Home / Young Adult / Ternyata Tuan Muda / Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

Share

Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

Author: Lentera Senja
last update Last Updated: 2025-01-10 20:37:47

Pagi itu, Samuel terlihat sibuk di kamarnya. Bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar yang di sediakan hotel untuk para karyawan. Ia terlihat mengemasi semua barang-barangnya ke dalam sebuah tas ranselnya. Ia merasa tidak tenang jika tinggal di sini, ia merasa jika lingkungan orang kaya sepertinya tidak cocok untuknya.

"Sam, kau mau kemana?" tanya seorang pemuda yang memasuki kamar lalu duduk di tepian ranjang milik Samuel.

"Ku rasa aku harus pergi kak Vin, sepertinya aku akan menghadapi masalah yang lebih serius setelah ini. Aku tidak ingin jika kalian semua menjadi korban dari masalahku dengan Gerald juga tuan Victor." jelas Samuel.

"Tapi bukannya tadi kau yakin sekali jika dia tidak akan mengganggumu lagi? Kau bilang begitu pada Via kan?" tanya Kevin.

"Via? Dia bilang begitu padamu?" tanya Samuel menuntut.

"Iya, dia menceritakan apa yang terjadi pada kalian kemarin malam. Tuan Victor juga sudah di pecat, ku dengar tuan Gerald juga di hapus dari daftar member hotel." jelas Kevin.

"Kak Kevin pikir semudah itu, aku tau ini tidak akan semudah itu. Gerald itu pendendam, aku yakin dia tidak membiarkan ku begitu saja. Lagi pula, aku tidak enak jika sampai menetap di sini. Lagi pula kamar pegawai inikan hanya untuk pegawai yang tidak sempat pulang, bukan untuk orang-orang yang butuh tempat tinggal sepertiku." jawab Samuel panjang lebar.

"Tapi sepertinya tuan Adams bahkan sudah melindungi mu kan?" tanya Kevin.

"Iya, tapi aku tidak mau memanfaatkan bantuan orang lain terhadapku. Juga, ku rasa lebih baik aku berhenti dari pekerjaan ini." tambah Samuel.

"Sam? Kau serius? Kau sangat membutuhkan pekerjaan ini bukan? Bagaimana dengan biaya kuliahmu?" tanya Kevin.

"Aku sudah di keluarkan dari universitas sejak beberapa hari yang lalu karena masalahku dengan Gerald. Aku tidak ingin ada masalah baru yang membuat semuanya menjadi semakin runyam." jelas Samuel.

"Aku sudah selesai kak, aku sudah menyiapkan surat pengunduran diriku dan akan aku berikan hari ini juga. Terimakasih atas semuanya kak Kevin, aku bersyukur sekali bisa mengenalmu. Sampaikan salamku pada mereka." tambah Samuel dengan tenang setelah merangkul Kevin yang terdiam juga bingung.

"Sam, Sam? Kau tidak bercanda kan? Samuel!?" panggilnya namun yang di panggil sudah semakin jauh dan tidak memperdulikan panggilannya.

Sedangkan di kota M, pusat metropolitan negara S. Kota di mana hampir semua industri berdiri dan berkembang dengan pesat, juga kota di mana keluarga besar Adams tinggal dan menetap selama beratus-ratus tahun lamanya.

"Tuan, saya membawakan kabar bahagia untuk anda." ujar Michael sopan pada seorang pria yang duduk membelakanginya di kursi kebesarannya.

"Sudah ku katakan bukan? Jangan kembali sebelum kau mendapatkan kabar tentang Samuel." tambahnya.

"Dewa benar-benar berpihak pada anda Tuan, semua dugaan anda benar. Tuan muda, tuan muda benar-benar masih hidup. Beliau ada di kota Hozo." jelasnya dengan suara parau pada pria tua tersebut. Michael bahkan langsung terkejut dengan reaksi pria tersebut yang langsung berdiri dengan menghentakkan tongkat kayu jati di tangannya pada lantai marmer tempatnya berpijak.

"Dimana dia? Kau sudah membawanya kemari?" tanyanya.

"Maaf Tuan, sepertinya terjadi sesuatu yang serius terhadap tuan muda Samuel. Dia bahkan sepertinya tidak mengenali saya saat pertama kali pertemuan kami. Saya baru mengetahui jika ia adalah tuan muda setelah hasil tes DNA keluar. Kami juga masih perlu meyakinkan semuanya padanya." jelas Michael tanpa di buat-buat.

