Share

BAB 51

Penulis: Licoriece Vin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-17 16:30:03

Pulang ke rumah tepat waktu, Edgar berhasil memenuhi janjinya untuk kembali sebelum acara perayaan ulang tahun Damian di taman rumah dimulai.

Taman samping rumah yang sebelumnya hanya diisi oleh kursi dan meja taman, kini disulap penuh dekorasi cantik dan lampu-lampu pesta yang gemerlap. Sisi kolam renang juga penuh dengan dekorasi serupa. Tak lupa meja panjang berisi aneka makanan dan dua set besar perlengkapan barbeque di sudut kolam.

Saat Edgar tiba, area taman samping sudah ramai. Chef Hardy dan beberapa asisten koki tampak sibuk menyiapkan hidangan pesta. Daging-daging sapi berkualitas tinggi dipanggang di atas arang, tidak ketinggalan berbagai macam sayur dan sosis premium.

Bau harum sudah tercium di seluruh rumah, mengundang semua orang untuk datang mendekat. Musik ceria diputar melalui speaker, menambah meriah suasana sore hari itu.

Edgar menghampiri Kaluna dan anak-anaknya yang tampak bercengkrama bersama beberapa pelayan d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 52

    The Royal Melawa Resorts hanya menyediakan dua tipe kamar resort. Kamar tipe suite dan tipe royal suite. Terbentang di seluruh sisi barat pulau, kamar-kamar tipesuiteyang disediakanresorttersebut merupakan bangunan rumah panggung individu yang dibangun di atas permukaan air pantai.Birunya lautan, cantiknya terumbu karang dan ikan-ikan laut yang bebas berenang, menjadikan tipe kamar suitesebagai pilihan favorit orang-orang yang berlibur ke sana. Kedalaman air yang hanya mencapai dua meter di bawah bangunan kamar resorttersebut memudahkan para tamu yang menginap untuk berenang secara bebas dan aman di sekitar kamar mereka.Kalau saja kamar-kamar bentuk rumah panggung tersebut dibangun dengan material kayu, maka penampakannya benar-benar menyerupairesort-resort milik Pulau Maladewa yang Kaluna lihat lewat banyak media di kehidupannya dulu.Saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 53

    Kaluna terbangun saat kapal mereka sudah mendekati dermaga Pulau Melawa. Edgar sendiri masih pulas di tempatnya, belum berubah posisi sama sekali. Menatap ke depan, ke arah pemandangan kerlipan lampu dari resort di pulau, Kaluna menyadari kalau Pulau Melawa di depan sana tidak sekecil bayangannya. Ia bisa melihat jajaran lampu bangunan resort yang terbentang cukup panjang, jauh ke arah utara.Berniat meregangkan sedikit badannya yang terasa pegal, gerakan Kaluna malah membangunkan Edgar. Pria itu mengerjapkan mata perlahan, menyesuaikan diri dengan cahaya redup lampu di atas.Tanpa mengatakan apapun, tangan Edgar terulur ke atas untuk menyentuh rambut panjang Kaluna yang menjuntai, memainkannya perlahan."Mas udah bangun?" sahut Kaluna terkejut. Ia baru sadar saat mendapati rambutnya dalam lilitan jari-jari pria yang masih terbaring itu.Edgar mengulas senyum, menatap keindahan paras Kaluna dari bawah. Gurat lelah dan kantuk di wajah wanita itu tidak mengurangi sepersen pun kecantika

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 54

    Malam tadi, setelah menata koper dengan kilat, Kaluna tidak lagi banyak protes perkara ia yang harus tidur sekamar dengan Edgar. Secepat kilat wanita itu berganti pakaian dengan baju tidur, mencuci wajah dan menyikat gigi, kemudian bergegas terjun ke atas ranjang untuk bergelung di balik selimut.Edgar menyusul tak lama kemudian, merebahkan tubuhnya yang tak kalah lelah dengan Kaluna di sisi ranjang yang kosong. Pria itu mendengus kecil melihat dua buah guling yang diletakkan Kaluna di tengah-tengah ranjang sebagai pembatas.Membiarkan saja guling-guling itu tetap di sana, Edgar mematikan lampu dan terlelap dengan cepat. Kaluna sendiri sudah pulas semenit setelah meletakkan kepalanya di atas bantal. Ia butuh tidur yang berkualitas karena besok akan sangat sibuk mengurus keperluan pesta ulang tahun Damian.Esoknya, pagi-pagi saat matahari baru saja terbit, Kaluna sudah bangun dalam pelukan Edgar. Entah ke mana perginya dua guling yang ia letakkan sebagai pembatas semalam.Melepaskan li

