Beranda / Young Adult / Ternyata Tuan Muda / Bab04 ( Tidak Ada Akhirnya )

Share

Bab04 ( Tidak Ada Akhirnya )

Penulis: Lentera Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 21:02:33

Dua hari usai di drop out dari universitas, Samuel menjalaninya harinya dengan normal-normal saja. Selain, bertemu dengan Gerald sehari yang lalu dan anak itu mencari masalah dengannya tanpa sebab yang pasti. Sedangkan hari itu, hotel La Daviella di sewa seorang konglomerat untuk sebuah acara pesta. Sebagai seorang waiters di sana, Samuel tentunya memiliki tugas di sana sejak pagi untuk ikut menyiapkan beberapa keperluan pesta. Karena pesta tersebut akan di laksanakan malam nanti, yang pastinya akan di hadiri oleh orang-orang golongan atas di Negara S.

Namun, satu yang Samuel harapkan adalah tidak adanya Gerald di sana. Sebagai salah satu keluarga golongan atas di kota Hozo, keluarga Smith pastinya memiliki undangan untuk hadir di dalam pesta.

"Sam, segar bersiap-siaplah! Beberapa jam lagi pesta akan di mulai. Mungkin malam ini akan sedikit lebih sibuk dan sulit untukmu. Semangat Samuel," ujar salah seorang gadis pada Samuel dan di respon dengan sedikit senyuman.

"Kau juga, Alice. Sampai bertemu nanti," jawab Samuel, kemudian melangkah pergi untuk mempersiapkan diri.

Dua jam kemudian pesta di mulai, beberapa tamu yang di undang mulai berdatangan. Termasuk Gerald, namun tidak dengan tuan maupun nyonya Smith. Karena keduanya tengah memiliki urusan yang menyebabkan keduanya tidak dapat hadir ketika berjalan seorang pelayan wanita tidak sengaja menyenggol lengan Gerald membuat minuman dalam nampan yang di bawanya jatuh berserakan di lantai. Gelasnya pecah sementara isinya sebagian menyiram pakaian sisi kiri yang Gerald kenakan.

"Bodoh! Kau buta ya? Orang rendahan sialan, beraninya kau." marah Gerald memukul wanita tersebut hingga tersungkur.

"Ma-maafkan saya Tuan, saya tidak sengaja. Ma-maafkan saya!" mohonnya dengan suara gemetar, wanita itu merangkak mendekati gerald untuk meraih kakinya kemudian memohon. Namun, Gerald langsung menendangnya.

"Maaf? Kau pikir dengan maaf saja bisa menyelesaikannya. Kau tau berapa harga bajuku ini, ha? Bahkan seumur hidupmu pun kau tidak akan bisa menggantinya. Dasar makhluk sialan!" marah Gerald akan memukul pelayan wanita itu lagi, namun sebuah tangan menahannya.

"Apakah tuan muda Smith, adalah orang yang bahkan akan menjadi seorang pria yang senang hati memukul seorang wanita?" tanyanya pela, namun reaksi Gerald terhadapnya ternyata berlebihan dan langsung memukulnya. Kemudian mengusap-usap lengan bajunya juga celananya.

"Berani sekali orang-orang rendahan seperti kalian menyentuhku? Kalian tau, bahkan mengangkat sepatuku pun kalian tidak akan pernah pantas!" marah Gerald.

"Aku hanya tidak mau ada masalah di dalam pesta malam ini. Ini adalah acara resmi keluarga asisten pribadi keluarga Adams. Saya sangat berharap besar Tuan Muda Smith tidak membuat kami mendapatkan masalah besar." jawabnya.

"Kau-kau, kau tau siapa aku. Tapi kau selalu membuat masalah denganku, kau mau mati ya?" tanya Gerald.

