Beranda / Young Adult / Ternyata Tuan Muda / Bab 06 ( Terbukti )

Share

Bab 06 ( Terbukti )

Penulis: Lentera Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-09 22:02:07

Mendengar penuturan Michael, Victory langsung terkejut. Matanya langsung membelalak dengan raut muka panik muncul pada wajahnya.

"Tu-tuan, saya mohon jangan berhentikan saya. Saya akan berusaha untuk memperbaiki diri dan sikap saya. Saya," jawab Victory yang langsung melihat ke arah Samuel, lalu berjalan cepat mendekati Samuel.

"Dia-dia yang melakukannya Tuan, bukan saya. Tolong jangan pecat saya, Gerald yang melakukannya." tuduh Victory terhadap Gerald membuat Gerald berekpresi tidak terima.

"Kenapa kau menuduhku, bukankah kau juga melakukannya. Jangan hanya melimpahkan kesalahan padaku saja, padahal jelas-jelas kau juga ikut memukul dan menganiaya Samuel." bantah Gerald.

"Apa katamu, bukankah kau juga yang memintaku untuk datang kemari ha??" bentak Victory. Membuat mereka berdua saling berdebat selama beberapa saat,

"CUKUP!! Kalian benar-benar membuatku sangat muak, bawa mereka berdua pergi!" perintah Michael di iyakan oleh para pengawalnya.

"Tuan?" panggil Victory.

"Keluar sebelum aku berubah pikiran, masih beruntung aku hanya memecatmu!" jawab Michael.

Beberapa saat setelah Victory dan Gerald di paksa pergi, Michael mendekati Samuel yang masih berdiri diam di tempatnya semula.

"Kau baik-baik saja nak?" tanyanya di angguki oleh Samuel.

"Jangan terlalu mudah di tindas oleh orang lain, dari sikapmu. Aku tau sebenarnya kau bukanlah orang yang mudah di tindas begini. Kau punya masalah serius dengan mereka?" tambahnya kemudian bertanya.

"Terimakasih sudah membantu saya Tuan, tapi saya rasa. Anda tidak dalam posisi dimana bisa mengetahui tentang masalah pribadi saya. Terimakasih atas bantuannya, saya permisi." pamit Samuel setelah membungkukkan badannya.

"Tunggu!" pinta Michael menahan Samuel agar tidak pergi, membuat Samuel menoleh.

"Kau tidak ingin tinggal di sini sebentar nak? Kau ku undang untuk ikut dalam pesta ini, aku akan segera meminta staf memindahkan tempatnya. Mereka berdua benar-benar," gerutu Michael.

"Sam?" panggil gadis yang ada di sebelahnya.

"Tidak apa." jawab Samuel tenang.

"Maaf sebelumnya Tuan, saya ada kegiatan lainnya. Maaf jika saya mungkin menyinggung Tuan karena penolakan saya. Tapi saya benar-benar tidak bisa, saya permisi." pamitnya kemudian melangkah pergi meninggalkan Michael yang masih berdiri menatap punggung Samuel hingga menghilang di balik pintu. Lalu mengambil telepon genggam dalam saku celananya.

"Halo, bagaimana dengan informasi yang ku minta? Baik aku akan segera kesana." yang Michael lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan VVIP, tanpa memperdulikan pestanya yang mungkin hancur berantakan.

Sedangkan Samuel, dia berjalan bersama gadis yang di tolongnya di koridor hotel.

"Kau kenapa tadi begitu, kau tidak takut tuan Michael akan marah. Dia orang besar, kita orang-orang kecil tidak berhak untuk menyinggungnya. Apalagi dengan tuan Gerald dan tuan Victory, aku yakin mereka tidak akan melepaskan mu begitu saja setelah semua ini." tanyanya.

"Via, kau tidak perlu menghawatirkan ini. Aku yakin aku baik-baik saja, mereka tidak akan macam-macam. Kau lupa dengan apa yang dikatakan tuan Michael tadi?" tanya Samuel.

"Tapi setidaknya itu hanya untuk saat ini, kita tidak tau kedepannya bukan? Dia bisa saja mengganggumu lagi, selama itu di luar wilayah hotel La Daviella. Mereka orang-orang besar Sam, konsekuensi nya juga tidak akan ringan jika kita menyinggung perasaan mereka." jelas Via.

