Share

Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu
Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu
Penulis: Kii_zaa

1. Menikahlah denganku!

Penulis: Kii_zaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 13:07:05

"Saya siap melayani anda tuan!"

Alan menghela nafas panjang. Bukan ini yang Alandra inginkan, tidak seharusnya gadis yang ia cintai itu merelakan harga diri dan kehormatannya untuk di berikan kepada laki-laki lain hanya demi sejumlah uang.

"T-tuan," panggil Zaura gugup.

"S-saya sudah siap." Zaura kembali mengingatkan  Alandra, namun Alandra tetap bergeming, mengabaikan Zaura yang masihan berdiri di belakangnya.

Kegugupan Zaura semakin menjadi, tatkala Alandra mulai membalikan tubuhnya. Kedua telapak tangannya semakin berkeringat. 

Sebelumnya, Zaura tidak pernah membayangkan jika dirinya harus mengambil jalan pintas seperti ini demi kesembuhan sang ibu.

Namun, jumlah uang  fantastis di tawarkan oleh seorang laki-laki yang sedang mencari perempuan yang masih perawan. Zaura tergiur karena Zaura memang sangat membutuhkan uang itu untuk oprasi jantung sang ibu.

Zaura memiliki prinsip untuk tidak pernah berhubungan dengan laki-laki lain. Karena saudaranya yang terus memberikan julukan anak haram terhadap Zaura, sontak saja hal itu membuat Zaura menutup diri untuk tidak pernah berhubungan dengan laki-laki lain. Zaura tidak ingin menikah dengan laki-laki manapun karena dia sendiri menganggap bahwa dirinya adalah anak haram.

'Ya tuhan, apa yang sudah aku lakukan. Sesungguhnya, aku tidak ingin melakukan semua ini. Tapi bagaimana jika aku terlambat mendapatkan uang untuk operasi ibu, aku tidak mau kehilangan ibu,' batin Zaura berdoa.

'Bu, Maafkan Zaura, Zaura mengecewakan ibu.'

'Tapi tidak apa-apa, karena aku berjanji tidak akan pernah menikah dengan laki-laki manapun. Lebih baik kurelakan saja kesucian ini,' gumamnya lagi.

Di tangannya, Zaura membawa satu tablet obat yakni obat yang sering digunakan oleh para wanita yang ingin menunda kehamilan, Zaura mencegah semuanya sebelum terjadi.

Tak mau membuat laki-laki itu kecewa, Zaura mendekati Alandra. 

"Tuan, kenapa anda diam saja? Saya sudah siap melayani anda!" Tanya Zaura, dengan suara yang di buat selembut mungkin sesuai pesan dari temannya yang membantu Zaura mendapatkan hal gila ini.

"Apakah saya yang harus memulainya terlebih dahulu?" tanya Zaura lagi, langkahnya semakin mendekati Alandra. 

Kedua mata Alandra memanas, ini benar-benar bukan Zaura yang dia kenal. Kedua tangannya terkepal sempurna. 

Saat Zaura hendak memegang bahu Alandra, celetukan Alandra membuat Zaura mengurungkan niatnya.

"Menikahlah dengan saya, saya berjanji akan membayar biaya operasi ibu kamu!"

Deg!

Zaura terkejut, tanpa memperlihatkan wajahnya, Alandra mengucapkan hal itu yang tentu saja sangat jauh dari perkiraan Zaura sebelumnya.

"M-maaf tuan, T-tapi, bukankah saya harus_"

 "Menikah dengan saya dan berhenti dari pekerjaan ini Zaura, saya yang akan membantu kamu menyembuhkan ibu Tika!" Potong Alandra tegas. lagi-lagi semakin membuat Zaura tercengang, bahkan laki-laki ini tahu nama ibunya. Sebenarnya siapa laki-laki ini? Fikir Amira.

Detik itu pula, Alandra membalikan tubuhnya sampai dia melihat Zaura yang masih terpaku dengan keherananya.

"A-alandra!"