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 55

    Sesuai janjinya tadi pagi, Kaluna menyerahkan sisa pengawasan persiapan acara dan penyambutan tamu undangan pada Sarah dan Daniel, agar bisa segera menyusul Edgar dan anak-anak menghabiskan sore bersama.Kaluna sudah bisa sedikit lega karena sejauh ini seluruh persiapan berjalan dengan baik. Saat ia meninggalkan restoran tadi, dekorasi acara ulang tahun Damian besok sudah rampung sekitar 80%.Sekarang sudah pukul tiga sore lebih sepuluh, udara di pulau sudah lebih dingin dari pagi tadi. Sampai di kamar, Kaluna tidak mendapati Edgar dan anak-anak di dalam maupun area kolam renang. Ia memutuskan untuk menyusuri jalan menuju pantai di bawah, dan matanya langsung menangkap keberadaan mereka yang sedang asyik bermain pasir.“Mamiii!” Lavanya menjadi orang pertama yang menyadari kedatangan Kaluna.Seruan Lavanya membuat Edgar dan Damian menoleh bersamaan ke arah belakang, kemudian sama-sama tersenyum lebar menyambut Kaluna yang mempercepat langkahny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 56

    Pagi hari, Kaluna menyempatkan diri untuk mengecek kembali persiapan acara siang nanti. Melihat area pendopo dan taman di belakang restoran yang sudah siap, Kaluna tersenyum puas."Kaluna!"Kaluna menghentikan langkahnya saat hendak keluar restoran. Menoleh ke belakang, ke arah seseorang yang menyerukan namanya, ia mendapati Cintya dan Kak Ratu melambai dari salah satu meja."Cintya, Kak Ratu," Kaluna memutuskan untuk menghampiri, menyapa sejenak duapartnerbisnis yang sekarang menjelma tamunya."Kalian kapan sampai?" tanya Kaluna."Semalam, jam berapa, Cin?" Kak Ratu menjawab sekaligus melempar pertanyaan pada Cintya yang seketika memutar bola mata."Jam 10, Kak," seloroh Cintya di sela kunyahannya."Nih, ya, Kal," Cintya menelan sisa makanan di mulutnya, bersiap membeberkan sebuah cerita. "Gue nggak tau kalau Kak Ratu ini nggak bisa naik kapal. Sepanjang perjalanan kerjaan dia bolak-balik toilet gara-gara m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 57

    Malam itu Damian dan Lavanya tidur dengan cepat. Karena sudah kenyang menyantap aneka makanan saat acara ulang tahun tadi, selepas mandi sore pukul enam petang tadi keduanya dengan mudah terlelap di ranjang masing-masing.Setelah beristirahat sebentar dan membersihkan diri, Kaluna dan Edgar kembali bersiap untuk acara malam hari yang memang dibuat khusus untuk orang tua dan tamu dewasa yang hadir. Bukan berupa acara yang wajib di datangi dan berlangsung meriah seperti siang tadi, jamuan malam ini disusun lebih santai dan tidak wajib didatangi. Jadi bagi para orang tua yang ingin menemani anak mereka istirahat di kamar masing-masing, mereka tidak perlu khawatir.Berbeda dengan pakaian kasual yang dipakai siang tadi, kini Kaluna telah siap dengan long sleeve dress lengan balon berbahan satin, sedangkan Edgar sendiri memilih memakai kemeja hitam semi formal dengan lengan yang digulung sampai siku."Is it navy or black?" tanya Edgar pada Kaluna sebelum mereka meninggalkan kamar."Hm? Warn

