Share

Chapter 53

Suasana pagi itu terasa mencekam, langit tertutup awan hitam pekat, menambah aura suram di sekitar bangunan terbengkalai yang hampir tak terlihat.

Hanya suara gemuruh angin dan rintik hujan yang menemani keheningan, seperti tanda dari alam bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Di dalam salah satu ruangan usang, Astoria duduk terikat di sudut, tubuhnya menggigil di tengah dinginnya udara yang merasuk ke tulang.

Isaknya teredam oleh perekat yang melilit mulutnya, membuat suara tangisannya hanya berupa bisikan lemah.

Matanya membengkak, mengalirkan air mata yang bercampur dengan rasa takut dan sakit yang tak tertahankan. Luka di kakinya, yang masih basah oleh darah, berdenyut-denyut nyeri, seperti pisau tajam yang terus menusuk tanpa henti.

Di depannya, pria paruh baya dengan luka sayatan di pipinya menyeringai keji, menikmati penderitaannya. Tatapan matanya dingin, tanpa belas kasihan, seolah-olah Astoria hanyalah barang dagangan yang s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status