Richard Bill POV
Suara jepretan itu mulai berirama.Aku mengembalikan perhatianku ke jalan tepat ketika mobil berhenti, aku keluar dan memeriksa keadaan sebelum aku benar-benar membuka pintunya.Stacey keluar dan suara itu berasal darinya, suara itu mulai terdengar bahkan ketika Prescott menghentikan mobilnya dan kilatan lampu juga suara jepretan dari kamera berirama memekak telingaku ketika dia keluar dari mobil. Mereka datang lebih dekat dan cepat untuk mengambil gambar terbaik Stacey yang mereka bisa dan mereka saling menyerbu membuat tubuhku juga terdorong.“Emily.”“Emily Lynch!”Langkahku terhenti—mereka sangat ribut hingga tiba-tiba seorang wanita terjatuh di hadapanku karena dorongan itu, aku segera menahan lengannya ketika Stacey hendak membantunya berdiri tetapi gadis itu tetap membantunya.“Apa kau baik-baik saja?” tanya Stacey.Wanita itu mengangguk. “Ya, aku baik-baik saja.”“Beri jalan!”Setiap bagian darinya dan gerakan kecil yang Stacey buat, mereka selalu mengambil banyak gambar seperti sekarang ini ketika dia mengangkat kepalanya menatap wanita yang berada di hadapan kami untuk memastikan dia baik-baik saja—itu celah yang mereka ambil ketika topi yang Stacey kenakan terus membuat wajahnya tak terlihat sejak dia keluar dari mobil.Mereka memanggil namanya berulang kali—mereka berteriak, mereka sedikit membuatku terdorong tapi tidak sampai membuatku terjatuh karena tubuhku dua kali lebih besar dari mereka, aku merangkul pinggangnya ke dalam dekapanku lalu membawanya masuk ke dalam.“Thanks,” ucapnya.Dia mengangkat pandangannya padaku, biru, itu warna matanya—kami saling memandang selama beberapa detik sebelum akhirnya dia memutuskan kontak mata karena James lebih dulu memanggillnya.“Kau baik-baik saja?”Aku mengangguk. “Ya, aku baik-baik saja.”“Syukurlah, ayo kita masuk.”Aku melangkah mendahuluinya, Stacey harus berada setengah langkah di belakangku dan dia ternyata sudah mengerti aturan itu, kurasa dia memahami itu dari pengawalnya sebelum aku. Aku membiarkan Stacey masuk ke dalam lift lebih dulu, dia berdiri di belakangku sementara James berdiri di sampingku—tidak ada pembicaraan setelah pintu lift tertutup, mataku melihat pantulannya dari kaca di depanku, dia sedang bermain dengan ponselnya hingga dentingan lift membuatku tersadar, aku melangkah keluar dan Stacey tidak melanjutkan langkahnya melainkan berhenti di depan lift, dia memberikan tas dan ponselnya pada James.“Aku ingin ke toilet sebentar,” katanya sambil berjalan melewatiku.James menoleh ke arahku, aku mengangguk dan menyusulnya, dia tidak menyadari jika aku mengikutinya sampai aku mengulurkan tangan kiriku untuk menahannya hingga langkahnya terhenti.Dia menoleh ke arahku dengan terkejut. “Apa kau serius, Mr. Bill?” tanyanya.“Aku lebih serius, Nona Stacey.” Aku membuka setengah pintu toilet. “Secret Service, is anyone here?”Hening.Aku membuka lebar pintu toilet dan memantau sekeliling kemudian menoleh dan memberinya ruang untuk masuk ke dalam, dia mendengus. “Bahkan di toilet pun aku tidak tenang,” gumamnya melewatiku tetapi langkahnya terhenti dan dia memutar tubuhnya menghadapku sebelum aku menutup pintu. “Apa kau tidak ingin ikut ke dalam agar aku tetap aman?”Hening.Aku mengangguk sekali. “Yes, I'll come into your toilet if you need me…”“You’re an asshole.”