"Hidup dan matinya saya tidak dalam genggaman anda. Sekalipun anda adalah tuan muda keluarga Adams yang sangat terkenal dengan sifat buruknya itu di hadapan saya. Saya juga tidak akan takut padanya, apakah seorang pria yang hanya mengandalkan harga keluarga untuk menindas orang lemah. Pantas saya jaga harga dirinya?" tanya Samuel dengan tenang. Karena perkataan Samuel, Gerald sangat marah besar. Seluruh wajahnya hingga telinga sudah memerah, giginya gemeletuk pertanda dia sangat marah saat itu. Di tambah dengan orang-orang sekitar yang berbisik tentangnya karena ucapan-ucapan Samuel.

"Kau, Samuel. Orang tidak tau diri, manusia lemah sepertimu punya hak apa untuk mempermalukanku. Tunggu saja pembalasanku!" ujar Gerald kemudian berbalik dan meraih handphone nya untuk menghubungi seseorang.

"Kak Victor, kau bisa tolong aku. Seorang pelayan rendahan dihotel La Daviela mempermalukanku di acara pesta tuan besar keluarga Smith." ujarnya mengadu, kemudian mematikan telephone nya dan kembali mendekati Samuel.

"Kau tau siapa yang ku hubungi barusan, kak Victor. Victory Wecker, direktur utama hotel La Daviella. Orang berdiri langsung di belakang tuan Adams, kau tau keluarga Adams. Keluarga yang bahkan seujung rambut pun tidak akan mampu kau bayangkan. Mengurus kutu kecil sepertimu, tentunya adalah hal kecil bagi mereka." ancam Gerald dengan sombongnya.

"Selama aku benar aku tidak akan takut, aku percaya jika sebuah keluarga besar pasti berisi orang-orang yang jujur dan bisa melihat mana yang benar mana yang salah dengan baik." jawab Samuel.

"Kau jangan munafik, hidup tidak selalu berpihak pada orang-orang lemah sepertimu. Terkadang kau harus berusaha dan berkorban untuk bisa mendapatkannya. Sedangkan untuk orang rendahan sepertimu, pengorbanan apa yang bisa kau lakukan selain dengan otak rendahanmu itu." jawab Gerald sambil mendorong dada samuel dengan jari telunjuknya.

"Lihat saja, kak Victor sebentar lagi akan datang! Aku penasaran apa yang bisa kau lakukan jika sudah di depan orang besar itu?" tambah Gerald lalu duduk di kursi dengan bersilang kaki.

Sementara tamu-tamu undangan terlihat saling berbisik. Ada yang merasa kasihan, ada pula yang menilai sikap Samuel terlalu berani dan tidak mau melihat diri sendiri. Apa memangnya yang bisa di lakukan seorang pelayan rendah terhadap manager utama hotel La Daviella itu? Kedudukan mereka sudah bisa di jadikan pertimbangan bagaimana akhir dari cerita ini bukan? Lagi pula bukankah hanya masalah minuman tumpah, kenapa harus sampai merepotkan manager hotel. Ternyata bukan hanya berita simpang siur saja, dalam semua masalah, koneksi, uang dan kekuasaan adalah bantuan terbaik dalam setiap masalah.

Tidak lama setelah itu, seorang pria datang dengan postur menantang di ikuti oleh beberapa orang pengawal yang kemudian berjajar di depan pintu.

"Sampah dari mana yang sudah berani mengotori lantai hotel La Daviella?" ucapnya lantang kemudian berkacak pinggang, lalu mendekati Samuel yang berdiri di tengah-tengah semua orang.

"Kak, Kak Victor. Dia orangnya kak," adunya.

"Hhh, apa katamu?" tanya Victor kemudian melihat Samuel dari atas hingga bawah, matanya memicing kemudian membelalak.

"Hhh, hahahah. Seorang pelayan, aku penasaran apa yang membuat pelayan rendahan sepertinya bisa membuatmu memintaku untuk datang. Apakah untuk mengurus tikus kecil sepertinya saja kau masih harus merepotkanku?" tanya Victor, pria berbadan gempal itu marah pada Gerald.

"Ma-maafkan aku Kak, masalahnya. Dia bilang sekalipun keluarga Adams yang hadir. Dia tidak akan takut," tambahnya.

"Apa beraninya kau bocah kecil, kau tau siapa keluarga Adams. Keluarga Adams adalah keluarga nomor satu di negara S, berani sekali kau meremehkan mereka!" ujar Victory.

