Home / Romansa / Terjerat Pesona Sang Pengawal / Bab 08 - Client’s Background

Share

Bab 08 - Client’s Background

Author: Zara Sun
last update Last Updated: 2023-04-30 12:59:58

Richard Bill POV

Stacey Welsh Waldermar, satu-satunya orang yang menjadi mimpi burukku selama aku bekerja sebagai pengawal, dia bukan hanya seseorang yang menyebalkan tapi dia seseorang yang membuat kesabaranku teruji, dia selalu membuatku ingin marah setiap kali dia mengatakan tidak ketika aku mengatakan bahwa dia harus selalu berada di dekatku. Aku tidak tahu berapa kali dalam satu bulan dia mengunjungi bar dan setiap kali aku melarangnya untuk memasuki tempat itu, dia selalu memiliki cara agar masuk ke dalam sana dan bersikeras untuk datang, dia selalu membuat kita kembali bertengkar dan akulah yang harus mengalah untuk ini—aku tidak yakin jika aku bisa bertahan bersamanya hingga kontrakku habis.

“Aku pulang,” kata Stacey.

“Pengawalmu seksi,” bisik wanita itu.

“Hentikan.”

Dia melirikku kemudian dia turun dari kursinya dan berjalan melewatiku, baik, dia tidak minum tapi hanya mengambil barang dari temannya, Emma Williams, dia istri dari pemilik kelab yang sering didatangi Stacey dan tidak memiliki catatan criminal apapun termasuk suaminya, jadi dia tidak menimbulkan ancaman bagi Stacey dan aku tidak perlu mencurigainya—bukan berarti aku tidak hati-hati, aku memeriksa semua latar belakang pada semua orang yang berhubungan dengan dengan Stacey setiap malam setelah dia tertidur karena dia selalu bertemu dengan orang baru setiap harinya. 

Sementara itu, sepanjang perjalanan hanya keheningan, aku duduk di samping Prescott dan memperhatikan jalan sesekali melirik kaca spion untuk memastikannya masih bernapas karena sejak pagi tadi dia selalu marah jadi aku patut mencurigainya jika dia tidak tahan dengan kehadiranku dan membunuh dirinya sendiri yang akan membuatku masuk penjara atas kasus pembunuhan berencana. Stacey duduk di belakang Prescott, dia seperti disney princess yang bersandar menghadap luar jendela ketika malam hari dan aku mengakui bahwa dia cantik saat melakukan apapun bahkan jika dia hanya duduk diam seperti itu—mata sebiru lautannya hanya focus memandangi jalanan, dia sempurna untuk menjadi seorang gadis.

Aku kembali memusatkan pandanganku ke jalan sesaat setelah mobil memelan dan pintu gerbang terbuka lebar—begitu mobil berhenti, aku segera keluar, melihat keadaan seraya melepas kancing jasku dan membuka pintunya.

“Nona Stacey,” kataku seraya meletakkan tangan kananku di pintu saat dia akan keluar—mata kami bertemu selama beberapa detik sebelum akhirnya dia memutuskan kontak mata untuk masuk ke dalam.

“Thank you, Bill.”

“James,” kataku.

Pria itu hanya menggeleng pelan. “Aku benar-benar minta maaf dengan sikapnya tidak baik denganmu hari ini, akan kuberitahu dia.”

“Bukan masalah besar.”

Aku melangkah masuk ke dalam, suara bising mulai terdengar karena suatu hal yang Stacey pegang, dia selalu membantingnya dan aku menyusulnya ke dapur karena dia berada di sana, menyibukkan diri dan membanting setiap barang yang dia pegang. Stacey berdiri di depan lemari es, dia mengambil sebotol jus jeruk dan sebelum dia menuangkan jus itu, aku mengambil gelas dan meletakkan gelas itu di depannya.

“Gunakan gelas ini, jorok,” kataku.

“Terima kasih.”

Dia menuangkan penuh ke dalam gelas kemudian tanpa sepatah kata, dia membalikkan tubuh dan pergi dari hadapanku. Mataku tertuju padanya ketika dia menaiki anak tangga hingga tubuhnya hilang dari balik dinding—aku menggeleng pelan, lalu menutup botol jus itu dan mengembalikan ke dalam lemari es untuk ditukarkan dua soda dari sana.  Aku bergerak mengunci semua pintu dan menutup semua jendela lalu mematikan semua lampu kecuali lampu dapur dan melangkah keluar, menghampiri Prescott yang sedang duduk di depan kolam renang. 

“Kau suka soda, Scott?”

Dia menoleh. “Ya, aku tidak mendengar kau datang.”

Aku mendengus seraya melempar botol itu padanya lalu bersandar di pagar kolam renang—pria itu tersenyum mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya.

