Home / Young Adult / Ternyata Tuan Muda / Bab04 ( Tidak Ada Akhirnya )

Share

Bab04 ( Tidak Ada Akhirnya )

Author: Lentera Senja
last update Last Updated: 2024-11-25 21:02:33

Dua hari usai di drop out dari universitas, Samuel menjalaninya harinya dengan normal-normal saja. Selain, bertemu dengan Gerald sehari yang lalu dan anak itu mencari masalah dengannya tanpa sebab yang pasti. Sedangkan hari itu, hotel La Daviella di sewa seorang konglomerat untuk sebuah acara pesta. Sebagai seorang waiters di sana, Samuel tentunya memiliki tugas di sana sejak pagi untuk ikut menyiapkan beberapa keperluan pesta. Karena pesta tersebut akan di laksanakan malam nanti, yang pastinya akan di hadiri oleh orang-orang golongan atas di Negara S.

Namun, satu yang Samuel harapkan adalah tidak adanya Gerald di sana. Sebagai salah satu keluarga golongan atas di kota Hozo, keluarga Smith pastinya memiliki undangan untuk hadir di dalam pesta.

"Sam, segar bersiap-siaplah! Beberapa jam lagi pesta akan di mulai. Mungkin malam ini akan sedikit lebih sibuk dan sulit untukmu. Semangat Samuel," ujar salah seorang gadis pada Samuel dan di respon dengan sedikit senyuman.

"Kau juga, Alice. Sampai bertemu nanti," jawab Samuel, kemudian melangkah pergi untuk mempersiapkan diri.

Dua jam kemudian pesta di mulai, beberapa tamu yang di undang mulai berdatangan. Termasuk Gerald, namun tidak dengan tuan maupun nyonya Smith. Karena keduanya tengah memiliki urusan yang menyebabkan keduanya tidak dapat hadir ketika berjalan seorang pelayan wanita tidak sengaja menyenggol lengan Gerald membuat minuman dalam nampan yang di bawanya jatuh berserakan di lantai. Gelasnya pecah sementara isinya sebagian menyiram pakaian sisi kiri yang Gerald kenakan.

"Bodoh! Kau buta ya? Orang rendahan sialan, beraninya kau." marah Gerald memukul wanita tersebut hingga tersungkur.

"Ma-maafkan saya Tuan, saya tidak sengaja. Ma-maafkan saya!" mohonnya dengan suara gemetar, wanita itu merangkak mendekati gerald untuk meraih kakinya kemudian memohon. Namun, Gerald langsung menendangnya.

"Maaf? Kau pikir dengan maaf saja bisa menyelesaikannya. Kau tau berapa harga bajuku ini, ha? Bahkan seumur hidupmu pun kau tidak akan bisa menggantinya. Dasar makhluk sialan!" marah Gerald akan memukul pelayan wanita itu lagi, namun sebuah tangan menahannya.

"Apakah tuan muda Smith, adalah orang yang bahkan akan menjadi seorang pria yang senang hati memukul seorang wanita?" tanyanya pela, namun reaksi Gerald terhadapnya ternyata berlebihan dan langsung memukulnya. Kemudian mengusap-usap lengan bajunya juga celananya.

"Berani sekali orang-orang rendahan seperti kalian menyentuhku? Kalian tau, bahkan mengangkat sepatuku pun kalian tidak akan pernah pantas!" marah Gerald.

"Aku hanya tidak mau ada masalah di dalam pesta malam ini. Ini adalah acara resmi keluarga asisten pribadi keluarga Adams. Saya sangat berharap besar Tuan Muda Smith tidak membuat kami mendapatkan masalah besar." jawabnya.

"Kau-kau, kau tau siapa aku. Tapi kau selalu membuat masalah denganku, kau mau mati ya?" tanya Gerald.

