Share

24. Pesta 3

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2024-06-01 17:35:50

Semua orang terkejut ketika melihat sebuah helikopter di atas lokasi acara. Angin berembus semakin kencang bersamaan dengan helikopter yang terus terbang menurun.

Dedaunan bergoyang ke kiri dan kanan, disusul gelas-gelas, botol-botol, dan vas bunga yang berjatuhan. Semakin dekat helikopter dengan lokasi, semakin besar juga yang angin yang berembus. Para tamu mulai menjauh setelah kursi dan meja berjatuhan hingga terbalik. Suasana bahagia mendadak berubah panik dan penuh tanya.

Susan menatap heiokopter tanda berkedip, menoleh lokasi acara yang hancur berantakan. “Brengsek! Apa semua ini adalah ulah Caroline?”

Ethan dan Rebecca sangat terkejut hingga mereka hanya diam di atas panggung di saat para tamu menjauh dari lokasi.

“Caroline!” Rebecca mengepalkan tangan erat-erat setelah sadar dari keterkejutan. “Dia pasti sengaja menghancurkan acaraku!”

Ethan tersenyum kecut. Ia marah sekaligus semakin penasaran dengan Caroline. Jika wanita itu mampu menyewa sebuah helikopter, itu pertanda jika
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   25. Pesta 4

    Para tamu mulai berkumpul di lokasi acara, berbisik-bisik dan bertanya-tanya. Mereka mendengar jika Caroline berprilaku buruk selama ini pada Rebecca dan Susan. Akan tetapi, beberapa di antara mereka justru bertanya-tanya soal penampilan Caroline, mobil-mobil mewah dan helikopter yang datang bersama wanita itu.“Jangan berbohong, Caroline! Ayahmu sangat menyayangi Rebecca, dan dia tidak mungkin memerintahkanmu untuk menghancurkan pesta pertunangannya.” Susan tiba-tiba menangis. “Caroline, kau sangat keterlaluan. Kenapa kau selalu bertindak kasar padaku dan Rebecca, padahal kami sangat menyayangimu?”Rebecca menatap tajam Caroline, berpura-pura menenangkan ibunya. “Caroline, kau membuat ibuku menangis, dan aku tidak menerima hal itu. Kau harus mengganti rugi semua biaya kerusakan pesta pertunanganku dan Ethan, lalu meminta maaf dengan tulus. Jika tidak, aku—”“Apa yang akan kau lakukan padaku, Rebecca? Apa kau akan menyeretku ke penjara?” tanya Caroline dengan tenang.“Caroline, kenapa

    Last Updated : 2024-06-01
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   26. Kekacauan

    “Ethan!”Sepuluh wanita cantik tiba-tiba memasuki lokasi acara, menerobos kerumuan para tamu, menatap penuh amarah. Semua tamu sontak terkejut, terutama Ethan, Rebecca, dan Susan.“Luna,” gumam Ethan ketika melihat wanita itu berada di kerumunan kekasih-kekasihnya. “Kenapa dia dan kekasih-kekasihku yang lain bisa berada di tempat ini?”Ethan menoleh pada Caroline yang tengah tersenyum lebar. “Brengsek! Caroline pasti mencari tahu soal Luna setelah kejadian di outlet tempo hari. Dia juga mengirimkan orang-orangnya untuk mengawasiku selama ini.”“Ethan, siapa mereka?” tanya Rebecca dengan tatapan tajam. “Apa mungkin mereka—”“Kami adalah kekasih Ethan!” teriak Luna seraya mendekat.“Apa?” Rebecca menarik-narik tangan Ethan. Dadanya semakin bertambah sesak jika pengkhianatan ini adalah kenyataan. Ia sangat mencintai dan mempercayai Ethan sehingga ia memutuskan untuk mengikat hubungan mereka dengan pertunangan meski pada awalnya hanyalah cara untuk membuat Caroline keluar dari rumah.“A-a

    Last Updated : 2024-06-02
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   27. Kekacauan 2