Ya, Zaura memang kenal dengan laki-laki ini. Alandra adalah mantan bosnya tempat dimana Zaura kerja sebagai pelayan restoran.

"Ya, ini aku. Zaura, menikahlah dengan aku. Aku mohon, jangan pernah melakukan pekerjaan ini!"

Zaura membuang wajah, sama sekali tidak mau menatap Alandra yang masih berharap pada Zaura.

 "Apa urusannya dengan anda, apapun yang saya lakukan itu tidak perlu mendapat persetujuan dari anda!"

"Tidak bisa! Saya tau kamu wanita baik Zaura, kamu boleh mengambil upah yang sudah saya tawarkan, tapi bukan untuk melayani saya tapi menikah dengan saya!"

"Cukup Alandra! Bukankah sejak dulu sudah saya katakan jika saya tidak akan pernah menikah dengan siapapun, itu janji saya! Dan sampai kapanpun saya tidak akan pernah goyah dengan janji itu."

"Tapi perasaan saya sama kamu tidak bisa saya hapus begitu saja, saya mencintai kamu dengan tulus Ra. Saya tidak peduli siapa kamu dan masa lalu kamu, saya ingin memiliki kamu sepenuhnya, melindungi kamu dan membahagiakan kamu."

Bukan hanya kali ini Alandra berucap seperti ini, sebelumnya Alandra sudah beberapa kali mengajak Zaura untuk menikah. Namun Zaura tetap kekeh pada janjinya sendiri, yaitu tidak akan menikah dengan laki-laki manapun. 

Hal itu pula yang membuat Zaura memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya karena Alandra selalu memberikan perhatian lebih, dan mengundang iri dari karyawan lain. Zaura tidak mau hal itu membuat dirinya melanggar janjinya sendiri. 

"Maaf Alandra, tidak bisa! Cari saja wanita lain yang bisa kamu jadikan istri. Jangan saya, saya hanya anak haram yang tidak memiliki nasab, saya tidak pantas untuk kamu. Kita bagaikan langit dan bumi, sangat jauh untuk di satukan."

Zaura kembali menolak, ini sudah kesekian kalinya Zaura menolak. Bahkan Zaura sendiri yang mengklaim dirinya anak haram. Alandra hampir menyerah, seribu cara sudah dia lakukan untuk mendapatkan Zaura. Nyatanya, Zaura tak kunjung luruh, dengan cara apalagi dia harus meyakinkan Zaura dan menyingkirkan janji Zaura yang salah itu pada dirinya sendiri.

"Kalau begitu, apa kamu akan melayani laki-laki lain dengan menjual diri kamu sendiri Zaura? Demi tuhan! Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!"

"Itu urusanku sendiri, berhenti ikut campur dengan urusan hidupku. Urus saja hidupmu sendiri, tidak usah pedulikan aku!"

"Tidak bisa! aku tidak akan pernah membiarkan kamu mengambil jalan yang Argh.. Ini salah Zaura!"

Alandra bahkan sampai menangis, dan hal itu di saksikan langsung oleh Zaura. Sebesar itu cinta Alandra terhadap Zaura.

Air mata Zaura mengalir, dia memang menyadari jalan yang dia ambil itu salah. Tapi harus dengan cara apalagi agar dia mendapatkan uang untuk operasi sang ibu. Bekerja pun percuma, Zaura ingin mendapatkan uang yang banyak secara langsung untuk kelanjutan hidup ibunya, walaupun harus mengambil jalan pintas seperti ini.

Alan memegang kedua bahu Zaura yang tergugu karena tangis Zaura semakin tergugu, laki-laki itu memang mencintai Zaura, tapi Alan juga harus berusaha meyakinkan orang tuanya agar bisa menerima Zaura.

"Aku akan bantu kamu! Tanpa harus bekerja seperti ini! Menikah dengan aku Zaura!"

Plak!

