Share

Bab 409

"Aku nggak peduli. Selama aku bisa bersamamu, semua itu nggak masalah bagiku," kata Andi dengan tulus. Dibandingkan dengan uang, Lidya lebih penting.

"Andi ...." Lidya bersandar di pelukan Andi sambil menangis sesenggukan. Seperti kata pepatah, rintangan membuktikan semuanya. Tampaknya Andi benar-benar tulus padanya.

Sementara itu, Kelvin tampak seakan menua dalam semalam. Dia duduk di kamar tidur dengan cemas, merokok satu demi satu hingga keesokan paginya.

Tiba-tiba, teleponnya berdering. Dia mengira itu adalah panggilan dari penagih utang. Dia pun mengangkat telepon, lalu ingin menutup teleponnya. Namun, dia menyadari bahwa itu adalah panggilan dari asistennya.

Dia akhirnya menjawab telepon, lalu mendengar, "Kabar baik, Pak Kelvin, perusahaan kita bisa selamat!"

Ketika Kelvin mendengar suara gembira asistennya di telepon, dia tertegun sejenak. Kemudian, dia bertanya seolah tidak bisa memercayai telinganya, "Apa katamu?"

"Pak Kelvin, aku bilang perusahaan kita bisa diselamatkan. Asis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status