"Beraninya kau meninggalkan cucuku di sana. Berani sekali mereka membuat cucuku sejauh ini dari jangkauan ku. Seharusnya kau segera membawanya kemari. Sekarang bawa aku ke kota Hozo untuk menjemput cucuku!" perintahnya mutlak membuat semua orang di sana membungkuk takut.

Siang itu juga, tuan besar Adams. William Adams dengan beberapa pengawal pribadinya langsung berangkat ke kota Hozo dengan jet pribadi miliknya. Tentunya untuk segera menemui cucu kesayangannya, Samuel.

Ya, Samuel adalah cucu kesayangan William. Sebagai keturunan satu-satunya yang di tinggalkan oleh sang anak, Paulus Adams dan Amalia Bradford sebelum keduanya meninggal. Tidak, Amalia meninggal lebih dulu setelah beberapa bulan Samuel lahir karena pendarahan. Lalu Paulus menikah kembali dengan seorang janda beranak satu yang berhasil membuat Paulus begitu berani padanya bahkan menelantarkan anak satu-satunya itu, bahkan ia akhirnya menyusul sang istri sebelum bisa meminta maaf pada anak semata wayangnya itu. Meninggalkan seorang induk rayap bersama anaknya yang ikut-ikutan ingin menggerogoti keluarga Adams dari dalam. Tidak tau diri kan?

Petang itu, Samuel berjalan seorang diri di trotoar kota Hozo. Sudah berjam-jam ia berjalan mengelilingi kota besar itu, sambil berpikir kemana sekiranya ia akan pergi dan tidur malam ini. Hari semakin larut dan tentunya ia butuh istirahat.

"Huh, andai aku bisa lebih mampu dari ini. Pasti hidupku tidak akan sesulit ini, Tuhan apa kesalahku di kehidupan ku sebelumya." raungnya sambil menatap langit lalu menatap beberapa gedung pencakar langit di hadapannya. Ia sudah sampai di pusat kota Hozo sepertinya.

Beberapa saat pandangannya beralih pada sebuah gedung yang terlihat sesak dengan banyak orang di sana, karena penasaran. Samuel mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi di sana.

"Permisi, permisi uh." ujarnya namun karena sangat berdesakkan, ia justru terdorong hingga tersungkur. Lengannya bahkan lecet karena beradu dengan aspal di depan lobi. Beberapa kali ia meringis sambil bangkit dari duduknya. Namun tampaknya tanpa berusaha untuk mencari tau, Samuel akhirnya mengetahui apa yang terjadi dari ucapan orang-orang yang mulai melangkah pergi.

"Ketua keluarga Adams? Wah orang besar seperti itu bahkan rela jauh-jauh ke kota Hozo yang kecil ini? Aku penasaran apa yang terjadi. Ia bahkan memesan seluruh tempat ini untuk kedatangannya. Hotel Grand adalah hotel pertama di kota Hozo. Bahkan La Daviella tidak bisa menandinginya karena hotel ini sudah di ambil alih oleh keluarga Adams." cerita seorang perempuan.

"Iya aku juga penasaran, ada apa ya? Tidak biasanya orang besar sepertinya berkunjung tiba-tiba begini. Pasti terjadi sesuatu kita harus tau." jawab perempuan lainnya dan di angguki oleh wanita di awal tadi.

Tuan besar Adams, itulah topik keseluruhan yang Samuel dengar tidak ada yang lain. Ia hanya mendengar nama itu saat di hotel La Daviella tadi, orang-orang bilang itu adalah majikan Michael Adams. Ia penasaran orang sebesar apa itu. Samuel ingin tidak ikut campur atau ingin tau menau tentang urusan orang lain, apalagi urusan orang besar seperti keluarga Adams ini. Namun, nalurinya seolah mengatakan padanya bahwa dia harus masuk ke dalam hotel dan bergabung dengan orang-orang lainnya yang ingin melihat tuan besar Adams. Namun tampaknya, beberapa hal tidak menyenangkan tampaknya harus terjadi padanya ketika sebuah suara terdengar menyambut pendengarannya.