"Kau menghawatirkan ku?" tanya Samuel.

"Am, aku-aku tidak. Siapa juga yang menghawatirkan mu, aku hanya tidak ingin jika masalah yang menimpamu juga akan berakibat buruk padaku. Aku masih sangat membutuhkan pekerjaan ini." jelas Via gugup, membuat Samuel tersenyum sedikit.

"Kau mau kembali ke dapur hotel?" tanya Via.

"Sepertinya aku akan pulang, malam ini banyak sekali kejadian yang tidak bisa aku duga. Sampai bertemu besok Via." ujar Samuel kemudian melangkah pergi setelah melambaikan tangan dan di balas oleh Via sambil tersenyum. Selama beberapa saat Via terus menatap Samuel yang semakin menjauh dari hadapannya.

Ketika itu tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dan membuatnya terkejut.

"Via, kau sedang apa? Kenapa kau melamun di sini?" tanya seorang perempuan dengan pakaian yang sama dengannya. Namun dengan name tag pada saku kemejanya.

"Alice kau mengejutkanku." kesalnya.

"Ya habis, kau melamun di sini. Lihat apa sih? Hayoo," godanya.

"Apasih." jawab Via malu-malu sambil menyenggol pundak Alice.

"Ayo, masuk." ajak Via kemudian melangkah pergi, sedangkan Alice. Raut wajah gadis itu tidak terbaca saat ini, apalagi setelah melihat siluet bayangan Samuel di kejauhan sana.

Di sisi lainnya, Michael Adams. Pria setengah baya itu berjalan tergesa-gesa ke ruang pribadinya di hotel La Daviella setelah pelayan pribadinya menghubunginya dan mengatakan telah menemukan informasi penting mengenai Samuel. Tidak ingin pelayannya menjelaskan padanya, Michael justru langsung tergesa-gesa untuk datang dan ingin mendengarnya secara langsung.

Ceklek...

"Tuan!" panggil pengawal pribadi Michael itu.

"Cepat katakan padaku Theo, apa yang kau temukan tentang pemuda bernama Samuel itu!" pinta Michael yang duduk di kursi kebesarannya.

"Melalui tes DNA yang anda minta kami menemukan informasi mengenai Samuel Tuan. Identitasnya semula sangat sulit untuk di tembus, seolah seseorang sengaja menyembunyikannya. Tapi berkat kemampuan peretas keluarga Adams kami menemukan informasi yang akurat. Ini di peroleh dari DNA air liur milik Samuel." jelas Theodore sambil menyerahkan sebuah dokumen pada Michael.

"Kau sudah membacanya?" tanya Michael.

"Saya tidak berani Tuan, anda lebih berhak untuk mengetahuinya lebih dulu di sini." jawab Theodore.

Mendengar jawaban Theodore, Michael menganggukkan kepalanya kemudian mengambil dokumen yang terletak di atas meja dan membukanya. Lembar demi lembar ia baca dengan teliti hingga kemudian sampailah pada lembar terakhir. Lembar dokumen dimana beberapa hal tercantum termasuk hasil tes DNA.

Dibacanya dari awal hingga akhir tanpa ada yang terlewat, hingga ia membaca tulisan bercetak tebal bertuliskan kata "POSITIF." Pada bagian bawah. Kata itu bahkan membuat tangannya seketika gemetar, jantungnya serasa akan jatuh ke perut karena terlalu terkejut bercampur dengan bahagia.

"Oh, tuhan. Terimakasih, terimakasih. Tuan besar cucu anda, cucu anda berhasil saya temukan." raung Michael yang langsung berlutut dan bersujud di lantai sebagai bukti rasa syukurnya. Pelupuk mata pria setengah baya itu bahkan sudah basah dan mulai berair. Ia bahagia, sangat bahagia. Bukan rasa bahagia yang ia sengaja, namun bahagia yang datang dari hatinya yang paling dalam. Usahanya selama hampir 5 tahun bahkan rela menetap di kota Hozo ternyata tidaklah sia-sia.

"Siapkah semuanya, malam ini juga. Aku akan ke kota S untuk memberitahukan kabar bahagia ini pada tuan besar Adams. Ia berhak segera tau kabar mengenai cucu kesayangannya." perintah Michael pada Theodore yang kemudian melangkah pergi.