"Hidup dan matinya saya tidak dalam genggaman anda. Sekalipun anda adalah tuan muda keluarga Adams yang sangat terkenal dengan sifat buruknya itu di hadapan saya. Saya juga tidak akan takut padanya, apakah seorang pria yang hanya mengandalkan harga keluarga untuk menindas orang lemah. Pantas saya jaga harga dirinya?" tanya Samuel dengan tenang. Karena perkataan Samuel, Gerald sangat marah besar. Seluruh wajahnya hingga telinga sudah memerah, giginya gemeletuk pertanda dia sangat marah saat itu. Di tambah dengan orang-orang sekitar yang berbisik tentangnya karena ucapan-ucapan Samuel.

"Kau, Samuel. Orang tidak tau diri, manusia lemah sepertimu punya hak apa untuk mempermalukanku. Tunggu saja pembalasanku!" ujar Gerald kemudian berbalik dan meraih handphone nya untuk menghubungi seseorang.

"Kak Victor, kau bisa tolong aku. Seorang pelayan rendahan dihotel La Daviela mempermalukanku di acara pesta tuan besar keluarga Smith." ujarnya mengadu, kemudian mematikan telephone nya dan kembali mendekati Samuel.

"Kau tau siapa yang ku hubungi barusan, kak Victor. Victory Wecker, direktur utama hotel La Daviella. Orang berdiri langsung di belakang tuan Adams, kau tau keluarga Adams. Keluarga yang bahkan seujung rambut pun tidak akan mampu kau bayangkan. Mengurus kutu kecil sepertimu, tentunya adalah hal kecil bagi mereka." ancam Gerald dengan sombongnya.

"Selama aku benar aku tidak akan takut, aku percaya jika sebuah keluarga besar pasti berisi orang-orang yang jujur dan bisa melihat mana yang benar mana yang salah dengan baik." jawab Samuel.

"Kau jangan munafik, hidup tidak selalu berpihak pada orang-orang lemah sepertimu. Terkadang kau harus berusaha dan berkorban untuk bisa mendapatkannya. Sedangkan untuk orang rendahan sepertimu, pengorbanan apa yang bisa kau lakukan selain dengan otak rendahanmu itu." jawab Gerald sambil mendorong dada samuel dengan jari telunjuknya.

"Lihat saja, kak Victor sebentar lagi akan datang! Aku penasaran apa yang bisa kau lakukan jika sudah di depan orang besar itu?" tambah Gerald lalu duduk di kursi dengan bersilang kaki.

Sementara tamu-tamu undangan terlihat saling berbisik. Ada yang merasa kasihan, ada pula yang menilai sikap Samuel terlalu berani dan tidak mau melihat diri sendiri. Apa memangnya yang bisa di lakukan seorang pelayan rendah terhadap manager utama hotel La Daviella itu? Kedudukan mereka sudah bisa di jadikan pertimbangan bagaimana akhir dari cerita ini bukan? Lagi pula bukankah hanya masalah minuman tumpah, kenapa harus sampai merepotkan manager hotel. Ternyata bukan hanya berita simpang siur saja, dalam semua masalah, koneksi, uang dan kekuasaan adalah bantuan terbaik dalam setiap masalah.

Tidak lama setelah itu, seorang pria datang dengan postur menantang di ikuti oleh beberapa orang pengawal yang kemudian berjajar di depan pintu.

"Sampah dari mana yang sudah berani mengotori lantai hotel La Daviella?" ucapnya lantang kemudian berkacak pinggang, lalu mendekati Samuel yang berdiri di tengah-tengah semua orang.

"Kak, Kak Victor. Dia orangnya kak," adunya.

"Hhh, apa katamu?" tanya Victor kemudian melihat Samuel dari atas hingga bawah, matanya memicing kemudian membelalak.

"Hhh, hahahah. Seorang pelayan, aku penasaran apa yang membuat pelayan rendahan sepertinya bisa membuatmu memintaku untuk datang. Apakah untuk mengurus tikus kecil sepertinya saja kau masih harus merepotkanku?" tanya Victor, pria berbadan gempal itu marah pada Gerald.

"Ma-maafkan aku Kak, masalahnya. Dia bilang sekalipun keluarga Adams yang hadir. Dia tidak akan takut," tambahnya.

"Apa beraninya kau bocah kecil, kau tau siapa keluarga Adams. Keluarga Adams adalah keluarga nomor satu di negara S, berani sekali kau meremehkan mereka!" ujar Victory.

