Home / Young Adult / Ternyata Tuan Muda / Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

Share

Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

Author: Lentera Senja
last update Last Updated: 2025-01-10 20:37:47

Pagi itu, Samuel terlihat sibuk di kamarnya. Bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar yang di sediakan hotel untuk para karyawan. Ia terlihat mengemasi semua barang-barangnya ke dalam sebuah tas ranselnya. Ia merasa tidak tenang jika tinggal di sini, ia merasa jika lingkungan orang kaya sepertinya tidak cocok untuknya.

"Sam, kau mau kemana?" tanya seorang pemuda yang memasuki kamar lalu duduk di tepian ranjang milik Samuel.

"Ku rasa aku harus pergi kak Vin, sepertinya aku akan menghadapi masalah yang lebih serius setelah ini. Aku tidak ingin jika kalian semua menjadi korban dari masalahku dengan Gerald juga tuan Victor." jelas Samuel.

"Tapi bukannya tadi kau yakin sekali jika dia tidak akan mengganggumu lagi? Kau bilang begitu pada Via kan?" tanya Kevin.

"Via? Dia bilang begitu padamu?" tanya Samuel menuntut.

"Iya, dia menceritakan apa yang terjadi pada kalian kemarin malam. Tuan Victor juga sudah di pecat, ku dengar tuan Gerald juga di hapus dari daftar member hotel." jelas Kevin.

"Kak Kevin pikir semudah itu, aku tau ini tidak akan semudah itu. Gerald itu pendendam, aku yakin dia tidak membiarkan ku begitu saja. Lagi pula, aku tidak enak jika sampai menetap di sini. Lagi pula kamar pegawai inikan hanya untuk pegawai yang tidak sempat pulang, bukan untuk orang-orang yang butuh tempat tinggal sepertiku." jawab Samuel panjang lebar.

"Tapi sepertinya tuan Adams bahkan sudah melindungi mu kan?" tanya Kevin.

"Iya, tapi aku tidak mau memanfaatkan bantuan orang lain terhadapku. Juga, ku rasa lebih baik aku berhenti dari pekerjaan ini." tambah Samuel.

"Sam? Kau serius? Kau sangat membutuhkan pekerjaan ini bukan? Bagaimana dengan biaya kuliahmu?" tanya Kevin.

"Aku sudah di keluarkan dari universitas sejak beberapa hari yang lalu karena masalahku dengan Gerald. Aku tidak ingin ada masalah baru yang membuat semuanya menjadi semakin runyam." jelas Samuel.

"Aku sudah selesai kak, aku sudah menyiapkan surat pengunduran diriku dan akan aku berikan hari ini juga. Terimakasih atas semuanya kak Kevin, aku bersyukur sekali bisa mengenalmu. Sampaikan salamku pada mereka." tambah Samuel dengan tenang setelah merangkul Kevin yang terdiam juga bingung.

"Sam, Sam? Kau tidak bercanda kan? Samuel!?" panggilnya namun yang di panggil sudah semakin jauh dan tidak memperdulikan panggilannya.

Sedangkan di kota M, pusat metropolitan negara S. Kota di mana hampir semua industri berdiri dan berkembang dengan pesat, juga kota di mana keluarga besar Adams tinggal dan menetap selama beratus-ratus tahun lamanya.

"Tuan, saya membawakan kabar bahagia untuk anda." ujar Michael sopan pada seorang pria yang duduk membelakanginya di kursi kebesarannya.

"Sudah ku katakan bukan? Jangan kembali sebelum kau mendapatkan kabar tentang Samuel." tambahnya.

"Dewa benar-benar berpihak pada anda Tuan, semua dugaan anda benar. Tuan muda, tuan muda benar-benar masih hidup. Beliau ada di kota Hozo." jelasnya dengan suara parau pada pria tua tersebut. Michael bahkan langsung terkejut dengan reaksi pria tersebut yang langsung berdiri dengan menghentakkan tongkat kayu jati di tangannya pada lantai marmer tempatnya berpijak.

"Dimana dia? Kau sudah membawanya kemari?" tanyanya.