“Kau merokok, Bill?”

Aku mengangguk dan menerima sebatang rokok itu lalu menyalakannya. “Sudah berapa lama kau bekerja dengan Bakeer Waldermar?” tanyaku.

“Cukup lama, saat Stacey masih sangat kecil.”

Hening.

Aku mengangguk paham. “Seperti apa dia di belakang layar?”

“Seperti gadis pada umumnya.” dia mendengus. “Ada yang menyukainya dan ada juga yang tidak menyukainya, dia orang yang sangat sibuk, di hari liburpun dia tetap bekerja, bahkan kerabat terdekatnya harus membuat janji jika mereka ingin bertemu, bahkan untuk Stacey sekalipun.”

Aku menoleh. “Bagaimana hubungan mereka berdua?”

“Stacey dan Bakeer?” tanya Prescott.

Aku mengangguk. “Sudah 4 tahun mereka tidak bertemu, Bakeer adalah orang yang keras termasuk dengan kedua putrinya dan seringkali Stacey berontak untuk mencari perhatian dari ayahnya saat dia masih kecil dulu ketika Bakeer lebih memperhatikan Stella yang saat itu baru. Aku tahu yang gadis itu lakukan karena aku mempunyai seorang putri yang sebaya dengannya, dia hanya mencari teman dan membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya dan Bakeer melupakan itu, jadi terkadang aku membawanya pulang ke rumahku agar dia bermain dengan putriku, Daisy. Sejak kecil Stacey selalu sendirian, hanya kami yang menemaninya.”

“Mereka tidak pernah berbicara lewat telpon atau lainnya?”

Prescott menggeleng. “James selalu menjadi penengah antara mereka berdua, mereka dulu sedekat nadi tapi kemudian semuanya hancur dan Stacey membenci ayahnya ketika Bakeer memutuskan menikah lagi dengan wanita itu. Bakeer selalu menepati janji tapi setelah dia menikah, dia selalu menjanjikan sesuatu pada Stacey dan mengingkarinya, setiap saat dan itulah mengapa mereka tidak dekat seperti dulu.” 

Prescott menoleh ke arahku. “Gadis memiliki masalah ayah cenderung lebih liar, terkadang mereka tidak bisa mengontrol diri dan aku selalu khawatir dengannya setiap kali dia pulang dalam keadaan mabuk berat, Bill.”

“Bagaimana dengan hubungan asmaranya?”

“Dia gadis yang polos, satu-satunya pria yang pernah berkencan dengannya adalah Brentley Hampton dan…” ucapannya terhenti, dia menoleh ke arahku seolah sedang berpikir. “Bill, anak perempuan yang memiliki daddy issues cenderung tertarik dengan pria yang lebih tua dan Stacey sangat bodoh dalam hal percintaan. Kau mungkin melihat Stacey sosok gadis yang terlalu banyak bicara, pemarah dan selalu membantahmu, benar?”

Aku mengangguk pelan. “Hal yang tidak aku sukai darinya adalah ketika dia jatuh cinta, dia akan melakukan apapun agar pria yang dia cintai tidak meninggalkannya dan terbukti, Brentley sialan itu meninggalkannya dan kembali pada istrinya.”

“Istrinya?”

Prescott mengangguk. “Brentley sudah menikah dan pernikahan mereka dirahasiakan tetapi pria itu mengatakan padanya bahwa dia sudah bercerai tetapi mereka masih dalam ikatan pernikahan dan memiliki anak. Dan skandal itu membuatnya lebih arogan, gila? Hampton cinta pertama Stacey…”

Aku mengangguk paham. “Kenapa kau bertanya? Kau tertarik kepadanya?”

Aku menggeleng dan membuang asap dari mulutku. “Tidak, hanya bertanya.”

“Kau satu-satunya pria yang bersikap… dingin kepadanya,” kata Prescott. “Semua pria menyukainya, dia sangat cantik dan semua orang tahu itu. Aku sedikit terkejut ketika kau datang karena… kau benar-benar tidak peduli bahwa klien yang kau lindungi secantik Stacey,” lanjutnya.

Stacey menghabiskan seharian penuh berada di luar dan dia tak pernah lepas dari pandanganku—pembicaraan kami berhenti setelah dia bertanya tentang nama ibunya kemudian kami tidak lagi berbicara, dia sibuk dengan pekerjaannya dan aku sibuk untuknya. Untungnya semua tampak normal, Stacey tidak terus mengoceh seperti siang tadi. Jarum jam sudah tertuju pada angka dua belas dini hari, aku mematikan puntung rokokku dan mengalihkan pandanganku ke lantai dua—Stacey berdiri di sana, memegang pagar dan melihat ke arahku tapi dia segera mengalihkan pandangannya lalu berbalik ke kamarnya saat mataku bertemu dengannya tapi aku cukup yakin jika dia terkejut saat aku memergokinya memperhatikan kami berbicara.