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 58

    Hembusan angin laut yang kencang tidak dapat meredakan amarah dalam hati Liliana. Lagi-lagi, untuk yang ke sekian kalinya, rencana yang ia susun gagal karena Kaluna. Liliana tidak paham kenapa akhir-akhir ini pengaruh dan kuasa wanita itu makin kuat. Kaluna bahkan bisa memberi perintah pada Daniel, asisten kepercayaan Edgar.Saat ini Liliana sedang berada di sebuah kapal feri kecil yang berlayar menuju pelabuhan pribadi milik keluarga Mahawira di pesisir ibukota. Ya, Kaluna tadi menyuruh Daniel untuk mengirim Liliana kembali. Bersama tim dan vendor dari EO penanggung jawab pesta ulang tahun Damian yang harus bergegas kembali untuk mengejar jadwal mereka selanjutnya.Liliana bersandar pada pagar dek kapal, memandang lautan lepas yang gelap sambil menggigit kuku-kuku jarinya sebagai pelampiasan rasa dongkol. Padahal ia sudah susah-susah menyuap salah satu teman kampusnya yang sedang magang diresorttersebut. Teman tidak tahu dirinya itu sudah menguras

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 59

    Euforia ulang tahun Damian bertahan sampai satu pekan kemudian. Semua disebabkan oleh banyaknya hadiah yang diterima anak sulung keluarga Mahawira tersebut. Gunungan bingkisan kado seakan tak ada habisnya di ruang keluarga. Butuh berhari-hari untuk membuka dan menatanya di rumah.Damian sendiri paling menyukai hadiah dari mami dan papanya. Sang papa memberinya sekotak besar perlengkapan melukis dan menggambar yang isinya mirip dengan milik Mami di studio lukisnya. Anak itu senang luar biasa dan memberikan kecupan di seluruh wajah Papa sebagai ungkap terima kasih.Sedang Kaluna, sesuai dengan janjinya, membelikan Damian sebuah mobil anak dari salah satubrandmewah maianan anak. Tak main-main, harga mobil anak yang Kaluna beli setara dengan harga mobil asli. Wanita itu memesan sebuah mobil model antik keluaran The Little Car Company yang berkolaborasi dengan Aston Martin.Meski harganya selangit, Edgar tidak mengomentari pilihan Kaluna yang ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Antagonis   EPILOG

    "Abang, Kak Lava, tolong bantu Arlo cari sepatu yang udah Mami siapin kemarin, ya. Mami mau urus Adek Sean dulu," Kaluna melongok ke ruang bersantai di lantai dua tempat Damian dan Lavanya berada."Okay, Mam," Damian meninggalkan tabletnya di atas sofa dan menarik tangan Lavanya yang masih asyik menonton tayangan televisi di depan."Abang! Nanggung ini, bentar lagi selesai acaranya!" Lavanya bersungut, berusaha menarik tangannya dari tarikan Damian."Mami udah capek-capek ke sini buat minta tolong, lho, Va," Damian tetap tidak melepaskan tangan sang adik dan semakin berusaha menariknya, meski tidak kuat. "Ayo, ah. Itu tontonan besok juga bisa diulang lagi."Akhirnya dengan ogah-ogahan Lavanya bangkit dari posisi nyamannya dan mengikuti sang abang menuju kamar adik mereka di lantai yang sama."Arlooo," Lavanya memanggil saat Damian membuka pintu kamar Arlo di samping kamar orang tua mereka.Tampak seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang sudah rapi dengan setelan tuxedo-nya sedan

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 85

    "Kau yakin tidak ingin tinggal di sini saja, Dear?" Benedict menatap Kaluna penuh harapan.Sudah beberapa hari berlalu sejak lamaran tidak romantis Edgar pada Kaluna. Setelah itu mereka berdiskusi dengan serius tentang rencana kepulangan Kaluna dan anak-anak. Sebagai seseorang yang paling memahami tentang kondisi Damian juga Lavanya, Kaluna mengajukan beberapa pertimbangan pada Edgar.Meski selama satu tahun ini terapi Damian dan Lavanya berjalan baik di tangan Luca, tapi tidak menutup kemungkinan trauma mereka dapat muncul kembali saat dihadapkan dengan situasi atau lokasi tertentu. Seperti kolam renang di rumah mereka misalnya.Kaluna tidak ingin kepulangan mereka berbalik menjadi hal yang menyulitkan bagi Damian maupun Lavanya. Dengan segala kekhawatiran tersebut, Kaluna jadi banyak berpikir ulang tentang kembalinya mereka.Di tengah dilemma yang melanda, Edgar menggenggam kedua tangan Kaluna dan meyakinkan wanita itu, bahwa semua akan baik-baik saja. Edgar berjanji akan mengurus s