"Aku tidak takut selama aku di pihak yang benar, keluarga kaya nomor 1? Apa itu, orang- orang kaya? Mereka orang-orang yang hanya bisa mengandalkan kekuasan dan uang mereka untuk menyelesaikan setiap masalah, kebanyakan dari mereka adalah pengecut." jawab Samuel melirik ke arah Gerald yang langsung mengepalkan tangannya.

"Cecunguk! Sudah baik aku membiarkanmu untuk berada di dalam hotel La Daviella. Kau tau, kau bahkan tidak pantas meski hanya untuk menyentuh pintu utama hotel ini. Beraninya kau padaku, aku bahkan bisa membuatmu keluar dengan merangkak dari pintu itu," ancam Victor sambil menunjuk pintu utama hotel.

"Lagi pula siapa yang mengizinkan sampah kecil sepertimu memasuki hotel, kau terlalu mengotori pandangan mataku. Pengawal seret orang ini keluar, agar dia tau bagaimana itu kekuatan keluarga Adams!" perintahnya dan di jawab serempak oleh para pengawalnya yang langsung mendekati Samuel dan memegang kedua pundak dan kedua tangan Samuel. Melihat itu, gadis yang tidak sengaja menumpahkan minuman tadi berdiri.

"Tuan, saya yang bersalah di sini. Saya mohon jangan melakukan kekerasan pada Samuel. Dia tidak bersalah, Samuel hanya pihak ketiga di sini. Dia tidak tau apa-apa, saya mohon Tuan!" mohonnya meraih tangan Victor namun di hempas hingga ia kembali terjatuh terduduk di lantai.

"Sampah dari mana lagi ini? Kenapa banyak sekali sampah di sini? Tuan Adams sebentar lagi datang, segera bersihkan semua kekacauan di sini! Aku tidak ingin ini menghancurkan pandangan tuan Adams padaku," perintahnya.

"Tuan Vic," panggil gadis tersebut lagi namun langsung di pukul oleh seorang pengawal hingga pipinya membiru.

Melihat itu, Samuel merasa tidak terima. Melampiaskan kemarahan pada seorang wanita, apa itu? Hal, tersebut membuat Samuel langsung marah karena dia adalah pribadi yang sangat menghargai seorang wanita, maka dari itu ia sangat marah saat Olive mengkhianatinya. Sekalipun demikian, ia tidak akan menyentuhnya dengan tangan kasarnya semarah apapun. Melihat kejadian tersebut tepat di depan matanya, Samuel langsung marah dan memukul pengawal Victory hingga terjadi perkelahian. Karena Samuel seorang diri dan melawan beberapa orang pengawal Victory, membuatnya kembali babak belur. Di tambah semua pukulannya sangat berantakan dan acak karena dia sama sekali tidak bisa bela diri. Tidak lama setelah itu, pintu ruang utama di buka lebar dan banyak pria mengenakan pakaian pengawal namun berkelas memasuki ruangan dan berdiri berjajar. Kedatangan mereka membuat semua orang menepi dan memberi jalan.Seorang pria datang dengan seorang wanita memeluk lengannya, dan mereka mendapati Samuel yang masih berbaring mengatur nafas di lantai hotel.

"Siapa yang berani-beraninya membuat masalah di pestaku?" tanya pria tersebut memecah keheningan.

Related chapters

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 05 ( Berusaha Menjaganya )

    Malam itu di kamar 409, bahkan hingga pagi ini. Tuan Adams yang tengah sibuk mengotak atik Atik laptopnya. Pikirannya sama sekali tidak tengah setelah pertemuan singkatnya dengan Samuel yang mengantarkan makanan padanya malam tadi. Meskipun sudah mendapatkan informasi singkat mengenai Samuel, pikirannya tetap tidak tenang. Dikarenakan informasi tentang Samuel yang ia dapatkan masih samar dan tidak ada kejelasan. "Cari tau informasi tentang pelayan tadi dan berikan padaku secepatnya, sebisa mungkin hari ini juga!" perintahnya pada seorang pelayan pria di sampingnya, sambil menyerahkan sebuah flashdisk yang kemudian di terima dengan baik. Bukan tanpa alasan tuan Adams bereaksi demikian, karena bagaimanapun juga. Ia berada di kota Hozo dengan membawa tugas resmi dari tuan besar Adams. Dan kini, ia sudah mulai menemukan sedikit titik terang meskipun belum ada kejelasan. "Tuan muda, apakah itu benar-benar anda?" gumamnya sambil bersandar pada sandaran kursi. Beberapa jam kemudian di

