Ce Biya. Sorry. I don’t want to meet you anymore.Gama: Plan selama bulan ini di cancel aja.]Gama sudah enggan berekspektasi lebih jauh—semuanya sudah hilang ditebas realita tanpa ampun dan membuktikan bahwa firasat Celine benar adanya. Meski hatinya tidak baik-baik saja, tapi dunia tetap menuntut agar dia bekerja semaksimal mungkin. Gama tidak absen; memilih menghabiskan waktu bersama beberapa kolega sehabis kerja guna mengalihkan pikiran dari Biya yang sudah mematahkan hatinya.Gama hanya datang ke perusahaan saat ada proses rekrutmen, namun dia sangat menghindari Biya yang menuntut penjelasan. Meminta jawaban mengenai kenapa mereka tidak bisa bertemu lagi. Gama juga meminta maaf pada Arsen, karena tidak akan main ke rumah untuk sekadar mengobrol atau menjalin hubungan intens seperti layaknya sahabat. Gama ingin menghindari semua hal tentang Biya setelah melihat mama dan kakaknya yang ikut menangis.Gama berusaha berdamai dengan diri sendiri sesudah meminta maaf pada mama ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   84. Perpisahan (2)

    “Lo mau bicarain apa sampai rela datang jauh-jauh ke sini?”Biya sudah tidak bisa mendapatkan kesempatan lagi untuk kali ke tiga, karena dia selalu membuang kesempatan yang lalu akibat nafsu semata. Biya sudah tidak punya ruang lagi di hati Gama, yang berulang kali memberi toleransi tanpa syarat dan sengaja menutup mata. Ketika kesempatan sudah habis, baru di sana manusia benar-benar mempertanyakan mengapa mereka tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.Tak jauh dari ambang pintu rumah Gama, Biya masih menangis sesenggukkan tanpa suara. Tidak mampu bicara. Air matanya tidak mau berhenti jatuh, karena nada bicara Gama sudah tak sehangat biasanya—seperti bicara pada orang asing. Hubungan memang mudah sekali untuk dihancurkan oleh nafsu sendiri, bukan? Biya menyesali semua itu.“Waktunya nggak banyak,” Gama membuka mulut lagi. Gama melipat kedua tangan di depan dada, menahan napas, dan menengadahkan kepala menatap langit yang tampak muram malam ini. Gama tidak tega melihat Biya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   85. Perpisahan (3)

    “People will miss you the moment you stop caring. The moment you’ve moved on. Because that’s how it works, most people only want you the moment they realize you no longer belong to them at all.” -r. m. drake“Even the strongest feelings expire when ignored and taken for granted.” -poestcafe.“Absence will tell you the importance of presence.” -unknown.***[“What the fuck are you doing? Gue sudah bilang, jauhin Dalvin! Gue nggak enak ke Gama dan keluarganya!”][“Lo jahat banget ke Gama, tahu, nggak?!”][“Nak, ayah nggak nyangka kamu begitu … kasihan Gama. Biya, sudah minta maaf ke Gama dan keluarganya, kan? Kalau belum, segeralah minta maaf..”]Dua minggu lagi, Biya resign dari tempat kerja dan sekarang sibuk mencari lowongan di tempat kerja lain. Biya seharusnya bisa bertahan. Sayang, Biya jatuh sakit—stress; nge-down berat akibat menerima banyak serangan dari pihak terdekat karena sudah menyakiti Gama. Alhasil, Biya dirawat di rumah sakit karena tipes. Kemarin suhu tubuhnya mencapai

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21

Bab terbaru

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   Epilog

    Lima tahun kemudian.Biya beberapa kali melakukan switch career, dari staff purchasing, copywriter, hingga akhirnya memilih menjadi virtual assistant yang bisa bekerja secara remote di mana saja. Biya masih berusaha menjadi orang yang lebih baik setelah insiden beberapa tahun lalu. Sempat dekat dengan beberapa lelaki, namun tidak ada yang cocok secara emosional. Semakin hari, Biya sendiri semakin menghindari lawan jenis karena merasa semuanya berujung sia-sia—tidak ada yang jadi, katanya.Biya sudah putus hubungan dengan Maya. Beberapa kali Biya melihat sosial media sang mantan sahabat melalui akun lain. Maya tampak bahagia dan baik-baik saja. Sudah menikah; pindah ke luar negeri mengikuti suami yang merupakan orang Australia. Biya ingin mengirimkan pesan, tapi takut Maya mengabaikan atau mungkin malah belum memaafkan.“Ce, kabarnya gimana?” Biya mendongakkan kepala ketika melihat Odilia, salah satu teman yang diperoleh melalui komunitas virtual assistant di media sosial. Mereka serin

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   90. Berjumpa dan Berpisah Baik-Baik