"Aku tidak takut selama aku di pihak yang benar, keluarga kaya nomor 1? Apa itu, orang- orang kaya? Mereka orang-orang yang hanya bisa mengandalkan kekuasan dan uang mereka untuk menyelesaikan setiap masalah, kebanyakan dari mereka adalah pengecut." jawab Samuel melirik ke arah Gerald yang langsung mengepalkan tangannya.

"Cecunguk! Sudah baik aku membiarkanmu untuk berada di dalam hotel La Daviella. Kau tau, kau bahkan tidak pantas meski hanya untuk menyentuh pintu utama hotel ini. Beraninya kau padaku, aku bahkan bisa membuatmu keluar dengan merangkak dari pintu itu," ancam Victor sambil menunjuk pintu utama hotel.

"Lagi pula siapa yang mengizinkan sampah kecil sepertimu memasuki hotel, kau terlalu mengotori pandangan mataku. Pengawal seret orang ini keluar, agar dia tau bagaimana itu kekuatan keluarga Adams!" perintahnya dan di jawab serempak oleh para pengawalnya yang langsung mendekati Samuel dan memegang kedua pundak dan kedua tangan Samuel. Melihat itu, gadis yang tidak sengaja menumpahkan minuman tadi berdiri.

"Tuan, saya yang bersalah di sini. Saya mohon jangan melakukan kekerasan pada Samuel. Dia tidak bersalah, Samuel hanya pihak ketiga di sini. Dia tidak tau apa-apa, saya mohon Tuan!" mohonnya meraih tangan Victor namun di hempas hingga ia kembali terjatuh terduduk di lantai.

"Sampah dari mana lagi ini? Kenapa banyak sekali sampah di sini? Tuan Adams sebentar lagi datang, segera bersihkan semua kekacauan di sini! Aku tidak ingin ini menghancurkan pandangan tuan Adams padaku," perintahnya.

"Tuan Vic," panggil gadis tersebut lagi namun langsung di pukul oleh seorang pengawal hingga pipinya membiru.

Melihat itu, Samuel merasa tidak terima. Melampiaskan kemarahan pada seorang wanita, apa itu? Hal, tersebut membuat Samuel langsung marah karena dia adalah pribadi yang sangat menghargai seorang wanita, maka dari itu ia sangat marah saat Olive mengkhianatinya. Sekalipun demikian, ia tidak akan menyentuhnya dengan tangan kasarnya semarah apapun. Melihat kejadian tersebut tepat di depan matanya, Samuel langsung marah dan memukul pengawal Victory hingga terjadi perkelahian. Karena Samuel seorang diri dan melawan beberapa orang pengawal Victory, membuatnya kembali babak belur. Di tambah semua pukulannya sangat berantakan dan acak karena dia sama sekali tidak bisa bela diri. Tidak lama setelah itu, pintu ruang utama di buka lebar dan banyak pria mengenakan pakaian pengawal namun berkelas memasuki ruangan dan berdiri berjajar. Kedatangan mereka membuat semua orang menepi dan memberi jalan.Seorang pria datang dengan seorang wanita memeluk lengannya, dan mereka mendapati Samuel yang masih berbaring mengatur nafas di lantai hotel.

"Siapa yang berani-beraninya membuat masalah di pestaku?" tanya pria tersebut memecah keheningan.

Bab terkait

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 05 ( Berusaha Menjaganya )

    Malam itu di kamar 409, bahkan hingga pagi ini. Tuan Adams yang tengah sibuk mengotak atik Atik laptopnya. Pikirannya sama sekali tidak tengah setelah pertemuan singkatnya dengan Samuel yang mengantarkan makanan padanya malam tadi. Meskipun sudah mendapatkan informasi singkat mengenai Samuel, pikirannya tetap tidak tenang. Dikarenakan informasi tentang Samuel yang ia dapatkan masih samar dan tidak ada kejelasan. "Cari tau informasi tentang pelayan tadi dan berikan padaku secepatnya, sebisa mungkin hari ini juga!" perintahnya pada seorang pelayan pria di sampingnya, sambil menyerahkan sebuah flashdisk yang kemudian di terima dengan baik. Bukan tanpa alasan tuan Adams bereaksi demikian, karena bagaimanapun juga. Ia berada di kota Hozo dengan membawa tugas resmi dari tuan besar Adams. Dan kini, ia sudah mulai menemukan sedikit titik terang meskipun belum ada kejelasan. "Tuan muda, apakah itu benar-benar anda?" gumamnya sambil bersandar pada sandaran kursi. Beberapa jam kemudian di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 06 ( Terbukti )

