Beranda / Young Adult / Ternyata Tuan Muda / Bab03 ( Kembali Seorang Diri )

Share

Bab03 ( Kembali Seorang Diri )

Penulis: Lentera Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 21:00:35

Setelah semua yang terjadi, Samuel akhirnya kembali seorang diri. Dikeluarkan dari universitas, di campakkan oleh orang yang ia pikir masih bisa di harapkan membuatnya begitu terpukul. Apalagi keduanya terjadi di hari yang sama.

"Kenapa hidupku harus seperti ini? Tidak bisakah takdir berpihak padaku sekali saja? Benar, andai aku bisa sedikit lebih kaya. Aku pasti tidak akan di perlakukan seperti ini." gumam Samuel, kemudian berjalan menyusuri jalan di bawah sinar rembulan menuju hotel dimana ia mengambil kerja paruh waktunya.

Setibanya di sana, Samuel meletakkan ranselnya di ruangan khusus pegawai hotel kemudian berganti pakaian dengan pakaian waiters.

"Andai aku tau siapa diriku, mungkin itu akan sedikit lebih baik. Dari pada aku hidup begini, tanpa aku tau siapa diriku dan siapa keluargaku sebenarnya." ucap Samuel menghadap cermin toilet yang menampakkan wajahnya sendiri.

"Samuel Adams, siapa dirimu sebenarnya?" tanya Samuel pada dirinya sendiri kemudian menghela nafas lalu pergi untuk melakukan pekerjaannya.

Setelahnya Samuel pergi menuju dapur hotel untuk mengambil beberapa hidangan pesanan pengunjung hotel atau orang-orang yang hanya sekedar bersantai di cafe hotel La Daviella.

"Samuel, kenapa kau baru datang. Kau seharusnya datang lebioh awal, kami semua dari tadi sudah sibuk dengan pelanggan dan kau baru datang?" tanya seorang pria berpakain koki.

"Ma-maaf, aku ada keperluan tadi." jawabnya.

"Apa keperluanmu itu lebih penting dari pekerjaannmu di sini. Tidak berguna!" makinya sambil menggebrak meja.

"Jacky sudah! Bisakah kau tidak mempermasalahkan ini? Kita sedang sibuk, tapi kau justru ingin memperbesar masalah yang tidak penting. Kau memiliki waktu sebanyak itu ya?" tanyanya pada Jacky.

"Alice bisakah kau berhenti membela orang tidak berguna itu?" tanya Jacky.

"Kau! Dasar pembuat onar. Sam, lebih baik kau antarkan ini ke kamar 409. Pemilik pesanan ini sudah menunggu dari tadi. Jangan lewat tangga dan lewatlah lift, agar kau bisa lebih cepat!" pinta Alice.

"Siapa yang mengizinkanmu menggunakan lift, jangan gunakan lift sebelum aku mengizinkannya!" tolak Jacky.

"Itu lift umum dan siapapun bisa menggunakannya. Kau siapa melarang orang menggunakan lift di hotel ini? Pemilik juga bukan, Samuel lebih baik kau segera pergi dan jangan mengulur waktu. Jangan dengarkan anjing yang sedang menggonggong ini!" pinta Alice pada Samuel yang mengangguk kemudian melangkah pergi.

"Alice kau!" marah Jacky sambil menunjuk ke arah Alice yang justru berkacak pinggang di hadapannya dengan wajah menantang.

Sementara itu Samuel, pemuda itu keluar dari lift dan melangkah menuju ruangan yang di maksud. Kemudian menggesek id card pintu hotel dan berjalan masuk sambil mengucap permisi.

"Permisi tuan, saya waiters di sini, mengantarkan pesanan anda." ujar Samuel.

"Kenapa kau lama sekali ha? kau tidak tau sudah berapa lama kami menunggu Ha? Kau," ucapan pria tersebut berhenti ketika bertemu pandang dengan Samuel.

"Maafkan saya Tuan, ada sedikit kendala pada kami beberapa saat yang lalu. Harap anda memaafkan kami!" ucap Samuel.

"Sudah-sudah, pergilah!" pintanya.

"Terima kasih Tuan, saya permisi. Jika ada keperluan lain anda bisa menghubungi kami kembali!" tambahnya sebelum meninggalkan kamar tersebut.

Sedangkan pria tadi ia masih menatap punggung Samuel yang kemudian menghilang di balik pintu.