    Last Updated : 2025-01-08
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 06 ( Terbukti )

    Mendengar penuturan Michael, Victory langsung terkejut. Matanya langsung membelalak dengan raut muka panik muncul pada wajahnya."Tu-tuan, saya mohon jangan berhentikan saya. Saya akan berusaha untuk memperbaiki diri dan sikap saya. Saya," jawab Victory yang langsung melihat ke arah Samuel, lalu berjalan cepat mendekati Samuel."Dia-dia yang melakukannya Tuan, bukan saya. Tolong jangan pecat saya, Gerald yang melakukannya." tuduh Victory terhadap Gerald membuat Gerald berekpresi tidak terima."Kenapa kau menuduhku, bukankah kau juga melakukannya. Jangan hanya melimpahkan kesalahan padaku saja, padahal jelas-jelas kau juga ikut memukul dan menganiaya Samuel." bantah Gerald."Apa katamu, bukankah kau juga yang memintaku untuk datang kemari ha??" bentak Victory. Membuat mereka berdua saling berdebat selama beberapa saat,"CUKUP!! Kalian benar-benar membuatku sangat muak, bawa mereka berdua pergi!" perintah Michael di iyakan oleh para pengawalnya."Tuan?" panggil Victory."Keluar sebe

    Last Updated : 2025-01-09
  • Ternyata Tuan Muda     Bab 07 ( Terpaksa Kehilangan Pekerjaan )

    Pagi itu, Samuel terlihat sibuk di kamarnya. Bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar yang di sediakan hotel untuk para karyawan. Ia terlihat mengemasi semua barang-barangnya ke dalam sebuah tas ranselnya. Ia merasa tidak tenang jika tinggal di sini, ia merasa jika lingkungan orang kaya sepertinya tidak cocok untuknya."Sam, kau mau kemana?" tanya seorang pemuda yang memasuki kamar lalu duduk di tepian ranjang milik Samuel."Ku rasa aku harus pergi kak Vin, sepertinya aku akan menghadapi masalah yang lebih serius setelah ini. Aku tidak ingin jika kalian semua menjadi korban dari masalahku dengan Gerald juga tuan Victor." jelas Samuel."Tapi bukannya tadi kau yakin sekali jika dia tidak akan mengganggumu lagi? Kau bilang begitu pada Via kan?" tanya Kevin."Via? Dia bilang begitu padamu?" tanya Samuel menuntut."Iya, dia menceritakan apa yang terjadi pada kalian kemarin malam. Tuan Victor juga sudah di pecat, ku dengar tuan Gerald juga di hapus dari daftar member hotel." jelas Kevin."Ka

    Last Updated : 2025-01-10
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 08 ( Bertemu Kembali )

    Karena kericuhan di depan hotel, Samuel akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam hotel. Sambil melihat kesana-kemari ada kejadian apakah di sana. Di tambah ia mendengar jika tuan besar Adams akan berkunjung. Ia bisa menebak, tentunya ada hal besar bukan, jika sekelas tuan besar Adams sampai datang secara pribadi. Sebelum kemudian suara seseorang menginterupsinya."Kau masih berani ya ternyata, memperlihatkan dirimu di kalangan kelas atas seperti ini?" tanya seseorang itu membuat Samuel menoleh dan di lihatnya Gerald di sana."Kau tau tempat apa ini? Ooo, atau jangan-jangan kau sengaja mengikuti ku ya untuk bisa masuk ke tempat ini? Kau tau, masuk hotel Grand tidak semudah memasuki gubuk mu itu, tau? Masuk hotel Grand di butuhkan akses untuk bisa melewati pintu utama. Atau jangan-jangan kau mau mencuri di sini ya?" tuduh Gerald."Hei, hei ada orang yang mau mencuri di sini." seru Gerald membuat semua pengunjung hotel Grand melihat ke arah mereka."Aku penasaran bagaimana keamanan h