Bahuku mengendur, kepalaku tetap menghadap ke kamarnya yang masih terang—aku mengangkat tangan melirik jam di lenganku.

“Pukul berapa Stacey tidur, Scott?” tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku.

“Pukul 9.”

“Saat usianya berapa dia tidur pukul 9?”

“16, sepertinya.”

Aku menoleh ke belakang, mataku melirik ke kanan dan kiri memantau keadaan di luar mansion kemudian kembali menghadap kamarnya. “Apakah dia memiliki kebiasaan mengintip dan menguping?”

“Terkadang.”

Stacey berdiri di samping jendela, dia terlalu bodoh untuk tidak menyadari bahwa bayangan tubuhnya terlihat begitu jelas di balik gorden tipis dari bawah sini dan dia sedikit mendorong jendela itu hingga setengah terbuka. “Kapan terakhir kali kau memergokinya?” tanyaku.

“Saat James berkencan dengan mantannya dulu, sepertinya, aku lupa…”

“Kau tahu apa yang dia lakukan di atas sana?”

Prescott menoleh ke arahku, aku mengangkat daguku ke arah kamarnya, dia mendongak. “Oh that girl…”

Dia tertawa kecil melihat apa yang gadis itu lakukan di jendela kamarnya dan aku menegakkan tubuhku, dia menarik perhatianku dan membuat kedua kakiku berjalan memasuki rumah—aku menggeleng pelan, bibirku menyunggingkan senyum tipis saat kujajaki kakiku menaiki tangga menuju kamarnya.  Perlahan aku membuka lebar pintu kamarnya, aku bersandar di kusen pintu sambil memasukkan kedua tanganku di saku celana menghadapnya selagi dia terus mencari posisi yang tepat untuk duduk di jendela agar lebih leluasa mendengar apa yang aku dan Prescott bicarakan.

Setelah dia mendapati tempatnya, dia sedikit mengintip keluar. “Dimana dia?” gumamnya, kepalanya menoleh ke segala arah.

“Di sini.”

Suaraku tidak terlalu besar tetapi berhasil membuatnya terkejut, dia hendak menoleh tetapi dia membuat tubuhnya tidak seimbang hingga bebannya terjatuh ke lantai yang dingin itu dengan cepat.

“Fuck!”

Aku mendengus dan melangkah masuk ke dalam. “Kau baik-baik saja?” tanyaku.

“Menurutmu?”

Aku berjongkok di depannya, dia berdecak kesal ketika aku membantunya meluruskan kedua tangannya. Aku menggeleng pelan saat menyentuh lengannya—kulitnya begitu lembut seperti sutra dan telapak tanganku begitu kasar saat menyentuh siku yang tampak sedikit memerah karena tangannya menjadi tumpuan saat dia jatuh tadi.

“Does it hurt?” tanyaku menatapnya.

Stacey mengangguk pelan. “Sedikit…”

“Bagian mana?”

“Hanya siku,” gumamnya.

“Saat kau akan jatuh, kau tidak boleh menggunakan tanganmu untuk menjadi tumpuan, kau bisa membuat tanganmu cedera, yang boleh kau lakukan jatuhkan seluruh tubuhmu ke lantai jadi tidak ada bagian yang menjadi tumpuan, mengerti?”

“Bagaimana bisa aku melakukan itu? Aku jatuh secara spontan bukan disengaja dan kau membuatku terkejut,” gurutunya.

“Lalu kenapa kau mengintip dan menguping pembicaraanku dengan Prescott?”

Dia mendongak. “Kau menuduhku?”

“Aku melihatmu mengintip,” kataku.

Stacey mengibaskan helai rambut dari wajahnya yang tampak memerah menahan malu dan bangkit dengan cepat kemudian dia berjalan untuk duduk di ranjang dengan wajah ditekuk, sialan, dia lucu. “Tidak seharusnya kau di sini, kau harus tahu batasanmu, Mr. Bill,” ucapnya.

Aku mengembalikan perhatianku padanya lalu aku bangkit dan mengunci jendela kamar juga pintunya sembari memantau keadaan di luar pagar mansion. “Tidak seharusnya kau mengintip dan menguping pembicaraanku dengan Prescott, kau harus tahu batasanmu, Miss. Waldermar,” kataku seraya menyentuh gagang pintu balkon kamar.

“Hey!”

Aku memutar tubuhku menghadapnya. “Seberapa sering kau membuka pintu balkon ini?”