"Pernikahan itu tidak semudah yang kamu bayangkan Alan! Aku hanya perempuan tanpa nasab yang tidak jelas asal usulnya. Bagaimana tanggapan orang lain jika kamu menikah denganku? Heh, jangankan menikah, kenal denganku saja sudah tentu kamu akan mendapat pandangan buruk dengan orang lain. Lalu, orangtua kamu, bisnis kamu, semuanya bisa berantakan gara-gara aku!"

Zaua menatap sinis Alandra, Zaura memang memiliki perasaan khusus untuk laki-laki ini, ya Zaura mengakui itu. Tapi Zaura tidak ingin membalas perasaan Alandra karena Zaura merasa dirinya adalah gadis pembawa sial untuk orang lain.

 Zaura menunjuk Alandra "Jangan pernah temui aku lagi Alan! Aku benci kamu! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikah dengan kamu, ataupun laki-laki lain!"

Zaura meninggalkan Alan sendiri, Alandra menyugar rambutnya pusing. Zaura memang tidak mudah untuk dia dapatkan, tapi perasaanya pada Zaura sudah tidak bisa dia tahan. Mungkinkah Alandra harus mencari jalan lain agar bisa mendapatkan Zaura, dan melindungi gadis itu dari hinaan keluarganya dan orang lain.

"Yah, sepertinya cara itu yang harus aku lakukan! Meskipun salah!"

Alandra juga keluar dari dalam kamar hotel, beruntung sejak pagi dia membuntuti Zaura yang ternyata sudah melakukan perjanjian dengan laki-laki yang memesannya. Dengan cepat, Alandra mengganti sejumlah uang pada laki-laki itu agar bisa menggantikan laki-laki itu dengan dirinya di kamar itu.

Di tempat lain, Zaura menyeka air matanya yang terus saja berjatuhan melewati pipi mulusnya. 

Alandra memang sudah membalas perasaanya, tapi lagi-lagi penghinaan dan perkataan orang lain yang lantas membuat Zaura sadar jika dia tidak pantas bersanding dengan laki-laki sebaik Alandra.

Bahkan Zaura merasa jijik terhadap dirinya sendiri. Semua perkataan tentang dirinya seolah menjadikan pagar agar Zaura tidak bisa di miliki oleh laki-laki manapun.

Sampai di rumah sakit, Zaura hampir sampai di ruangan ibunya. Saat membuka pintu, tatapan tajam sang ibu menghunus tajam pada Zaura yang baru saja tiba.

"Bahkan, ibu lebih baik mati dari pada harus sembuh dengan cara yang  haram Zaura!"

Deg!

Bab terkait

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   2. Wasiat Ibu

    "Ibu," sahut Zaura, seraya mendekati ibunya yang masih terbaring lemah di brankar rumah sakit."Ibu lebih baik mati dari pada berjuang untuk hidup dari hasil yang haram! Apa yang kamu fikirkan Zaura? Kenapa kamu mengambil jalan pintas seperti itu nak? Itu Dosa!"Zaura mengangguk, Isak tangisnya tak bisa di tahan lagi. Tapi Zaura juga tidak tahu, siapa yang memberi tahu ibunya jika dirinya hendak menjual kehormatannya demi menyelamatkan ibunya."Tapi Zaura tidak melakukannya Bu. Zaura berani bersumpah, maafin Zaura." Zaura hendak mencium punggung tangan ibunya, tapi Tika menepisnya, kekecewaannya sangat kentara terhadap putri satu satunya."Lantas jika tidak ada orang lain yang menghalangi niat kotormu itu, kamu akan tetap melakukannya kan?"Zuara menunduk terdiam. Benar apa kata ibunya, andai saja Alandra tidak menghalangi rencananya tadi. Mungkin sesuatu yang paling berharga dalam diri Zaura sudah hilang."Bu.""Ibu merasa menjadi orang tua yang gagal seandainya kamu melakukan dosa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   3. Perjodohan