    “Mbak Biya, sudah lama nggak ketemu. Mau ambil barang-barang di lantai atas, ya?”Sesuai ucapannya kemarin, Biya pergi ke perusahaan untuk mengambil barang-barang di mejanya pada sore hari. Biya terkejut, karena security yang dikenalnya tahu bahwa dia resign. Biya menganggukkan kepala, mengucapkan salam, sebelum beranjak ke tempat kerjanya yang ada di lantai lima.Perusahaan sudah sepi, hanya ada beberapa office boy dan office girl yang masih bekerja. Biya bersyukur, karena dia tidak perlu menemui rekan rekan kerja yang pasti akan kepo luar biasa mengenai setelah ini akan bekerja di mana, kabar setelah sembuh dari tipes, dan lain lain. Biya menarik napas dalam ketika sampai di lantai lima dan masuk ke ruang departemennya.Biya tak menemukan siapa pun selain Dalvin yang masih duduk di kursinya—memeriksa kembali laporan keuangan pada layar komputer. Dalvin menoleh ke arah Biya, tak terlihat kaget, dan kembali fokus pada layar komputer.“Ambil barang?” Dalvin bertanya tanpa melihat Biya

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   89. Perjumpaan

    [“Besok lo mau ambil barang-barang dari tempat kerja lo?”]Malam ini Biya dihubungi oleh Arsen yang tadi sempat menceritakan perjalanan selama berbulan madu di Bali. Tadi, Biya juga sempat berbincang sebentar dengan Airin melalui sambungan telepon. Biya senang, karena mereka bisa menikmati liburan selama seminggu dalam memulai perjalanan pernikahan yang akan dibina selama beberapa tahun ke depan.“Iya, besok mau gue ambil sendirian. Sebenarnya Ayah nawarin buat bantu, tapi gue tolak soalnya nggak mau ngerepotin,” Biya menjelaskan sambil mengambil tas kain yang biasanya digunakan untuk belanja, kunci sepeda motor serta mengenakan jaketnya yang berwarna hijau sage. Hendak pergi ke supermarket sebentar untuk membeli perlengkapan mandi yang sudah habis di rumah. “Gue besok rencana mau datang sore aja setelah semua orang pulang, biar nggak usah drama di tempat kerja orang gue juga cuma mau ambil barang.”[“Ohh, haha,”] Arsen sempat mengudarakan tawa pelan, karena pikirannya langsung tertuj

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   88. Berproses

    Butuh waktu hampir dua minggu bagi Biya untuk pulih dari tipes dan benar-benar diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Proses pemulihannya lama, sebab Biya tak kooperatif—enggan makan dan minum obat—baru dikonsumsi apabila dipaksa oleh ayah atau Arsen yang bergantian berjaga. Keluar dari rumah sakit pun, kondisi fisiknya masih lemah.Biya sudah dinyatakan resign oleh HRD perusahaan dan diminta segera mengambil barang-barangnya. Biya menghela napas pelan, tidak menyangka jika dia jatuh sakit sampai melewati tanggal resign. Perempuan itu menatap langit-langit kamar ketika merebahkan diri; memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini, karena belum menemukan tempat kerja yang pas di hati. Biya pun memikirkan semua orang yang selama ini berputar di sekitarnya—terutama Gama dan Maya, yang mendadak keluar dari kehidupannya.[“Gue sudah dengar semuanya dari kakak lo. Gue nggak akan balik dulu, jadi gue belum bisa jengukin lo. Gue bakal stay di sini sampai mama gue sembuh. Goodluck and get

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   87. Obrolan dan Kejujuran

    [+62 523 xxx xxxx: Pak, posisi di mana?][+62 523 xxx xxxx: Sebentar lagi saya ke sana.]Dalvin berada di lobby rumah sakit; duduk di depan instalasi farmasi, tempat biasanya orang mengambil obat yang sudah diresepkan oleh dokter. Beberapa kali perawat perempuan yang berjaga di balik meja instalasi farmasi tersebut mencuri pandang ke arah Dalvin yang berdiam diri sendirian di saat tak ada orang. Dalvin sengaja duduk di sana, bak pasien yang menunggu obat selesai dibuat, karena dia menghindari Arsen yang masih ada di dekat bagian administrasi.Dalvin tak mau apabila mencari keributan. Apalagi, Arsen telah memperingati agar tak perlu berlama-lama di rumah sakit dan segera pergi jika bisa. Dalvin berulang kali melirik ke arah ponsel, memperhatikan pesan terakhir yang dia kirim balik pada Gama. Memberitahukan posisinya pada sang lawan bicara.‘Lama banget,’ Dalvin menggerutu dalam hati. ‘Katanya nggak sampai sepuluh menit. Lah ini sudah mau dua puluh menit, tapi nggak muncul-muncul juga.