"Tuan muda, ternyata saya tidak salah menduga bahwa itu anda. Saya akan segera kembali dan menjemput anda setelah semuanya selesai, anda harus segera kembali ke kota S. Keluarga Adams sangat-sangat membutuhkan anda sebagai penerus keluarga." gumam Michael kemudian melangkah pergi dengan tergesa-gesa.

Bab terkait

  • Ternyata Tuan Muda     Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

    Pagi itu, Samuel terlihat sibuk di kamarnya. Bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar yang di sediakan hotel untuk para karyawan. Ia terlihat mengemasi semua barang-barangnya ke dalam sebuah tas ranselnya. Ia merasa tidak tenang jika tinggal di sini, ia merasa jika lingkungan orang kaya sepertinya tidak cocok untuknya."Sam, kau mau kemana?" tanya seorang pemuda yang memasuki kamar lalu duduk di tepian ranjang milik Samuel."Ku rasa aku harus pergi kak Vin, sepertinya aku akan menghadapi masalah yang lebih serius setelah ini. Aku tidak ingin jika kalian semua menjadi korban dari masalahku dengan Gerald juga tuan Victor." jelas Samuel."Tapi bukannya tadi kau yakin sekali jika dia tidak akan mengganggumu lagi? Kau bilang begitu pada Via kan?" tanya Kevin."Via? Dia bilang begitu padamu?" tanya Samuel menuntut."Iya, dia menceritakan apa yang terjadi pada kalian kemarin malam. Tuan Victor juga sudah di pecat, ku dengar tuan Gerald juga di hapus dari daftar member hotel." jelas Kevin."Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 08 ( Bertemu Kembali )

    Karena kericuhan di depan hotel, Samuel akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam hotel. Sambil melihat kesana-kemari ada kejadian apakah di sana. Di tambah ia mendengar jika tuan besar Adams akan berkunjung. Ia bisa menebak, tentunya ada hal besar bukan, jika sekelas tuan besar Adams sampai datang secara pribadi. Sebelum kemudian suara seseorang menginterupsinya."Kau masih berani ya ternyata, memperlihatkan dirimu di kalangan kelas atas seperti ini?" tanya seseorang itu membuat Samuel menoleh dan di lihatnya Gerald di sana."Kau tau tempat apa ini? Ooo, atau jangan-jangan kau sengaja mengikuti ku ya untuk bisa masuk ke tempat ini? Kau tau, masuk hotel Grand tidak semudah memasuki gubuk mu itu, tau? Masuk hotel Grand di butuhkan akses untuk bisa melewati pintu utama. Atau jangan-jangan kau mau mencuri di sini ya?" tuduh Gerald."Hei, hei ada orang yang mau mencuri di sini." seru Gerald membuat semua pengunjung hotel Grand melihat ke arah mereka."Aku penasaran bagaimana keamanan h

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Ternyata Tuan Muda    bab 09 ( Semakin Runyam )

    Kegaduhan di lobi hotel Grand nampaknya menimbulkan masalah yang lebih serius, apalagi saat direktur utama hotel Grand baru kembali dari perjalanannya dan menemukan masalah besar tampaknya telah terjadi di sana."Ya ampun, apa ini ha? Vas bunganya, lukisannya, siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini?" raungnya memisahkan diri dari teman-temannya dan berlari mendekati pecahan vas keramik yang bercampur kaca pelindung lukisan."Mati aku, ini adalah barang-barang berharga milik keluarga Adams yang sengaja di pajang di sini. Ini adalah barang-barang langka, siapa yang melakukan ini?" marahnya kemudian beralih melihat ke arah Samuel, Damian, Gerald maupun Olive."Kalian, pasti kalian anak-anak nakal. Oh, bukannya kau Damian dan Gerald. Kalian yang melakukannya? Kalian tidak tau betapa berharganya kedua benda ini, kau tau harganya ratusan juta. Siapa yang akan bertanggung jawab, ha?" tanyanya marah."Kau tau siapa aku kan? Kenapa kau masih menyerang kami?" tanya Gerald tidak terima

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 10 ( Kedatangan William Adams )