"Maaf Tuan, sepertinya terjadi sesuatu yang serius terhadap tuan muda Samuel. Dia bahkan sepertinya tidak mengenali saya saat pertama kali pertemuan kami. Saya baru mengetahui jika ia adalah tuan muda setelah hasil tes DNA keluar. Kami juga masih perlu meyakinkan semuanya padanya." jelas Michael tanpa di buat-buat.

"Beraninya kau meninggalkan cucuku di sana. Berani sekali mereka membuat cucuku sejauh ini dari jangkauan ku. Seharusnya kau segera membawanya kemari. Sekarang bawa aku ke kota Hozo untuk menjemput cucuku!" perintahnya mutlak membuat semua orang di sana membungkuk takut.

Siang itu juga, tuan besar Adams. William Adams dengan beberapa pengawal pribadinya langsung berangkat ke kota Hozo dengan jet pribadi miliknya. Tentunya untuk segera menemui cucu kesayangannya, Samuel.

Ya, Samuel adalah cucu kesayangan William. Sebagai keturunan satu-satunya yang di tinggalkan oleh sang anak, Paulus Adams dan Amalia Bradford sebelum keduanya meninggal. Tidak, Amalia meninggal lebih dulu setelah beberapa bulan Samuel lahir karena pendarahan. Lalu Paulus menikah kembali dengan seorang janda beranak satu yang berhasil membuat Paulus begitu berani padanya bahkan menelantarkan anak satu-satunya itu, bahkan ia akhirnya menyusul sang istri sebelum bisa meminta maaf pada anak semata wayangnya itu. Meninggalkan seorang induk rayap bersama anaknya yang ikut-ikutan ingin menggerogoti keluarga Adams dari dalam. Tidak tau diri kan?

Petang itu, Samuel berjalan seorang diri di trotoar kota Hozo. Sudah berjam-jam ia berjalan mengelilingi kota besar itu, sambil berpikir kemana sekiranya ia akan pergi dan tidur malam ini. Hari semakin larut dan tentunya ia butuh istirahat.

"Huh, andai aku bisa lebih mampu dari ini. Pasti hidupku tidak akan sesulit ini, Tuhan apa kesalahku di kehidupan ku sebelumya." raungnya sambil menatap langit lalu menatap beberapa gedung pencakar langit di hadapannya. Ia sudah sampai di pusat kota Hozo sepertinya.

Beberapa saat pandangannya beralih pada sebuah gedung yang terlihat sesak dengan banyak orang di sana, karena penasaran. Samuel mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi di sana.

"Permisi, permisi uh." ujarnya namun karena sangat berdesakkan, ia justru terdorong hingga tersungkur. Lengannya bahkan lecet karena beradu dengan aspal di depan lobi. Beberapa kali ia meringis sambil bangkit dari duduknya. Namun tampaknya tanpa berusaha untuk mencari tau, Samuel akhirnya mengetahui apa yang terjadi dari ucapan orang-orang yang mulai melangkah pergi.

"Ketua keluarga Adams? Wah orang besar seperti itu bahkan rela jauh-jauh ke kota Hozo yang kecil ini? Aku penasaran apa yang terjadi. Ia bahkan memesan seluruh tempat ini untuk kedatangannya. Hotel Grand adalah hotel pertama di kota Hozo. Bahkan La Daviella tidak bisa menandinginya karena hotel ini sudah di ambil alih oleh keluarga Adams." cerita seorang perempuan.

"Iya aku juga penasaran, ada apa ya? Tidak biasanya orang besar sepertinya berkunjung tiba-tiba begini. Pasti terjadi sesuatu kita harus tau." jawab perempuan lainnya dan di angguki oleh wanita di awal tadi.

Tuan besar Adams, itulah topik keseluruhan yang Samuel dengar tidak ada yang lain. Ia hanya mendengar nama itu saat di hotel La Daviella tadi, orang-orang bilang itu adalah majikan Michael Adams. Ia penasaran orang sebesar apa itu. Samuel ingin tidak ikut campur atau ingin tau menau tentang urusan orang lain, apalagi urusan orang besar seperti keluarga Adams ini. Namun, nalurinya seolah mengatakan padanya bahwa dia harus masuk ke dalam hotel dan bergabung dengan orang-orang lainnya yang ingin melihat tuan besar Adams. Namun tampaknya, beberapa hal tidak menyenangkan tampaknya harus terjadi padanya ketika sebuah suara terdengar menyambut pendengarannya.