“Thank you, ma'am, I appreciate your compliment.”Aku mengamati keadaan sekitar, beberapa orang berjalan melewatiku kemudian seorang wanita masuk ke dalam toilet setelah melirikku dari ujung kaki ke kepalaku dengan tatapan sinis seolah aku sedang mencari celah untuk mengintip mereka di dalam sana.“Setidaknya kau tidak perlu menungguku di depan pintu.”Stacey muncul, dia berjalan melewatiku. “Aku tidak ingin kau mengikutiku ke toilet lagi.”・༓☾ ☆ ☽༓・Stacey Waldermar POV“Emily Lynch, semuanya…”Aku tersenyum seraya masuk ke dalam stage ketika tepukan tangan dari penonton menggema satu ruangan saat namaku terpanggil—host itu, Adam Hill, dia salah satu temanku menyambutku dari tempatnya. Aku berjalan cepat dan menerima sambutannya, membalas pelukan itu sambil tertawa tipis.“Hai,” sapaku.“Hai, bagaimana kabarmu?”Aku melepaskan pelukan itu. “Seperti biasanya, bagaimana kabarmu?” tanyaku sambil duduk di sebuah sofa panjang berwarna cokelat gelap.“Selalu baik…”“Thank you so much for coming and welcome to the show, Emily Lynch!”Aku tersenyum. “Thank you, I’m so excited to be here, Jimmy…”Suara tepukan tangan kembali menggema selama beberapa detik, aku menyamankan posisi dudukku ketika Adam berdehem. “Emily, bagaimana rasanya tumbuh besar dan menjadi model sejak usia 14 tahun dimana seharusnya di usia seperti itu, saat kau memasuki masa remaja, kau bisa bermain, mulai berpesta, belajar dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah kau coba?”“Emm…” Aku memanyunkan bibirku. “Itu luar biasa, saat aku memutuskan keputusan yang sangat penting untuk pergi ke New York saat itu usiaku 14 tahun. Aku bolos sekolah dan pergi bersama James hanya berdua dengan bermodalkan uang tabunganku yang tidak banyak dan pemberian ayahku untuk mencari apartment. Aku tidak mengalami masa itu karena aku tidak sekolah di sekolah umum, aku sekolah di rumah dan yeah,” Aku mengangkat kedua bahuku bersamaan. “Aku mencoba hal baru saat aku berada di New York hanya berdua dengan James, bertemu orang baru.”“Apa hal terberat saat kau masuk ke dalam dunia ini, tidak bisa lepas pada kamera, kemanapun kau pergi, selalu ada orang yang mengenalmu dan memotretmu diam-diam atau bahkan tidak menyukaimu, bagaimana kau menanggapi hal itu?”Aku berdehem. “Hal terberat ketika aku mulai, aku harus berurusan dengan berat badan, itu sangat sulit bagiku karena aku belum pernah menurunkan berat badanku seperti yang mereka inginkan. Aku sudah menyadari semua yang terjadi jika aku menjadi seorang model, aku akan terus berhadapan dengan kamera, kemanapun aku pergi, mereka selalu ada dan awalnya kupikir aku bisa menangani hal itu tetapi ternyata terasa begitu sulit dan aku seperti ‘Bisakah aku memiliki waktuku sendiri, bisakah kalian tidak mengikuti kemanapun aku pergi? Aku benar-benar butuh waktu untuk sendiri, hanya diriku tanpa orang lain selain managerku’ Itu terasa sangat melelahkan dan setelah aku berbicara dengan managerku, James. Aku mengerti semuanya, bagian itu tidak bisa dihindari untuk kami.”“Kau menghabiskan hidupmu bersama James dan James mengenalmu sejak kau kecil, aku dengar, James memiliki kebiasaan berteriak padamu setiap pagi, benar begitu?”Aku menunduk kemudian tertawa pelan membuat semua yang berada di studio ikut tertawa. “Ya…”Adam tertawa. “Apa yang kau lakukan sampai membuatnya berteriak setiap pagi?”