    Ketika mereka tengah melanjutkan perdebatan panjang, suara sirine mobil polisi terdengar nyaring sebelum berhenti di depan lobi hotel Grand. Semua orang yang semula berkerumun di depan banner beralih melihat apa yang tengah terjadi hingga berurusan dengan polisi."Siapa yang menghubungi polisi?" tanya seorang polisi."Saya, saya pak. Saya ingin orang ini di tangkap saat ini juga. Dia sudah memecahkan barang berharga milik hotel Grand yang bernilai ratusan juta dolar. Tapi dia tidak mau ganti rugi." tuduh Gerald sambil menunjuk ke arah Samuel."Anda, bukankah anda tuan muda Smith. Putra dari tuan Michael Smith?" tanya polisi tersebut, detik itu juga Samuel menyadarinya. Suasana mendadak tidak enak sekali untuk di rasakan, polisi tersebut tiba-tiba saja sangat memuji-muji Gerald. Jelas jika ia adalah seorang penjilat keluarga Smith. Tentunya dapat di tebak bagaimana akhirnya kan?"Saya Richard, komandan polisi di wilayah pusat kota ini. Sekaligus yang bertanggung jawab di wilayah sin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 11 ( Bantuan Datang )

    Komandan polisi di hadapan Samuel itu tampaknya sangat setia terhadap keluarga Smith, dan merupakan anjing besar peliharaan keluarga Smith. Karena ia bahkan semakin ngotot menahan Samuel, ketika Samuel membela diri dengan mengatakan siapa yang sebenarnya bersalah di sana."Tapi itu bukan saya, saya hanya melindungi diri. Bukankah seharusnya mereka yang di tahan karena mereka yang menciptakan keributan? Kenapa harus saya, saya hanya korban di sini." jelas Samuel."Kau bisa menjelaskan nanti jika ada keluhan atau keberatan dengan semua itu. Kau akan kami tahan di selama tiga hari hingga kau mengakui kesalahanmu dan bersedia menyelesaikan masalah yang kau ciptakan." jawab si komandan kepolisian."Kau akan di jemput oleh seorang polisi untuk di bawa ke penjara." jawab komandan tersebut. Keluhan katanya, apapun yang di katakan Samuel bahkan tidak ia hiraukan. Masuk telinga kiri keluar dari telinga kanan. Ketika komandan polisi tersebut akan membuka pintu seorang polisi datang tergopo

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 12 ( Pertemuan Pertama )

    Beberapa saat setelah memasuki ruangan, Samuel hanya berjalan perlahan ke beberapa sisi ruangan. Nalurinya secara tidak langsung mengatakan jika dirinya pernah berada di sana, karena ia merasa sangat familiar dengan ruangan tersebut. Ruangan bertema kelabu dengan nuansa eropa dan di hiasi dengan beberapa barang klasik berharga sebagai hiasan. Yang Samuel ketahui, barang-barang tersebut tampaknya pernah ia lihat di lelang beberapa tahun terakhir. Samuel bahkan mengetahui letak beberapa tempat di sana."Kenapa aku seperti pernah kemari, padahal ku rasa ini kali pertama aku memasuki tempat ini setelah di kota Hozo. Apa jangan-jangan," belum selesai Samuel dengan gumam nya, sesuatu terdengar mengetuk lantai marmer ruangan tersebut.Hal itu membuat Samuel mau tidak mau membalikkan badannya untuk melihat siapa yang datang."Mmm, maaf. Tuan Michael tadi yang meminta saya masuk kemari, maaf jika saya lancang." ujar Samuel sambil membungkukkan tubuhnya kepada seorang pria tua yang kini berd

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 13( Kembali )

    Setelah pertemuan mengharukan yang sedikit garing oleh kedua pria dewasa itu, Samuel juga William akhirnya kini tengah duduk berbincang di kursi cafe tersebut hotel. Tidak ada pengunjung lain selain mereka saat ini, mungkin karena William telah memesan penuh tempat ini. Toh hotel Grand juga adalah salah satu dari sekian banyak hotel miliknya. "Hari ini juga, kau sudah ku anggap resmi kembali ke keluarga Adams. Karena bagaimanapun juga, keluarga Adams adalah rumahmu. Kemanapun kau pergi dan sejauh apapun itu, ke sanalah kau akan kembali dan pulang. Kakekmu ini akan selalu menunggu kapan kau akan siap untuk pulang. Kami siap untuk menyambut kedatanganmu kapan saja kau mau," jelas William, kemudian menjentikkan jarinya pada seorang pengawal yang kemudian mendekat dan menyerahkan sesuatu pada Michael, bahkan tangannya menggunakan sarung tangan ketika memegangnya. "Ini, khusus kami siapkan untuk Tuan muda, ini adalah kartu hitam khusus yang hanya di desain oleh konsorsium bank milik kel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 14 ( Sebuah Arti Pertemanan )