"Kau masih berani ya, menginjakkan kakimu di tempat orang-orang kelas atas begini?"

Related chapters

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 08 ( Bertemu Kembali )

    Karena kericuhan di depan hotel, Samuel akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam hotel. Sambil melihat kesana-kemari ada kejadian apakah di sana. Di tambah ia mendengar jika tuan besar Adams akan berkunjung. Ia bisa menebak, tentunya ada hal besar bukan, jika sekelas tuan besar Adams sampai datang secara pribadi. Sebelum kemudian suara seseorang menginterupsinya."Kau masih berani ya ternyata, memperlihatkan dirimu di kalangan kelas atas seperti ini?" tanya seseorang itu membuat Samuel menoleh dan di lihatnya Gerald di sana."Kau tau tempat apa ini? Ooo, atau jangan-jangan kau sengaja mengikuti ku ya untuk bisa masuk ke tempat ini? Kau tau, masuk hotel Grand tidak semudah memasuki gubuk mu itu, tau? Masuk hotel Grand di butuhkan akses untuk bisa melewati pintu utama. Atau jangan-jangan kau mau mencuri di sini ya?" tuduh Gerald."Hei, hei ada orang yang mau mencuri di sini." seru Gerald membuat semua pengunjung hotel Grand melihat ke arah mereka."Aku penasaran bagaimana keamanan h

    Last Updated : 2025-01-11
  • Ternyata Tuan Muda    bab 09 ( Semakin Runyam )

    Kegaduhan di lobi hotel Grand nampaknya menimbulkan masalah yang lebih serius, apalagi saat direktur utama hotel Grand baru kembali dari perjalanannya dan menemukan masalah besar tampaknya telah terjadi di sana."Ya ampun, apa ini ha? Vas bunganya, lukisannya, siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini?" raungnya memisahkan diri dari teman-temannya dan berlari mendekati pecahan vas keramik yang bercampur kaca pelindung lukisan."Mati aku, ini adalah barang-barang berharga milik keluarga Adams yang sengaja di pajang di sini. Ini adalah barang-barang langka, siapa yang melakukan ini?" marahnya kemudian beralih melihat ke arah Samuel, Damian, Gerald maupun Olive."Kalian, pasti kalian anak-anak nakal. Oh, bukannya kau Damian dan Gerald. Kalian yang melakukannya? Kalian tidak tau betapa berharganya kedua benda ini, kau tau harganya ratusan juta. Siapa yang akan bertanggung jawab, ha?" tanyanya marah."Kau tau siapa aku kan? Kenapa kau masih menyerang kami?" tanya Gerald tidak terima

    Last Updated : 2025-01-12
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 10 ( Kedatangan William Adams )

    Ketika mereka tengah melanjutkan perdebatan panjang, suara sirine mobil polisi terdengar nyaring sebelum berhenti di depan lobi hotel Grand. Semua orang yang semula berkerumun di depan banner beralih melihat apa yang tengah terjadi hingga berurusan dengan polisi."Siapa yang menghubungi polisi?" tanya seorang polisi."Saya, saya pak. Saya ingin orang ini di tangkap saat ini juga. Dia sudah memecahkan barang berharga milik hotel Grand yang bernilai ratusan juta dolar. Tapi dia tidak mau ganti rugi." tuduh Gerald sambil menunjuk ke arah Samuel."Anda, bukankah anda tuan muda Smith. Putra dari tuan Michael Smith?" tanya polisi tersebut, detik itu juga Samuel menyadarinya. Suasana mendadak tidak enak sekali untuk di rasakan, polisi tersebut tiba-tiba saja sangat memuji-muji Gerald. Jelas jika ia adalah seorang penjilat keluarga Smith. Tentunya dapat di tebak bagaimana akhirnya kan?"Saya Richard, komandan polisi di wilayah pusat kota ini. Sekaligus yang bertanggung jawab di wilayah sin

    Last Updated : 2025-01-13
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 11 ( Bantuan Datang )

