Share

Chapter 62

David melangkah mendekat dengan tatapan penuh penyesalan. "Tuan, aku datang untuk meminta maaf ..., meskipun aku tahu kau tak akan memaafkanku," suaranya terdengar bergetar, tapi ia tetap tegar di hadapan Mikhail, berharap bisa menyampaikan penyesalannya, meski tahu itu takkan pernah cukup.

Mikhail berdiri kaku, rahangnya menegang. Tatapannya tajam menusuk, menembus David seperti sebuah pisau dingin yang penuh dengan amarah yang tertahan.

Ia merasa percuma mendengarkan permintaan maaf yang tak ada artinya. Seseorang yang begitu dipercayanya, seseorang yang selalu berada di sisinya, ternyata sanggup melukainya sedalam ini.

“Serahkan dirimu ke polisi jika kau tahu diri!” bentak Mikhail dengan suara yang dingin dan penuh amarah, sebelum berbalik tanpa memberi kesempatan David untuk membalas.

Ia melangkah cepat menuju pintu villa, tak ingin melihat wajah David lagi. Setiap detik di dekat pria itu hanya membuat lukanya semakin terasa perih, seakan pisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status