    Last Updated : 2025-01-11
  • Ternyata Tuan Muda    bab 09 ( Semakin Runyam )

    Kegaduhan di lobi hotel Grand nampaknya menimbulkan masalah yang lebih serius, apalagi saat direktur utama hotel Grand baru kembali dari perjalanannya dan menemukan masalah besar tampaknya telah terjadi di sana."Ya ampun, apa ini ha? Vas bunganya, lukisannya, siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini?" raungnya memisahkan diri dari teman-temannya dan berlari mendekati pecahan vas keramik yang bercampur kaca pelindung lukisan."Mati aku, ini adalah barang-barang berharga milik keluarga Adams yang sengaja di pajang di sini. Ini adalah barang-barang langka, siapa yang melakukan ini?" marahnya kemudian beralih melihat ke arah Samuel, Damian, Gerald maupun Olive."Kalian, pasti kalian anak-anak nakal. Oh, bukannya kau Damian dan Gerald. Kalian yang melakukannya? Kalian tidak tau betapa berharganya kedua benda ini, kau tau harganya ratusan juta. Siapa yang akan bertanggung jawab, ha?" tanyanya marah."Kau tau siapa aku kan? Kenapa kau masih menyerang kami?" tanya Gerald tidak terima

    Last Updated : 2025-01-12
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 10 ( Kedatangan William Adams )

    Ketika mereka tengah melanjutkan perdebatan panjang, suara sirine mobil polisi terdengar nyaring sebelum berhenti di depan lobi hotel Grand. Semua orang yang semula berkerumun di depan banner beralih melihat apa yang tengah terjadi hingga berurusan dengan polisi."Siapa yang menghubungi polisi?" tanya seorang polisi."Saya, saya pak. Saya ingin orang ini di tangkap saat ini juga. Dia sudah memecahkan barang berharga milik hotel Grand yang bernilai ratusan juta dolar. Tapi dia tidak mau ganti rugi." tuduh Gerald sambil menunjuk ke arah Samuel."Anda, bukankah anda tuan muda Smith. Putra dari tuan Michael Smith?" tanya polisi tersebut, detik itu juga Samuel menyadarinya. Suasana mendadak tidak enak sekali untuk di rasakan, polisi tersebut tiba-tiba saja sangat memuji-muji Gerald. Jelas jika ia adalah seorang penjilat keluarga Smith. Tentunya dapat di tebak bagaimana akhirnya kan?"Saya Richard, komandan polisi di wilayah pusat kota ini. Sekaligus yang bertanggung jawab di wilayah sin

    Last Updated : 2025-01-13
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 11 ( Bantuan Datang )

    Komandan polisi di hadapan Samuel itu tampaknya sangat setia terhadap keluarga Smith, dan merupakan anjing besar peliharaan keluarga Smith. Karena ia bahkan semakin ngotot menahan Samuel, ketika Samuel membela diri dengan mengatakan siapa yang sebenarnya bersalah di sana."Tapi itu bukan saya, saya hanya melindungi diri. Bukankah seharusnya mereka yang di tahan karena mereka yang menciptakan keributan? Kenapa harus saya, saya hanya korban di sini." jelas Samuel."Kau bisa menjelaskan nanti jika ada keluhan atau keberatan dengan semua itu. Kau akan kami tahan di selama tiga hari hingga kau mengakui kesalahanmu dan bersedia menyelesaikan masalah yang kau ciptakan." jawab si komandan kepolisian."Kau akan di jemput oleh seorang polisi untuk di bawa ke penjara." jawab komandan tersebut. Keluhan katanya, apapun yang di katakan Samuel bahkan tidak ia hiraukan. Masuk telinga kiri keluar dari telinga kanan. Ketika komandan polisi tersebut akan membuka pintu seorang polisi datang tergopo

    Last Updated : 2025-01-14
  • Ternyata Tuan Muda    Bab 12 ( Pertemuan Pertama )