    Setelah saling berpelukan dan bertukar kabar beberapa saat juga berbagi kebahagiaan karena kembali di pertemukan. Samuel juga kedua temannya, Harper serta Aiden. Mereka berjalan menyusuri lorong universitas menuju kelas mereka, selama mereka berjalan menyusuri lorong. Beberapa mahasiswa maupun mahasiswi melihat mereka, lebih tepatnya melihat Samuel. Ketika itu, segerombol mahasiswa beranggotakan kurang lebih 4 orang datang menghampiri dengan ketua mereka yang berjalan dengan kedua tangan di dalam saku celana."Wohoo, para udik-udik sedang berkumpul di sini ternyata. Ku dengar kau di terima kembali di sini, selamat datang kembali di sini Samuel, ku rasa kita akan lebih banyak bertemu kembali mulai sekarang." ujar pemuda tersebut, melihat kedatangannya membuat Harper dan Aiden memasang tubuh untuk melindungi Samuel."Hmm, terima kasih. Tapi kali ini ku pastikan akan berbeda, Gerald." Samuel menjawabnya dengan tersenyum, namun beberapa saat ia mengubah raut wajahnya menjadi datar saat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17

Bab terbaru

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 35 ( Kecelakaan Samuel )

    Mendengar racauan Alice, Samuel terkejut bukan main. Apa? Alice, gadis yang bahkan selama ini sedikit acuh tak acuh padanya itu tiba-tiba menyukainya? Atas dasar apa? "Kau ingat saat kita pertama kali bertemu Samuel, hari itu jugalah aku pertama kali menyukaimu. Saat kau mengajakku yang tengah menangis berbagi sepotong roti di halte bus dekat rumah sakit hota Hozo." ujar Alice, dari itu Samuel ingat. Kurang lebih 5 tahun yang lalu, saat ia masih menjalani hari panjangnya di rumah sakit. Ia bahkan masih mengunakan pakaian rumah sakit, kala bertemu dengan Alice. Gadis itu menangis sendirian di halte bus ketika ia berjalan-jalan sambil memakan roti yang baru saja ia beli."Kau mau?" tanyanya sambil menyodorkan separuh dari bagian roti yang tidak ia gigit dan di terima baik oleh Alice yang sedikit bingung kala menerimanya."Terimakasih." jawab Alice ketika Samuel duduk di samping nya. Pertemuan itu membuat mereka sedikit bercerita tentang masing-masing, sebelum kemudian mereka be

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 34 ( Pengakuan Alice )

    Harper masih dengan keterkejutan nya, ketika Samuel dan teman-temannya meninggalkannya seorang diri di depan lobi dengan posisi mendongak dan mulut menganga. Bagaimana tidak, tempat tinggal Samuel adalah kawasan apartemen mewah yang hanya di huni oleh orang-orang kelas atas, tentunya tidak berani mereka bayangkan. Samuel pun demikian, ia tidak berani membayangkan akan tinggal di apartemen semewah ini sebelumnya. Namun, itulah yang terjadi sekarang, salah satu ruangan apartemen dalam gedung apartemen mewah ini, kini menjadi tempat tinggalnya."Sam? Kau tidak bercanda kan? Kau benar-benar tinggal di sini? Rupanya, keluarga Adams begitu menyayangimu ya?" ujar Harper mengejar mereka."Itu hanya keberuntungan bagiku, tapi menurutku ini semua bukan milik ku sekarang." jawab Samuel, menekan tombol lift dan mereka masuk ke dalam lift. Sedangkan Harper masih terus mengoceh dengan banyak pertanyaan. Meskipun lift sudah terbuka karena mereka sudah tiba di lantai apartemen Samuel berada. Namun

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 33 ( Teror )