    Bab 3Telinga Zaura panas mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Naila, saudara sepupunya sendiri.Zaura mengepalkan tangannya, kemudian memutar tubuhnya menghadap Naila yang tersenyum culas. "Apa maksud kamu?""Maksud aku? Kamu jual diri kan? Demi pengobatan ibu kamu, emangnya aku gak tau kelakuan bejat kamu Zaura!""Dasar pelacur! Udah jadi anak haram, eh malah bikin dosa dengan menjual diri sama om om hidung belang. Yaa ampun, sesat banget hidup kamu Zaura!"Zaura menunjuk Naila dengan kesal, kekesalannya sudah tidak bisa dia tahan lagi. "Aku bukan pelacur seperti yang kamu katakan kak! Aku tidak menjual diri!" Belanya, berusaha menepis tuduhan Naila. Meskipun pada kenyataanya, Zaura memang melakukan hal itu tapi gagal."Oh ya, terus ini siapa? Mau ngelak gimana lagi Zaura," cibir Naila, seraya memperlihatkan foto Zaura yang sedang berada di hotel yang di datanginya tadi.Zaura berusaha mengambil ponsel itu tapi kalah cepat, Naila menyembunyikan ponselnya kembali ke dalam tasn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   4. Siap menikah?

    Zaura belum menjawab, tapi kedua matanya menatap mata sang ibu seolah meminta pendapat. Ibu Tika hanya mengangguk, hingga Zaura pun ikut mengangguk."I-iya Tante, demi ibu! Aku bersedia!"Rosa tersenyum bahagia mendengar jawaban Zaura. Harapannya untuk menikahkan anak laki-lakinya akan segera terwujud."Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu ya tik. Karena Zaura juga sudah bersedia, aku akan secepatnya mempersiapkan pernikahan Al dan Zaura!""Aku minta maaf Ros, aku tidak bisa membantu kamu untuk mempersiapkan acara pernikahan Zaura dan anakmu. Tapi satu hal yang aku minta, pernikahan Zaura dan putramu di adakan secara sederhana saja. Aku tidak mau Zaura menjadi bahan gunjingan dari orang lain, biar kita saja yang menjadi saksi pernikahan mereka," kata Tika"Kamu tenang saja Tika, aku yang akan menyiapkan semua. Tapi, kalau untuk konsep pernikahan sederhana, apa kamu bersedia Zaura? Atau nanti Tante buatkan pesta resepsi yang mewah untuk kamu dan Al?""Tidak usah Tante, cukup sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   5. Sah!

    "SAH!""SAH!"Kata itu terdengar nyaring di telinga Zaura. Pagi ini, dirinya sudah sah menjadi seorang istri dari pria bernama Alandra. Laki-laki yang tidak pernah Zaura temui, tapi kini mereka langsung di pertemukan di akad pernikahan.'Aku sudah melanggar janjiku sendiri,' ujarnya dalam hati.Di sampingnya, Tika menggamit tangannya dengan hangat. Pancaran kebahagiaan sangat terlihat dari wajahnya. Salah satu mimpi Tika yaitu menyaksikan putrinya menikah sebelum dia pergi selama-lamanya.Tika membantu Zaura untuk membawanya ke depan tempat akad. Dimana suami Zaura yang sudah menunggu di sana.Zaura duduk di samping pria itu, pria yang sudah menjadi suaminya. Tapi Zaura belum bisa menyadari jika pria di sampingnya adalah mantan bosnya.Hingga tiba saatnya, penghulu meminta Alandra untuk menyematkan cincin pernikahannya di jari manis Alara."Tangannya," kata Alandra, meminta tangan Zaura.Suara berat itu, Zaura seperti pernah mendengarnya. Sebelum memberikan tangannya, Zaura lebih dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   6. Kemarahan Alandra

