Share

32 : Istri Tiga Hari

Pukul enam tiga puluh menit. Sean, pria itu enggan beranjak dari kursi keagungannya. Ia memutarnya mengarah ke dinding kaca yang menerima sorot sinar jingga matahari. Tangannya sibuk memainkan cincin silver yang pernah disematkan di jari Freya. Matanya senantiasa menerawang kosong ke hamparan kota di hadapannya.

“Aku harus apa?” Itulah seruan yang dia ucapkan terus menerus selama lebih dari dua puluh menit.

“Pak,” panggil Bagas. Ia cemas dengan kondisi bos yang biasanya terlihat tenang, damai, dan berwibawa tiba-tiba sering melamun.

Sejak kehadirannya siang tadi, Sean bahkan hanya termenung di ruangannya. Ia hanya memoles paraf di dokumen yang disodorkan kepadanya. Selebihnya ia kembali pada kepelikan hubungannya.

“Pulanglah, Gas. Ini sudah jam pulang kantor, kenapa kau masih di sini?” tanyanya tanpa menoleh ke arah pria yang berdiri di sampingnya.

“Haruskah saya mengantar Anda pulang terlebih dulu, Pak?” Sejatinya, Bagas ingin mengajak bosnya untuk pulang dan dia yang mengemudikan. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status