    Mendengar penuturan Michael, Victory langsung terkejut. Matanya langsung membelalak dengan raut muka panik muncul pada wajahnya."Tu-tuan, saya mohon jangan berhentikan saya. Saya akan berusaha untuk memperbaiki diri dan sikap saya. Saya," jawab Victory yang langsung melihat ke arah Samuel, lalu berjalan cepat mendekati Samuel."Dia-dia yang melakukannya Tuan, bukan saya. Tolong jangan pecat saya, Gerald yang melakukannya." tuduh Victory terhadap Gerald membuat Gerald berekpresi tidak terima."Kenapa kau menuduhku, bukankah kau juga melakukannya. Jangan hanya melimpahkan kesalahan padaku saja, padahal jelas-jelas kau juga ikut memukul dan menganiaya Samuel." bantah Gerald."Apa katamu, bukankah kau juga yang memintaku untuk datang kemari ha??" bentak Victory. Membuat mereka berdua saling berdebat selama beberapa saat,"CUKUP!! Kalian benar-benar membuatku sangat muak, bawa mereka berdua pergi!" perintah Michael di iyakan oleh para pengawalnya."Tuan?" panggil Victory."Keluar sebe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Ternyata Tuan Muda     Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

    Pagi itu, Samuel terlihat sibuk di kamarnya. Bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar yang di sediakan hotel untuk para karyawan. Ia terlihat mengemasi semua barang-barangnya ke dalam sebuah tas ranselnya. Ia merasa tidak tenang jika tinggal di sini, ia merasa jika lingkungan orang kaya sepertinya tidak cocok untuknya."Sam, kau mau kemana?" tanya seorang pemuda yang memasuki kamar lalu duduk di tepian ranjang milik Samuel."Ku rasa aku harus pergi kak Vin, sepertinya aku akan menghadapi masalah yang lebih serius setelah ini. Aku tidak ingin jika kalian semua menjadi korban dari masalahku dengan Gerald juga tuan Victor." jelas Samuel."Tapi bukannya tadi kau yakin sekali jika dia tidak akan mengganggumu lagi? Kau bilang begitu pada Via kan?" tanya Kevin."Via? Dia bilang begitu padamu?" tanya Samuel menuntut."Iya, dia menceritakan apa yang terjadi pada kalian kemarin malam. Tuan Victor juga sudah di pecat, ku dengar tuan Gerald juga di hapus dari daftar member hotel." jelas Kevin."Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 08 ( Bertemu Kembali )

    Karena kericuhan di depan hotel, Samuel akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam hotel. Sambil melihat kesana-kemari ada kejadian apakah di sana. Di tambah ia mendengar jika tuan besar Adams akan berkunjung. Ia bisa menebak, tentunya ada hal besar bukan, jika sekelas tuan besar Adams sampai datang secara pribadi. Sebelum kemudian suara seseorang menginterupsinya."Kau masih berani ya ternyata, memperlihatkan dirimu di kalangan kelas atas seperti ini?" tanya seseorang itu membuat Samuel menoleh dan di lihatnya Gerald di sana."Kau tau tempat apa ini? Ooo, atau jangan-jangan kau sengaja mengikuti ku ya untuk bisa masuk ke tempat ini? Kau tau, masuk hotel Grand tidak semudah memasuki gubuk mu itu, tau? Masuk hotel Grand di butuhkan akses untuk bisa melewati pintu utama. Atau jangan-jangan kau mau mencuri di sini ya?" tuduh Gerald."Hei, hei ada orang yang mau mencuri di sini." seru Gerald membuat semua pengunjung hotel Grand melihat ke arah mereka."Aku penasaran bagaimana keamanan h