    Dengan langkah pasti, Zaura berjalan mendekati Naila. Tatapan mata yang tegas, rasanya Zaura sudah sangat muak dengan tingkah laku Naila yang selalu menghina dan membencinya. Naila sampai mengacaukan pernikahan Zaura dan Alandra."Apa maksud kamu kak? Aku bukan wanita seperti yang kamu tuduhkan tadi. Dan untuk kalian! Jangan percaya karena kakak sepupu saya ini hanya iri kepada saya," jelas Zaura, tapi orang-orang di depannya menatapnya dengan jijik. Seolah tidak percaya akan ucapan Zaura."Kamu mau mengelak bagaimana lagi Zaura? Bahkan bukti sudah di depan mata! Semua orang sudah melihat kelakuan busuk kamu! Seharusnya kamu sadar diri, kamu tidak pantas bersanding dengan Alandra.""Lalu siapa yang menurutmu pantas bersanding dengan Alandra? Kamu! Kamu tidak sadar diri kalau kamu lebih dari sekedar pelacur, aku yang menjadi saksi dimana kamu menyerahkan diri pada laki-laki hidung belang dan menerima uang sebagai upahnya.""Kurang ajar, berani sekali kamu menghinaku. Yang pelacur itu ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   7. Rencana Naila!

    Wanita bertubuh gempal itu maju ke depan, tatapan matanya menghunus tajam pada Naila yang terkejut, tidak menyangka istri dari pria yang dia jadikan sumber uangnya ternyata ada di sini.Sampai di atas pelaminan, wanita itu menarik rambut Naila sekuat tenaga. Suasana kembali riuh, mereka melihat istri sah yang melabrak pelakor, karena Alandra yang membuka semuanya.Ada yang menatap miris, terkejut dan banyak pula yang mencibir karena mereka menyayangkan sikap Naila yang masih muda tapi sudah menjadi penggoda suami orang lain."Sini kau, rasakan ini! Ternyata kau yang sudah merebut waktu suamiku, kau yang menghabiskan uang suamiku. Dasar jalang, aku tidak akan melepaskanmu pelacur!"Naila tidak bisa membalas, karena tubuh wanita itu jauh lebih besar dari pada dirinya yang kurus. Naila memberi tatapan memohon pada Zaura dan Alandra. Tapi Alandra tidak menoleh sama sekali, membiarkan Naila dan perempuan itu menjadi tontonan orang lain.Merasa suasana sudah semakin tidak kondusif, Alandra m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   8. Kematian Tika

    Sampai di trotoar jalan. Naila masuk ke dalam rumah sakit itu dengan mengenakan masker hitam di wajahnya. Naila tidak ingin ada satu orangpun yang mengenalnya, apalagis etelah insiden tadi sudah pasti banyak orang yang memviralkan dirinya. Naila mengendap-endap saat berjalan ke arah ruang rawat Tika, sudah seperti maling yang takut ketahuan. Naila memicingkan matanya, mencari cara agar dia bisa masuk ke dalam ruangan Tika. Sebelumnya, Naila memastikan tidak ada satu orang di dalam ruang rawat Tika. Setelah memastikan dan mengintip ruang rawat itu dari balik lubang kecil di pintu. ternyata ada perawat yang sedang menyuapi Tika makan. Terpaksa Naila harus menunggu seraya memainkan ponsel di tangannya. Menunggu perawat itu keluar agar Naila bisa menjalankan aksinya. "Aku yakin, setelah memberikan peringatan ini kepada Zaura, dia akan menjauhi Alandra. Dan di dunia ini, tidak akan pernah ada satu orangpun yang membelanya lagi. Zaura, aku sangat membencimu!" batinnya, dengan mata nyalang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   9. Kecurigaan Bram!

    Belum sampai di rumahnya, kedua tangan Naila masih bergetar mengingat kejadian tadi. Dimana dia membekap wajah Tika dengan bantal tebal, dan Naila sendiri yang menyaksikan tantenya meninggal.Wajah pucat dan sudah terbujur kaku, semakin membuat Naila menyadari jika dia sudah menjadi seorang pembunuh. Tatapanya terlihat cemas, andai saja waktu bisa terulang, Naila memilih untuk balas dendam saja pada Zaura, dan tidak harus membunuh Tika yang akan menghantuinya terus dengan rasa bersalah."Ya tuhan, gimana kalau ada yang tahu kalau aku yang membunuh Tante Tika. Semoga saja tidak ada yang melihat," gumam Naila, seraya menggigit kuku-kuku di tangannya hingga patah.Sampai di rumah, Naila terus terdiam. Matanya menatap kosong pada arah dinding di depannya. Kelakuan putrinya ini, mengundang tanya Belinda yang tidak pernah melihat putrinya melamun seperti ini."Naila, kamu kenapa?"Naila menoleh, menatap Belinda dengan senyum di bibirnya. "Aku gapapa mah, cuma sedikit lelah."Belinda menata