"Ada apa, ku lihat kau begitu memperhatikan pelayan itu sejak tadi?" tanya seorang wanita yang saat itu berjalan mendekatinya.

"Sepertinya aku sangat familiar dengan punggung dan wajah itu. Kenapa sepertinya aku pernah bertemu dengannya." jawabnya.

"Mungkin kau tidak sengaja melihatnya di jalan."

"Mungkin saja, ya sudah kita makan." pintanya.

Sementara Samuel, pemuda tersebut berjalan menyusuri lorong sambil berfikir. Tampaknya bukan hanya pria di kamar tadi yang familiar dengan Samuel. Samuel pun juga merasa demikian.

"Kenapa aku merasa sangat familiar dengan pria itu, ini kali pertamaku bertemu dengannya kan? Tapi jika sudah sering bertemu, dia siapa? Akhh," ringisnya, ia tidak tau. Semakin dia berusaha untuk mengingatnya, kepalanya semakin sakit dan terasa di timpa batu besar.

Setelah menyelesaikan rasa sakitnya, Samuel bermaksud kembali ke dapur hotel. Sebelum sebuah suara menyebut namanya.

"Samuel, kita bertemu lagi rupanya." ucapnya, membuat Samuel menolehkan seluruh tubuhnya.

"Mau apa lagi kau? Jangan mencampuri urusan pribadiku!" tanya Samuel.

"Tentunya urusan kita belum selesai bukan? Sudah selesai mungkin itu dengan papa ku. Tapi belum sama sekali denganku. Samuel, sampah sepertimu kau fikir bisa bertanding denganku? Seujung kukupun kau tak akan mampu." jelasnya mengejek.

"Dan kau fikir kau bisa selalu mempermalukanku dan merendahkanku? Gerald kau terlalu naif," jawab Samuel.

"Apa katamu?" tanya Gerald mulai terpancing emosi.

"Kau pikir sekalipun kau kaya raya aku tidak berani padamu? Kau bilang aku sampah? Apa bedanya denganmu, kau sepertinya juga tidak puas setelah membuatku di keluarkan dari universitas," Samuel.

"Aku? Hahah, menghancurkanmu aku baru merasa puas. Sampah sepertimu tidak pantas sama sekali untuk muncul di hadapanku berkali-kali." tambah Gerald.

"Kalau begitu jangan terus mencari masalah denganku jika tidak ingin bertemu denganku!" jawab Samuel akan melangkah pergi, namun Gerald menarik kerah bajunya hingga Samuel berbalik.

"Berani sekali kau dengan ku ha?" tanya Gerald.

"Satu yang perlu kau tau, meskipun aku miskin. Aku bukanlah orang yang mudah untuk kau tindas sesuka hatimu. Kau mengerti?" tambah Gerald kemudian melangkah pergi usai menghempaskan tangan Gerald dari kerah bajunya. Namun, beberapa saat kemudian,

"Samuel, aku belum selesai dengan apa yang kau lakukan padaku beberapa hari yang lalu. Apa yang kau rasakan kau harus merasakannya juga. Hajar dia, tidakeduli dia mau mati atau tidak!" Samuel tentu saja terkejut dengan perlakuan Gerald.

Selain dia tidak siap dengan serangan anak buah gerald itu, ia akui dirinya sama sekali tidak bisa bela diri. Membuatnya lansung terjatuh, dan berakhir di pukuli oleh anak buah Gerald hingga kesulitan bangun, sedangkan Gerald. Anak sombong itu langsung pergi setelah mengatakan sesuatu pada Samuel.

"Anggap saja ini sebagai perhitungan ku atas semuanya saat kau masih di universitas. Kau tidak berhak untuk selalu mempermalukanku. Karena apa, kau bahkan tidak pantas untuk sekedar mengangkat sepatuku, kau tau tidak?" tambah Gerald menghempas wajah Samuel yang sudah babak belur.

Sementara Samuel, setelah kejadian itu. Terpaksa ia harus meninggalkan pekerjaannya, seluruh tubuhnya terasa mati rasa karena rasa sakit. Belum lagi pukulan anak buah Michael, masih terasa sakit. Ia pun harus segera memberi tau manajer hotel untuk menempati kamar pegawai hotel, Samuel benar-benar butuh istirahat secepatnya.

