Share

Bab 415

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-27 18:00:00
"Bukankah kamu pelayan di restoran hotpot waktu itu?" tanya Amel seraya berjalan keluar dari meja kasir.

Nana mengangguk, lalu menjawab, "Halo, Kak, aku nggak menyangka akan bertemu denganmu di sini. Apakah kamu bekerja di sini?"

"Benar, aku yang menjalankan toko makanan penutup ini. Coba lihat dulu makanan penutup apa yang kamu inginkan. Terakhir kali saat kita pergi makan hotpot, kamu memberi kami setengah harga. Kali ini aku yang akan memberimu setengah harga untuk makanan penutupmu."

Saat mendengar ini, Nana tertawa pelan, kemudian berkata, "Nggak perlu, Kak. Saat itu aku memang harus melakukannya karena Kak Dimas sudah menyelamatkanku, jadi aku harus berterima kasih kepadanya dengan baik."

"Sebenarnya kamu nggak perlu bersikap sopan seperti itu. Dia hanya sekalian membantumu saja."

Mendengar hal tersebut, Nana tidak melanjutkan percakapannya, melainkan memilih beberapa makanan penutup yang disukainya sambil berkata, "Kak, aku lihat sepertinya beberapa makanan penutup ini enak. Beg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 416

    Amel yang baik hati, merasa sedikit iba saat mendengar cerita ini, jadi dia menggenggam tangan Nana."Pasti nggak mudah bagimu hidup sendirian di Kota Nataya," kata Amel. Dia merasa sangat bersimpati dengan pengalaman Nana. Sangat sulit bagi Amel membayangkan gadis ini menjalani kehidupan yang sulit di usianya yang masih sangat belia."Masih cukup baik, kok. Setidaknya sekarang aku punya pekerjaan dan punya penghasilan tetap setiap bulan. Masa tersulitku adalah saat aku baru saja sampai di Kota Nataya," ucap Nana sambil tersenyum getir.Tatapan simpatik Amel membuat Nana merasa sedikit tidak nyaman."Kak, kamu hebat sekali. Kamu bisa membuka toko makanan penutup sendiri. Setiap aku berulang tahun saat masih kecil, aku nggak pernah makan kue ulang tahun. Saat aku melihat anak-anak lain membawa kue ulang tahun dari toko kue, diam-diam aku berjanji dalam hatiku, kalau saat sudah dewasa nanti, aku pasti akan membuka toko makanan penutup sendiri, tapi sayangnya sekarang aku justru nggak pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 417

    "Tentu saja aku nggak keberatan. Lagi pula, Lidya juga pemegang saham di tokoku," kata Amel acuh tak acuh."Kalau begitu aku bisa mengambilnya dengan bebas," sahut Andi. Dia mengambil nampan khusus untuk makanan penutup dan memilih beberapa kue sesuai dengan selera favorit Lidya."Apakah kamu akan pergi ke tempat Lidya nanti?""Ya. Kak, aku berencana pindah dari perusahaan dan kembali ke rumah Kak Lidya. Masa-masa sibukku sudah berlalu, aku nggak perlu tinggal di perusahaan lagi," sambung Andi dengan gembira. Selama tinggal di perusahaan, dia hampir tidak bisa tidur nyenyak setiap malam. Untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya, terkadang Andi memilih untuk tidur di rumah, jadi setidaknya dia masih punya seseorang untuk diajak bicara.Saat mendengar itu, Amel sedikit mengernyit, kemudian dia mendidik adiknya dengan serius, "Apakah kamu sudah menanyakan hal ini kepada Lidya? Sekarang Lidya sudah punya pacar. Meskipun dia selalu memperhatikanmu dari kecil sampai dewasa, kamu juga sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 418