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   Revisi

    Kedua pipi Launa memerah, tatkala seorang laki-laki yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya dan langsung memujinya. Setelah menoleh, ternyata Ziyan yang sedang memperhatikannya sejak tadi. Padahal Launa mengira itu suaminya."Eh, elo. Kirain Zayn.""Kenapa emang?""Gue tadinya salting kalo beneran Zayn yang muji gue. Eh tapi, beneran gue cocok pake baju kayak gini?" tanya Launa lagi, dengan memutar-mutar tubuhnya di depan cermin."Bagus kok, cantik," kata Ziyan lagi, mengakui kalau Launa memang sangat cantik mengenakan gamis berwarna maroon lengkap dengan hijabnya."Kalo gitu gue gak bakal ganti lagi. Gue mau ke kampus pake gamis ini aja. Gue yakin si, pasti banyak orang-ornag yang terpesona.""Terpesona! Inget, udah punya suami!""Ya iya Ziyan tenang aja. Gue juga inget kok."Tiba di ruang makan, semuanya sarapan dengan tenang. Sesekali Aqlan melihat emangnya yang tampak pangling, masih tidak menyangka jika menantunya sudah langsung berubah dan mau memakai set hijab seperti ini."La

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   revisi

    Siang harinya, Khafi menemui sahabatnya di kantor miliknya. Saat ini, Khafi emang membutuhkan Hanif sebagai orang yang dia andalkan termasuk partner curhatnya juga. Dan Hanif juga banyak tahu tentang masalah yang di hadapi oleh Khafi saat ini."Ada apa? Tumben banget pakmil satu ini tiba-tiba datang ke sini.""Gue lagi pusing nif," jawab Khafi, seraya mendaratkan bokongnya duduk di atas sofa ruangan Hanif."Pusing? Kepala Lo kambuh lagi?" tanya Hanif hawatir."Ck, bukan!""Lah, terus apa?""Ada sesuatu yang harus kita selidiki. Hampir satu bulan ini, cafe Alara ada masalah. Pemasukan tiba-tiba menurun, padahal pelanggan tetap rame seperti biasa. Udah ada satu orang yang jadi tersangka, tapi dia kabur.""Terus masalahnya apa? Kenapa gak langsung laporin aja tu orang yang ngambil uangnya?"Khafi menatap Hanif dengan tajam. Jika masalahnya hanya itu, mungkin Khafi tidak mungkin menemuinya untuk mengajak Hanif diskusi."Masalahnya, gue yakin pasti ada orang yang ikut campur dan jadi dalan

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   Revisi

    "Siap," sahut Naila langsung menaiki mobil dan duduk di samping Khafi.Khafi melakukan mobilnya dengan kecepatan cepat, namun cenderung lebih lambat. Sambil sesekali melihat ke samping berhadap bisa menemukan istrinya."Bang, kita mau cari mbak Alara kemana?" tanya Naila dengan nada malas."Ke Cafenya," jawab Khafi singkat. Bahkan sejak tadi Khafi tidak mempedulikan ocehan Naila yang membuat telinganya panas.Bagiamana tidak panas, Naila selalu membicarakan keburukan Alara. Kembali memanas-manasi keadaan agar Khafi tidak perlu mencari Alara."Abang, sebenarnya keputusuan Abang itu udah tepat. Abang nyuruh mbak Alara pergi karena itu kesalahan dia sendiri, Abang yakin masih mau memaafkan mbak Alara sedangkan mbak Alara sudah sejauh ini membohongi Abang."Cekiiittt!Dahi Naila terbentur ke atas dashboard, Khafi menatapnya dengan tajam."A-abang kenapa ngerem mendadak sih," Kesal Naila karena Khafi seperti sengaja ngerem mendadak, tapi setelah melihat gelagat Khafi yang sepertinya marah