    Komandan polisi di hadapan Samuel itu tampaknya sangat setia terhadap keluarga Smith, dan merupakan anjing besar peliharaan keluarga Smith. Karena ia bahkan semakin ngotot menahan Samuel, ketika Samuel membela diri dengan mengatakan siapa yang sebenarnya bersalah di sana."Tapi itu bukan saya, saya hanya melindungi diri. Bukankah seharusnya mereka yang di tahan karena mereka yang menciptakan keributan? Kenapa harus saya, saya hanya korban di sini." jelas Samuel."Kau bisa menjelaskan nanti jika ada keluhan atau keberatan dengan semua itu. Kau akan kami tahan di selama tiga hari hingga kau mengakui kesalahanmu dan bersedia menyelesaikan masalah yang kau ciptakan." jawab si komandan kepolisian."Kau akan di jemput oleh seorang polisi untuk di bawa ke penjara." jawab komandan tersebut. Keluhan katanya, apapun yang di katakan Samuel bahkan tidak ia hiraukan. Masuk telinga kiri keluar dari telinga kanan. Ketika komandan polisi tersebut akan membuka pintu seorang polisi datang tergopo

    Last Updated : 2025-01-14
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 12 ( Pertemuan Pertama )

    Beberapa saat setelah memasuki ruangan, Samuel hanya berjalan perlahan ke beberapa sisi ruangan. Nalurinya secara tidak langsung mengatakan jika dirinya pernah berada di sana, karena ia merasa sangat familiar dengan ruangan tersebut. Ruangan bertema kelabu dengan nuansa eropa dan di hiasi dengan beberapa barang klasik berharga sebagai hiasan. Yang Samuel ketahui, barang-barang tersebut tampaknya pernah ia lihat di lelang beberapa tahun terakhir. Samuel bahkan mengetahui letak beberapa tempat di sana."Kenapa aku seperti pernah kemari, padahal ku rasa ini kali pertama aku memasuki tempat ini setelah di kota Hozo. Apa jangan-jangan," belum selesai Samuel dengan gumam nya, sesuatu terdengar mengetuk lantai marmer ruangan tersebut.Hal itu membuat Samuel mau tidak mau membalikkan badannya untuk melihat siapa yang datang."Mmm, maaf. Tuan Michael tadi yang meminta saya masuk kemari, maaf jika saya lancang." ujar Samuel sambil membungkukkan tubuhnya kepada seorang pria tua yang kini berd

    Last Updated : 2025-01-15
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 13( Kembali )

    Setelah pertemuan mengharukan yang sedikit garing oleh kedua pria dewasa itu, Samuel juga William akhirnya kini tengah duduk berbincang di kursi cafe tersebut hotel. Tidak ada pengunjung lain selain mereka saat ini, mungkin karena William telah memesan penuh tempat ini. Toh hotel Grand juga adalah salah satu dari sekian banyak hotel miliknya. "Hari ini juga, kau sudah ku anggap resmi kembali ke keluarga Adams. Karena bagaimanapun juga, keluarga Adams adalah rumahmu. Kemanapun kau pergi dan sejauh apapun itu, ke sanalah kau akan kembali dan pulang. Kakekmu ini akan selalu menunggu kapan kau akan siap untuk pulang. Kami siap untuk menyambut kedatanganmu kapan saja kau mau," jelas William, kemudian menjentikkan jarinya pada seorang pengawal yang kemudian mendekat dan menyerahkan sesuatu pada Michael, bahkan tangannya menggunakan sarung tangan ketika memegangnya. "Ini, khusus kami siapkan untuk Tuan muda, ini adalah kartu hitam khusus yang hanya di desain oleh konsorsium bank milik kel

    Last Updated : 2025-01-16
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 14 ( Sebuah Arti Pertemanan )

    Setelah saling berpelukan dan bertukar kabar beberapa saat juga berbagi kebahagiaan karena kembali di pertemukan. Samuel juga kedua temannya, Harper serta Aiden. Mereka berjalan menyusuri lorong universitas menuju kelas mereka, selama mereka berjalan menyusuri lorong. Beberapa mahasiswa maupun mahasiswi melihat mereka, lebih tepatnya melihat Samuel. Ketika itu, segerombol mahasiswa beranggotakan kurang lebih 4 orang datang menghampiri dengan ketua mereka yang berjalan dengan kedua tangan di dalam saku celana."Wohoo, para udik-udik sedang berkumpul di sini ternyata. Ku dengar kau di terima kembali di sini, selamat datang kembali di sini Samuel, ku rasa kita akan lebih banyak bertemu kembali mulai sekarang." ujar pemuda tersebut, melihat kedatangannya membuat Harper dan Aiden memasang tubuh untuk melindungi Samuel."Hmm, terima kasih. Tapi kali ini ku pastikan akan berbeda, Gerald." Samuel menjawabnya dengan tersenyum, namun beberapa saat ia mengubah raut wajahnya menjadi datar saat