Stacey terdiam dan berkata. “Sesering mungkin… setiap malam.”

“Aku ingin kau tidak membuka pintu saat tengah malam hanya untuk mencari udara malam, itu berbahaya, aku tidak ingin seseorang melihatmu berdiri di balkon itu sendirian dengan semua lampu menyala.”

Keningnya berkerut. “Aku bebas melakukan apapun, ini rumahku dan—”

“Dan ini peraturanku,” sambungku. “Kau bisa turun ke bawah dan mencari udara di dekat kolam renang seperti yang kulakukan dengan Prescott, itu lebih aman daripada kau berdiri di atas sini,” kataku.

Dia sedikit berdecak. “Aku tidak ingin bertengkar, Bill…”

“Aku juga, selamat malam, Nona Stacey,” kataku.

Aku keluar dari kamarnya dan melangkahkan kakiku menuruni anak tangga—James tampak berdiri di depan kamarku, aku berdehem pelan hingga pria itu menoleh dan menemukanku. “Aku akan pergi ke Washington besok siang,” kata James.

Perkataan James membuatku terdiam. “Tidak ada—”

“Tentu tidak,” potong James. “Aku pergi sendirian—bersama Prescott maksudku, jadi Mr. Waldermar ingin bertemu denganku dan aku selalu ke Washington setiap sebulan atau dua bulan sekali.”

Keningku berkerut. “Untuk?”

“Mr. Waldermar lebih suka berbicara langsung daripada lewat teks jadi dia ingin aku datang ke sana untuk membicarakan semua hal tentang Stacey dan… Hari aku tidak di sini adalah hari bebasnya, artinya Stacey bebas melakukan apapun yang dia inginkan dan aku, aku ingin dia tetap di mansion bersamamu.”

“Itu sudah menjadi kebiasaannya?”

James mengangguk. “Dan selalu datang di hari yang sama.”

“Minum?”

James kembali mengangguk. “Itu sangat buruk, aku ingin kau melarangnya untuk pergi kemanapun saat aku tidak ada. Kemungkinan aku di sana selama 2 sampai 3 hari…”

“Itu artinya kau akan meninggalkanku bersamanya selama 3 hari?”

“Apa kau bisa?” tanyanya. “Aku tahu Stacey bukanlah gadis yang mudah, dia sangat rumit dan bukan seseorang yang bisa diam saat kau bekerja tapi ini hanya 2 hari saja…”

Aku menghela napas. “Kenapa tidak Bakeer saja yang datang kesini dan menjenguk putrinya?”

“Mr. Waldermar sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bersama.” aku mendengus dan menggeleng tidak percaya sementara James hanya tersenyum tipis. “Dia memang seperti itu sejak dulu…”

Related chapters

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 09 - Small Acts of Drunkness

    Richard Bill POV Hubunganku dengan Stacey terbilang tidak baik sejak kami bertemu, kami menghabiskan berminggu-minggu bersama dengan suasana yang dingin, dia membenciku karena aturan yang kubuat untuknya. Dia membenciku karena dia tidak menginginkanku dalam hidupnya karena dia takut jika aku seperti pengawal yang pernah melukainya dulu—jelas tidak, aku tidak menyentuh klienku jika tidak dalam keadaan mendesak, aku menghormati klienku, aku hanya professional dalam pekerjaanku untuk menjaganya tetap aman dan terkadang tidak nyaman. Aku memiliki kesepakatan dengan ayahnya, Bakeer Waldermar, untuk menjaga putri satu-satunya—kami belum dekat dan hal itu sedikit sulit untuk menjelaskan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dia lakukan selama dia berada di luar mansion. Aku mengalihkan pandanganku ke pergelangan tangan kiriku melihat jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, aku melangkah keluar dari kamarku dan—tujuan pertamaku adalah lantai dua, mataku tertuju pada satu pintu di lanta

    Last Updated : 2023-04-30
  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 10 - Long Night and Near Death

    Stacey Waldermar POV Tidak bisa dipercaya, tidak ada pria manapun yang memperlakukanku seperti itu kecuali James, dia tidak menoleh ke belakang dan memilih terus berjalan ke kamarnya—aku menganga tidak percaya, dia benar-benar menatapku sebagai kliennya bukan seorang wanita. Aku meletakkan gelasku dan mengikuti langkahnya ke kamar, akhirnya dia menoleh karena merasakan kehadiranku di ruangan itu, aku berdiri di depan pintu, bersandar di kusen sementara di berdiri di depan ranjang. “Apa yang kau lakukan di sini?” “Kau harus tau dimana kau berada sekarang, ini tempatku,” kataku. Richard terdiam kemudian mengangguk. “Benar.” dia berdiri menghadapku, memandangku ketika aku mulai melanjutkan langkahku masuk—aku mendekatinya, menarik kursi dan duduk di depan komputer yang memperlihatkan rekaman di setiap sisi mansion. Pria itu diam lalu mengangkat tangan dan melihat jam di pergelangan tangan kirinya. “Aku tidak ingin berdebat lagi, ini sudah tengah malam, kembalilah ke kamarmu dan tidur