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   86. Perpisahan (4)

    Gama menarik lalu menghembuskan napas berulang kali ketika sampai di depan kamar rawat nomor 407. Kamar rawat Biya. Ada beberapa perawat berlalu-lalang, sesekali menanyakan apakah Gama membutuhkan bantuan. Gama jelas menggelengkan kepala dan menjawab, “Saya mau nengokin teman saya di kamar ini aja.” dia hanya belum siap melangkahkan kaki masuk untuk menemui Biya dan juga Dalvin.Namun, pada akhirnya dia memberanikan diri mengetuk pintu kamar rawat rumah sakit tersebut kemudian menggesernya ke samping. Gama tertegun—canggung setengah mati ketika pandang semua orang tertuju padanya. Jantung Gama pun sempat mencelus, karena melihat keadaan Biya yang sungguh mengkhawatirkan.“Emm..” Gama bergumam kikuk sembari menggaruk tengkuk kaku. Gama tahu ada banyak orang setelah tadi Arsen menginformasikan bahwa Dalvin tak datang sendirian. Gama meringis kecut, hendak melangkah keluar, namun para rekan kerja perempuan Biya buru-buru berdiri dari tempat duduk mereka masing-masing.“Pak Gama, Pak Gama

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   85. Perpisahan (3)

    “People will miss you the moment you stop caring. The moment you’ve moved on. Because that’s how it works, most people only want you the moment they realize you no longer belong to them at all.” -r. m. drake“Even the strongest feelings expire when ignored and taken for granted.” -poestcafe.“Absence will tell you the importance of presence.” -unknown.***[“What the fuck are you doing? Gue sudah bilang, jauhin Dalvin! Gue nggak enak ke Gama dan keluarganya!”][“Lo jahat banget ke Gama, tahu, nggak?!”][“Nak, ayah nggak nyangka kamu begitu … kasihan Gama. Biya, sudah minta maaf ke Gama dan keluarganya, kan? Kalau belum, segeralah minta maaf..”]Dua minggu lagi, Biya resign dari tempat kerja dan sekarang sibuk mencari lowongan di tempat kerja lain. Biya seharusnya bisa bertahan. Sayang, Biya jatuh sakit—stress; nge-down berat akibat menerima banyak serangan dari pihak terdekat karena sudah menyakiti Gama. Alhasil, Biya dirawat di rumah sakit karena tipes. Kemarin suhu tubuhnya mencapai

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   84. Perpisahan (2)

    “Lo mau bicarain apa sampai rela datang jauh-jauh ke sini?”Biya sudah tidak bisa mendapatkan kesempatan lagi untuk kali ke tiga, karena dia selalu membuang kesempatan yang lalu akibat nafsu semata. Biya sudah tidak punya ruang lagi di hati Gama, yang berulang kali memberi toleransi tanpa syarat dan sengaja menutup mata. Ketika kesempatan sudah habis, baru di sana manusia benar-benar mempertanyakan mengapa mereka tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.Tak jauh dari ambang pintu rumah Gama, Biya masih menangis sesenggukkan tanpa suara. Tidak mampu bicara. Air matanya tidak mau berhenti jatuh, karena nada bicara Gama sudah tak sehangat biasanya—seperti bicara pada orang asing. Hubungan memang mudah sekali untuk dihancurkan oleh nafsu sendiri, bukan? Biya menyesali semua itu.“Waktunya nggak banyak,” Gama membuka mulut lagi. Gama melipat kedua tangan di depan dada, menahan napas, dan menengadahkan kepala menatap langit yang tampak muram malam ini. Gama tidak tega melihat Biya

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   83. Perpisahan (1)

    [Gama: Ce Biya. Sorry. I don’t want to meet you anymore.Gama: Plan selama bulan ini di cancel aja.]Gama sudah enggan berekspektasi lebih jauh—semuanya sudah hilang ditebas realita tanpa ampun dan membuktikan bahwa firasat Celine benar adanya. Meski hatinya tidak baik-baik saja, tapi dunia tetap menuntut agar dia bekerja semaksimal mungkin. Gama tidak absen; memilih menghabiskan waktu bersama beberapa kolega sehabis kerja guna mengalihkan pikiran dari Biya yang sudah mematahkan hatinya.Gama hanya datang ke perusahaan saat ada proses rekrutmen, namun dia sangat menghindari Biya yang menuntut penjelasan. Meminta jawaban mengenai kenapa mereka tidak bisa bertemu lagi. Gama juga meminta maaf pada Arsen, karena tidak akan main ke rumah untuk sekadar mengobrol atau menjalin hubungan intens seperti layaknya sahabat. Gama ingin menghindari semua hal tentang Biya setelah melihat mama dan kakaknya yang ikut menangis.Gama berusaha berdamai dengan diri sendiri sesudah meminta maaf pada mama ket

DMCA.com Protection Status