Share

Chapter 58

Astoria menunduk, wajahnya memerah karena malu. “Tak apa-apa … maafkan aku juga,” ucapnya lirih, suaranya hampir tak terdengar. Ia berusaha menyembunyikan kegugupannya, meski jantungnya masih berdetak kencang dari perasaan yang barusan meledak di antara mereka.

Mikhail, yang juga merasakan kegelisahan yang sama, segera meraih mangkuk dan sendok yang tadi terjatuh.

Gerakannya kikuk, seolah tak tahu harus berbuat apa untuk mengisi kekosongan yang canggung itu. “Kau … kau istirahatlah,” ujarnya, tanpa menatap Astoria langsung. “Lalu minum obat.”

Suasana kamar terasa sunyi, seakan detik-detik waktu berjalan lambat, penuh dengan perasaan yang menggantung di udara.

Astoria hanya bisa menatap punggung Mikhail yang bergerak cepat keluar dari kamar, membiarkannya sendirian dengan perasaan tak menentu.

Mikhail, di sisi lain, melangkah tergesa-gesa menuju dapur, seakan mencari pelarian dari ketegangan yang baru saja terjadi.

Di dapur, Mikh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status