Richard Bill POVSemua orang sudah tidur.Aku mengunci semua pintu dan jendela, mematikan semua lampu kecuali satu lampu dengan penerangan minim di bagian dapur kemudian mengambil gelas dan menuangkan wiski.Aku berjalan keluar dari mansion, udara dingin seperti jarum menusuk kulit tapi aku bisa bertahan lebih dari ini saat aku masih berada di angkatan laut, suasana tampak sepi aku hanya mengenakan celana panjang berwarna hitam dengan atasan hitam yang terbalut mantel hitam bersama segelas wiski yang kupegang. Jam sudah menunjukkan pukul satu pagi, aku memiliki gangguan tidur dan jam tidurku kurang dari delapan jam semenjak aku berada di militer—aku memindahkan gelas wiski di sebelah kiri dan tangan kananku meraba celana untuk mengambil senjata ketika telingaku mendengar suara langkah kaki dalam keheningan malam yang membuatku berbalik dengan cepat.“Fuck.”Langkah kakinya terhenti secara tiba-tiba dan tubuhnya membeku ketika dengan tanpa sengaja kutodongkan pistolku padanya begitu t
Richard Bill POV Ucapannya mempengaruhi hidupku, dia juga tahu bahwa aku menginginkannya karena kakinya merasakan kejantananku yang sejak tadi mengeras. Aku menunduk, kakinya sengaja menyentuhku yang masih tertutup celanaku tapi dia sudah menonjol begitu keras ketika dia menyapukan jari-jarinya ke pinggangku, menyentuhnya dengan sentuhan tipis.“Kau membuatku menghancurkan aturan yang selama ini aku buat untuk tidak menyentuhmu, Stacey…”Bibirnya sedikit terbuka. “Maksudmu?”“Aku selalu percaya pada diriku sendiri untuk bekerja secara profesional tapi kali ini aku tidak percaya pada diriku sendiri,” bisikku, aku mengusapkan ibu jariku ke bibir bawahnya. “Setiap kali aku dekat denganmu, aku melupakan semua aturan yang telah kubuat untuk tidak menyentuhmu, Stacey, aku telah lancang mencium bibirmu, aku pengawalmu,” lanjutku.“Tapi aku yang menginginkannya,” bisiknya.Otot rahangku kembali mengeras, aku menyentuh rahangnya dan menempelkan bibirku di atas bibirnya dalam sebuah ciuman.St
Stacey Waldermar POV“Angkatlah telpon itu, Lynch. Sudah 4 kali dia menelponmu, apa dia kekasih barumu?” “Aku tidak memiliki kekasih baru…”Alessandra, wanita itu segera menoleh dan dia datang membawa dua gelas teh panas kemudian duduk di hadapanku. “Apa dia tampan? Apa dia actor terkenal? Jangan mencoba menyembunyikan apapun dariku, Lynch. Aku tahu segalanya tentangmu, ayolah, siapa dia, kenapa dia terus menelponmu?” Aku mendengus. “Bukan siapa-siapa.”“Apa? Emily, kau mempunyai kekasih baru?”Suara itu, aku dan Alessandra menoleh bersamaan—aku terpejam sesaat, Brad, pemilik restoran Jepang itu menatapku lebih serius sembari melepaskan jas lalu meletakkan di sandaran kursi kemudian memberikan kecupan pada Alessandra yang biasa dilakukan sepasang kekasih lalu duduk di hadapanku, lebih tepatnya duduk di samping Alessandra. “Dia bukan kekasihku,” koreksiku.“Lalu siapa?” Kedua alisku terangkat bersamaan. “Wow, kalian sangat penasaran dengan kehidupan asmaraku, ternyata. Dia bukan kek
James Herbert POVDua minggu lebih sudah terlewat setelah kejadian seorang pria yang tidak bertanggung jawab masuk ke dalam mansion tengah malam—menjadi berita hangat dan membuat semua orang mengkhawatirkan keadaannya termasuk Alessandra dan Brad. Mereka datang beberapa hari yang lalu melihat keadaan Stacey yang saat itu mulai membaik—ternyata membutuhkan waktu lebih tidak seperti yang kami perkirakan tentang keadaan fisik Stacey untuk bisa berjalan lancar tanpa kesakitan.Pagi ini, aku kembali melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu mempersiapkan perlengkapan Stacey untuk keperluan syutingnya setelah dua minggu tidak melakukan aktivitas yang berat.Stacey sudah kuanggap seperti adikku sendiri, kami memiliki perbedaan usia yang cukup jauh dan tentu aku sangat mengkhawatirkan gadis itu—Stacey adalah seenggok manusia yang tidak mengenal lelah, dia selalu pergi kemanapun, dia banyak bicara, dia tidak menyukai hanya duduk diam di mansion bermain ponselnya, dia suka berpesta, dia suka mi