    Last Updated : 2025-01-17
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 15 ( Kembali )

    Selama beberapa menit, Samuel hanya diam. Bersabar dengan apa yang di lakukan oleh Gerald terhadap mereka bertiga. Puncaknya ketika pemuda tersebut menumpahkan makanan mereka ke lantai, baginya Gerald adalah orang kaya yang tidak tau bagaimana caranya menghargai. Tidak taukah mereka, jika mereka harus berusaha untuk mendapatkan makanan itu?"Gerald apa-apaan kau?" tanya Harper berniat memungut ayam yang berserakan di lantai. Namun, reaksi Gerald membuat Samuel semakin tidak bisa menahan kemarahannya. Sebab apa, Gerald bahkan dengan sengaja menginjak ayam yang akan di ambil oleh Harper, lalu mendorong punggung Harper dengan sengaja."Kau mau kan? Ayo ambil, ambil dengan mulutmu mungkin lebih baik!" ujar Harper.Brakk___ Gebrakan keras pada meja mengalihkan pandangan Gerald dan teman-temannya juga para mahasiswa maupun mahasiswi yang ada di cafeteria."Kau mungkin bisa menghinaku semaumu, tapi kau tidak bisa memperlakukan temanku seperti ini." ujar Samuel kemudian melangkah cepat

    Last Updated : 2025-01-18

Latest chapter

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 44 ( Di Korbankan )

    Perbuatan Samuel yang lebih kasar padanya dari pada dulu benar-benar membuat Olive terkejut bercampur dengan rasa takut. Apalagi ketika pemuda tersebut memegangi janggutnya dengan tatapan tajam. Pegangan Samuel padanya ia rasa mungkin membekas di pipinya."Samuel," panggil Olive berusaha untuk melepaskan cengkraman Samuel, namun yang ada pemuda tersebut bersmirk ketika menatapnya."Aku tidak butuh penjelasan mu, sebenarnya sudah benar aku melupakanmu Olive. Tapi ntah kenapa begitu aku melihatmu aku bisa mengingat semuanya, seorang wanita pecinta uang sepertimu. Aku tidak akan memasuki kesalahan yang sama dengan membawamu kembali ke dalam hidup ku, tentunya aku tidak akan melakukannya." ujar Samuel sambil melepaskan cengkeramannya pada Olive dengan kasar lalu meraih dompet di saku celananya. Mengambil uang cash di dalam sana lalu melemparnya ke arah Olive, bukannya mengambil. Olive justru menatapnya tajam."Kau tidak terima? Ingat, kau pernah melakukan hal yang lebih dari ini Olive.

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 43 ( Pertemuan Kembali dengan Olive )

    Sementara itu Samuel, pemuda tersebut berdiri di depan dinding kaca menghadap hamparan gedung-gedung tinggi di hadapannya. Memikirkan perempuan yang tadi memanggilnya di depan kediaman keluarga Bardford."Theo, periksa apakah perempuan itu adalah Alice?" pinta Samuel langsung di setujui oleh Theodore dan melakukan nya saat itu juga."Benar, Tuan muda. Perempuan itu adalah Alice, nona muda keluarga Bardford dari putra sulung keluarga Bardford. Namun, keluarga Bardford nampaknya keluarga Bardford tidak terlalu mengutamakan keluarga anak pertama itu, dan hanya sebagai anggota keluarga saja tapi tidak memiliki kontribusi apapun." jelas Theodore."Cukup menarik." ujar Samuel kembali duduk di kursi kebesarannya."Kedua teman anda itu mengatakan jika_" ujar Theodore."Aku tidak peduli siapa dia, mau dia temanku atau bukan. Sekalipun dia teman dan yang ingin ku selesaikan adalah keluarganya. Aku tidak peduli itu, masalahku dengan keluarganya bukan dengannya selama dia tidak ikut campur. Tapi

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 42 ( Pertengkaran )