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Ternyata Tuan Muda    bab 09 ( Semakin Runyam )

    Kegaduhan di lobi hotel Grand nampaknya menimbulkan masalah yang lebih serius, apalagi saat direktur utama hotel Grand baru kembali dari perjalanannya dan menemukan masalah besar tampaknya telah terjadi di sana."Ya ampun, apa ini ha? Vas bunganya, lukisannya, siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini?" raungnya memisahkan diri dari teman-temannya dan berlari mendekati pecahan vas keramik yang bercampur kaca pelindung lukisan."Mati aku, ini adalah barang-barang berharga milik keluarga Adams yang sengaja di pajang di sini. Ini adalah barang-barang langka, siapa yang melakukan ini?" marahnya kemudian beralih melihat ke arah Samuel, Damian, Gerald maupun Olive."Kalian, pasti kalian anak-anak nakal. Oh, bukannya kau Damian dan Gerald. Kalian yang melakukannya? Kalian tidak tau betapa berharganya kedua benda ini, kau tau harganya ratusan juta. Siapa yang akan bertanggung jawab, ha?" tanyanya marah."Kau tau siapa aku kan? Kenapa kau masih menyerang kami?" tanya Gerald tidak terima

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 10 ( Kedatangan William Adams )

    Ketika mereka tengah melanjutkan perdebatan panjang, suara sirine mobil polisi terdengar nyaring sebelum berhenti di depan lobi hotel Grand. Semua orang yang semula berkerumun di depan banner beralih melihat apa yang tengah terjadi hingga berurusan dengan polisi."Siapa yang menghubungi polisi?" tanya seorang polisi."Saya, saya pak. Saya ingin orang ini di tangkap saat ini juga. Dia sudah memecahkan barang berharga milik hotel Grand yang bernilai ratusan juta dolar. Tapi dia tidak mau ganti rugi." tuduh Gerald sambil menunjuk ke arah Samuel."Anda, bukankah anda tuan muda Smith. Putra dari tuan Michael Smith?" tanya polisi tersebut, detik itu juga Samuel menyadarinya. Suasana mendadak tidak enak sekali untuk di rasakan, polisi tersebut tiba-tiba saja sangat memuji-muji Gerald. Jelas jika ia adalah seorang penjilat keluarga Smith. Tentunya dapat di tebak bagaimana akhirnya kan?"Saya Richard, komandan polisi di wilayah pusat kota ini. Sekaligus yang bertanggung jawab di wilayah sin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 11 ( Bantuan Datang )

    Komandan polisi di hadapan Samuel itu tampaknya sangat setia terhadap keluarga Smith, dan merupakan anjing besar peliharaan keluarga Smith. Karena ia bahkan semakin ngotot menahan Samuel, ketika Samuel membela diri dengan mengatakan siapa yang sebenarnya bersalah di sana."Tapi itu bukan saya, saya hanya melindungi diri. Bukankah seharusnya mereka yang di tahan karena mereka yang menciptakan keributan? Kenapa harus saya, saya hanya korban di sini." jelas Samuel."Kau bisa menjelaskan nanti jika ada keluhan atau keberatan dengan semua itu. Kau akan kami tahan di selama tiga hari hingga kau mengakui kesalahanmu dan bersedia menyelesaikan masalah yang kau ciptakan." jawab si komandan kepolisian."Kau akan di jemput oleh seorang polisi untuk di bawa ke penjara." jawab komandan tersebut. Keluhan katanya, apapun yang di katakan Samuel bahkan tidak ia hiraukan. Masuk telinga kiri keluar dari telinga kanan. Ketika komandan polisi tersebut akan membuka pintu seorang polisi datang tergopo

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 12 ( Pertemuan Pertama )