"Kau masih berani ya, menginjakkan kakimu di tempat orang-orang kelas atas begini?"

Related chapters

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 08 ( Bertemu Kembali )

    Karena kericuhan di depan hotel, Samuel akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam hotel. Sambil melihat kesana-kemari ada kejadian apakah di sana. Di tambah ia mendengar jika tuan besar Adams akan berkunjung. Ia bisa menebak, tentunya ada hal besar bukan, jika sekelas tuan besar Adams sampai datang secara pribadi. Sebelum kemudian suara seseorang menginterupsinya."Kau masih berani ya ternyata, memperlihatkan dirimu di kalangan kelas atas seperti ini?" tanya seseorang itu membuat Samuel menoleh dan di lihatnya Gerald di sana."Kau tau tempat apa ini? Ooo, atau jangan-jangan kau sengaja mengikuti ku ya untuk bisa masuk ke tempat ini? Kau tau, masuk hotel Grand tidak semudah memasuki gubuk mu itu, tau? Masuk hotel Grand di butuhkan akses untuk bisa melewati pintu utama. Atau jangan-jangan kau mau mencuri di sini ya?" tuduh Gerald."Hei, hei ada orang yang mau mencuri di sini." seru Gerald membuat semua pengunjung hotel Grand melihat ke arah mereka."Aku penasaran bagaimana keamanan h

    Last Updated : 2025-01-11
  • Ternyata Tuan Muda    bab 09 ( Semakin Runyam )

    Kegaduhan di lobi hotel Grand nampaknya menimbulkan masalah yang lebih serius, apalagi saat direktur utama hotel Grand baru kembali dari perjalanannya dan menemukan masalah besar tampaknya telah terjadi di sana."Ya ampun, apa ini ha? Vas bunganya, lukisannya, siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini?" raungnya memisahkan diri dari teman-temannya dan berlari mendekati pecahan vas keramik yang bercampur kaca pelindung lukisan."Mati aku, ini adalah barang-barang berharga milik keluarga Adams yang sengaja di pajang di sini. Ini adalah barang-barang langka, siapa yang melakukan ini?" marahnya kemudian beralih melihat ke arah Samuel, Damian, Gerald maupun Olive."Kalian, pasti kalian anak-anak nakal. Oh, bukannya kau Damian dan Gerald. Kalian yang melakukannya? Kalian tidak tau betapa berharganya kedua benda ini, kau tau harganya ratusan juta. Siapa yang akan bertanggung jawab, ha?" tanyanya marah."Kau tau siapa aku kan? Kenapa kau masih menyerang kami?" tanya Gerald tidak terima

    Last Updated : 2025-01-12
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 10 ( Kedatangan William Adams )

    Ketika mereka tengah melanjutkan perdebatan panjang, suara sirine mobil polisi terdengar nyaring sebelum berhenti di depan lobi hotel Grand. Semua orang yang semula berkerumun di depan banner beralih melihat apa yang tengah terjadi hingga berurusan dengan polisi."Siapa yang menghubungi polisi?" tanya seorang polisi."Saya, saya pak. Saya ingin orang ini di tangkap saat ini juga. Dia sudah memecahkan barang berharga milik hotel Grand yang bernilai ratusan juta dolar. Tapi dia tidak mau ganti rugi." tuduh Gerald sambil menunjuk ke arah Samuel."Anda, bukankah anda tuan muda Smith. Putra dari tuan Michael Smith?" tanya polisi tersebut, detik itu juga Samuel menyadarinya. Suasana mendadak tidak enak sekali untuk di rasakan, polisi tersebut tiba-tiba saja sangat memuji-muji Gerald. Jelas jika ia adalah seorang penjilat keluarga Smith. Tentunya dapat di tebak bagaimana akhirnya kan?"Saya Richard, komandan polisi di wilayah pusat kota ini. Sekaligus yang bertanggung jawab di wilayah sin

    Last Updated : 2025-01-13
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 11 ( Bantuan Datang )