    Melihat semua anggota keluarga dan keturunannya berdebat, tuan besar Bardford muak sendiri. Berakhir dengan ia menggebrak meja lalu berteriak."DIAMMM!" teriaknya dengan posisi berdiri dan menatap tajam semua orang yang mengelilingi meja, membuat semua orang terdiam."Kalian sudah seperti binatang saja, kalian tidak paham ucapan manusia ya? Sudah ku katakan bukan? Keluarga Crawford jauh lebih baik dari keluarga Adams, keluarga Crawford bahkan sudah berjanji akan membuat keluarga Bardford menjadi keluarga terpandang selama bisa membantu mereka merebut posisi keluarga Adams. Mereka sudah menjanjikan imbalan yang tinggi untuk kita, jadi sekarang. Kita jalankan saja sesuai rencana dan kita akan memetik hasilnya setelah kita bisa menghancurkan keluarga Adams." ujar tuan besar Bardford, membuat semua orang mengangguk mengerti."Kalian tau, keluarga Crawford sudah memberi ku nilai yang tinggi sebagai jaminan, dan kita bisa mengambilnya sebagai milik kita kita keluarga Crawford gagal." tam

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 41 ( Khawatir )

    Setelah pertemuannya dengan tuan besar Bardford yang justru di terima dengan tidak baik. Samuel akhirnya memutuskan untuk menghentikan semua hubungan antara keluarga Adams dan keluarga Bardford. Ia juga memutuskan tidak akan datang baik-baik untuk kedua kalinya kelak."Kita tetap di kota Hozo, aku ingin tau. Dengan di hentikan nya semua hubungan keluarga Bardford dan Adams, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Siapa tau ini akan menarik orang penting itu keluar." ujar Samuel."Bagaimana dengan keluarga Bailey Tuan?" tanya Theodore."Keluarga Bailey, aku hampir lupa dengan mereka. Tapi biarkan saja, keluarga Bailey sudah bangkrut. Mereka juga menggunakan asupan dana dari keluarga Bardford. Aku tau satu orang dari keluarga Bailey, mereka hanyalah orang-orang yang memuja uang. Jika keluarga Bardford tidak bisa memberikan mereka uang, mereka juga pasti akan berhenti melakukan apapun untuk keluarga Bardford." jelas Samuel membuat Theodore mengangguk-anggukkan kepalanya."Anda ingin

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 40 ( Rindu Yang Tak Pernah Usai )

    Setelah mendapatkan izin masuk, Samuel dan Theodore akhirnya masuk ke dalam mansion. Selama menyusuri halaman, Samuel juga merasa sangat tidak asing dengan tempat tersebut."Theo, apa aku pernah kemari sebelumnya?" tanya Samuel."Kalau soal itu, saya kurang tau Tuan muda. Tetapi Evan bilang, nona muda keluarga Bardford adalah teman anda, mungkin itu sebabnya anda merasa familiar dengan tempat ini." jelas Theodore, di jawab anggukan oleh Samuel. Setelahnya mereka sampai dan memasuki pintu masuk mansion keluarga Bardford, bukan sambutan yang mereka dapat. Justru tuan besar Bardford memperlakukan mereka seperti memperlakukan tamu tidak penting. Ia justru duduk di sofa sambil membaca koran dengan kedua kaki menyilang."Ada perlu apa orang keluarga Adams kemari sepagi ini?" tanya Tuan besar Bardford meletakkan koran di tangannya, tanpa mempersilahkan mereka berdua untuk duduk."Apakah anda sudah benar-benar mengabaikan semua hubungan keluarga Bardford dengan keluarga Adams yang sudah

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 39 ( Pergi ke Keluarga Bardford )