    Beberapa saat setelah memasuki ruangan, Samuel hanya berjalan perlahan ke beberapa sisi ruangan. Nalurinya secara tidak langsung mengatakan jika dirinya pernah berada di sana, karena ia merasa sangat familiar dengan ruangan tersebut. Ruangan bertema kelabu dengan nuansa eropa dan di hiasi dengan beberapa barang klasik berharga sebagai hiasan. Yang Samuel ketahui, barang-barang tersebut tampaknya pernah ia lihat di lelang beberapa tahun terakhir. Samuel bahkan mengetahui letak beberapa tempat di sana."Kenapa aku seperti pernah kemari, padahal ku rasa ini kali pertama aku memasuki tempat ini setelah di kota Hozo. Apa jangan-jangan," belum selesai Samuel dengan gumam nya, sesuatu terdengar mengetuk lantai marmer ruangan tersebut.Hal itu membuat Samuel mau tidak mau membalikkan badannya untuk melihat siapa yang datang."Mmm, maaf. Tuan Michael tadi yang meminta saya masuk kemari, maaf jika saya lancang." ujar Samuel sambil membungkukkan tubuhnya kepada seorang pria tua yang kini berd

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15

Bab terbaru

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 35 ( Kecelakaan Samuel )

    Mendengar racauan Alice, Samuel terkejut bukan main. Apa? Alice, gadis yang bahkan selama ini sedikit acuh tak acuh padanya itu tiba-tiba menyukainya? Atas dasar apa? "Kau ingat saat kita pertama kali bertemu Samuel, hari itu jugalah aku pertama kali menyukaimu. Saat kau mengajakku yang tengah menangis berbagi sepotong roti di halte bus dekat rumah sakit hota Hozo." ujar Alice, dari itu Samuel ingat. Kurang lebih 5 tahun yang lalu, saat ia masih menjalani hari panjangnya di rumah sakit. Ia bahkan masih mengunakan pakaian rumah sakit, kala bertemu dengan Alice. Gadis itu menangis sendirian di halte bus ketika ia berjalan-jalan sambil memakan roti yang baru saja ia beli."Kau mau?" tanyanya sambil menyodorkan separuh dari bagian roti yang tidak ia gigit dan di terima baik oleh Alice yang sedikit bingung kala menerimanya."Terimakasih." jawab Alice ketika Samuel duduk di samping nya. Pertemuan itu membuat mereka sedikit bercerita tentang masing-masing, sebelum kemudian mereka be

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 34 ( Pengakuan Alice )

    Harper masih dengan keterkejutan nya, ketika Samuel dan teman-temannya meninggalkannya seorang diri di depan lobi dengan posisi mendongak dan mulut menganga. Bagaimana tidak, tempat tinggal Samuel adalah kawasan apartemen mewah yang hanya di huni oleh orang-orang kelas atas, tentunya tidak berani mereka bayangkan. Samuel pun demikian, ia tidak berani membayangkan akan tinggal di apartemen semewah ini sebelumnya. Namun, itulah yang terjadi sekarang, salah satu ruangan apartemen dalam gedung apartemen mewah ini, kini menjadi tempat tinggalnya."Sam? Kau tidak bercanda kan? Kau benar-benar tinggal di sini? Rupanya, keluarga Adams begitu menyayangimu ya?" ujar Harper mengejar mereka."Itu hanya keberuntungan bagiku, tapi menurutku ini semua bukan milik ku sekarang." jawab Samuel, menekan tombol lift dan mereka masuk ke dalam lift. Sedangkan Harper masih terus mengoceh dengan banyak pertanyaan. Meskipun lift sudah terbuka karena mereka sudah tiba di lantai apartemen Samuel berada. Namun

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 33 ( Teror )