Setibanya di kamar, tanpa melakukan apapun Samuel langsung merebahkan tubuhnya. Memandang plafon kamar sambil sesekali menghela nafas.

"Samuel, kenapa hidupmu semenyedihkan ini? Hhh, siapa aku sebenarnya?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Sendirian begini sedikit banyak membuat samuel berfikir, akan lebih baik jika dia memiliki keluarga yang bersamanya bukan? Orang-orang yang dapat menemaninya saat susah maupun senang. Sementara itu di kamar 409, pria bernama setengah baya penghuni kamar tersebut tengah sibuk mengotak-atik data dalam laptop pribadinya, sebelum reaksi terkejut dan bahagia terlihat muncul pada wajahnya.

Bab terkait

  • Ternyata Tuan Muda    Bab04 ( Tidak Ada Akhirnya )

    Dua hari usai di drop out dari universitas, Samuel menjalaninya harinya dengan normal-normal saja. Selain, bertemu dengan Gerald sehari yang lalu dan anak itu mencari masalah dengannya tanpa sebab yang pasti. Sedangkan hari itu, hotel La Daviella di sewa seorang konglomerat untuk sebuah acara pesta. Sebagai seorang waiters di sana, Samuel tentunya memiliki tugas di sana sejak pagi untuk ikut menyiapkan beberapa keperluan pesta. Karena pesta tersebut akan di laksanakan malam nanti, yang pastinya akan di hadiri oleh orang-orang golongan atas di Negara S. Namun, satu yang Samuel harapkan adalah tidak adanya Gerald di sana. Sebagai salah satu keluarga golongan atas di kota Hozo, keluarga Smith pastinya memiliki undangan untuk hadir di dalam pesta."Sam, segar bersiap-siaplah! Beberapa jam lagi pesta akan di mulai. Mungkin malam ini akan sedikit lebih sibuk dan sulit untukmu. Semangat Samuel," ujar salah seorang gadis pada Samuel dan di respon dengan sedikit senyuman."Kau juga, Ali

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 05 ( Berusaha Menjaganya )

    Malam itu di kamar 409, bahkan hingga pagi ini. Tuan Adams yang tengah sibuk mengotak atik Atik laptopnya. Pikirannya sama sekali tidak tengah setelah pertemuan singkatnya dengan Samuel yang mengantarkan makanan padanya malam tadi. Meskipun sudah mendapatkan informasi singkat mengenai Samuel, pikirannya tetap tidak tenang. Dikarenakan informasi tentang Samuel yang ia dapatkan masih samar dan tidak ada kejelasan. "Cari tau informasi tentang pelayan tadi dan berikan padaku secepatnya, sebisa mungkin hari ini juga!" perintahnya pada seorang pelayan pria di sampingnya, sambil menyerahkan sebuah flashdisk yang kemudian di terima dengan baik. Bukan tanpa alasan tuan Adams bereaksi demikian, karena bagaimanapun juga. Ia berada di kota Hozo dengan membawa tugas resmi dari tuan besar Adams. Dan kini, ia sudah mulai menemukan sedikit titik terang meskipun belum ada kejelasan. "Tuan muda, apakah itu benar-benar anda?" gumamnya sambil bersandar pada sandaran kursi. Beberapa jam kemudian di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 06 ( Terbukti )

    Mendengar penuturan Michael, Victory langsung terkejut. Matanya langsung membelalak dengan raut muka panik muncul pada wajahnya."Tu-tuan, saya mohon jangan berhentikan saya. Saya akan berusaha untuk memperbaiki diri dan sikap saya. Saya," jawab Victory yang langsung melihat ke arah Samuel, lalu berjalan cepat mendekati Samuel."Dia-dia yang melakukannya Tuan, bukan saya. Tolong jangan pecat saya, Gerald yang melakukannya." tuduh Victory terhadap Gerald membuat Gerald berekpresi tidak terima."Kenapa kau menuduhku, bukankah kau juga melakukannya. Jangan hanya melimpahkan kesalahan padaku saja, padahal jelas-jelas kau juga ikut memukul dan menganiaya Samuel." bantah Gerald."Apa katamu, bukankah kau juga yang memintaku untuk datang kemari ha??" bentak Victory. Membuat mereka berdua saling berdebat selama beberapa saat,"CUKUP!! Kalian benar-benar membuatku sangat muak, bawa mereka berdua pergi!" perintah Michael di iyakan oleh para pengawalnya."Tuan?" panggil Victory."Keluar sebe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Ternyata Tuan Muda     Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