    Setelah insiden tumbangnya Samuel, pemuda tersebut terpaksa harus di larikan ke rumah sakit. Semalaman suntuk ia terpaksa harus menginap di rumah sakit, memang pada dasarnya Samuel tidak di izinkan untuk berusaha mengingat terlalu keras. Hal itu membuat Aiden dan Harper menyesalinya. Namun karena hal itu, akhirnya Samuel juga memaksa mereka untuk menceritakan semuanya. Apapun yang terjadi padanya selama di kota Hozo."Tapi Sam, untuk yang terakhir kalinya aku tidak tau. Malam itu kita bertemu di apartemen mu, kami pulang juga di antar oleh sopir pribadimu. Tapi setelah malam itu kau tidak ada kabar salah satu pengawal di apartemen mu yang kembali ke sana mengatakan jika kau kembali ke kota W malam itu juga. Kami tidak tau jika kau mengalami kecelakaan seserius itu," ujar Harper."Maaf karena sudah berprasangka buruk." tambah Aiden."Tidak masalah." ujar Samuel pelan."Tapi aku penasaran, sekiranya siapa yang melakukan hal seperti itu padaku. Caranya sangat tidak jantan." ujar S

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 38 ( Siapa Mereka? )

    Keesokan harinya, jalanan komersial kota Hozo seketika ribut. Beberapa mobil dan kendaraan bermotor lainnya memilih untuk menepi, ketika rombongan mobil mewah dengan warna senada yaitu hitam. Bahkan beberapa mobil polisi juga polisi bersepeda menggiring perjalanan mereka."Tuan Muda, kami akan membawa anda ke Hozo komersial street. Anda sudah melewati jam sarapan dan makan siang anda. Jadi kami akan akan membawa anda kesana agar anda bisa menikmati suasana sedikit malam kota Hozo dari lantai atas. Sekaligus menikmati beberapa makanan dan hiburan di sana." jelas Theodore. Sementara Samuel hanya melambaikan tangannya sebagai tanda ia membiarkan Theodore membawanya kemanapun asal itu baik."Baik, ke Hozo komersial street." ujar Theodore pada Evan yang langsung di iyakan. Beberapa saat kemudian, rombongan mobil tersebut berhenti di depan lobi sebuah gedung tinggi. Bertuliskan Hozo Komersial Street.Kedatangan rombongan tersebut di sambut oleh banyak pegawai Hozo Komersial Street ba

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 37 ( Rencana Kembali )

    Malam harinya sepulang dari kantor, Samuel bergegas kembali ke mansion keluarga Adams. Karena begitu menawannya Samuel di ikuti beberapa rumor yang menerpanya, banyak sekali orang yang ingin melihat secara langsung bagaimana tampang tuan muda keluarga Adams itu. Hal seperti itulah yang membuat Samuel langsung di jemput oleh pengawal pribadinya hingga masuk ke dalam mobil sebelum meninggalkan kantor. Di dalam mobil, Theodore sudah ada di dalam mobil dengan Evan sebagai sopir duduk di sampingnya."Bagaimana dengan permintaan ku Theo?" tanya Samuel."Seperti yang Tuan muda minta, kita bisa pergi ke kota Hozo lusa. Seperti yang anak buah saya katakan, keluarga Bardford masih terus berjalan di kota Hozo. Jika Anda perlu, saya bisa memberikan informasi selengkapnya tentang keluarga itu." jelas Theodore, Samuel terdiam. Hatinya menyatakan ia harus tau, namun di sisi lain ia enggan. Keluarga Bradford sudah berkali-kali merugikan keluarga Adams selama setahun belakangan ini. Bagaiman

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 36 ( Perubahan Sikap )

    Tiga tahun berlalu semenjak malam kelam di kota Hozo. Pemuda yang dulunya selalu berpenampilan lusuh dan selalu di katakan pecundang dan gelandangan. Kini terlihat menawan dengan kemeja dan dasi juga bersepatu. Tubuhnya yang proporsional dengan tinggi semampai dan kulit putih bersih membuatnya semakin terlihat tampan. Samuel, setelah tiga bulan lamanya mendekam di rumah sakit universitas kota Hozo karena kecelakaan. Ia kembali ke rumah utama keluarga Adams, dan kini ia di posisikan sebagai wakil direktur utama Adams Group di bawah komando sang kakek William Adams secara langsung. Ia sebenarnya menyesali perbuatannya yang meninggalkan kota Hozo tanpa berpamitan setelah ia di nyatakan pulih dari cidera kepala yang di deritanya. Namun, ia juga bersyukur. Berkat kejadian tidak menyenangkan tersebut, ia berhasil mengingat semua hal yang ia lupakan sebelumnya. Justru beberapa ingatan nya di kota Hozo lah yang berantakan. Siang ini setelah selesai jam makan siang kantor. Samuel,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status