    "Ya ampun, bahkan mengancam akan mati? Tapi aku nggak menyangka Keluarga Yanuar begitu mementingkan keuntungan. Sekarang Keluarga Sentana bukan hanya nggak akan bangkrut, bahkan mempunyai pasangan kerja sama yang lebih baik. Kurasa seluruh anggota keluarga mereka akan menyesal," gumam Amel yang merasa agak kesal ketika mendengar itu."Lidya, jangan sedih. Suatu hari nanti, kamu pasti akan bertemu seseorang yang lebih baik. Kalau kelak kamu mengalami hal seperti ini lagi, jangan menyimpannya di dalam hati. Kita berdua adalah sahabat. Kalau terjadi sesuatu padamu, katakan saja langsung padaku, jangan ditahan sendirian karena itu hanya menimbulkan penyakit. Untungnya, kali ini keluargamu sudah keluar dari bahaya," pesan Amel dengan hangat.Jika hari ini Lidya tidak memberitahunya, Amel mungkin tidak akan pernah tahu alasan sebenarnya dari putusnya hubungan Lidya dan Bima."Aku tahu, sebenarnya aku nggak terlalu merasa sedih. Lagi pula, aku dan dia nggak ada perasaan apa-apa. Saat pertama

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 419

    "Mau makan hotpot lagi?"Amel mengangguk dengan berat, lalu menyahut, "Tentu saja, aku nggak akan pernah bosan dengan hotpot. Setelah toko makanan penutup kami menghasilkan banyak uang, aku akan membuka restoran hotpot. Kemudian, aku bisa menikmati hotpot sepuasnya!"Kalimat yang dikatakan dengan asal oleh Amel diingat oleh Dimas yang sudah mulai berencana membuka restoran hotpot untuk Amel.Setelah membeli banyak bahan makanan untuk hotpot di supermarket, mereka langsung menuju rumah Lidya. Ketika mereka tiba, Andi sedang berbaring di sofa seperti seorang lelaki tua yang sedang bermalas-malasan di rumah."Andi, kamu benar-benar menganggap tempat Lidya seperti rumahmu sendiri, ya. Bahkan kamu dengan bangga berbaring dan menempati seluruh sofa. Kamu menyuruh kita duduk di mana? Di lantai?" cerca Amel sambil melirik adiknya sekilas, kemudian duduk dengan enggan."Kak Amel, Kak Dimas, aku hampir saja mati kelaparan. Aku sudah menunggu kalian berdua dari tadi, kenapa kalian baru datang?" k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 420

    Lidya berpura-pura membuka mata Andi dan memeriksa dengan hati-hati, "Nggak ada, matamu kemasukan apa?""Berhati-hatilah kalau melakukan sesuatu. Baiklah, cepat keluar. Suruh Dimas memeriksanya. Cahaya lampu di dapur nggak terlalu terang," sahut Amel membujuk Andi keluar. Lidya dan Andi pun langsung bernapas lega.Andi berjalan ke ruang tamu, Dimas menatapnya sambil tersenyum, sementara Andi tersenyum malu-malu sambil bertanya, "Kak Dimas, apa kamu mau minum teh?""Nggak perlu. Andi, kebohongan nggak bisa ditutupi terus. Cepat atau lambat kalian berdua pasti akan ketahuan," kata Dimas penuh arti. Walaupun Dimas tidak mengatakan apa-apa, seiring berjalannya waktu, Amel dan yang lainnya pasti akan menyadarinya.Andi menggaruk kepalanya karena malu, kemudian menjawab, "Kak Dimas, sebenarnya kami nggak bermaksud merahasiakannya dari keluarga kami. Kami cuma merasa nggak tahu bagaimana cara mengatakannya sekarang. Kami pasti akan membicarakannya nanti."Setelah mempertimbangkannya, Andi ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 421