    Pagi itu, Samuel terlihat sibuk di kamarnya. Bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar yang di sediakan hotel untuk para karyawan. Ia terlihat mengemasi semua barang-barangnya ke dalam sebuah tas ranselnya. Ia merasa tidak tenang jika tinggal di sini, ia merasa jika lingkungan orang kaya sepertinya tidak cocok untuknya."Sam, kau mau kemana?" tanya seorang pemuda yang memasuki kamar lalu duduk di tepian ranjang milik Samuel."Ku rasa aku harus pergi kak Vin, sepertinya aku akan menghadapi masalah yang lebih serius setelah ini. Aku tidak ingin jika kalian semua menjadi korban dari masalahku dengan Gerald juga tuan Victor." jelas Samuel."Tapi bukannya tadi kau yakin sekali jika dia tidak akan mengganggumu lagi? Kau bilang begitu pada Via kan?" tanya Kevin."Via? Dia bilang begitu padamu?" tanya Samuel menuntut."Iya, dia menceritakan apa yang terjadi pada kalian kemarin malam. Tuan Victor juga sudah di pecat, ku dengar tuan Gerald juga di hapus dari daftar member hotel." jelas Kevin."Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 08 ( Bertemu Kembali )

    Karena kericuhan di depan hotel, Samuel akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam hotel. Sambil melihat kesana-kemari ada kejadian apakah di sana. Di tambah ia mendengar jika tuan besar Adams akan berkunjung. Ia bisa menebak, tentunya ada hal besar bukan, jika sekelas tuan besar Adams sampai datang secara pribadi. Sebelum kemudian suara seseorang menginterupsinya."Kau masih berani ya ternyata, memperlihatkan dirimu di kalangan kelas atas seperti ini?" tanya seseorang itu membuat Samuel menoleh dan di lihatnya Gerald di sana."Kau tau tempat apa ini? Ooo, atau jangan-jangan kau sengaja mengikuti ku ya untuk bisa masuk ke tempat ini? Kau tau, masuk hotel Grand tidak semudah memasuki gubuk mu itu, tau? Masuk hotel Grand di butuhkan akses untuk bisa melewati pintu utama. Atau jangan-jangan kau mau mencuri di sini ya?" tuduh Gerald."Hei, hei ada orang yang mau mencuri di sini." seru Gerald membuat semua pengunjung hotel Grand melihat ke arah mereka."Aku penasaran bagaimana keamanan h

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Ternyata Tuan Muda    bab 09 ( Semakin Runyam )

    Kegaduhan di lobi hotel Grand nampaknya menimbulkan masalah yang lebih serius, apalagi saat direktur utama hotel Grand baru kembali dari perjalanannya dan menemukan masalah besar tampaknya telah terjadi di sana."Ya ampun, apa ini ha? Vas bunganya, lukisannya, siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini?" raungnya memisahkan diri dari teman-temannya dan berlari mendekati pecahan vas keramik yang bercampur kaca pelindung lukisan."Mati aku, ini adalah barang-barang berharga milik keluarga Adams yang sengaja di pajang di sini. Ini adalah barang-barang langka, siapa yang melakukan ini?" marahnya kemudian beralih melihat ke arah Samuel, Damian, Gerald maupun Olive."Kalian, pasti kalian anak-anak nakal. Oh, bukannya kau Damian dan Gerald. Kalian yang melakukannya? Kalian tidak tau betapa berharganya kedua benda ini, kau tau harganya ratusan juta. Siapa yang akan bertanggung jawab, ha?" tanyanya marah."Kau tau siapa aku kan? Kenapa kau masih menyerang kami?" tanya Gerald tidak terima

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 10 ( Kedatangan William Adams )