    Beberapa saat setelah memasuki ruangan, Samuel hanya berjalan perlahan ke beberapa sisi ruangan. Nalurinya secara tidak langsung mengatakan jika dirinya pernah berada di sana, karena ia merasa sangat familiar dengan ruangan tersebut. Ruangan bertema kelabu dengan nuansa eropa dan di hiasi dengan beberapa barang klasik berharga sebagai hiasan. Yang Samuel ketahui, barang-barang tersebut tampaknya pernah ia lihat di lelang beberapa tahun terakhir. Samuel bahkan mengetahui letak beberapa tempat di sana."Kenapa aku seperti pernah kemari, padahal ku rasa ini kali pertama aku memasuki tempat ini setelah di kota Hozo. Apa jangan-jangan," belum selesai Samuel dengan gumam nya, sesuatu terdengar mengetuk lantai marmer ruangan tersebut.Hal itu membuat Samuel mau tidak mau membalikkan badannya untuk melihat siapa yang datang."Mmm, maaf. Tuan Michael tadi yang meminta saya masuk kemari, maaf jika saya lancang." ujar Samuel sambil membungkukkan tubuhnya kepada seorang pria tua yang kini berd

    Last Updated : 2025-01-15

Latest chapter

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 44 ( Di Korbankan )

    Perbuatan Samuel yang lebih kasar padanya dari pada dulu benar-benar membuat Olive terkejut bercampur dengan rasa takut. Apalagi ketika pemuda tersebut memegangi janggutnya dengan tatapan tajam. Pegangan Samuel padanya ia rasa mungkin membekas di pipinya."Samuel," panggil Olive berusaha untuk melepaskan cengkraman Samuel, namun yang ada pemuda tersebut bersmirk ketika menatapnya."Aku tidak butuh penjelasan mu, sebenarnya sudah benar aku melupakanmu Olive. Tapi ntah kenapa begitu aku melihatmu aku bisa mengingat semuanya, seorang wanita pecinta uang sepertimu. Aku tidak akan memasuki kesalahan yang sama dengan membawamu kembali ke dalam hidup ku, tentunya aku tidak akan melakukannya." ujar Samuel sambil melepaskan cengkeramannya pada Olive dengan kasar lalu meraih dompet di saku celananya. Mengambil uang cash di dalam sana lalu melemparnya ke arah Olive, bukannya mengambil. Olive justru menatapnya tajam."Kau tidak terima? Ingat, kau pernah melakukan hal yang lebih dari ini Olive.

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 43 ( Pertemuan Kembali dengan Olive )

    Sementara itu Samuel, pemuda tersebut berdiri di depan dinding kaca menghadap hamparan gedung-gedung tinggi di hadapannya. Memikirkan perempuan yang tadi memanggilnya di depan kediaman keluarga Bardford."Theo, periksa apakah perempuan itu adalah Alice?" pinta Samuel langsung di setujui oleh Theodore dan melakukan nya saat itu juga."Benar, Tuan muda. Perempuan itu adalah Alice, nona muda keluarga Bardford dari putra sulung keluarga Bardford. Namun, keluarga Bardford nampaknya keluarga Bardford tidak terlalu mengutamakan keluarga anak pertama itu, dan hanya sebagai anggota keluarga saja tapi tidak memiliki kontribusi apapun." jelas Theodore."Cukup menarik." ujar Samuel kembali duduk di kursi kebesarannya."Kedua teman anda itu mengatakan jika_" ujar Theodore."Aku tidak peduli siapa dia, mau dia temanku atau bukan. Sekalipun dia teman dan yang ingin ku selesaikan adalah keluarganya. Aku tidak peduli itu, masalahku dengan keluarganya bukan dengannya selama dia tidak ikut campur. Tapi

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 42 ( Pertengkaran )