    Last Updated : 2023-04-30
  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 11 - A Kiss of Thanks

    Stacey Waldermar POVSupermodel Emily Lynch menelpon 911 setelah seseorang menerobos masuk kediaman pribadinya tengah malam.Rod Wilson, berusia 42 tahun, yang berasal dari Arizona, ditangkap pada minggu lalu atas dugaan telah memanjat pagar properti dan menerobos ke dalam kamar sekitar pukul 4 pagi. Saat kejadian terjadi, Lynch, seorang supermodel dan bintang film, berada di rumahnya. Emily berada di ruang tamu bersama pengawal pribadinya. Ketika Lynch hendak beristirahat, dia menemukan Rod Wilson di dalam kamarnya ketika hendak menutup jendela.Emily Lynch mengalami cedera ringan setelah didorong oleh seorang pria asing hingga jendela pecah, karena pria tersebut melihatnya ketakutan dan berusaha keluar dari kamar. Sang pria mengancamnya dengan pisau dan memperlihatkan pistol yang diduga dibeli secara ilegal. Pada saat kejadian, pengawal pribadinya, Richard Bill, hendak memberikan ponsel yang tertinggal di ruang tamu ke sang supermodel. Richard Bill mendengar teriakan dan pecahan kaca

    Last Updated : 2023-05-11
  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 12 - Dinner After the Shooting

    Stacey Waldermar POV “Luka ini akan membekas, James…”James berdehem pelan. “Ya tapi akan memudar seiring berjalannya waktu, tenang saja, kita hanya perlu merawat kulitmu dengan baik,” kata James seraya mengolesi salep ke bekas lukaku berharap cepat memudar.“Apakah luka Bill sudah mengering?" “Entah, kenapa kau bertanya? Kau mengkhawatirkan pengawalmu, hm?”“Shut up…”James mendengus kemudian bangkit untuk menyimpan kotak obat. Aku memfokuskan diri pada kesehatanku di mansion dan tentunya mengurangi pekerjaan James dan Richard yang terus ikut bekerja denganku sepanjang hari. Dua jam yang lalu, aku tidak sengaja melihatnya mengganti perban di kamar, dia tampak tidak kesakitan tapi begitu tenang bahkan aku melihatnya jauh lebih baik dari sebelumnya. “Richard ‘Bill’ Weston, berusia 36 tahun saat ini, pernah melakukan 2 tur, Bill terbukti menjadi penembak jitu yang efektif dengan sejumlah besar pembunuhan yang dikonfirmasi dan tidak dikonfirmasi, dia pria militer paling seksi yang pern

    Last Updated : 2023-11-19
  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 13 - Richard House

    Stacey Waldermar POV“Apa yang kalian lakukan di sini?”Ibu tiriku dan kakak tiriku, mereka berdua seolah terkejut dengan kehadiranku—dua tas besar ada di atas meja, aku melirik ke arah James, dia hanya mengangkat kedua alisnya seolah dia tidak tahu bahwa kedua wanita itu akan datang selarut ini..Mereka akan menginap.“Aku mendengarmu lewat berita, apa kau baik-baik saja?”“Berita? berita itu muncul beberapa hari setelah kejadianku, ayahku tidak mengatakan apapun padamu tentangku?”Nicole terdiam kemudian tersenyum simpul. “Aku benar-benar mengkhawatirkanmu, ayahmu menitipkan pesan agar kau hidup sehat dan aku akan menginap beberapa hari untuk memeriksa keadaanmu,” ungkapnya, dia mendatangiku dan ketika hendak menyentuh pipiku, aku melangkah mundur menjauh darinya—responku membuat raut wajahnya berubah tetapi wanita itu berusaha sebisa mungkin untuk tidak menunjukkan kekesalannya padaku. “Aku mendapatkan kabar itu aku segera datang dan aku membawakan buah strawberry kesukaanmu, aku me

    Last Updated : 2023-11-19
  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 14 - Ancaman Kematian

