Share

Chapter 63

Suara sirene polisi memecah keheningan di sekitar villa. Udara yang tadinya sunyi kini penuh dengan ketegangan. Lampu merah dan biru berputar-putar, menciptakan bayangan yang tak nyaman di dinding villa. David berdiri tegak, namun wajahnya menunjukkan kepasrahan. Ia tahu, waktunya sudah tiba.

Jhein berdiri di sampingnya, air matanya tak henti-hentinya mengalir. “David…,” bisiknya, suaranya bergetar penuh kesedihan.

David menoleh sebentar, menatapnya dengan mata sayu. "Sudah cukup, Jhein. Ini semua salahku. Kau tak perlu menangis untukku." Ia mengusap lembut pipi Jhein yang basah oleh air mata, tapi tatapannya penuh kepedihan.

Sementara itu, Mikhail berdiri beberapa langkah di depan pintu villa, diam tanpa ekspresi, menonton segala yang terjadi dengan dingin. Tak ada emosi di wajahnya.

Tidak marah, tidak sedih. Hanya hampa, seperti batu yang tak tergoyahkan oleh angin atau hujan.

David menarik napas panjang, lalu menghadap ke arah Mikhail.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
puji amriani
Kak itu David kasihan banget. Dia termasuk bukan penghianatan dia cuma melindungi orang yang dia cintai... sabar Mikhail. huhuhubl sedih bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status