    Ketika mereka tengah melanjutkan perdebatan panjang, suara sirine mobil polisi terdengar nyaring sebelum berhenti di depan lobi hotel Grand. Semua orang yang semula berkerumun di depan banner beralih melihat apa yang tengah terjadi hingga berurusan dengan polisi."Siapa yang menghubungi polisi?" tanya seorang polisi."Saya, saya pak. Saya ingin orang ini di tangkap saat ini juga. Dia sudah memecahkan barang berharga milik hotel Grand yang bernilai ratusan juta dolar. Tapi dia tidak mau ganti rugi." tuduh Gerald sambil menunjuk ke arah Samuel."Anda, bukankah anda tuan muda Smith. Putra dari tuan Michael Smith?" tanya polisi tersebut, detik itu juga Samuel menyadarinya. Suasana mendadak tidak enak sekali untuk di rasakan, polisi tersebut tiba-tiba saja sangat memuji-muji Gerald. Jelas jika ia adalah seorang penjilat keluarga Smith. Tentunya dapat di tebak bagaimana akhirnya kan?"Saya Richard, komandan polisi di wilayah pusat kota ini. Sekaligus yang bertanggung jawab di wilayah sin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 11 ( Bantuan Datang )

    Komandan polisi di hadapan Samuel itu tampaknya sangat setia terhadap keluarga Smith, dan merupakan anjing besar peliharaan keluarga Smith. Karena ia bahkan semakin ngotot menahan Samuel, ketika Samuel membela diri dengan mengatakan siapa yang sebenarnya bersalah di sana."Tapi itu bukan saya, saya hanya melindungi diri. Bukankah seharusnya mereka yang di tahan karena mereka yang menciptakan keributan? Kenapa harus saya, saya hanya korban di sini." jelas Samuel."Kau bisa menjelaskan nanti jika ada keluhan atau keberatan dengan semua itu. Kau akan kami tahan di selama tiga hari hingga kau mengakui kesalahanmu dan bersedia menyelesaikan masalah yang kau ciptakan." jawab si komandan kepolisian."Kau akan di jemput oleh seorang polisi untuk di bawa ke penjara." jawab komandan tersebut. Keluhan katanya, apapun yang di katakan Samuel bahkan tidak ia hiraukan. Masuk telinga kiri keluar dari telinga kanan. Ketika komandan polisi tersebut akan membuka pintu seorang polisi datang tergopo

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 35 ( Kecelakaan Samuel )

    Mendengar racauan Alice, Samuel terkejut bukan main. Apa? Alice, gadis yang bahkan selama ini sedikit acuh tak acuh padanya itu tiba-tiba menyukainya? Atas dasar apa? "Kau ingat saat kita pertama kali bertemu Samuel, hari itu jugalah aku pertama kali menyukaimu. Saat kau mengajakku yang tengah menangis berbagi sepotong roti di halte bus dekat rumah sakit hota Hozo." ujar Alice, dari itu Samuel ingat. Kurang lebih 5 tahun yang lalu, saat ia masih menjalani hari panjangnya di rumah sakit. Ia bahkan masih mengunakan pakaian rumah sakit, kala bertemu dengan Alice. Gadis itu menangis sendirian di halte bus ketika ia berjalan-jalan sambil memakan roti yang baru saja ia beli."Kau mau?" tanyanya sambil menyodorkan separuh dari bagian roti yang tidak ia gigit dan di terima baik oleh Alice yang sedikit bingung kala menerimanya."Terimakasih." jawab Alice ketika Samuel duduk di samping nya. Pertemuan itu membuat mereka sedikit bercerita tentang masing-masing, sebelum kemudian mereka be

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 34 ( Pengakuan Alice )

    Harper masih dengan keterkejutan nya, ketika Samuel dan teman-temannya meninggalkannya seorang diri di depan lobi dengan posisi mendongak dan mulut menganga. Bagaimana tidak, tempat tinggal Samuel adalah kawasan apartemen mewah yang hanya di huni oleh orang-orang kelas atas, tentunya tidak berani mereka bayangkan. Samuel pun demikian, ia tidak berani membayangkan akan tinggal di apartemen semewah ini sebelumnya. Namun, itulah yang terjadi sekarang, salah satu ruangan apartemen dalam gedung apartemen mewah ini, kini menjadi tempat tinggalnya."Sam? Kau tidak bercanda kan? Kau benar-benar tinggal di sini? Rupanya, keluarga Adams begitu menyayangimu ya?" ujar Harper mengejar mereka."Itu hanya keberuntungan bagiku, tapi menurutku ini semua bukan milik ku sekarang." jawab Samuel, menekan tombol lift dan mereka masuk ke dalam lift. Sedangkan Harper masih terus mengoceh dengan banyak pertanyaan. Meskipun lift sudah terbuka karena mereka sudah tiba di lantai apartemen Samuel berada. Namun

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 33 ( Teror )