    Mendengar ucapan Olive, Samuel yang sebelumnya sudah akan melangkah pergi menghentikan langkahnya dan kembali berbalik melihat ke arah Olive."Hhh, menemaniku ya? Aku ragu apakah kau benar-benar menemaniku di masa-masa sulit ku, atau hanya memanfaatkan ku Olive?" tanya Samuel membuat Olive tersentak."Kau membuang ku begitu saja seperti barang rongsokan, tapi begitu kau butuh kau kembali. Kau tau betapa munafik nya dirimu?" tanya Samuel."Siapapun gadis itu pasti akan sepertiku juga, siapa yang mau jika memiliki pasangan seorang pecundang Samuel. Kalaupun ada dia hanya menyisihkan rasa khawatirnya dan menukarnya dengan rasa cinta yang ntah kapan bisa hilang begitu saja. Seperti halnya aku, aku juga tidak mau aku aku bahkan hanya berakhir menikah dengan seorang pecundang. Kau menyembunyikan statusmu dariku, dari itu aku tau. Kau khawatir aku menghabiskan semua uangmu? Hhh, ya. Karena apa di dunia ini yang gratis Samuel, semuanya hanya bisa di miliki dengan uang. Karena itu aku suka

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 32 ( Datang Lagi )

    Semua yang terjadi dua hari yang lalu di Hozo Street Food House menyebar begitu cepat di kota Hozo. Tampaknya beberapa orang mengambil video dan menyebarkan nya di laman resmi kota Hozo. Termasuk semua mahasiswa di universitas Hozo mungkin mengetahuinya, sebagi bukti saat keesokan harinya Samuel berangkat seorang diri. Yang biasanya bahkan tidak ada seorang pun menyapa nya, bahkan biasanya hanya membicarakannya sambil berbisik dengan teman-temannya atau mungkin hanya diam saja. Kini beralih menyapa Samuel dengan ramah, gadis-gadis yang sebelumnya hobi merendahkan Samuel kini beralih memuji-muji dirinya. Samuel juga akhirnya mengerti apa arti kata, kau punya uang kau akan di hargai. Namun, bukan itu yang mengejutkan bagi Samuel. Sesungguhnya Samuel tidak perlu terkejut ketika mendengar nya, karena ia sendiri yang menginginkannya. Karena saat tiba di kampus, beberapa mahasiswa juga tampak berkerumun dengan teman-temannya sambil memperlihatkan layar handphonenya satu sama lain. Yang

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 31 ( Masalah Fatal )

    Keterkejutan Nigel semakin menjadi, ketika tiba-tiba Michael menampar keras Gerald yang berupaya menejelaskan padanya. Bahkan menendang Gerald yang masih terhuyung hingga tersungkur."Tuan, Tuan Michael. Jika saya memiliki kesalahan anda bisa menghukum saya, saya rela karena sudah menyinggung anda." jelas Gerald yang langsung bangkit dan berlutut di kaki Michael, nafas pria hampir setengah baya itu juga memburu karena marah. Dia ingin menghukum Gerald sepuasnya, namun ia masih memiliki rasa menghormati, Samuel berhak mengambil keputusan di sini."Tidak ada gunanya kau meminta maaf padaku, lagi pula apa gunanya kau sombong di hadapanku. Kau bilang kau dari keluarga Smith kan? Siapa itu keluarga Smith? Kau pikir keluarga Smith ada dalam posisi bisa mengganggu dan menyinggung kami seenak perutmu?" jelas Michael yang memegang rambut Gerald hingga mendongak."Kau pikir siapa yang sudah kau sebut sebagai pecundang ha? Kau bahkan menyentuhnya saja tidak pantas, tapi kau justru memiliki k

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 30 ( Melampaui Batas )

    Samuel mengernyit mendengar penuturan Nigel, namun ia tetap bersikap biasa saja. Dia tau pasti siapa yang di maksud oleh penjaga keamanan tersebut, namun dengan tidak tau dirinya Nigel mengakui hak miliknya."Tuan Bailey, maafkan kelancangan saya tadi. Anda bisa menghukum saya sesuka hati tuan Bailey, asal jangan membuat saya di pecat dari sini." ujar penjaga keamanan."Hhh, itu mudah. Asal kau bisa membawanya keluar untuk semua ganti rugi yang harus dia lakukan." ujar Nigel, penjaga keamanan tersebut langsung melihat Samuel."Karena bukan kami penyebab ini semua, tapi dia. Jika dia tidak lebih dulu menyerang temanku, temanku tidak akan menyakitinya juga. Apalagi hingga semua keributan ini terjadi di sini." Jelas Nigel pada penjaga keamanan tersebut dan ia percaya. Namun di sisi lainnya, Samuel merasa kasihan dengan penjaga keamanan tersebut yang telah di bodohi oleh Nigel."Sekarang, bawa dia keluar dan paksa dia membayar semuanya!" perintah Nigel, penjaga keamanan tersebut menuru