“Saat aku sedang diet, aku harus menghindari makanan yang bisa membuat berat tubuhku begitu cepat bertambah seperti mengurangi junkfood, aku harus berolahraga satu minggu empat kali, aku harus tidur normal dan melakukan semua hal yang jarang sekali aku lakukan sebelumnya, James selalu berteriak padaku karena saat itu sulit bagiku untuk tidak memakan junkfood setiap makan siangku dan selalu bangun siang tetapi setelah satu tahun, aku sudah menghindari makanan itu dan selalu hidup sehat untuk tahun pertamaku menjadi seorang model.”“Okay…” Adam berdehem. “Beberapa hari yang lalu kau menjadi berita hangat tentang anxiety-mu di laman I*******m yang membuat semua penggemarmu khawatir tentang keadaanmu.” Adam menoleh ke belakang begitupun aku, sebuah potongan gambar laman I*******m milikku terpampang jelas di layar.“Dan kau baru terbuka sekarang ini?”Aku mengangguk. “Yap, aku baru terbuka beberapa hari yang lalu dan hal ini juga banyak dirasakan semua orang jadi aku ingin berbagi apa yang aku rasakan.”“Apa kau menyadari tentang anxiety sebelumnya?”“Tentu saja, aku sangat menyadari dan tahu tentang anxiety, aku ingat ketika aku menyadari bahwa aku mengalami sesak napas, gelisah dan takut, aku pikir itu hal biasa jadi aku menyikapi hal tersebut tidak terlalu penting. Lalu ada saat dimana hal itu terulang dan saat itu aku merasa bahwa aku sedang tidak baik-baik saja. Aku hidup dengan ayahku dan ibu tiriku juga saudari tiriku, pagi itu aku datang ke kamar James karena ayahku sedang perjalanan bisnis ke Seattle dan keduanya tentu saja ikut, aku mengatakan padanya apa yang aku alami. Aku tidak bisa bernapas dan takut berlebihan terkadang aku merasa aku akan mati dan yeah, menakutkan lalu James membawaku untuk memeriksa keadaanku.”“Bagaimana kau mengatasi hal itu?”“Aku hanya tinggal berdua dengan managerku di rumah dan waktu sendiri adalah jalan terbaik untuk saat ini. Dan James sangat membantuku dalam segala hal termasuk mengajakku untuk berpikiran dan melakukan hal lebih positif di rumah seperti membaca, berenang, berolahraga atau yoga dan mencoba belajar memasak bersama dan menjauhkan dari social media untuk sejenak ketika aku sedang tidak memiliki pekerjaan.” Aku tersenyum lalu menoleh ke arah James yang berdiri di belakang kameramen dengan kedua tangan berada di saku celana. “Aku mencintaimu, James,” tunjukku padanya.James menunduk tersenyum kemudian mengangguk menatapku. “Aku juga,” ucap James.Semua penonton bertepuk tangan. “The next question, Emily. “If you weren’t a model, what do you think you would be?”Aku berdehem. “Okay, sejujurnya aku sangat suka membaca buku, aku menghabiskan waktuku di hari libur untuk membaca jadi, mungkin aku akan menjadi penulis buku romansa dengan sedikit bumbu aksi di dalamnya.”“Selain romansa, apa yang kau suka?”“Aku membaca semua, aku sangat suka membaca karena ketika aku membaca, aku merasakan semua hal yang paling indah yang belum aku rasakan sebelumnya dan itu semua ada dalam tulisan itu, aku seperti hidup dalam seribu kehidupan, aku merasakan seribu kematian, aku menangis dalam seribu air mata, aku merasakan seribu kepahitan yang membuat seluruh tubuhku merasakan rasa sakitnya dan aku jatuh cinta seribu kali.”