    Melihat semua anggota keluarga dan keturunannya berdebat, tuan besar Bardford muak sendiri. Berakhir dengan ia menggebrak meja lalu berteriak."DIAMMM!" teriaknya dengan posisi berdiri dan menatap tajam semua orang yang mengelilingi meja, membuat semua orang terdiam."Kalian sudah seperti binatang saja, kalian tidak paham ucapan manusia ya? Sudah ku katakan bukan? Keluarga Crawford jauh lebih baik dari keluarga Adams, keluarga Crawford bahkan sudah berjanji akan membuat keluarga Bardford menjadi keluarga terpandang selama bisa membantu mereka merebut posisi keluarga Adams. Mereka sudah menjanjikan imbalan yang tinggi untuk kita, jadi sekarang. Kita jalankan saja sesuai rencana dan kita akan memetik hasilnya setelah kita bisa menghancurkan keluarga Adams." ujar tuan besar Bardford, membuat semua orang mengangguk mengerti."Kalian tau, keluarga Crawford sudah memberi ku nilai yang tinggi sebagai jaminan, dan kita bisa mengambilnya sebagai milik kita kita keluarga Crawford gagal." tam

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 41 ( Khawatir )

    Setelah pertemuannya dengan tuan besar Bardford yang justru di terima dengan tidak baik. Samuel akhirnya memutuskan untuk menghentikan semua hubungan antara keluarga Adams dan keluarga Bardford. Ia juga memutuskan tidak akan datang baik-baik untuk kedua kalinya kelak."Kita tetap di kota Hozo, aku ingin tau. Dengan di hentikan nya semua hubungan keluarga Bardford dan Adams, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Siapa tau ini akan menarik orang penting itu keluar." ujar Samuel."Bagaimana dengan keluarga Bailey Tuan?" tanya Theodore."Keluarga Bailey, aku hampir lupa dengan mereka. Tapi biarkan saja, keluarga Bailey sudah bangkrut. Mereka juga menggunakan asupan dana dari keluarga Bardford. Aku tau satu orang dari keluarga Bailey, mereka hanyalah orang-orang yang memuja uang. Jika keluarga Bardford tidak bisa memberikan mereka uang, mereka juga pasti akan berhenti melakukan apapun untuk keluarga Bardford." jelas Samuel membuat Theodore mengangguk-anggukkan kepalanya."Anda ingin

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 40 ( Rindu Yang Tak Pernah Usai )

    Setelah mendapatkan izin masuk, Samuel dan Theodore akhirnya masuk ke dalam mansion. Selama menyusuri halaman, Samuel juga merasa sangat tidak asing dengan tempat tersebut."Theo, apa aku pernah kemari sebelumnya?" tanya Samuel."Kalau soal itu, saya kurang tau Tuan muda. Tetapi Evan bilang, nona muda keluarga Bardford adalah teman anda, mungkin itu sebabnya anda merasa familiar dengan tempat ini." jelas Theodore, di jawab anggukan oleh Samuel. Setelahnya mereka sampai dan memasuki pintu masuk mansion keluarga Bardford, bukan sambutan yang mereka dapat. Justru tuan besar Bardford memperlakukan mereka seperti memperlakukan tamu tidak penting. Ia justru duduk di sofa sambil membaca koran dengan kedua kaki menyilang."Ada perlu apa orang keluarga Adams kemari sepagi ini?" tanya Tuan besar Bardford meletakkan koran di tangannya, tanpa mempersilahkan mereka berdua untuk duduk."Apakah anda sudah benar-benar mengabaikan semua hubungan keluarga Bardford dengan keluarga Adams yang sudah

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 39 ( Pergi ke Keluarga Bardford )

    Setelah insiden tumbangnya Samuel, pemuda tersebut terpaksa harus di larikan ke rumah sakit. Semalaman suntuk ia terpaksa harus menginap di rumah sakit, memang pada dasarnya Samuel tidak di izinkan untuk berusaha mengingat terlalu keras. Hal itu membuat Aiden dan Harper menyesalinya. Namun karena hal itu, akhirnya Samuel juga memaksa mereka untuk menceritakan semuanya. Apapun yang terjadi padanya selama di kota Hozo."Tapi Sam, untuk yang terakhir kalinya aku tidak tau. Malam itu kita bertemu di apartemen mu, kami pulang juga di antar oleh sopir pribadimu. Tapi setelah malam itu kau tidak ada kabar salah satu pengawal di apartemen mu yang kembali ke sana mengatakan jika kau kembali ke kota W malam itu juga. Kami tidak tau jika kau mengalami kecelakaan seserius itu," ujar Harper."Maaf karena sudah berprasangka buruk." tambah Aiden."Tidak masalah." ujar Samuel pelan."Tapi aku penasaran, sekiranya siapa yang melakukan hal seperti itu padaku. Caranya sangat tidak jantan." ujar S