    Richard Bill POV“I want you to die, I’ll put a bullet in my head and yours, I want to die with you…”Surat itu muncul di hari Rabu, aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, tidak ada yang mencurigakan, semuanya terlihat sibuk seperti biasanya tetapi surat ini tiba-tiba sudah terselip di bawah tas Stacey dan untungnya aku yang menemukan surat sialan itu sebelum gadis itu yang melihatnya. Aku bisa melumpuhkan seseorang dari jarak panjang, aku terbiasa melihat mayat penuh darah, yang tak berwujud manusia atau dua kaki hancur sekalipun tapi ketika aku melihat Stacey terluka walaupun hanya seujung jari saja—setiap kali aku mengingat darah yang keluar dari kulitnya, darahku mendidih, aku marah dan kesal.Melihatnya berteriak ketakutan saat pria itu hampir membunuhnya saja membuatku lebih panik daripada melihat orang tertembak. Stacey masih terlalu muda untuk mendapatkan hal seperti ini, dia hanya bekerja sejak usianya belasan tahun dan tidak melakukan apapun selain bekerja tapi kenapa dia

    Last Updated : 2023-11-29
  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 15 - Sang Buah Terlarang

    Richard Bill POVWho is Emily Lynch’s bodyguard?Where did Richard Bill come from?How much did Emily Lynch spend to pay for security?How old is Richard Bill?“Ouch, you’re famous, Bill…”“Famous Bill…”Dunia selebriti adalah kejam, semakin kau terkenal semakin kau tidak memiliki privasi dalam hidupmu, itu yang membuatku tidak pernah ingin melindungi mereka. Keberadaanku di sini adalah sebuah kecelakaan dari ayahku yang menerima permintaan dari seorang politikus yang dia kenal sebagai temannya dan aku di bayar dengan jumlah besar karena aku profesional, aku mempunyai semuanya, lisensi menembak karena aku pernah berada di militer.Aku duduk diam memandang gadis itu yang duduk di ranjangnya membacakan sesuatu di G****e dari ponselku dan tentangku setelah Alessandra mengatakan bahwa namaku sedang ramai di sosial media—Stacey tahu bahwa aku tidak tertarik dengan hal seperti itu dan dia membacakan untukku tapi tetap saja aku tidak peduli. Hubunganku dengannya semakin dekat, aku bebas kelua

    Last Updated : 2023-11-29
  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 16 - Malam Pertama di Paris

    Richard Bill POV“Fuck.”Seharusnya aku tidak mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya kukatakan padanya apalagi menjanjikan sesuatu yang aku tahu bahwa aku tidak akan bisa menolaknya.Aku tidak pernah sekalipun menjanjikan sesuatu pada klienku selama aku bekerja apalagi menggantikan pakaiannya, jelas itu sudah menjadi ranah paling pribadi tapi aku melakukannya. Aku membuka semua pakaiannya dan mengganti dengan gaun tidur silk berwarna biru tua yang hampir memperlihatkan setengah tubuhnya karena hanya itu yang aku temukan di dalam kopernya, tidak ada piyama flanel lucu kebesaran. Melihat wanita telanjang di hadapanku bukan hal baru bagiku tapi menggantikan pakaiannya adalah hal yang tidak pernah terpikirkan olehku. Walaupun aku mematikan semua lampu saat aku melepaskan gaunnya, aku masih bisa tetap melihatnya karena cahaya di luar kamar masuk melewati celah tirai.Aku menghapus semua riasan di wajahnya dengan cairan bening dan kapas yang ada di tasnya, aku tidak tahu apa yang harus dil

    Last Updated : 2024-03-06

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 22 - A Long Night in the Warehouse

    Richard Bill POVUcapannya mempengaruhi hidupku, dia juga tahu bahwa aku menginginkannya karena kakinya merasakan kejantananku yang sejak tadi mengeras. Aku menunduk, kakinya sengaja menyentuhku yang masih tertutup celanaku tapi dia sudah menonjol begitu keras ketika dia menyapukan jari-jarinya ke pinggangku, menyentuhnya dengan sentuhan tipis.“Kau membuatku menghancurkan aturan yang selama ini aku buat untuk tidak menyentuhmu, Stacey…”Bibirnya sedikit terbuka. “Maksudmu?”“Aku selalu percaya pada diriku sendiri untuk bekerja secara profesional tapi kali ini aku tidak percaya pada diriku sendiri,” bisikku, aku mengusapkan ibu jariku ke bibir bawahnya dengan lembut. “Setiap kali aku dekat denganmu, aku melupakan semua aturan yang telah kubuat untuk tidak menyentuhmu, Stacey, aku telah lancang mencium bibirmu, aku pengawalmu, Stacey, dan kau klienku,” lanjutku.“Tapi aku yang menginginkannya,” bisiknya.Otot rahangku kembali mengeras, aku menyentuh rahangnya dan menempelkan bibirku di

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 21 - Locked in the Warehouse