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   revisi

    Alandra mengecupi seluruh permukaan wajahnya. Memberikan istrinya ketenangan, agar Zaura tak lagi meratapi rasa sakitnya karena perawan ya sudah benar-benar pecah oleh Alandra, suaminya sendiri. Alandra sedikit menyesal karena hal ini ternyata sangat menyakiti istrinya. Tapi, masa iya dia tidak boleh melakukan hubungan suami istri yang justru dia dan istrinya sudah halal. "Berhenti saja hhhm? Aku gak akan melanjutkannya kalau kamu masih merasa sakit," ucap Alandra, dengan membelai wajah istrinya dengan tangannya. "Jangan! Kenapa harus berhenti?" "Kamu kesakitan, aku gak tega lihatnya!" "Sakitnya cuma sebentar mas. Sebentar lagi mungkin hilang, maaf kalau aku begini karena rasanya benar-benar sakit." "Tidak apa-apa. Aku tidak akan melanjutkannya, biar punya kamu membiaskan diri dengan milik aku." Zaura mengangguk, demi mengalihkan perhatian suaminya Zaura memulainya dengan meraih wajah suaminya dan mencium bibir laki-laki itu. Tentu saja Alandra tidak menolak, dia juga membalas l

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   16. Zaura ketakutan

    Alandra tertawa melihat istrinya yang ketakutan Melihat rudal sakti miliknya. Bagaimana jadinya jika Alandra sampai memasukan rudal saktinya ke dalam goa sempit milik istrinya. Pastinya sangat nikmat, dan Alandra semakin tak sabar menunggu waktunya tiba. Tapi Alandra tak ingin melakuaknya secara langsung, laki-laki itu tidak ingin menakut-nakuti Zaura dengan rudal miliknya yang sudah seperti pedang sakti. "Kenapa Hhhm?" Tanya Alandra, seraya menciumi bahu tebuka istrinya. "I-itu apa mas? k-kenapa besar sekali?" "Ini benda yang akan bikin kamu keenakan. Kenapa malah takut Hhm? Ayo pegang," tukas Alandra, kembali menarik tangan istrinya. Zaura kembali menarik tangannya, rasanya dia enggan melihat ke arah rudal suaminya yang sudah mencuat ke atas. Apalagi sampai menyentuhnya, membayangkannya saja Zaura sudah bergidik ngeri. Lagi-lagi Alandra di buat tertawa dengan sikap sikap istrinya. Zaura takut dengan rudal miliknya, dan apakah Alandra akan berhenti saja? Oh tidak, sulit ba

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   15. Ular Besar Alandra

    Tidak berhenti di situ, dan Alandra tidak ingin memandanginya saja. Seraya memajukan wajahnya, bibirnya menyentuh puncak kuncup cokelat itu dan menjilatinya pelan. Zaura kembali bergetar. karena Alandra mulai memasukan seluruh permukaan bukit kembar itu ke dalam mulutnya, menyedotnya dengan kuat. seperti bayi yang kehausan. Sementara tangan satunya lagi masih memberikan remasan kecil di bukit satunya lagi. Bagaimana zuara tidak mengenal lagi. sedangkan perbuatan suaminya ini membuatnya tak kuasa untuk sekedar menahan desahannya. Zaura mendongak, menikmati setiap sesapan suaminya. Zaura juga meremas rambut Alandra dan menekannya hingga bukit kembar itu terasa penuh di mulutnya. Usai memberikan rangsangan melalui bukit kembar istrinya. Alandra mencium seluruh permukaan perut Zaura hingga Zaura menggeliat kegelian. Zaura merasa banyak sekali kupu-kupu yang hinggap di perutnya. Rasanya aneh, dan Zaura tidak sabar untuk menantikan kegiatan selanjutnya. "Ssssh, mas!" jerit Zaura,