    Mendengar ucapan Olive, Samuel yang sebelumnya sudah akan melangkah pergi menghentikan langkahnya dan kembali berbalik melihat ke arah Olive."Hhh, menemaniku ya? Aku ragu apakah kau benar-benar menemaniku di masa-masa sulit ku, atau hanya memanfaatkan ku Olive?" tanya Samuel membuat Olive tersentak."Kau membuang ku begitu saja seperti barang rongsokan, tapi begitu kau butuh kau kembali. Kau tau betapa munafik nya dirimu?" tanya Samuel."Siapapun gadis itu pasti akan sepertiku juga, siapa yang mau jika memiliki pasangan seorang pecundang Samuel. Kalaupun ada dia hanya menyisihkan rasa khawatirnya dan menukarnya dengan rasa cinta yang ntah kapan bisa hilang begitu saja. Seperti halnya aku, aku juga tidak mau aku aku bahkan hanya berakhir menikah dengan seorang pecundang. Kau menyembunyikan statusmu dariku, dari itu aku tau. Kau khawatir aku menghabiskan semua uangmu? Hhh, ya. Karena apa di dunia ini yang gratis Samuel, semuanya hanya bisa di miliki dengan uang. Karena itu aku suka

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 32 ( Datang Lagi )

    Semua yang terjadi dua hari yang lalu di Hozo Street Food House menyebar begitu cepat di kota Hozo. Tampaknya beberapa orang mengambil video dan menyebarkan nya di laman resmi kota Hozo. Termasuk semua mahasiswa di universitas Hozo mungkin mengetahuinya, sebagi bukti saat keesokan harinya Samuel berangkat seorang diri. Yang biasanya bahkan tidak ada seorang pun menyapa nya, bahkan biasanya hanya membicarakannya sambil berbisik dengan teman-temannya atau mungkin hanya diam saja. Kini beralih menyapa Samuel dengan ramah, gadis-gadis yang sebelumnya hobi merendahkan Samuel kini beralih memuji-muji dirinya. Samuel juga akhirnya mengerti apa arti kata, kau punya uang kau akan di hargai. Namun, bukan itu yang mengejutkan bagi Samuel. Sesungguhnya Samuel tidak perlu terkejut ketika mendengar nya, karena ia sendiri yang menginginkannya. Karena saat tiba di kampus, beberapa mahasiswa juga tampak berkerumun dengan teman-temannya sambil memperlihatkan layar handphonenya satu sama lain. Yang

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 31 ( Masalah Fatal )

    Keterkejutan Nigel semakin menjadi, ketika tiba-tiba Michael menampar keras Gerald yang berupaya menejelaskan padanya. Bahkan menendang Gerald yang masih terhuyung hingga tersungkur."Tuan, Tuan Michael. Jika saya memiliki kesalahan anda bisa menghukum saya, saya rela karena sudah menyinggung anda." jelas Gerald yang langsung bangkit dan berlutut di kaki Michael, nafas pria hampir setengah baya itu juga memburu karena marah. Dia ingin menghukum Gerald sepuasnya, namun ia masih memiliki rasa menghormati, Samuel berhak mengambil keputusan di sini."Tidak ada gunanya kau meminta maaf padaku, lagi pula apa gunanya kau sombong di hadapanku. Kau bilang kau dari keluarga Smith kan? Siapa itu keluarga Smith? Kau pikir keluarga Smith ada dalam posisi bisa mengganggu dan menyinggung kami seenak perutmu?" jelas Michael yang memegang rambut Gerald hingga mendongak."Kau pikir siapa yang sudah kau sebut sebagai pecundang ha? Kau bahkan menyentuhnya saja tidak pantas, tapi kau justru memiliki k

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 30 ( Melampaui Batas )

    Samuel mengernyit mendengar penuturan Nigel, namun ia tetap bersikap biasa saja. Dia tau pasti siapa yang di maksud oleh penjaga keamanan tersebut, namun dengan tidak tau dirinya Nigel mengakui hak miliknya."Tuan Bailey, maafkan kelancangan saya tadi. Anda bisa menghukum saya sesuka hati tuan Bailey, asal jangan membuat saya di pecat dari sini." ujar penjaga keamanan."Hhh, itu mudah. Asal kau bisa membawanya keluar untuk semua ganti rugi yang harus dia lakukan." ujar Nigel, penjaga keamanan tersebut langsung melihat Samuel."Karena bukan kami penyebab ini semua, tapi dia. Jika dia tidak lebih dulu menyerang temanku, temanku tidak akan menyakitinya juga. Apalagi hingga semua keributan ini terjadi di sini." Jelas Nigel pada penjaga keamanan tersebut dan ia percaya. Namun di sisi lainnya, Samuel merasa kasihan dengan penjaga keamanan tersebut yang telah di bodohi oleh Nigel."Sekarang, bawa dia keluar dan paksa dia membayar semuanya!" perintah Nigel, penjaga keamanan tersebut menuru