    Komandan polisi di hadapan Samuel itu tampaknya sangat setia terhadap keluarga Smith, dan merupakan anjing besar peliharaan keluarga Smith. Karena ia bahkan semakin ngotot menahan Samuel, ketika Samuel membela diri dengan mengatakan siapa yang sebenarnya bersalah di sana."Tapi itu bukan saya, saya hanya melindungi diri. Bukankah seharusnya mereka yang di tahan karena mereka yang menciptakan keributan? Kenapa harus saya, saya hanya korban di sini." jelas Samuel."Kau bisa menjelaskan nanti jika ada keluhan atau keberatan dengan semua itu. Kau akan kami tahan di selama tiga hari hingga kau mengakui kesalahanmu dan bersedia menyelesaikan masalah yang kau ciptakan." jawab si komandan kepolisian."Kau akan di jemput oleh seorang polisi untuk di bawa ke penjara." jawab komandan tersebut. Keluhan katanya, apapun yang di katakan Samuel bahkan tidak ia hiraukan. Masuk telinga kiri keluar dari telinga kanan. Ketika komandan polisi tersebut akan membuka pintu seorang polisi datang tergopo

    Last Updated : 2025-01-14
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 12 ( Pertemuan Pertama )

    Beberapa saat setelah memasuki ruangan, Samuel hanya berjalan perlahan ke beberapa sisi ruangan. Nalurinya secara tidak langsung mengatakan jika dirinya pernah berada di sana, karena ia merasa sangat familiar dengan ruangan tersebut. Ruangan bertema kelabu dengan nuansa eropa dan di hiasi dengan beberapa barang klasik berharga sebagai hiasan. Yang Samuel ketahui, barang-barang tersebut tampaknya pernah ia lihat di lelang beberapa tahun terakhir. Samuel bahkan mengetahui letak beberapa tempat di sana."Kenapa aku seperti pernah kemari, padahal ku rasa ini kali pertama aku memasuki tempat ini setelah di kota Hozo. Apa jangan-jangan," belum selesai Samuel dengan gumam nya, sesuatu terdengar mengetuk lantai marmer ruangan tersebut.Hal itu membuat Samuel mau tidak mau membalikkan badannya untuk melihat siapa yang datang."Mmm, maaf. Tuan Michael tadi yang meminta saya masuk kemari, maaf jika saya lancang." ujar Samuel sambil membungkukkan tubuhnya kepada seorang pria tua yang kini berd

    Last Updated : 2025-01-15
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 13( Kembali )

    Setelah pertemuan mengharukan yang sedikit garing oleh kedua pria dewasa itu, Samuel juga William akhirnya kini tengah duduk berbincang di kursi cafe tersebut hotel. Tidak ada pengunjung lain selain mereka saat ini, mungkin karena William telah memesan penuh tempat ini. Toh hotel Grand juga adalah salah satu dari sekian banyak hotel miliknya. "Hari ini juga, kau sudah ku anggap resmi kembali ke keluarga Adams. Karena bagaimanapun juga, keluarga Adams adalah rumahmu. Kemanapun kau pergi dan sejauh apapun itu, ke sanalah kau akan kembali dan pulang. Kakekmu ini akan selalu menunggu kapan kau akan siap untuk pulang. Kami siap untuk menyambut kedatanganmu kapan saja kau mau," jelas William, kemudian menjentikkan jarinya pada seorang pengawal yang kemudian mendekat dan menyerahkan sesuatu pada Michael, bahkan tangannya menggunakan sarung tangan ketika memegangnya. "Ini, khusus kami siapkan untuk Tuan muda, ini adalah kartu hitam khusus yang hanya di desain oleh konsorsium bank milik kel

    Last Updated : 2025-01-16
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 14 ( Sebuah Arti Pertemanan )

    Setelah saling berpelukan dan bertukar kabar beberapa saat juga berbagi kebahagiaan karena kembali di pertemukan. Samuel juga kedua temannya, Harper serta Aiden. Mereka berjalan menyusuri lorong universitas menuju kelas mereka, selama mereka berjalan menyusuri lorong. Beberapa mahasiswa maupun mahasiswi melihat mereka, lebih tepatnya melihat Samuel. Ketika itu, segerombol mahasiswa beranggotakan kurang lebih 4 orang datang menghampiri dengan ketua mereka yang berjalan dengan kedua tangan di dalam saku celana."Wohoo, para udik-udik sedang berkumpul di sini ternyata. Ku dengar kau di terima kembali di sini, selamat datang kembali di sini Samuel, ku rasa kita akan lebih banyak bertemu kembali mulai sekarang." ujar pemuda tersebut, melihat kedatangannya membuat Harper dan Aiden memasang tubuh untuk melindungi Samuel."Hmm, terima kasih. Tapi kali ini ku pastikan akan berbeda, Gerald." Samuel menjawabnya dengan tersenyum, namun beberapa saat ia mengubah raut wajahnya menjadi datar saat