    Caroline tersenyum lebar. “Layla, bawa aku pergi dari tempat ini secepatnya. Aku sudah cukup puas melihat penderitaan mereka.”“Baik, Nona.” Layla segera memberi perintah.Caroline berjalan memasuki helikoper, melirik ke belakang, tertawa ketika melihat Rebecca berlari ke arahnya. “Ini baru permulaan, Rebecca.”“Caroline!” Rebecca tiba-tiba terjatuh hingga terbaring di rerumputan. Ia tercenung selama beberapa waktu, menatap semut yang berjalan di atas rerumputan. Seketika saja bayangan kebahagiannya ketika akan menyambut pesta pertunangan berlarian dalam pikirannya.“Rebecca!” Susan bergegas mendekat, menatap helikopter yang mulai bergerak. Ia terdorong hingga berguling-guling karena embusan angin kencang.Caroline mengembus napas panjang, tersenyum penuh kepuasaan dan kebahagiaan. Ia melihat barang-barang berterbangan karena angin. “Semua rencanaku berjalan sempurna. Ini benar-benar hari bahagiaku.”Rebecca dan Susan terus berguling-guling karena angin. Beberapa bawahan mereka berusa

    Last Updated : 2024-06-03
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   28. Pencuri

    “Dasar wanita gila! Setelah dia menghancurkan pesta pertunanganku dan mempermalukan kita di hadapan semua orang, sekarang dia juga mengirim pencuri sialan ke rumah kita!” Rebecca berteriak geram, mengepalkan tangan erat-erat.“Kembalilah ke kamarmu, Rebecca. Aku akan melihat siapa pencuri itu. Aku harus mengorek informasi darinya.” Susan bergegas menuruni tangga.“Aku akan ikut bersamamu, Bu.” Rebecca bergegas menyusul.Susan dan Rebecca memasuki gudang belakang. Para penjaga tengah mengelilingi seorang pria yang terikat di kursi dengan kondisi wajah babak belur. Darah mengalir dari kaki si pencuri.Susan mendekat, menarik dagu si pencuri. Ia terkejut ketika menyadari siapa pencuri itu. “Dasar brengsek! Kenapa kau mencuri di rumahku, rentenir tua sialan?”“Apa?” Rebecca terkejut, mendekat pada Susan, mengamati pencuri itu lekat-lekat. “Dia memang si rentenir tua.”“Siapa yang kau panggil rentenir tua, brengsek? Aku tidak setua yang kau pikir!”Susan menamparkan si rentenir tua dengan

    Last Updated : 2024-06-03
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   29. Undangan

    “Astaga.” Caroline tercenung selama beberapa waktu di kasur. Pikirannya mulai mereka beragam kejadian yang membuat kepalanya pening. Ketika menyentuh dadanya, ia merasakan debaran kencang yang menggila. Menoleh ke arah cermin, wajahnya memerah seperti buah ceri.“Astaga.” Caroline terus mengatakan hal yang sama untuk beberapa kali. “Ba-bagaimana caranya Eric membawaku ke kamarku? Ke-kenapa dia melakukannya?”“Nona Caroline, apa Anda baik-baik saja?” tanya Layla.Caroline tidak menggubris perkataan Layla. Ia terus terdiam dan tenggelam dalam pikirannya sehingga tidak sadar jika Layla memanggil dokter untuk memeriksanya.“Suhu tubuh Anda sedikit panas, Nona. Anda sebaiknya beristirahat,” ujar Dokter.“Hei, apa yang kau lakukan?” tanya Caroline kebingungan, “Layla, kenapa dia ada di kamarku? Aku tidak menyuruhnya masuk.”“Anda tidak meresponsku sebanyak lima kali, Nona. Untuk itu, aku memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Anda,” jelas.Caroline berdiri dari kasur, menahan jengkel dan

    Last Updated : 2024-06-04
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   30. Undangan 2

    Caroline dan Eric bertemu di meja makan untuk sarapan.Caroline terbaring selama beberapa waktu di karpet setelah melihat video yang dikirimkan Eric hingga ia tertidur di sana. Begitu bangun, ia seketika mengumpat Eric dalam hati.Caroline menatap sinis Eric, tidak ingin bicara dengan pria itu. Akan tetapi, Eric tampak tenang dan bersikap seolah tidak terjadi apa pun.“Aku sudah mengirim detail mengenai acara pertemuan, aturan pertemuan, informasi anggota keluargaku. Kau bisa mempelajarinya setelah sarapan,” ujar Eric.“Kau tahu, aku tidak ingin mendatangi pertemuan keluargamu,” ketus Caroline.“Aku pun tidak ingin mendatangi pertemuan keluarga itu. Aku … sejujurnya tidak terlalu dekat dengan mereka. Mereka tidak menyukaiku, begitupun denganku. Meski begitu, mereka selalu senang setiap kali pertemuan keluarga diselenggarakan.”“Bukankah mereka tidak menyukaimu?” tanya Caroline.“Mereka memang tidak menyukaiku, tetapi mereka sangat senang bisa bertemu denganku karena mereka bisa menghi