    Richard Bill POVAku berjalan keluar dari mansion, udara dingin seperti jarum menusuk kulitku tapi aku bisa bertahan lebih dari ini saat aku masih berada di angkatan laut, suasana tampak sepi dan semuanya dipenuhi putihnya salju dan aku hanya mengenakan celana panjang berwarna hitam dengan atasan hitam yang terbalut mantel hitam panjang bersama segelas wiski yang kupegang.Jam sudah menunjukkan pukul satu pagi, aku memiliki gangguan tidur dan jam tidurku kurang dari delapan jam semenjak aku berada di militer—aku memindahkan gelas wiski di sebelah kiri dan tangan kananku meraba celana untuk mengambil senjata ketika telingaku mendengar suara langkah kaki dalam keheningan malam yang membuatku berbalik dengan cepat.“Fuck.”Langkah kakinya terhenti secara tiba-tiba dan tubuhnya membeku ketika dengan tanpa sengaja kutodongkan pistolku padanya begitu tidak sopan. Aku membuang napas dan segera menyimpan pistol itu dibalik saku celana ketika melihat siapa disana. Aku merasa lega sekaligus ter

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 20 - The First Snow

    Stacey Waldermar POVSalju pertama di musim dingin turun menutupi tanah dengan selimut putih yang lembut—aku berdiri di tengah dengan orang-orang yang berlalu lalang melewatiku, tak banyak dari mereka melihat penampilanku dengan piyama beruang yang hampir membuat kedua kakiku membeku meski beberapa orang telah memperingatkanku tentang dinginnya tetapi aku menyukai ketika serpihan salju mencair di telapak tanganku.Angin dingin berhembus kencang, membawa serpihan salju yang turun begitu deras tanpa henti membuat dunia diselimuti oleh dinginnya. Aku mengalihkan pandanganku dan terkunci padanya, satu-satunya pria dengan tubuh tinggi dan lebih besar dari pria yang ada di sekitarnya—langkahnya yang besar menghampiriku dengan terburu-buru namun tetap lembut. Tatapan abu-abunya yang tajam dan hangat akhirnya bertemu denganku setelah dia menghilang beberapa menit ketika aku sibuk menikmati salju pertama.“Kita harus kembali,” kata Richard.Suaranya yang berat hampir tenggelam oleh suara angin

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 19 - The Other Weston

    Stacey Waldermar POVAku terbangun karena angin yang bertiup hingga pintu balkonku menghantam dinding dan membuat jantung berdetak kencang—aku mengusap wajahku seraya memegangi dadaku ketika angin membuat tirai berhembus kencang dan udara dingin dari luar menusuk kulitku.“Pukul berapa ini,” gumamku.Aku melihat jam dari ponselku yang menunjukkan pukul enam pagi, baru pukul enam pagi dan angin membuatku terkejut dalam tidurku. Aku turun dari ranjang dan kembali menutup pintu balkon yang ternyata lupa aku kunci semalam—aku berdehem pelan dan berbalik keluar dari kamar untuk mengambil sebotol air mineral hingga langkahku terhenti di dapur, aku membuka lemari es dan mengambil sebotol air dan meminumnya, pandanganku tertuju pada jendela di hadapanku yang menghadap ke halaman yang tertutup kabut embun, menghalangi pandangan ke luar.Aku menyisakan setengah botol dan ketika aku hendak pergi, pandanganku terkunci pada pintu dapur sedikit terbuka dan angin dingin menusuk kulitku—aku memusatkan

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 18 - The Kiss Letter

    Stacey Waldermar POV“Emily, can I ask you something?”Aku menoleh. “Since when did you ask permission to ask?”“What happened between you and your bodyguard?”Aku terdiam, Alessandra mengangkat kedua alisnya bersamaan menatapku penuh selidik. Aku mendengus pelan. “Apa maksudmu?” tanyaku.Alessandra menyandarkan punggungnya seraya menyesap minumannya. “Kau tersenyum, kau tersenyum pada pengawalmu dan… Richard Bill tidak pernah mengalihkan pandangannya padamu.”“Dia pengawalku tentu dia tidak pernah mengalihkan pandangannya padaku, ada apa denganmu?”Alessandra menarik napas panjang dan menggeleng. “Tidak, hanya saja kau terlihat bahagia dekat dengannya tidak seperti awal kau mengenalnya yang penuh amarah dan sangat membencinya, mengumpat dan semua hal buruk kau limpahkan kepadanya.”Alessandra tidak boleh tahu aku tidur satu ranjang dengannya saat di Paris, dia tidak boleh tahu tentang janji cium yang Richard katakan padaku. Aku menggeleng pelan. “Tidak ada apapun tentang aku dan Bill,