    Last Updated : 2025-01-17
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 15 ( Kembali )

    Selama beberapa menit, Samuel hanya diam. Bersabar dengan apa yang di lakukan oleh Gerald terhadap mereka bertiga. Puncaknya ketika pemuda tersebut menumpahkan makanan mereka ke lantai, baginya Gerald adalah orang kaya yang tidak tau bagaimana caranya menghargai. Tidak taukah mereka, jika mereka harus berusaha untuk mendapatkan makanan itu?"Gerald apa-apaan kau?" tanya Harper berniat memungut ayam yang berserakan di lantai. Namun, reaksi Gerald membuat Samuel semakin tidak bisa menahan kemarahannya. Sebab apa, Gerald bahkan dengan sengaja menginjak ayam yang akan di ambil oleh Harper, lalu mendorong punggung Harper dengan sengaja."Kau mau kan? Ayo ambil, ambil dengan mulutmu mungkin lebih baik!" ujar Harper.Brakk___ Gebrakan keras pada meja mengalihkan pandangan Gerald dan teman-temannya juga para mahasiswa maupun mahasiswi yang ada di cafeteria."Kau mungkin bisa menghinaku semaumu, tapi kau tidak bisa memperlakukan temanku seperti ini." ujar Samuel kemudian melangkah cepat

    Last Updated : 2025-01-18

Latest chapter

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 35 ( Kecelakaan Samuel )

    Mendengar racauan Alice, Samuel terkejut bukan main. Apa? Alice, gadis yang bahkan selama ini sedikit acuh tak acuh padanya itu tiba-tiba menyukainya? Atas dasar apa? "Kau ingat saat kita pertama kali bertemu Samuel, hari itu jugalah aku pertama kali menyukaimu. Saat kau mengajakku yang tengah menangis berbagi sepotong roti di halte bus dekat rumah sakit hota Hozo." ujar Alice, dari itu Samuel ingat. Kurang lebih 5 tahun yang lalu, saat ia masih menjalani hari panjangnya di rumah sakit. Ia bahkan masih mengunakan pakaian rumah sakit, kala bertemu dengan Alice. Gadis itu menangis sendirian di halte bus ketika ia berjalan-jalan sambil memakan roti yang baru saja ia beli."Kau mau?" tanyanya sambil menyodorkan separuh dari bagian roti yang tidak ia gigit dan di terima baik oleh Alice yang sedikit bingung kala menerimanya."Terimakasih." jawab Alice ketika Samuel duduk di samping nya. Pertemuan itu membuat mereka sedikit bercerita tentang masing-masing, sebelum kemudian mereka be

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 34 ( Pengakuan Alice )

    Harper masih dengan keterkejutan nya, ketika Samuel dan teman-temannya meninggalkannya seorang diri di depan lobi dengan posisi mendongak dan mulut menganga. Bagaimana tidak, tempat tinggal Samuel adalah kawasan apartemen mewah yang hanya di huni oleh orang-orang kelas atas, tentunya tidak berani mereka bayangkan. Samuel pun demikian, ia tidak berani membayangkan akan tinggal di apartemen semewah ini sebelumnya. Namun, itulah yang terjadi sekarang, salah satu ruangan apartemen dalam gedung apartemen mewah ini, kini menjadi tempat tinggalnya."Sam? Kau tidak bercanda kan? Kau benar-benar tinggal di sini? Rupanya, keluarga Adams begitu menyayangimu ya?" ujar Harper mengejar mereka."Itu hanya keberuntungan bagiku, tapi menurutku ini semua bukan milik ku sekarang." jawab Samuel, menekan tombol lift dan mereka masuk ke dalam lift. Sedangkan Harper masih terus mengoceh dengan banyak pertanyaan. Meskipun lift sudah terbuka karena mereka sudah tiba di lantai apartemen Samuel berada. Namun

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 33 ( Teror )