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 84

    Langit sudah gelap meski jam dinding masih menunjuk pada pukul setengah lima petang. Udara di luar menjadi jauh lebih dingin dari siang tadi. Rumah Kaluna sudah temaram, suasana yang sebelumnya ramai kini berubah tenang.Di kamar utama, Damian juga Lavanya sudah lelap dalam tidur. Bergelung nyaman di balik selimut tebal yang membungkus tubuh keduanya. Sisa hari ini mereka habiskan untuk bermain, bercerita, dan menempel pada sang papa.Selepas menghabiskan makan malam yang Kaluna berikan lebih awal, rasa kantuk langsung menyergap dua anak tersebut dengan cepat. Alhasil, Damian dan Lavanya tidur tiga jam lebih awal dari biasanya.Berbeda dengan suasana kamar yang sudah gelap dan sunyi, lampu di dapur masih menyala terang. Di sana tampak Kaluna yang sedang memasak makan malam sederhana, ditemani Edgar yang betah berlama-lama menatap punggung sang wanita dari kursipantry.Makan malam Damian dan Lavanya tadi hanyalah sisa dari menu makan s

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 83

    Udara di luar semakin dingin, Damian dan Lavanya sudah berhenti bermain salju sejak beberapa menit yang lalu. Keduanya kini bergabung dengan Luca yang menggantikan Kaluna untuk mengawasi mereka bermain."Kenapa Uncle kemari?" tanya Damian dengan nada kesal setelah menyesap cokelat hangat dari tumblr miliknya."Kenapa? Tentu saja karena aku merindukan kalian," Luca menebar senyuman ramahnya. "Teganya kalian berlibur tanpa mengajakku ikut serta," sambungnya pura-pura merajuk.Damian langsung mengernyitkan dahinya mendengar gaya bicara Luca yang diimut-imutkan. Ekspresi tidak senang kentara sekali terlihat di wajahnya."Kalau Uncle ikut, semuanya jadi nggak seru. Iya, kan, Dek? No Uncle, more fun, right?" Damian menole pada Lavanya, meminta dukungan sang adik.Dan tentunya Lavanya langsung mengangguk setuju tanpa berpikir lebih lama. "No Uncle, more fun!" sahutnya dengan senyuman lebar.Luca seketika mencebik. Susah sekali mengambil dua hati anak itu."Mami mana? Kenapa tidak kembali-kem

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 82

    Mulut Kaluna terbuka sebelum akhirnya tertutup kembali. Ia terlalu terkejut dengan keberadaan Edgar di balik pintu rumahnya. Kaluna tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun.Tidak. Lebih tepatnya, Kaluna bingung harus mengatakan apa pada Edgar.Buongiorno? Halo? Lama tak jumpa?Semuanya tidak ada yang terasa tepat. Terlebih dengan adanya masalah yang belum juga selesai di antara keduanya.Jadi, Kaluna hanya diam, memandangi wajah Edgar lurus-lurus. Pria itu tampak lebih kurus dari terakhir kali Kaluna mengingatnya. Gurat letih tampak jelas di garis-garis wajahnya. Kaluna juga dapat melihat dengan jelas kantung mata Edgar yang menghitam juga tebal.Edgar bahkan membiarkan rambut-rambut tumbuh di sekitar mulut dan dagunya. Pria itu sekarang memiliki brewok tipis yang entah mengapa membuatnya tampak berkali lipat lebih berkharisma.Kaluna buru-buru mengerjap dan berdehem, mengalihkan pandangannya dari wajah Edgar yang masih dipenuhi sen

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 81

    Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu oleh Edgar akhirnya tiba.Pagi tadi, James memberi kabar kalau Benedict akan kembali dan tiba di kediaman sore ini. Jadi begitu mobil pria tua tersebut memasuki halaman, Edgar sudah berdiri di samping James, siap menyambut kedatangan Benedict di teras."Oho! Lihat siapa yang menyambutku di sini!" sahut Benedict terkesan, begitu dirinya keluar dari mobil dan mendapati putranya bersandar di pilar teras dengan kedua tangan bersedekap di dada."You've really tested my patience these past few days," Edgar menyorot Benedict dengan tatapan tidak bersahabat.Benedict hanya tertawa sambil menepuk-nepuk pundak sang anak, lalu dirinya melenggang masuk begitu saja. Edgar menghembuskan napas lelah sebelum menyusul sang ayah ke dalam."Di mana Kaluna sama anak-anak saya?" tanya Edgar tidak sabar."Seriously, Son?" masih tetap melanjutkan langkahnya menuju kamar utama, Benedict menanggapi sang ana