“Wow…” Suara ricuh tepukan tangan menggema. “Siapa penulis favoritemu?”“Aku suka semua buku Charlotte Brontë.”“Selain sebagai penulis, apa yang ingin kau lakukan?”Aku terdiam sejenak, memanyunkan bibirku, berpikir. “Mungkin, bisnis kosmetik.”“Okay, permainan ini mengharuskan jawab dengan cepat. Mengerti?”“Okay.”“Warna kesukaanmu?”“Tentu saja merah, itu akan terlihat seksi.”“Satu hal yang kau tidak bisa hidup tanpanya?”“JAMES! Hanya dia satu-satunya orang yang mengetahuiku sampai begitu dalam.” Aku menoleh ke arah James. “Aku tidak akan pernah memecatmu, James. Ingat itu.” tunjukku membuat satu studio kembali bersorak tertawa.“Do you have a beauty secret?”“Ask my Mom and my Dad.”Suara ricuh tawaan menggema studio begitupun denganku. “Kau tahu, sudah 9 tahun sejak kau memutuskan untuk mulai modeling, usia berapa saat karirmu melejit? Dan bagaimana perasaanmu hari itu kau mendapatkan begitu bayak tawaran.” Aku menggigit bibir bawah, berpikir sejenak. “Sekitar 17 tahun, ya, 17 tahun. Aku ingat seminggu sebelumnya aku berulang tahun. Aku mulai masuk ke dalam dunia ini saat usiku 14 tahun, berawal yang tidak menyenangkan karena ayahku menolak lalu aku terus berbicara padanya seperti ‘Dad, ayolah, ini masa depanku, biarkan aku melakukannya’ dan akhirnya ayahku mengizinkanku lalu dia mengutus James menjadi managerku.”“Sejak kapan kau mengenal James?”“James adalah anak dari rekan kerja sekaligus teman ayahku jadi kami juga mengenal satu sama lain. Dia sudah seperti kakakku, kami memiliki perbedaan usia yang cukup jauh, James 12 tahun lebih tua dariku tapi hubungan kami sangat dekat terkadang aku lupa jika James sudah 35 tahun.”“Look at you now, Emily…”Aku tersenyum menatapnya. “Butuh waktu untuk hingga seperti ini, Adam.”“See? I’m so happy you’re here, you work so hard, congratulations. Emily Lynch, everyone.”“Thank you…”Aku cukup banyak mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan sejak aku terjun ke dunia permodelan saat usiaku memasuki empat belas tahun. Begitu banyak peristiwa yang bahkan sudah tidak bisa dihitung jari mulai dari pandangan orang yang buruk tentang diriku, meragukan kemampuanku ketika berlenggak-lenggok di panggung busana, membicarakan kehidupan pribadi, karier, perilaku yang menurut mereka menjengkelkan dan tentang tinggi badan yang kurang dari standar internasional.Yap, Aku hanya memiliki tinggi lima kaki delapan sebelas inci yang dimana model internasional memiliki standar minimal lima kaki delapan sembilan puluh sampai lima kaki sepuluh inci.Tidak banyak yang tahu tentang kehidupan pribadiku yang sangat tertutup—aku adalah putri satu-satunya dari seorang jutawan bernama Bakeer Waldermar dan Gisele Waldermar yang tak pernah mempublikasikan siapa putri kandungnya itu yang ternyata adalah seorang supermodel di negeri Paman Sam.Sejak di sekolah dasar, Aku terobsesi dengan dunia fashion. Aku terus menonton tayangan peragaan busana berulang kali—ketika aku dua belas tahun, akhirnya aku memutuskan untuk berbicara dengan Bakeer untuk membicarakan masa depanku dan memutuskan mengambil langkah besar untuk menjadi model. Bakeer menolak, menolak karena ayahku menginginkanku melanjutkan bisnis keluarga Waldermar yang sangat bertolak belakang dengan