    Mendengar ucapan Olive, Samuel yang sebelumnya sudah akan melangkah pergi menghentikan langkahnya dan kembali berbalik melihat ke arah Olive."Hhh, menemaniku ya? Aku ragu apakah kau benar-benar menemaniku di masa-masa sulit ku, atau hanya memanfaatkan ku Olive?" tanya Samuel membuat Olive tersentak."Kau membuang ku begitu saja seperti barang rongsokan, tapi begitu kau butuh kau kembali. Kau tau betapa munafik nya dirimu?" tanya Samuel."Siapapun gadis itu pasti akan sepertiku juga, siapa yang mau jika memiliki pasangan seorang pecundang Samuel. Kalaupun ada dia hanya menyisihkan rasa khawatirnya dan menukarnya dengan rasa cinta yang ntah kapan bisa hilang begitu saja. Seperti halnya aku, aku juga tidak mau aku aku bahkan hanya berakhir menikah dengan seorang pecundang. Kau menyembunyikan statusmu dariku, dari itu aku tau. Kau khawatir aku menghabiskan semua uangmu? Hhh, ya. Karena apa di dunia ini yang gratis Samuel, semuanya hanya bisa di miliki dengan uang. Karena itu aku suka

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 32 ( Datang Lagi )

    Semua yang terjadi dua hari yang lalu di Hozo Street Food House menyebar begitu cepat di kota Hozo. Tampaknya beberapa orang mengambil video dan menyebarkan nya di laman resmi kota Hozo. Termasuk semua mahasiswa di universitas Hozo mungkin mengetahuinya, sebagi bukti saat keesokan harinya Samuel berangkat seorang diri. Yang biasanya bahkan tidak ada seorang pun menyapa nya, bahkan biasanya hanya membicarakannya sambil berbisik dengan teman-temannya atau mungkin hanya diam saja. Kini beralih menyapa Samuel dengan ramah, gadis-gadis yang sebelumnya hobi merendahkan Samuel kini beralih memuji-muji dirinya. Samuel juga akhirnya mengerti apa arti kata, kau punya uang kau akan di hargai. Namun, bukan itu yang mengejutkan bagi Samuel. Sesungguhnya Samuel tidak perlu terkejut ketika mendengar nya, karena ia sendiri yang menginginkannya. Karena saat tiba di kampus, beberapa mahasiswa juga tampak berkerumun dengan teman-temannya sambil memperlihatkan layar handphonenya satu sama lain. Yang

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 31 ( Masalah Fatal )

    Keterkejutan Nigel semakin menjadi, ketika tiba-tiba Michael menampar keras Gerald yang berupaya menejelaskan padanya. Bahkan menendang Gerald yang masih terhuyung hingga tersungkur."Tuan, Tuan Michael. Jika saya memiliki kesalahan anda bisa menghukum saya, saya rela karena sudah menyinggung anda." jelas Gerald yang langsung bangkit dan berlutut di kaki Michael, nafas pria hampir setengah baya itu juga memburu karena marah. Dia ingin menghukum Gerald sepuasnya, namun ia masih memiliki rasa menghormati, Samuel berhak mengambil keputusan di sini."Tidak ada gunanya kau meminta maaf padaku, lagi pula apa gunanya kau sombong di hadapanku. Kau bilang kau dari keluarga Smith kan? Siapa itu keluarga Smith? Kau pikir keluarga Smith ada dalam posisi bisa mengganggu dan menyinggung kami seenak perutmu?" jelas Michael yang memegang rambut Gerald hingga mendongak."Kau pikir siapa yang sudah kau sebut sebagai pecundang ha? Kau bahkan menyentuhnya saja tidak pantas, tapi kau justru memiliki k

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 30 ( Melampaui Batas )

    Samuel mengernyit mendengar penuturan Nigel, namun ia tetap bersikap biasa saja. Dia tau pasti siapa yang di maksud oleh penjaga keamanan tersebut, namun dengan tidak tau dirinya Nigel mengakui hak miliknya."Tuan Bailey, maafkan kelancangan saya tadi. Anda bisa menghukum saya sesuka hati tuan Bailey, asal jangan membuat saya di pecat dari sini." ujar penjaga keamanan."Hhh, itu mudah. Asal kau bisa membawanya keluar untuk semua ganti rugi yang harus dia lakukan." ujar Nigel, penjaga keamanan tersebut langsung melihat Samuel."Karena bukan kami penyebab ini semua, tapi dia. Jika dia tidak lebih dulu menyerang temanku, temanku tidak akan menyakitinya juga. Apalagi hingga semua keributan ini terjadi di sini." Jelas Nigel pada penjaga keamanan tersebut dan ia percaya. Namun di sisi lainnya, Samuel merasa kasihan dengan penjaga keamanan tersebut yang telah di bodohi oleh Nigel."Sekarang, bawa dia keluar dan paksa dia membayar semuanya!" perintah Nigel, penjaga keamanan tersebut menuru