    Last Updated : 2024-06-04
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   31. Kegelisahan

    Caroline melewati setiap hari dengan latihan beladiri dan belajar. Ia tidak ingin Eric menganggapnya sebagai tukang tidur dan tukang makan. Ia belajar banyak keterampilan, seperti berkuda, memanah, dan penggunaan senjata api.Langit sudah berubah jingga. Kawanan burung terbang melintasi rumah. Angin sepoi-sepoi berembus pelan, menggoyangkan dedaunan dan bunga yang hampir bermekaran.Caroline tengah duduk di rerumputan, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Astaga, latihan ini semakin sulit dari hari ke hari. Namun, aku tidak memiliki pilihan lain selain melakukannya. Aku tidak ingin Eric terus meledekku.”Caroline menatap sinis Eric yang tengah mengawasi di sisi halaman. “Pertemuan keluarga akan berlangsung besok. Aku … sejujurnya cukup tegang. Eric tampaknya juga tegang dan tertekan. Keadaannya memang menjadi sumber olok-olokan orang lain.”“Nona, minumlah,” ujar Layla seraya memberikan sebotol miuman dingin.Caroline meneguk minuman hingga tersisa setengah. “Layla, apakah Eric b

    Last Updated : 2024-06-05
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   32. Janji

    Caroline dan Eric mengunjungi tempat-tempat menarik kota Emerald, salah satunya adalah pusat perbelanjaan. Caroline yang awalnya menolak justru sangat antusias membeli beberapa pakaian dan aksesoris hingg satu jam lamanya.Setelah cukup lelah dan lapar, Eric mengajak Caroline mengunjungi restoran paling terkenal di kota Emerald. Mereka memesan ruangan VVIP di rooftop gedung.“Astaga, ini sungguh luar biasa.” Caroline tersenyum ketika melihat pemandangan kota yang sangat luar biasa. “Ini seperti mimpi bagiku.”“Aku sangat yakin kau pasti menyukai tempat ini, terutama hidangan lezatnya.” Eric tersenyum, mengamati ponsel sesaat.Caroline memutar bola mata, duduk di depan Eric. “Kau membuat suasana tempat ini menjadi hancur. Kau sangat menyebalkan.”Eric tertawa. “Aku bahkan tidak melakukan apa pun selain duduk di kursi roda.”“Jangan tertawa. Kau membuatku sangat ketakutan.” Caroline memotret dirinya dengan gaya sebaik mungkin. “A-aku hanya ingin mengabadikan momenku di tempat ini. Aku ti

    Last Updated : 2024-06-06

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   67. Rencana

    Rombongan mobil bergerak sangat cepat di sebuah jembatan. Dari kejauhan, terlihat gedung-gedung pencakar langit dan sebuah pesawat terbang. Di salah satu mobil, Susan dan Rebecca berada. Kedua wanita itu tertidur nyaris di sepanjang perjalanan.Susan mulai membuka mata, memijat keningnya beberapa kali. “Di mana aku sekarang?”Susan tercengang saat melihat pemandangan kota asing di jendela. Ia menoleh pada dua pria di kursi depan, beralih pada Rebecca yang masih tertidur.Susan mengguncang tubuh putrinya berkali-kali. “Rebecca, bangunlah sekarang! Rebecca.”Rebecca mengerjap, membuka mata perlahan. Ia merenggangkan badan beberapa kali, dan terdiam saat mengingat kejadian beberapa waktu lalu. “Apakah kita sudah sampai di kediaman Caroline dan si rentenir tua itu, Bu?”“Apa maksudmu, Rebecca?” Susan berkata dengan suara kecil, nyaris seperti bisikan. “Orang-orang asing yang kita temui di depan rumah itu membawa kita ke tempat asing.”“Apa?” Rebecca seketika menegakkan punggung, membuka m

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   66. Kesepakatan 2

    Susan tampak cemas saat beberapa mobil kembali menepi dan orang-orang berpakaian hitam terus bermunculan. “Sialan, siapa mereka sebenarnya?” gumamnya. Para pengawal Susan dan Rebecca segera bersiaga. Mereka tampak ragu karena kalah jumlah dengan orang-orang asing itu.“Apa kepentingan kalian di tempat ini?” tanya salah satu pria berseragam hitam. “Jika kalian tidak memiliki kepentingan apa pun, kalian harus segera pergi dari tempat ini sebelum aku dan para bawahanku bertindak kasar.”Susana mengamati orang-orang berseragam hitam yang sudah mengelilinginya dan Rebecca. Ia berusaha tenang, berjalan selangkah meski Rebecca tidak melepaskan tangannya. “Aku sedang mencari putriku yang menurut kabar berada di rumah ini, Tuan. Kami akan segera pergi karena rumah ini tampak kosong,” kata Susan setenang mungkin. Orang-orang berseragam itu saling bertatapan sesaat. Si pemimpin memberikan tanda pada bawahannya dengan anggukan kepala.Susan dan Rebecca semakin tegang, menoleh pada seorang pria