    Mendengar ucapan Olive, Samuel yang sebelumnya sudah akan melangkah pergi menghentikan langkahnya dan kembali berbalik melihat ke arah Olive."Hhh, menemaniku ya? Aku ragu apakah kau benar-benar menemaniku di masa-masa sulit ku, atau hanya memanfaatkan ku Olive?" tanya Samuel membuat Olive tersentak."Kau membuang ku begitu saja seperti barang rongsokan, tapi begitu kau butuh kau kembali. Kau tau betapa munafik nya dirimu?" tanya Samuel."Siapapun gadis itu pasti akan sepertiku juga, siapa yang mau jika memiliki pasangan seorang pecundang Samuel. Kalaupun ada dia hanya menyisihkan rasa khawatirnya dan menukarnya dengan rasa cinta yang ntah kapan bisa hilang begitu saja. Seperti halnya aku, aku juga tidak mau aku aku bahkan hanya berakhir menikah dengan seorang pecundang. Kau menyembunyikan statusmu dariku, dari itu aku tau. Kau khawatir aku menghabiskan semua uangmu? Hhh, ya. Karena apa di dunia ini yang gratis Samuel, semuanya hanya bisa di miliki dengan uang. Karena itu aku suka

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 32 ( Datang Lagi )

    Semua yang terjadi dua hari yang lalu di Hozo Street Food House menyebar begitu cepat di kota Hozo. Tampaknya beberapa orang mengambil video dan menyebarkan nya di laman resmi kota Hozo. Termasuk semua mahasiswa di universitas Hozo mungkin mengetahuinya, sebagi bukti saat keesokan harinya Samuel berangkat seorang diri. Yang biasanya bahkan tidak ada seorang pun menyapa nya, bahkan biasanya hanya membicarakannya sambil berbisik dengan teman-temannya atau mungkin hanya diam saja. Kini beralih menyapa Samuel dengan ramah, gadis-gadis yang sebelumnya hobi merendahkan Samuel kini beralih memuji-muji dirinya. Samuel juga akhirnya mengerti apa arti kata, kau punya uang kau akan di hargai. Namun, bukan itu yang mengejutkan bagi Samuel. Sesungguhnya Samuel tidak perlu terkejut ketika mendengar nya, karena ia sendiri yang menginginkannya. Karena saat tiba di kampus, beberapa mahasiswa juga tampak berkerumun dengan teman-temannya sambil memperlihatkan layar handphonenya satu sama lain. Yang

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 31 ( Masalah Fatal )

    Keterkejutan Nigel semakin menjadi, ketika tiba-tiba Michael menampar keras Gerald yang berupaya menejelaskan padanya. Bahkan menendang Gerald yang masih terhuyung hingga tersungkur."Tuan, Tuan Michael. Jika saya memiliki kesalahan anda bisa menghukum saya, saya rela karena sudah menyinggung anda." jelas Gerald yang langsung bangkit dan berlutut di kaki Michael, nafas pria hampir setengah baya itu juga memburu karena marah. Dia ingin menghukum Gerald sepuasnya, namun ia masih memiliki rasa menghormati, Samuel berhak mengambil keputusan di sini."Tidak ada gunanya kau meminta maaf padaku, lagi pula apa gunanya kau sombong di hadapanku. Kau bilang kau dari keluarga Smith kan? Siapa itu keluarga Smith? Kau pikir keluarga Smith ada dalam posisi bisa mengganggu dan menyinggung kami seenak perutmu?" jelas Michael yang memegang rambut Gerald hingga mendongak."Kau pikir siapa yang sudah kau sebut sebagai pecundang ha? Kau bahkan menyentuhnya saja tidak pantas, tapi kau justru memiliki k

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 30 ( Melampaui Batas )

    Samuel mengernyit mendengar penuturan Nigel, namun ia tetap bersikap biasa saja. Dia tau pasti siapa yang di maksud oleh penjaga keamanan tersebut, namun dengan tidak tau dirinya Nigel mengakui hak miliknya."Tuan Bailey, maafkan kelancangan saya tadi. Anda bisa menghukum saya sesuka hati tuan Bailey, asal jangan membuat saya di pecat dari sini." ujar penjaga keamanan."Hhh, itu mudah. Asal kau bisa membawanya keluar untuk semua ganti rugi yang harus dia lakukan." ujar Nigel, penjaga keamanan tersebut langsung melihat Samuel."Karena bukan kami penyebab ini semua, tapi dia. Jika dia tidak lebih dulu menyerang temanku, temanku tidak akan menyakitinya juga. Apalagi hingga semua keributan ini terjadi di sini." Jelas Nigel pada penjaga keamanan tersebut dan ia percaya. Namun di sisi lainnya, Samuel merasa kasihan dengan penjaga keamanan tersebut yang telah di bodohi oleh Nigel."Sekarang, bawa dia keluar dan paksa dia membayar semuanya!" perintah Nigel, penjaga keamanan tersebut menuru

