Share

42 : Ibu Susu

Setelah menunggu tiga menit lamanya, Arzeta dipersilakan masuk oleh Zia. Gadis itu meniti penampilan wanita yang berdiri dengan memberikan senyum ayu ke arah sang empu rumah.

"Cari siapa?" tanya Zia tidak ramah. Dia menyesal menerima semua orang dengan kelembutan dan tangan terbuka. Terakhir kali dia melakukannya, dua kakaknya berseteru dan terlebih sang abang terluka batinnya.

"Saya ingin mengembalikan dompet, Tuan Sean. Kemarin jatuh di parkiran warung seblak saya," ungkapnya jelas.

"Masuk!" perintah Zia. Sekali lagi dia memberikan kesempatan pada wanita lain untuk mengobati luka yang diderita saudara lelaki tertuanya.

Zeta mengangguk dan melangkah masuk. Masih dengan senyum yang senantiasa terkembang di wajahnya.

"Maaf berantakan."

Zia terus berjalan dan berujar tanpa melihat ke arah tamunya.

Mereka tiba di ruang tengah. Benar saja, mata Zeta seketika membola. Namun, dia lekas membawa diri. Bersikap biasa saja tanpa mengedarkan mata kecuali menatap ke arah Sean.

"Tuan kenap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status