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   65. Kesepakatan

    Ethan mulai mengerjap, membuka mata perlahan. Pria itu berusaha membiasakan diri dengan cahaya yang menyilaukannya. Ia meringis kesakitan, merasakan kepalanya sangat sakit.“Di mana aku sekarang?” Ethan memaksakan diri untuk duduk, mengamati keadaan sekeliling. “Aku berada di rumah sakit?”Ethan termenung saat mengingat kejadian semalam. Ia berlari dari kejaran para berandal. Saat menyeberang, sebuah mobil mendadak muncul dan menabraknya sehingga ia terlempar dan tidak sadarkan diri di jalan.“Dasar brengsek! Badanku terasa sangat sakit.” Ethan memijat kening beberapa kali, menggelengkan kepala. Ia menoleh ke arah pintu saat seseorang memasuki ruangan. “Siapa kau?”“Aku kira kau akan tertidur selamanya, sialan! Aku adalah orang yang sudah menabrakmu,” ujar slah satu anggota pasukan yang dikerahkan Daniel, Donald, dan Dennis.“Dasar bajingan!” teriak Ethan tiba-tiba, “apa kau tidak bisa menyetir mobil dengan baik, hah? Kau membuatku menderita. Kau harus bertanggung jawab dan memberikan

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   64. Pemeriksaan

    Rebecca seketika terdiam, menjatuhkan tubuh di sofa. Ia meremas bantal dan gaun, menyumpahi Caroline saat melihat deretan foto yang wanita itu kirimkan padanya. Dadanya amat sesak karena amarah.“Jika tahu kejadiannya seperti ini, akulah yang sebaiknya dijual pada si rentenir tua itu. Aku benar-benar iri pada Caroline. Dia membeli sebuah toko mewah seharga seratus juta dolar secara tunai dan sekarang dia tinggal di sebuah rumah megah dengan barang-barang mewah.”Rebecca melempar bantal saking kesal dengan kenyataan yang terjadi. Wanita itu menarik-narik rambut, bergegas mendekati jendela. Sialnya, ia justru disambut dengan petir menggelegar.“Ah!” Rebecca sontak berteriak saat petir menyambar sebuah pohon. Ia berjongkok sambil menutup kedua telinganya.Susan mendengkus kesal, menatap Rebecca sekilas. Wanita itu berjalan mondar-mandir, berharap sebuah rencana muncul. Foto-foto yang ia lihat di ponsel Rebecca tadi membuatnya semakin jengkel.“Terkutuklah kau, Caroline!” pekik Rebecca.“

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   63. Berita Baru

    Serombongan mobil mewah tiba di depan kediaman lama Eric dan Caroline. Sekitar seratus orang berpakaian hitam seketika keluar dari kendaraan, bergegas memasuki halaman dan rumah. Mereka seperti semut yang mengerumuni sesuatu. Selepas lima belas menit berlalu, mereka kembali berkumpul di halaman.“Tuan Eric dan orang-orangnya kemungkinan sudah meninggalkan rumah ini sejak kemarin. Kita akan pergi ke lokasi selanjutnya,” ujar pemimpin rombongan.Orang-orang itu memasuki mobil kembali, meninggalkan kediaman mewah di tengah hutan itu. Dalam waktu cukup singkat, mereka sudah menjauh dari kediaman.Tidak lama setelahnya, seorang pria muncul dari balik pohon, mengamati rumah dengan teropong. “Siapa orang-orang itu? Mereka datang dengan puluhan mobil mewah yang aku aksir harganya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan dollar.”Steve melompat turun. “Aku beruntung karena orang-orang itu tidak menyadari keberadaanku. Selain kaya, mereka juga terlihat berbahaya.”Steve mengawasi keadaan sekeli

