Share

34 : Asmara Lara

34

"Jangan hidup di masa lalu, Bang. Lupakan semua yang buat Abang sakit hati. Percaya sama aku kalau di luar sana banyak yang lebih menghargai dan mencintai Abang. Nerima semua kurangnya Abang," ungkap Gea.

Gadis itu datang kala melihat pintu kamar orang tuanya terbuka. Ia melihat siluet bayangan pria yang tersungkur dengan suara tangis tertahan.

Gadis itu mendekap tubuh kakaknya. Membesarkan hati seorang pria yang juga butuh bahu untuk menyandarkan kegundahan dan kekalahannya. Serta telinga untuk mendengar curahkan isi hatinya.

Sean sama seperti Sky, dia punya hati yang ingin dipedulikan. Namun, ia lebih banyak mengalah karena keseharusan.

"Abang tidak bisa. Ini sulit, Zha." Suaranya bergetar dan serak. Jelas bahwa Sean memang menahan segala sesuatunya sendirian.

"Bisa, Bang! Bisa! Abang hanya butuh sedikit paksaan. Abang harus bangkit dan membuat kesibukan lain. Mungkin dengan kegiatan yang lebih menantang atau ngembangin hobi abang, bisa 'kan?"

Sean membisu. Ia tidak menanggap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status