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 17 - Ciuman Tengah Malam

    Stacey Waldermar POVSetengah jam berlalu aku berada di dalam air kolam renang, berenang pukul sebelas malam—tidak ada orang yang berenang pukul sebelas malam hanya untuk menunggu pengawal pribadiku pulang bersama saudari tiriku entah kemana mereka pergi. Aku tidak tahu mengapa aku melakukan ini tapi aku tahu bahwa aku tidak suka melihat Richard bersamanya, berjalan bersama menuju mobil dan berada di luar sana bersama—selama sepuluh menit, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi, aku bingung dan mereka belum pulang, jadi aku membiarkan tubuhku mengapung sementara kedua mataku terpejam.“Diana mengatakan untuk tidak minum alkohol jenis apapun sampai kau sembuh.”Gelapnya malam dengan bintang-bintang menghiasi langit adalah pandangan pertamaku ketika aku membuka kedua mataku—aku menoleh, ayahku berdiri tepat di samping gelas anggurku yang hampir habis.“Kenapa kau belum pulang?”“Ini mansionku.”Aku kembali memejamkan kedua mataku. “Aku akan membeli mansion ini atau aku akan pinda

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 16 - Malam Pertama di Paris

    Richard Bill POV“Fuck.”Seharusnya aku tidak mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya kukatakan padanya apalagi menjanjikan sesuatu yang aku tahu bahwa aku tidak akan bisa menolaknya.Aku tidak pernah sekalipun menjanjikan sesuatu pada klienku selama aku bekerja apalagi menggantikan pakaiannya, jelas itu sudah menjadi ranah paling pribadi tapi aku melakukannya. Aku membuka semua pakaiannya dan mengganti dengan gaun tidur silk berwarna biru tua yang hampir memperlihatkan setengah tubuhnya karena hanya itu yang aku temukan di dalam kopernya, tidak ada piyama flanel lucu kebesaran. Melihat wanita telanjang di hadapanku bukan hal baru bagiku tapi menggantikan pakaiannya adalah hal yang tidak pernah terpikirkan olehku. Walaupun aku mematikan semua lampu saat aku melepaskan gaunnya, aku masih bisa tetap melihatnya karena cahaya di luar kamar masuk melewati celah tirai.Aku menghapus semua riasan di wajahnya dengan cairan bening dan kapas yang ada di tasnya, aku tidak tahu apa yang harus dil

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 15 - Sang Buah Terlarang

    Richard Bill POVWho is Emily Lynch’s bodyguard?Where did Richard Bill come from?How much did Emily Lynch spend to pay for security?How old is Richard Bill?“Ouch, you’re famous, Bill…”“Famous Bill…”Dunia selebriti adalah kejam, semakin kau terkenal semakin kau tidak memiliki privasi dalam hidupmu, itu yang membuatku tidak pernah ingin melindungi mereka. Keberadaanku di sini adalah sebuah kecelakaan dari ayahku yang menerima permintaan dari seorang politikus yang dia kenal sebagai temannya dan aku di bayar dengan jumlah besar karena aku profesional, aku mempunyai semuanya, lisensi menembak karena aku pernah berada di militer.Aku duduk diam memandang gadis itu yang duduk di ranjangnya membacakan sesuatu di G****e dari ponselku dan tentangku setelah Alessandra mengatakan bahwa namaku sedang ramai di sosial media—Stacey tahu bahwa aku tidak tertarik dengan hal seperti itu dan dia membacakan untukku tapi tetap saja aku tidak peduli. Hubunganku dengannya semakin dekat, aku bebas kelua

  • Terjerat Pesona Sang Pengawal   Bab 14 - Ancaman Kematian

    Richard Bill POV“I want you to die, I’ll put a bullet in my head and yours, I want to die with you…”Surat itu muncul di hari Rabu, aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, tidak ada yang mencurigakan, semuanya terlihat sibuk seperti biasanya tetapi surat ini tiba-tiba sudah terselip di bawah tas Stacey dan untungnya aku yang menemukan surat sialan itu sebelum gadis itu yang melihatnya. Aku bisa melumpuhkan seseorang dari jarak panjang, aku terbiasa melihat mayat penuh darah, yang tak berwujud manusia atau dua kaki hancur sekalipun tapi ketika aku melihat Stacey terluka walaupun hanya seujung jari saja—setiap kali aku mengingat darah yang keluar dari kulitnya, darahku mendidih, aku marah dan kesal.Melihatnya berteriak ketakutan saat pria itu hampir membunuhnya saja membuatku lebih panik daripada melihat orang tertembak. Stacey masih terlalu muda untuk mendapatkan hal seperti ini, dia hanya bekerja sejak usianya belasan tahun dan tidak melakukan apapun selain bekerja tapi kenapa dia

DMCA.com Protection Status