Di kamar minimalis bernuansa modern classic penuh warna putih dan cordovan, sosok Liliana sedang sibuk berjalan bolak-balik di depan tempat tidur single size-nya dengan gelisah.
Sial, sial, sial! Rencananya kacau! Hancur sudah semua!
Sibuk menggigiti kuku jarinya sampai nyaris patah, pikiran Liliana seberantakan rencananya yang gagal semalam. Kenapa Kaluna bisa ikut menghadiri acara kampus semalam, sih? Memang siapa wanita itu sampai bisa datang ke acara internal kampus yang cukup penting itu?!
Seharusnya pagi ini Liliana terbangun di samping Edgar, menangis tersedu, dan membuat lelaki itu mengatakan kalimat pertanggungjawaban atas tindakannya. Seharusnya begitu!
Tapi gara-gara kemunculan Kaluna yang terus mengekori ke manapun Edgar pergi, semuanya tidak berjalan sesuai alur rancangannya!
Wanita itu sungguh tidak pernah melepaskan Edgar dan menempelinya di mana-mana. Sangat tidak tahu malu!
Kalau semuanya
Hari ini Kaluna akan menemani Damian dan Lavanya pergi ke klinikLapsycare.Sesuai dengan janji pertemuan yang sudah ia jadwalkan beberapa hari lalu."Mami, 'mput Abang?" Lavanya yang duduk anteng di pangkuan Kaluna bertanya saat Pak Rudi membawa mobil meninggalkan gerbang perumahan.Kaluna tersenyum tipis, mengusap rambut gadis kecil di pangkuannya yang kini ditata kucir dua. "Iya, Sayang. Kita mau jemput Abang pulang sekolah.""Adek 'ngen Abang," lanjut Lavanya sembari memainkan bonekaplushbentuk karakter Cinnamon Rolldi pelukannya.Tawa rendah lolos dari mulut Kaluna. "Mami juga kangen Abang. Padahal Abang baru sekolah sebentar, ya."Lavanya menganggukkan kepalanya tiga kali, seolah menyetujui perkataan sang mami. Meski Abang hanya sekolah sebentar, tapi Lavanya selalu kesepian kalau sendirian di rumah. Apalagi saat Mami harus pergi kerja seperti Papa, meski tidak setiap ha
Seusai menikmati makan siang di restoranOff The Grid,sekitar pukul setengah dua siang, Kaluna meminta Pak Rudi mengantar mereka ke gedung klinikLapsycareyang hanya berjarak sepuluh menit perjalanan dari lokasi restoran.Damian dan Lavanya sendiri sedari tadi tidak berhenti membicarakan pengalaman mereka makan siang bersama di restoranOff The Grid. Rasa antusias masih tersisa bagi keduanya, membuat Kaluna yang setia mendengarkan ikut mengembangkan senyum.Pilihannya untuk mengajak Damian dan Lavanya makan siang di restoran tersebut sepertinya tidak salah. Restoran dengan konsep greenhousedi tengah kota itu menarik perhatian Kaluna saat pertama kali melintasinya di perjalanan menuju klinikLapsycare.Karena penasaran, ia mulai mencarinya di sosial media. Saat menemui akun restoran tersebut di salah satuplatformmedia sosial, Kaluna langsung jatuh cinta dengan
Edgar pulang tepat saat Kaluna dan anak-anaknya sedang menikmati makan malam. Masih dengan kemeja kerja yang tidak serapi tadi pagi, Edgar memasuki ruang makan dan mengecup puncak kepala Damian dan Lavanya. Tak ketinggalan kecupan singkat di pelipis Kaluna ia labuhkan sebelum menarik kursi untuk diduduki.Damian dan Lavanya makan dengan cepat dan langsung kembali ke kamar masing-masing setelah selesai. Mereka rupanya sudah sangat mengantuk dan semakin ingin tertidur setelah perut terasa kenyang."Saya dengar dari Sarah kamu ajak anak-anak ketemu dengan teman kamu tadi," ucap Edgar mengawali percakapan.Kaluna yang masih duduk menemani Edgar makan, meski ia sendiri sudah selesai dan hanya mengisi ulang gelas jus delimanya, mengalihkan pandangan dari teko kaca. "Ya," jawabnya singkat.Edgar belum boleh mengetahui tentang sesi konseling anak-anaknya, kalau Kaluna tidak mau semuanya bertambah rumit. Setidaknya, sampai urusan ajuan tuntutannya pada Liliana ke