apa yang aku inginkan.Berbagai cara aku lakukan dan melakukan casting dimanapun berakhir di tolak hingga akhirnya aku memohon pada Bakeer untuk mengizinkan dirinya masuk ke dalam dunia itu. Beberapa bulan kemudian, ayahku mengizinkanku tetapi dengan syarat harus mengikuti semua perintahnya lewat James.Dengan sangat terpaksa, aku menuruti semua perintah Bakeer walaupun hubunganku dengan ayahku tidak begitu baik. Aku mulai melakukan casting di agensi tanpa campur tangan Bakeer, aku melakukan semuanya berdua dengan James.Aku melangkah masuk ke dalam ruang ganti. “Aku benar-benar tidak mau seperti ini,” kataku, James hanya diam dengan kening berkerut. “James, kau dengar aku tidak?”“Stacey, aku tidak memiliki waktu untuk bertengkar denganmu, kau hanya perlu mengatakan apa yang terjadi. Aku tidak mengerti kau tiba-tiba datang dan marah seperti ini.”“Di toilet pun aku tidak bisa tenang?”James menghela napas, dia hanya mengangkat kedua bahu dengan tatapan lurus tapi bukan menatapku, aku menoleh ke belakang—melainkan Richard. Aku berdecak pelan, dia berdiri di dekat pintu. “Aku tidak nyaman, James, aku benar-benar tidak nyaman jika Bill terus mengikutiku seperti tadi bahkan saat aku di toilet,” kataku.Aku mendekati meja rias dan duduk di sana, melepaskan sepatuku. “Apa yang kau tahu tentangku, Mr. Bill?” Aku menatap kaca di depanku.“Sejauh yang kutahu.”“Siapa nama ibuku?”Richard menatapku dari cermin. “Gisele Waldermar.”“Ibu dan kakak tiriku?”“Nicole dan Stella Waldermar.”Aku terdiam sesaat, kami saling memandang satu sama lain. “Tidak ada yang tahu tentang ini selain Prescott dan James,” kataku, aku membuka kancing kemejaku dan melepaskannya—Richard segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.“Sekarang aku tahu, Nona Stacey.”・༓☾ ☆ ☽༓・Richard Bill POVStacey Welsh Waldermar, satu-satunya orang yang menjadi mimpi burukku selama aku bekerja sebagai pengawal, dia bukan hanya seseorang yang menyebalkan tapi dia seseorang yang membuat kesabaranku teruji, dia selalu membuatku ingin marah setiap kali dia mengatakan tidak ketika aku mengatakan bahwa dia harus selalu berada di sampingku.Aku tidak tahu berapa kali dalam satu bulan dia mengunjungi bar dan setiap kali aku melarangnya untuk memasuki tempat itu, dia selalu memiliki cara agar masuk ke dalam sana dan bersikeras untuk datang, dia selalu membuat kita kembali bertengkar dan akulah yang harus mengalah untuk ini—aku tidak yakin jika aku bisa bertahan bersamanya hingga kontrakku habis.“Aku tidak akan lama di sini.” Dia melirikku kemudian dia turun dari kursinya dan berjalan melewatiku, baik, dia tidak minum tapi hanya mengambil barang dari temannya, Emma Williams, dia istri dari pemilik kelab yang sering didatangi Stacey dan tidak memiliki catatan criminal apapun term