Richard Bill POV Menemukan kediaman supermodel bernama Emily Lynch bukanlah bagian sulit dalam hidupku—tentu aku tahu siapa gadis itu, tentang siapa dia ada di dalam dunia ini, aku tahu itu dan hanya sekedar tahu, aku tidak mengaguminya atau mencari tentangnya di social media, aku tidak melakukan itu. Hidupku di dunia ini hanya bekerja, bekerja dan menunggu giliranku mati karena tertembak, mungkin kurang lebih seperti itu. Emily Lynch adalah seorang model dan aktris asal Amerika Serikat yang telah bergabung dengan agensi model terkemuka sejak usia 14 tahun. Pada tahun 2013, Emily melakukan debut runway-nya di Burberry, dan tahun berikutnya, 2014, menjadi tonggak penting dalam karier modelingnya, yang membawanya untuk berkolaborasi dengan berbagai rumah mode ternama.Selain berprofesi sebagai model, Emily Lynch juga memulai karir aktingnya dengan peran kecil dalam film pertama yang dirilis pada tahun 2016, yang diadaptasi dari sebuah novel romansa komedi terkenal. Pada tahun berikutny
Stacey Waldermar POV“Jadi, ceritakan padaku bagaimana pria seksi itu bisa menjadi pengawal pribadimu?”Aku mendongak ke atas, membuang napas panjang dan menunggu hingga cangkirku terisi penuh oleh kopi pahit. Aku tidak terbiasa dengan kopi pahit tapi dengan terpaksa aku membuatnya di pagi hari, aku tidak tahu jika siang nanti lambungku akan terasa perih karena kafein—aku melakukan ini karena sejak semalam, aku hanya tidur selama empat jam saja dan hari ini aku bekerja hingga malam jadi kuharap kopi ini akan membuatku bertahan hingga malam.Menyebalkan bukan?Aku mengambil cangkirku dan berbalik untuk melanjutkan sarapan pagiku dengan Alessandra yang sejak sepuluh menit yang lalu tak henti-hentinya memandangi pengawal baruku di luar sana dan bertanya dengan ribuan pertanyaan yang sama. “Kau belum menjawab pertanyaanku, Emily.”Aku meliriknya singkat. “James menyewa pengawal baru tanpa sepengetahuanku, dia bekerja sama dengan ayahku untuk ini,” gumamku sambil mengaduk-ngaduk sarapanku.
Richard Bill POV“Jadi, selama 4 bulan mereka mengirimkan surat ancaman ini kepada Stacey?”Aku membiarkan kedua mataku terpejam dan mengangguk dengan deheman kecil sebagai jawaban. “Mr. Waldermar tidak menceritakan ini padamu sebelum menawarkan pekerjaan ini padaku, Dad?” tanyaku, kedua mataku perlahan terbuka melihat Jon, dia ayahku sedang focus pada tulisan tangan yang ada di dalam surat tersebut dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya.Jon menggeleng. “Bakeer hanya bilang bahwa Stacey sedang menjadi incaran orang yang tak bertanggung jawab dan mencoba mengancamnya lalu aku merekomendasimu dalam pekerjaan ini, dia menerimanya,” jawabnya lalu menatapku kilas sebelum kembali membaca tulisan tangan itu.“Seharusnya kau bertanya padaku lebih dulu.”“Aku sudah bertanya padamu, kau bilang akan memikirkannya lagi jadi bagian itu sudah kuanggap kau menerima tawaran Bakeer untuk menjaga putrinya, bagaimana Stacey menurutmu? Dia gadis cantik bukan?”Aku mendengus. “Kenapa kau mendengu
Stacey Waldermar POVSuara dentuman music, alcohol dan asap rokok bercampur menjadi satu—ini sudah gelas keempatku dan aku bukanlah peminum, aku cepat mabuk dan aku sudah merasa bahwa aku tipsy saat ini. Aku duduk di depan bar dan banyaknya orang yang berjoget di belakangku mengikuti alunan music dengan segelas alcohol di tangan mereka. Aku tidak ingin berpesta, benar, aku hanya ingin duduk, menikmati minumanku dan melupakan kepenatan dalam hidupku, aku butuh beristirahat maka dari itu aku datang untuk minum.“Jadi pengawal seksi-mu tidak ikut?” Emma berteriak di telingaku saat music menggema dengan keras.Keningku berkerut, aku menggeleng. “Aku kabur, bagaimana kau tahu?” “Alessandra.”Aku memutar bola mataku, bukan Alessandra namanya jika tak selalu membahas pengawalku. Apa yang Alessandra kagumi dari sosok pria berkepala tiga itu? Bukankah itu hal gila? Hal apa yang menyenangkan dari pria irit bicara itu? Mungkin lebih sedikit menyenangkan jika Richard yang mengawal Alessandra dari