Hari ini jadwal Kaluna benar-benar padat.Pagi hari setelah mengantar Damian ke sekolah, ia memiliki janji bertemu dengan salah satu pengacara dari firma hukum.Siangnya, Daniel sudah mengatur pertemuan Kaluna dengan pihak EO untuk membicarakan konsep pesta ulang tahun Damian di salah saturesortmilik Edgar. Kaluna tidak menyangka Daniel akan menemukan EO secepat itu dan langsung membuat janji temu hari ini.Setelah menjemput Damian pulang sekolah, Kaluna berniat membawa anak itu ikut serta bertemu tim EO pilihan Daniel. Meski sudah mengantongi beberapa konsep acara ulang tahun, hasil penjelajahannya kemarin di internet, Kaluna tetap ingin Damian memilih sendiri tema dan konsep ulang tahun yang diinginkannya.Sore hari, Kaluna belum bisa pulang ke rumah dan bersantai. Ia masih memiliki satu pertemuan lagi dengan editor dari perusahaan penerbit, Kak Ratu, juga Cintya selaku penanggung jawab pamerannya.Mereka akan membahas
Tidak Kaluna sangka, pertemuannya dengan EO yang telah dipesan oleh Daniel memakan waktu cukup lama. Semua karena beberapa keperluan di luar acara utama, yaitu ulang tahun Damian, yang turut harus Kaluna urus.Siapa yang menyangka kalauresorttempat berlangsungnya acara ulang tahun tersebut terletak di salah satu pulau pribadi milik keluarga Mahawira? Bahkan Kaluna pun tidak berpikir sejauh itu. Ia kiraresortyang Edgar maksud adalah salah saturesortmiliknya di pantai pinggiran kota.Kalau begini, Kaluna harus mengatur transportasi tim EO dan memikirkan ulang susunan acara yang beberapa waktu lalu telah dirancangnya secara kasar. Dia tadi sempat menghubungi Edgar untuk mengkonfirmasi ulangresort yang akan mereka gunakan.Well, sebenarnya itu hanya alasan Kaluna untuk mengomel dan mengeluh pada Edgar. Kalau saja ia diberitahu sejak awal di mana lokasi tepatnya resort itu
Hari demi hari berlalu. Jauh dari perkiraan awal Kaluna, banyak jadwal pertemuannya yang akhirnya ditunda guna mempersiapkan acara ulang tahun Damian.Awalnya ia akan memiliki beberapa kali pertemuan dengan Pak Juniver dari firma hukumJ&F Partners, untuk membahas kelanjutan kasus tuntutannya. Pertemuan-pertemuan tersebut akhirnya Kaluna tunda karena ia merasa terlalu sayang jika tidak mengawal persiapan acara ulang tahun Damian dari awal.Mengingat ini bisa jadi salah satu langkah pemulihan mental dan trauma Damian juga Lavanya, begitu kata Bu Asma pada sesi konsultasi dua hari lalu, Kaluna jadi ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak itu.Sesi konsultasi dan terapi bersama Bu Asma memang sudah berlanjut. Satu minggu dua kali pertemuan. Di luar terapi psikologis dengan Bu Asma, Kaluna juga disarankan untuk melakukan terapi keluarga di rumah.Hal itu juga menjadi alasan tambahan Kaluna menunda sebagian jadwalnya selama dua pekan me
Pulang ke rumah tepat waktu, Edgar berhasil memenuhi janjinya untuk kembali sebelum acara perayaan ulang tahun Damian di taman rumah dimulai.Taman samping rumah yang sebelumnya hanya diisi oleh kursi dan meja taman, kini disulap penuh dekorasi cantik dan lampu-lampu pesta yang gemerlap. Sisi kolam renang juga penuh dengan dekorasi serupa. Tak lupa meja panjang berisi aneka makanan dan dua set besar perlengkapan barbequedi sudut kolam.Saat Edgar tiba, area taman samping sudah ramai. Chef Hardy dan beberapa asisten koki tampak sibuk menyiapkan hidangan pesta. Daging-daging sapi berkualitas tinggi dipanggang di atas arang, tidak ketinggalan berbagai macam sayur dan sosis premium.Bau harum sudah tercium di seluruh rumah, mengundang semua orang untuk datang mendekat. Musik ceria diputar melalui speaker, menambah meriah suasana sore hari itu.Edgar menghampiri Kaluna dan anak-anaknya yang tampak bercengkrama bersama beberapa pelayan d
The Royal Melawa Resorts hanya menyediakan dua tipe kamar resort. Kamar tipe suite dan tipe royal suite. Terbentang di seluruh sisi barat pulau, kamar-kamar tipesuiteyang disediakanresorttersebut merupakan bangunan rumah panggung individu yang dibangun di atas permukaan air pantai.Birunya lautan, cantiknya terumbu karang dan ikan-ikan laut yang bebas berenang, menjadikan tipe kamar suitesebagai pilihan favorit orang-orang yang berlibur ke sana. Kedalaman air yang hanya mencapai dua meter di bawah bangunan kamar resorttersebut memudahkan para tamu yang menginap untuk berenang secara bebas dan aman di sekitar kamar mereka.Kalau saja kamar-kamar bentuk rumah panggung tersebut dibangun dengan material kayu, maka penampakannya benar-benar menyerupairesort-resort milik Pulau Maladewa yang Kaluna lihat lewat banyak media di kehidupannya dulu.Saa