Share

Chapter 37

Astoria sedikit heran sekaligus kaget dengan ajakan Mikhail yang tiba-tiba untuk pulang di saat jam kerja. Rasanya aneh dan tak biasa.

Namun, sebelum dia sempat bertanya lebih jauh, perhatiannya tersedot oleh sesuatu yang lain, genggaman tangan Mikhail yang masih menempel di lengannya.

Sentuhan itu terasa panas, seperti ada aliran listrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya, menyusup ke setiap urat nadinya.

Mikhail akhirnya melepas tangannya dari lengan Astoria dengan lembut, seolah tak ingin membuatnya merasa canggung.

Tapi, bagi Astoria, sentuhan itu sudah meninggalkan jejak yang tak mudah dilupakan. Dia mengangguk pelan, meski hatinya masih dipenuhi kebingungan.

"Ba-baik. Kita akan pulang dan panggil dokter Felix," ujarnya, suaranya sedikit gemetar.

Mikhail mengangguk lemah, kemudian bersandar di kursinya dengan mata terpejam. Dari raut wajahnya, terlihat jelas bahwa rasa sakit di kepalanya belum benar-benar mereda.

"P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status