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 29 ( Semakin Tidak Tau Diri )

    Sejenak setelah Nigel berucap meminta sekotak bir terbaik, Natasha terkejut. Namun ia mengingat isyarat Samuel padanya, akhirnya ia mengiyakan dan meminta pelayan untuk mengambil sekotak bir terbaik. Untuk Samuel dan teman-temannya apa yang tidak akan mereka berikan bukan? Namun bagi Natasha, sikap Nigel bukankah terlalu tidak tau diri? Setelah meminta para pelayan yang di bawanya menyajikan makanan, mereka pergi dari sana. Dan beberapa saat kemudian makanan pesanan mereka semua juga di antarkan. Bahkan dengan tidak tau malunya, Nigel hanya memberikan makanan ringan untuk Samuel."Samuel, bukankah kau hanya menumpang kali ini di sini. Kamu mendapatkan makanan-makanan mewah karena menggunakan nama keluargaku. Jadi jangan salah paham jika kentang goreng saja sudah cukup untukmu. Untuk makanan yang kau pesan jangan lupa kau bayar dan jangan di ambil lagi ya!" ujar Nigel dengan nada menghina."Yah, aku tidak akan lupa. Ini saja sudah cukup bagiku." ujar Samuel menikmati makananny

  • Ternyata Tuan Muda    28 ( Tidak Tau Diri )

    Hari ini, baik Damian, Gerald maupun semua orang terkejut bukan main. Kenapa Samuel bisa memesan tempat ini, seberapa banyak uang lotre yang dia menangkan? Namun keterkejutan itu segera hilang dari pikiran Gerald. Ia berniat membuatnya menghabiskan semua uang yang Samuel miliki. Setelah cukup dengan terkejutnya, mereka semua masuk ke dalam. Para gadis langsung duduk di sofa dan menampilkan kaki jenjangnya. Bagaimanapun, Alice dan teman-temannya adalah primadona kampus. Siapa pria yang tidak memuja mereka, bahkan Gerald adalah seorang yang memuja Alice. Tidak lama setelah semua orang duduk, segerombol pria datang. Dan salah satu dari mereka sangat Samuel kenal. Itu adalah pria yang ia temui di lobi tadi, Nigel Bailey. Melihat kedatangan Nigel, Damian langsung berdiri dan menyambut kedatangan Nigel dengan teman-temannya itu."Tuan Bailey, terima kasih karena sudah datang." ujar Damian."Seharunya aku yang berterima kasih padamu Tuan Damian, terima kasih karena sudah mencarikan

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 27 ( Merayakan Ulangtahun Alice )

    Kedatangan Michael di lobi manor dengan sangat tergesa-gesa dan tiba-tiba menunduk hormat pada pria yang berusaha untuk mereka usir itu sudah cukup untuk mengejutkan mereka. Namun, semua orang kembali terkejut bercampur takut ketika Michael bertanya dengan serius."Katakan padaku! Siapa yang berusaha untuk mengusir tuan Samuel dari sini?" tanya Michael membuat semua orang seketika kicep, tidak ada yang berani berkata apapun. Bahkan suara jangkrik di luar lobi terdengar. Bahkan Nigel yang menjadi provokator di sini hanya diam."Usir orang ini keluar dari sini!" pinta Michael agar para petugas keamanan mengusir Nigel dengan paksa."Maaf atas ketidak nyamanan ini Tuan muda, mari!" ajak Michael pada Samuel kemudian mereka berjalan beriringan."Tidak perlu di perpanjang, bisa minta tolong antarkan saya ke kamar yang saya pesan." tanya Samuel di iyakan oleh Michael. Beberapa setelah berjalan menyusuri beberapa lorong, mereka berdua akhirnya tiba di depan sebuah ruangan. Ruangan bertul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status