Stacey Waldermar POVHubunganku dengan Stacey terbilang tidak baik sejak kami bertemu, kami menghabiskan berminggu-minggu bersama dengan suasana yang dingin dan dia membenci hal itu, dia membenciku karena aturan yang kubuat untuknya. Dia membenciku karena dia tidak menginginkanku dalam hidupnya karena dia takut jika aku seperti pengawal yang pernah melukainya dulu—jelas tidak, aku tidak menyentuh klienku jika tidak dalam keadaan mendesak, aku menghormati klienku, aku hanya professional dalam pekerjaanku untuk menjaganya tetap aman dan terkadang tidak nyaman.Aku memiliki kesepakatan dengan ayahnya, Bakeer Waldermar, untuk menjaga putri satu-satunya—kami belum dekat dan hal itu sedikit sulit untuk menjelaskan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dia lakukan selama dia berada di luar mansion.Aku mengalihkan pandanganku ke pergelangan tangan kiriku melihat jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, aku melangkah keluar dari kamarku dan—tujuan pertamaku adalah lantai dua, mataku tertuj
Stacey Waldermar POVTidak bisa dipercaya, tidak ada pria manapun yang memperlakukanku seperti itu kecuali James, dia tidak menoleh ke belakang dan memilih terus berjalan ke kamarnya—aku menganga tidak percaya, dia benar-benar menatapku kliennya bukan seorang wanita.Aku meletakkan gelasku dan mengikuti langkahnya ke kamar, akhirnya dia menoleh karena merasakan kehadiranku di ruangan itu, aku berdiri di depan pintu, bersandar di kusen sementara di berdiri di depan ranjang.“Apa yang kau lakukan di sini?”“Kau harus tau dimana kau berada sekarang, ini tempatku,” kataku.Richard terdiam kemudian mengangguk. “Benar.” Dia berdiri menghadapku, memandangku ketika aku mulai melanjutkan langkahku masuk—aku mendekatinya, menarik kursi dan duduk di depan komputer CCTV. Pria itu diam lalu mengangkat tangan dan melihat jam di pergelangan tangan kirinya. “Aku tidak ingin berdebat lagi, ini sudah pukul 4 pagi, kembalilah ke kamarmu dan tidur, aku ingin tidur,” katanya.“Bagaimana jika aku tidur di
Stacey Waldermar POVSupermodel Hollywood Emily Lynch alami luka ringan setelah seseorang mencoba mencelakainya di kediamannya sendiri.Dikutip dari …, Model terkenal Emily Lynch mengalami cedera ringan akibat seorang pria asing berusia 39 tahun menerobos masuk ke kediaman Lynch di mansion pribadinya beberapa hari yang lalu. James, selaku manager mengatakan bahwa Emily Lynch diduga mendapatkan kekerasan fisik saat tengah malam tepat di kamar pribadinya.Pada Selasa (05/20) beberapa hari yang lalu, saat Emily Lynch hendak menutup jendela kamar untuk tidur, tiba-tiba seorang pria berpakaian serba hitam dengan penutup mulut sudah berada di samping ranjangnya membawa senjata tajam dan pistol yang diduga pembelian illegal. James Herbert mengatakan bahwa malam itu mendapatkan telpon dari pengawalnya bahwa dia dan Emily baru saja berbincang tentang pekerjaan di lantai bawah lalu beberapa menit setelah Emily memutuskan untuk tidur, sang pengawal mendengar teriakan dan pecahan kaca dari lantai
Stacey Waldermar POV“Luka ini akan membekas, James…”James berdehem pelan. “Ya tapi akan memudar seiring berjalannya waktu, tenang saja, kita hanya perlu merawat kulitmu dengan baik,” kata James membersihkan lukaku.“Apakah luka Bill sudah mengering?”“Entah, kenapa kau bertanya? Kau mengkhawatirkan pengawalmu, hm?”“Shut up…”James mendengus kemudian bangkit untuk menyimpan kotak obat.Aku memfokuskan diri pada kesehatanku di mansion dan tentunya mengurangi pekerjaan James dan Richard yang terus ikut bekerja denganku sepanjang hari. Jumat kemarin, aku tidak sengaja melihatnya mengganti perban di kamar, dia tampak tidak kesakitan tapi begitu tenang bahkan aku melihatnya jauh lebih baik dari sebelumnya. “Richard “Bill” Weston, berusia 36 tahun saat ini, pernah melakukan 2 tur, Bill terbukti menjadi penembak jitu yang efektif dengan sejumlah besar pembunuhan yang dikonfirmasi dan tidak dikonfirmasi, dia pria militer paling seksi yang pernah ada…”“Lihat dia, dia bahkan lebih tampan den