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   62. Keadaan

    Caroline bangun dengan keadaan segar bugar. Ia terkejut ketika melihat keadaan kamar mandi yang begitu mewah, ditambah ruangan khusus di mana beragam pakaian dan aksesoris yang tersusun sangat rapi di lemari-lemari kaca. “Apakah semua ini milikku, Layla?”“Tentu saja, Nona. Tuan Eric menyediakan semuanya untuk Anda,” jawab Layla.Caroline mengamati keadaan sekeliling, memandang dengan takjub. Mulutnya terbuka dan matanya memercik kekaguman yang luar biasa ketika ia mengelilingi satu per satu rak. “Astaga, ini seperti yang aku lihat di film-film dan video orang-orang kelas atas.”Caroline menatap pantulan dirinya di kaca, menampar pipi beberapa kali. “Ini semua bukanlah mimpi. Astaga, kenapa aku baru menyadari hal ini.”Caroline tiba-tiba tersenyum. “Aku tahu harus berbuat apa sekarang.”“Layla, panggilkan beberapa pengawal wanita untuk membantuku memilih pakaian dan aksesoris yang cocok untukku. Aku ingin mengejutkan Eric.”“Aku mengerti, Nona.” Layla segera menghubungi bawahannya.Em

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   61. Rumah Baru 2

    “Rumah baruku?” Caroline terkejut ketika mengamati halaman yang sangat luas. Sejauh mata memandang, ia hanya melihat taman-taman bunga, air mancur, lampu, jalan setapak yang semuanya tersusun dan tertata dengan sangat rapi.Caroline memijat kepalanya berkali-kali. “Astaga, apa yang sudah terjadi?”“Tuan Eric memerintahkan kami semua untuk membawa Anda ke rumah ini, Nona. Keluarga Stormind kemungkinan akan mencelakai Anda lagi setelah kejadian di kolam renang. Tuan Eric tidak ingin Anda berada dalam bahaya,” terang Layla.“Bagaimana keadaan Eric? Aku harus bertemu dengannya sekarang.” Caroline duduk di sofa, memejamkan mata ketika mengingat kejadian di kolam renang. Sekujur tubuhnya bergetar sangat hebat. Peristiwa itu benar-benar membuatnya syok.“Tuan Eric sangat sibuk sekarang, Nona. Dia tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Anda sebaiknya beristirahat. Anda akan bertemu dengan Tuan Eric besok.”Caroline tiba-tiba berdiri ketika mengingat sesuatu. “Bagaimana dengan ayahku? Apakah dia

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   60. Rumah

    Malam yang panjang akhirnya berganti pagi. Embun tampak di permukaan rumput dan dedaunan. Udara terasa lebih dingin dibandingkan sebelumnya.Eric tengah berada di dekat jendela, menatap awan yang bergerak pelan. Ketika memejamkan mata, ingatannya seketika kembali pada kejadian semalma. Amarahnya masih belum reda meski waktu berlalu.Eric mengepalkan tangan erat-erat, tersneyum tipis. “Aku tidak akan lagi mengasihani mereka, apalagi sampai mengakui mereka sebagai keluargaku lagi. Merekalah yang meminta hal itu dariku. Aku akan menghancurkan kalian semua.”Eric menoleh pada Caroline yang belum tidak sadarkan diri sejak semalam. Suhu tubuh wanita itu sangat panas, dan ia beberapa kali mengingau memanggil nama ayahnya.Seorang dokter dan seorang perawat memasuki ruangan, membungkuk pada Eric sesaat, memeriksa Caroline. Tidak lama setelahnya, terdengar hujan mengguyur dengan deras.Suara hujan terdengar mengisi keheningan setelah kepergian dokter dan suster selama beberapa menit ke depan.

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   59. Amarah

    Eric dan seluruh pasukannya segera meninggalkan kediaman utama keluarga Stormind. Rombongan mobil melesat sangat cepat.Eric mengamati keadaan Caroline yang tampak pucat pasi. Peristiwa tadi benar-benar bercokol kuat dalam benaknya. “Aku seharusnya tidak terkejut ketika mereka melakukan tindakan busuk itu. Mereka bahkan pernah melakukan tindakan yang lebih busuk dibandingkan sekadar mendorong seseorang ke kolam renang dan nyaris membiarkan orang itu mati.”Kilatan amarah terlihat di pancaran mata Eric. Pria itu mengepalkan tangan erat-erat.“Aku akan memulai perang dengan kalian. Aku tidak akan memberikan belas kasih lagi mulai sekarang.” Eric tersenyum, terdiam ketika teringat dengan Evan. “Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan membiarkan mereka begitu saja seperti yang kau lakukan selama ini?”Sementara itu, keluarga Stormind masih berada di sekitar lokasi pesta. Mereka masih terkejut dengan keadaan yang terjadi, terutama Daniel.Daniel mengamati kaca yang hancur dan berserakan. K

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status