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   14. Foreplay

    Bukan hanya Alandra yang terkejut, melainkan Zaura yang langsung saja menutup tubuh mungilnya dengan jubah mandi yang di bawanya tadi. Tapi tetap saja, Alandra bahkan masih teringat dengan dua gundukan besar yang sebelumnya dia lihat tadi. "M-mas, kamu mau apa?" tanya Zaura gugup, jangan tanya pipinya yang sudah memerah bagaikan tomat busuk. Ingin rasanya Zaura menenggelamkan dirinya ke dasar laut paling dalam, malu sekali. "Aku mau ganti baju sayang," jawab Alandra, tanpa mengalihkan pandanganya dari sang istri malam ini yang terlihar sangat cantik. "K-kamu tunggu di luar! Aku ganti baju dulu," cicit Zaura seraya mendorong pintu. Grep! Alandra membawa Zaura ke dalam pelukannya. Istrinya sudah berpakaian seperti ini, mana mungkin Alandra akan membiarkan suaminya lolos begitu saja. "Sudah cantik begini, mau kemana Hhm?" "L-lepas mas, aku gak mau kemana-mana kok." "Kamu menggodaku sayang?" tanya Alandra, Dengan mendekatkan bibir tebalnya di cerik leher sang istri. Seke

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   13. Kemarahan Rosa

    "A-apa maksud Tante?" tanya Zea dengan perasaan takut. Karena sakarang, Rosa menatap Zea dengan tatapan membunuh. Zea menelan salivanya yang sedikit sulit, karena baru kali ini Zea melihat kemarahan Rosa. "Dengar Zea! kamu tidak perlu mengandaai-andiakan diri kamu untuk menikah dengan putra saya. Alandra sudah menikah, dan wanita yang cocok dengan Al itu hanya dia, Zaura. Saya tidak akan pernah Sudi anak saya bersanding dengan wanita murahan seperti kamu. sebelum kamu bermimpi, alangkah lebih baiknya kamu ngaca Zea, kamu tidak sebanding dengan keluarga saya!" Deg! Perasaan itu terasa menghantam perasaan Zea. Bagaimana mungkin, dia di tolak mentah-mentah oleh laki-laki yang dia cintai sendiri. Bahkan, Rosa juga mengatakannya murahan. Tanpa sadar, kedua tangannya Zea mengepal kuat. "Tan, Tante tidak bisa seperti itu. Tante harus mengerti perasaan Al. Dia mencintai aku, tapi karena keegoisan Tante malah menikahkan dia dengan Zaura. itu sama saja dengan Tante melukai anak Tante

  • Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu   13. Baju Dinas untuk Zaura

    Selesai perawatan, Rosa langsung mengajak menantunya untuk berbelanja keliling Mal. Sebelumnya, Zaura yang tak pernah pergi ke tempat seperti ini tampak bingung. Zaura bingung harus membeli apa, karena pakaian yang di sediakan Alandra sudah banyak di rumah mereka. Bahkan masih banyak baju yang bercampur yang belum pernah Zaura pakai. Mertuanya benar-benar mengajaknya belanja puas-puasan. Rosa mengerti jika menantunya pasti tidak akan mau memilih apapun, karena sebelum menyentuh dan melihatnya saja Zaura sudah kaget dengan harga yang di bandrol di sana. Tapi Rosa tak tinggal diam, wanita paruh baya yang masih kelihatan muda itu dengan cekatan mengambil beberapa barang untuknya dan untuk Rosa. "Ma, banyak sekali, ini untuk siapa?" Rosa tersenyum, mengusap punggung tangan Zaura dengan lembut. "Ini semua untuk kamu sayang, kamu ini seorang pebisnis jadi harus mempunyai banyak koleksi tas dan sepatu seperti Mama." "T-tapi, di rumah juga masih banyak barang yang belum pernah kepake

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status