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 80

    Meskipun merasa luar biasa lelah setelah terbang lebih dari dua puluh jam menuju Italia, Edgar tidak mau membuang waktunya lebih banyak lagi. Pria itu memilih langsung memesan taksi di bandara, bergegas untuk menyambangi rumah sang ayah.Harusnya dulu Edgar mempercayai instingnya saja dan mengabaikan amarah Benedict. Kalau begitu, kan, sudah lama ia bertemu dengan Kaluna, Damian, juga Lavanya. Ia tidak perlu susah payah mencari keberadaan mereka di seluruh dunia.Hari sudah sore saat Edgar sampai di kediaman Benedict. James, kepala pelayan rumah ayahnya, menyambut kedatangan Edgar."Di mana ayahku?" tanya Edgar tanpa basa-basi, mengabaikan sapaan James.Lelaki pertengahan empat puluh tahun tersebut tidak menjawab segera pertanyaan Edgar, James lebih dulu menginstruksikan dua pelayan yang ikut bersamanya untuk membongkar koper dan tas sang tuan muda dan membawanya ke dalam rumah."Tuan Benedict sedang tidak ada di kediaman saat ini, Tuan Muda," jawab James akhirnya, mengiringi langkah E

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 79

    Pagi ini Benedict mengajak Kaluna dan cucu-cucunya untuk sarapan bersama di rumahnya. Berbagai macam hidangan yang lebih banyak dan fancy dari biasanya terhidang di meja makan luas itu. Suasanya ramai membuat ruang makan Benedict yang biasanya lengang menjadi terasa lebih hidup."Tell mei, Mio Nipote (Cucuku), kau ingin hadiah apa dari Nonno (Kakek) atas kelulusanmu?" Benedict memandang Damian penuh minat di sela sarapan mereka."Nggak perlu berlebihan, Pa. Lagi pula Damian baru lulus TK," timpal Kaluna sebelum si sulung menjawab pertanyaan kakeknya."No, no. Biarkan aku memberi hadiah. Anggap saja sebagai ganti hadiah ulang tahunnya kemarin yang tidak bisa kuberi karena kalian lupa mengundangku," tangkas Benedict dengan sindiran di akhir ucapannya, membuat Kaluna tidak lagi bisa membalas."Come on, Nipote. Kau ingin apa dari Nonno?" ulang Benedict pada Damian."Aku mau lihat pantai, Nonno! Boleh tidak?" sahut Damian setelah melihat maminya mengangguk."Kau ingin ke pantai?" Benedict

  • Terjerat Pesona Antagonis   BAB 78

    Hari ini menandai satu tahun setelah Kaluna, Damian, dan Lavanya menghilang. Dalam kurun waktu tersebut, Edgar tidak pernah putus dan lelah mencari keberadaan mereka. Sudah ia lakukan berbagai macam cara, tapi orang-orang yang sangat dirindukannya itu tak kunjung ia temukan.Sudah Edgar coba bertanya pada sang ayah yang kebetulan juga sudah lama memilih tinggal di Italia sejak pensiun. Tapi yang pria itu dapat hanya bentakan marah saat Benedict Emiliano Mahawira mengetahui kalau kedua cucu tersayangnya hilang dari pengawasan sang anak.Nada jengkel kentara sekali dari suara Benedict saat mereka bertemu sejenak di salah satu restoranfine diningdi pusat ibukota Italia. Edgar saat itu sedang ada urusan bisnis di sana, berniat memperluas cabang perusahaan.Karena dirinya sudah ada di negara tempat Kaluna dan anak-anaknya pertama menghilang tanpa jejak, Edgar memanfaatkan kedatangannya kali itu untuk mencari sekali lagi dalam waktu yang hanya seb

DMCA.com Protection Status