Stacey Waldermar POV“Apa yang kalian lakukan di sini?”Ibu tiriku dan kakak tiriku, mereka berdua seolah terkejut dengan kehadiranku—dua tas besar ada di atas meja, aku melirik ke arah James, dia hanya mengangkat kedua alisnya.Mereka akan menginap.“Aku mendengarmu lewat berita, apa kau baik-baik saja?”Aku mendengus. “Berita? berita itu muncul beberapa hari setelah kejadian itu, ayahku tidak mengatakan apapun padamu tentangku?”Nicole terdiam kemudian tersenyum simpul. “Aku benar-benar mengkhawatirkanmu, ayahmu menitipkan pesan agar kau hidup sehat dan aku akan menginap beberapa hari untuk memeriksa keadaanmu,” ungkapnya, dia mendatangiku dan ketika hendak menyentuh pipiku, aku melangkah mundur menjauh darinya—responku membuat raut wajahnya berubah tetapi wanita itu berusaha sebisa mungkin untuk tidak menunjukkan kekesalannya padaku. “Aku mendapatkan kabar itu aku segera datang dan aku membawakan buah strawberry kesukaanmu, aku membelikan banyak untukmu—”“Aku tidak pernah mengizink
Richard Bill POV“Aku ingin kau mati, aku akan menembakkan peluru ke kepalaku juga, aku ingin mati bersama denganmu…”Surat itu kembali muncul di hari Rabu, aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, tidak ada yang mencurigakan, semuanya terlihat sibuk seperti biasanya tetapi surat ini tiba-tiba sudah terselip di bawah tas Stacey dan untungnya aku yang menemukan surat sialan itu.Aku bisa melumpuhkan seseorang dari jarak terpanjangku sejauh seribu tujuh ratus meter, aku terbiasa melihat mayat penuh darah, yang tak berwujud manusia atau dua kaki hancur sekalipun tapi ketika aku melihat Stacey terluka walaupun hanya seujung jari saja—setiap kali aku mengingat darah yang keluar dari kulitnya, darahku mendidih, aku marah dan kesal.Melihatnya berteriak ketakutan saat pria itu hampir membunuhnya saja membuatku lebih panik daripada melihat orang tertembak.Stacey masih terlalu muda untuk mendapatkan hal seperti ini, dia hanya bekerja sejak usianya belasan tahun dan tidak melakukan apapun sela
Richard Bill POVWho is the bodyguard of Emily Lynch?Where is Richard Bill from?How much does Emily Lynch pay for security?How old is Emily Lynch's bodyguard?“Ouch, you're famous, Bill…”“Famous Bill…”Dunia selebriti adalah kejam, semakin kau terkenal semakin kau tidak memiliki privasi dalam hidupmu, itu yang membuatku tidak pernah ingin melindungi mereka. Keberadaanku di sini adalah sebuah kecelakaan dari ayahku yang menerima permintaan dari seorang jutawan yang dia kenal sebagai temannya dan aku di bayar dengan jumlah besar karena aku profesional, aku mempunyai semuanya, lisensi menembak karena aku pernah berada di militer.Aku duduk diam memandang gadis itu yang duduk di ranjangnya membacakan sesuatu di G****e dari ponselku dan tentangku setelah Alessandra mengatakan bahwa aku terkenal di sosial media—Stacey tahu bahwa aku tidak tertarik dengan hal seperti itu dan dia membacakan untukku. Hubunganku dengannya semakin dekat, aku bebas keluar masuk ke dalam kamarnya tanpa harus me