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 29 ( Semakin Tidak Tau Diri )

    Sejenak setelah Nigel berucap meminta sekotak bir terbaik, Natasha terkejut. Namun ia mengingat isyarat Samuel padanya, akhirnya ia mengiyakan dan meminta pelayan untuk mengambil sekotak bir terbaik. Untuk Samuel dan teman-temannya apa yang tidak akan mereka berikan bukan? Namun bagi Natasha, sikap Nigel bukankah terlalu tidak tau diri? Setelah meminta para pelayan yang di bawanya menyajikan makanan, mereka pergi dari sana. Dan beberapa saat kemudian makanan pesanan mereka semua juga di antarkan. Bahkan dengan tidak tau malunya, Nigel hanya memberikan makanan ringan untuk Samuel."Samuel, bukankah kau hanya menumpang kali ini di sini. Kamu mendapatkan makanan-makanan mewah karena menggunakan nama keluargaku. Jadi jangan salah paham jika kentang goreng saja sudah cukup untukmu. Untuk makanan yang kau pesan jangan lupa kau bayar dan jangan di ambil lagi ya!" ujar Nigel dengan nada menghina."Yah, aku tidak akan lupa. Ini saja sudah cukup bagiku." ujar Samuel menikmati makananny

  • Ternyata Tuan Muda    28 ( Tidak Tau Diri )

    Hari ini, baik Damian, Gerald maupun semua orang terkejut bukan main. Kenapa Samuel bisa memesan tempat ini, seberapa banyak uang lotre yang dia menangkan? Namun keterkejutan itu segera hilang dari pikiran Gerald. Ia berniat membuatnya menghabiskan semua uang yang Samuel miliki. Setelah cukup dengan terkejutnya, mereka semua masuk ke dalam. Para gadis langsung duduk di sofa dan menampilkan kaki jenjangnya. Bagaimanapun, Alice dan teman-temannya adalah primadona kampus. Siapa pria yang tidak memuja mereka, bahkan Gerald adalah seorang yang memuja Alice. Tidak lama setelah semua orang duduk, segerombol pria datang. Dan salah satu dari mereka sangat Samuel kenal. Itu adalah pria yang ia temui di lobi tadi, Nigel Bailey. Melihat kedatangan Nigel, Damian langsung berdiri dan menyambut kedatangan Nigel dengan teman-temannya itu."Tuan Bailey, terima kasih karena sudah datang." ujar Damian."Seharunya aku yang berterima kasih padamu Tuan Damian, terima kasih karena sudah mencarikan

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 27 ( Merayakan Ulangtahun Alice )

    Kedatangan Michael di lobi manor dengan sangat tergesa-gesa dan tiba-tiba menunduk hormat pada pria yang berusaha untuk mereka usir itu sudah cukup untuk mengejutkan mereka. Namun, semua orang kembali terkejut bercampur takut ketika Michael bertanya dengan serius."Katakan padaku! Siapa yang berusaha untuk mengusir tuan Samuel dari sini?" tanya Michael membuat semua orang seketika kicep, tidak ada yang berani berkata apapun. Bahkan suara jangkrik di luar lobi terdengar. Bahkan Nigel yang menjadi provokator di sini hanya diam."Usir orang ini keluar dari sini!" pinta Michael agar para petugas keamanan mengusir Nigel dengan paksa."Maaf atas ketidak nyamanan ini Tuan muda, mari!" ajak Michael pada Samuel kemudian mereka berjalan beriringan."Tidak perlu di perpanjang, bisa minta tolong antarkan saya ke kamar yang saya pesan." tanya Samuel di iyakan oleh Michael. Beberapa setelah berjalan menyusuri beberapa lorong, mereka berdua akhirnya tiba di depan sebuah ruangan. Ruangan bertul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status