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 29 ( Semakin Tidak Tau Diri )

    Sejenak setelah Nigel berucap meminta sekotak bir terbaik, Natasha terkejut. Namun ia mengingat isyarat Samuel padanya, akhirnya ia mengiyakan dan meminta pelayan untuk mengambil sekotak bir terbaik. Untuk Samuel dan teman-temannya apa yang tidak akan mereka berikan bukan? Namun bagi Natasha, sikap Nigel bukankah terlalu tidak tau diri? Setelah meminta para pelayan yang di bawanya menyajikan makanan, mereka pergi dari sana. Dan beberapa saat kemudian makanan pesanan mereka semua juga di antarkan. Bahkan dengan tidak tau malunya, Nigel hanya memberikan makanan ringan untuk Samuel."Samuel, bukankah kau hanya menumpang kali ini di sini. Kamu mendapatkan makanan-makanan mewah karena menggunakan nama keluargaku. Jadi jangan salah paham jika kentang goreng saja sudah cukup untukmu. Untuk makanan yang kau pesan jangan lupa kau bayar dan jangan di ambil lagi ya!" ujar Nigel dengan nada menghina."Yah, aku tidak akan lupa. Ini saja sudah cukup bagiku." ujar Samuel menikmati makananny

  • Ternyata Tuan Muda    28 ( Tidak Tau Diri )

    Hari ini, baik Damian, Gerald maupun semua orang terkejut bukan main. Kenapa Samuel bisa memesan tempat ini, seberapa banyak uang lotre yang dia menangkan? Namun keterkejutan itu segera hilang dari pikiran Gerald. Ia berniat membuatnya menghabiskan semua uang yang Samuel miliki. Setelah cukup dengan terkejutnya, mereka semua masuk ke dalam. Para gadis langsung duduk di sofa dan menampilkan kaki jenjangnya. Bagaimanapun, Alice dan teman-temannya adalah primadona kampus. Siapa pria yang tidak memuja mereka, bahkan Gerald adalah seorang yang memuja Alice. Tidak lama setelah semua orang duduk, segerombol pria datang. Dan salah satu dari mereka sangat Samuel kenal. Itu adalah pria yang ia temui di lobi tadi, Nigel Bailey. Melihat kedatangan Nigel, Damian langsung berdiri dan menyambut kedatangan Nigel dengan teman-temannya itu."Tuan Bailey, terima kasih karena sudah datang." ujar Damian."Seharunya aku yang berterima kasih padamu Tuan Damian, terima kasih karena sudah mencarikan

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 27 ( Merayakan Ulangtahun Alice )

    Kedatangan Michael di lobi manor dengan sangat tergesa-gesa dan tiba-tiba menunduk hormat pada pria yang berusaha untuk mereka usir itu sudah cukup untuk mengejutkan mereka. Namun, semua orang kembali terkejut bercampur takut ketika Michael bertanya dengan serius."Katakan padaku! Siapa yang berusaha untuk mengusir tuan Samuel dari sini?" tanya Michael membuat semua orang seketika kicep, tidak ada yang berani berkata apapun. Bahkan suara jangkrik di luar lobi terdengar. Bahkan Nigel yang menjadi provokator di sini hanya diam."Usir orang ini keluar dari sini!" pinta Michael agar para petugas keamanan mengusir Nigel dengan paksa."Maaf atas ketidak nyamanan ini Tuan muda, mari!" ajak Michael pada Samuel kemudian mereka berjalan beriringan."Tidak perlu di perpanjang, bisa minta tolong antarkan saya ke kamar yang saya pesan." tanya Samuel di iyakan oleh Michael. Beberapa setelah berjalan menyusuri beberapa lorong, mereka berdua akhirnya tiba di depan sebuah ruangan. Ruangan bertul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status