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 29 ( Semakin Tidak Tau Diri )

    Sejenak setelah Nigel berucap meminta sekotak bir terbaik, Natasha terkejut. Namun ia mengingat isyarat Samuel padanya, akhirnya ia mengiyakan dan meminta pelayan untuk mengambil sekotak bir terbaik. Untuk Samuel dan teman-temannya apa yang tidak akan mereka berikan bukan? Namun bagi Natasha, sikap Nigel bukankah terlalu tidak tau diri? Setelah meminta para pelayan yang di bawanya menyajikan makanan, mereka pergi dari sana. Dan beberapa saat kemudian makanan pesanan mereka semua juga di antarkan. Bahkan dengan tidak tau malunya, Nigel hanya memberikan makanan ringan untuk Samuel."Samuel, bukankah kau hanya menumpang kali ini di sini. Kamu mendapatkan makanan-makanan mewah karena menggunakan nama keluargaku. Jadi jangan salah paham jika kentang goreng saja sudah cukup untukmu. Untuk makanan yang kau pesan jangan lupa kau bayar dan jangan di ambil lagi ya!" ujar Nigel dengan nada menghina."Yah, aku tidak akan lupa. Ini saja sudah cukup bagiku." ujar Samuel menikmati makananny

  • Ternyata Tuan Muda    28 ( Tidak Tau Diri )

    Hari ini, baik Damian, Gerald maupun semua orang terkejut bukan main. Kenapa Samuel bisa memesan tempat ini, seberapa banyak uang lotre yang dia menangkan? Namun keterkejutan itu segera hilang dari pikiran Gerald. Ia berniat membuatnya menghabiskan semua uang yang Samuel miliki. Setelah cukup dengan terkejutnya, mereka semua masuk ke dalam. Para gadis langsung duduk di sofa dan menampilkan kaki jenjangnya. Bagaimanapun, Alice dan teman-temannya adalah primadona kampus. Siapa pria yang tidak memuja mereka, bahkan Gerald adalah seorang yang memuja Alice. Tidak lama setelah semua orang duduk, segerombol pria datang. Dan salah satu dari mereka sangat Samuel kenal. Itu adalah pria yang ia temui di lobi tadi, Nigel Bailey. Melihat kedatangan Nigel, Damian langsung berdiri dan menyambut kedatangan Nigel dengan teman-temannya itu."Tuan Bailey, terima kasih karena sudah datang." ujar Damian."Seharunya aku yang berterima kasih padamu Tuan Damian, terima kasih karena sudah mencarikan

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 27 ( Merayakan Ulangtahun Alice )

    Kedatangan Michael di lobi manor dengan sangat tergesa-gesa dan tiba-tiba menunduk hormat pada pria yang berusaha untuk mereka usir itu sudah cukup untuk mengejutkan mereka. Namun, semua orang kembali terkejut bercampur takut ketika Michael bertanya dengan serius."Katakan padaku! Siapa yang berusaha untuk mengusir tuan Samuel dari sini?" tanya Michael membuat semua orang seketika kicep, tidak ada yang berani berkata apapun. Bahkan suara jangkrik di luar lobi terdengar. Bahkan Nigel yang menjadi provokator di sini hanya diam."Usir orang ini keluar dari sini!" pinta Michael agar para petugas keamanan mengusir Nigel dengan paksa."Maaf atas ketidak nyamanan ini Tuan muda, mari!" ajak Michael pada Samuel kemudian mereka berjalan beriringan."Tidak perlu di perpanjang, bisa minta tolong antarkan saya ke kamar yang saya pesan." tanya Samuel di iyakan oleh Michael. Beberapa setelah berjalan menyusuri beberapa lorong, mereka berdua akhirnya tiba di depan sebuah ruangan. Ruangan bertul

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status