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 38 ( Siapa Mereka? )

    Keesokan harinya, jalanan komersial kota Hozo seketika ribut. Beberapa mobil dan kendaraan bermotor lainnya memilih untuk menepi, ketika rombongan mobil mewah dengan warna senada yaitu hitam. Bahkan beberapa mobil polisi juga polisi bersepeda menggiring perjalanan mereka."Tuan Muda, kami akan membawa anda ke Hozo komersial street. Anda sudah melewati jam sarapan dan makan siang anda. Jadi kami akan akan membawa anda kesana agar anda bisa menikmati suasana sedikit malam kota Hozo dari lantai atas. Sekaligus menikmati beberapa makanan dan hiburan di sana." jelas Theodore. Sementara Samuel hanya melambaikan tangannya sebagai tanda ia membiarkan Theodore membawanya kemanapun asal itu baik."Baik, ke Hozo komersial street." ujar Theodore pada Evan yang langsung di iyakan. Beberapa saat kemudian, rombongan mobil tersebut berhenti di depan lobi sebuah gedung tinggi. Bertuliskan Hozo Komersial Street.Kedatangan rombongan tersebut di sambut oleh banyak pegawai Hozo Komersial Street ba

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 37 ( Rencana Kembali )

    Malam harinya sepulang dari kantor, Samuel bergegas kembali ke mansion keluarga Adams. Karena begitu menawannya Samuel di ikuti beberapa rumor yang menerpanya, banyak sekali orang yang ingin melihat secara langsung bagaimana tampang tuan muda keluarga Adams itu. Hal seperti itulah yang membuat Samuel langsung di jemput oleh pengawal pribadinya hingga masuk ke dalam mobil sebelum meninggalkan kantor. Di dalam mobil, Theodore sudah ada di dalam mobil dengan Evan sebagai sopir duduk di sampingnya."Bagaimana dengan permintaan ku Theo?" tanya Samuel."Seperti yang Tuan muda minta, kita bisa pergi ke kota Hozo lusa. Seperti yang anak buah saya katakan, keluarga Bardford masih terus berjalan di kota Hozo. Jika Anda perlu, saya bisa memberikan informasi selengkapnya tentang keluarga itu." jelas Theodore, Samuel terdiam. Hatinya menyatakan ia harus tau, namun di sisi lain ia enggan. Keluarga Bradford sudah berkali-kali merugikan keluarga Adams selama setahun belakangan ini. Bagaiman

  • Ternyata Tuan Muda    Bab 36 ( Perubahan Sikap )

    Tiga tahun berlalu semenjak malam kelam di kota Hozo. Pemuda yang dulunya selalu berpenampilan lusuh dan selalu di katakan pecundang dan gelandangan. Kini terlihat menawan dengan kemeja dan dasi juga bersepatu. Tubuhnya yang proporsional dengan tinggi semampai dan kulit putih bersih membuatnya semakin terlihat tampan. Samuel, setelah tiga bulan lamanya mendekam di rumah sakit universitas kota Hozo karena kecelakaan. Ia kembali ke rumah utama keluarga Adams, dan kini ia di posisikan sebagai wakil direktur utama Adams Group di bawah komando sang kakek William Adams secara langsung. Ia sebenarnya menyesali perbuatannya yang meninggalkan kota Hozo tanpa berpamitan setelah ia di nyatakan pulih dari cidera kepala yang di deritanya. Namun, ia juga bersyukur. Berkat kejadian tidak menyenangkan tersebut, ia berhasil mengingat semua hal yang ia lupakan sebelumnya. Justru beberapa ingatan nya di kota Hozo lah yang berantakan. Siang ini setelah selesai jam makan siang kantor. Samuel,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status