    "Keluarga kita hampir bangkrut, jadi kami menghubungi semua teman yang bisa kami hubungi. Tapi kami nggak menghubungi Keluarga Yanuar karena kami takut kalau kamu menikah nanti, kamu nggak akan dihormati di keluarga mereka. Pada akhirnya, meski ada masalah besar terjadi pada keluarga kita, nggak ada satu pun dari mereka yang menanyakannya. Tepat sebelum aku datang ke sini, aku hendak menelepon Keluarga Yanuar untuk menanyakan tentang masalah pernikahan. Tapi aku menyadari kalau ibunya Bima sudah memblokir nomor WhatsApp-ku. Nomor teleponku dan ayahmu juga diblokir. Aku pikir mereka takut kita akan menghubungi mereka untuk meminjam uang. Kemudian, aku menelepon Bima dengan emosi, sebelum akhirnya mengetahui tentang kalian berdua yang ternyata sudah putus." Mirna mengeluh dengan marah. Dia tidak menyangka bahwa Keluarga Yanuar akan begitu realistis."Nak, Ibu sudah memaki-maki si bajingan Bima itu untukmu. Untung saja kamu nggak jadi menikah dengannya. Lain kali Ibu akan mencarikan pasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 422

    "Untuk sementara ini biarkan saja dia." Dimas masih tidak berniat untuk menghentikan Dio. Meskipun itu berarti mereka jadi memboroskan bahan bangunan, dia berencana untuk mengatasi Dio dengan cara yang lebih keras, membuat pria itu membayar dengan harga yang lebih mahal.Setelah menutup telepon, Dimas kembali ke kamar."Sayang, kenapa kamu belum tidur?" tanya Dimas sambil duduk di tempat tidur, lalu mengelus tubuh Amel dengan penuh kasih."Aku sedang menunggumu. Aku nggak bisa tidur kalau kamu nggak ada di sini," jawab Amel sambil tersenyum manis."Kalau kamu mengantuk, kamu tidur dulu saja. Aku mau mandi dulu."Amel mengangguk patuh, lalu memainkan ponselnya sambil menunggu Dimas.Dimas mandi dengan sangat cepat. Dia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya dalam waktu kurang dari 10 menit. Amel tidak bisa menahan diri untuk tersipu ketika melihat otot perut Dimas.Meskipun mereka berdua sudah tidur bersama, Amel tetap merasa malu saat melihat adegan ini."Say

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 423

    Sambil mengatakan ini, Dimas memakaikan sabuk penghangat di pinggang Amel dengan perhatian."Kapan kamu membelikanku barang semacam ini?" tanya Amel dengan terkejut. Dia bahkan tidak tahu kapan Dimas membeli barang seperti ini untuk dirinya."Aku melihat seseorang merekomendasikannya di internet minggu lalu. Jadi, aku membelinya untuk dicoba. Setelah barangnya sampai, aku menaruhnya di lemari. Aku pikir baru mengeluarkannya kalau kamu merasa nggak nyaman saat menstruasi. Sekarang kelihatannya kamu memerlukannya," kata Dimas dengan sedikit bangga."Sayang, kamu benar-benar perhatian. Kamu merawatku dengan begitu baik, kelak aku jadi nggak bisa hidup tanpamu," kata Amel dengan gembira sambil meminum minuman yang sudah disiapkan Dimas."Kalau begitu, kita akan bersama selamanya, nggak akan pernah berpisah. Aku akan menjadi pendukungmu selamanya," kata Dimas dengan serius. Sejak dia dan Amel menikah, dia berencana untuk selalu bersama dengan wanita ini selama sisa hidupnya.Setelah Amel se

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29

Bab terbaru

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 541

    Lidya sudah terbiasa bebas dan tidak ingin terlalu cepat terikat oleh pernikahan."Baiklah, kita berdua nggak perlu terburu-buru. Orang tuamu dan orang tuaku mungkin sudah nggak sabar untuk menyuruh kita menikah karena ingin segera punya cucu," kata Andi dengan nada bercanda."Kalau Amel nggak menceraikan Dimas, dia mungkin harus mengikuti Dimas kembali ke Kota Ambara. Akan sulit untuk bertemu dengannya lagi di masa depan," sahut Lidya dengan sedih ketika memikirkan hal ini.Andi memeluk bahu Lidya dengan hangat sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu merindukan kakakku, kita bisa mengunjunginya kapan saja. Lagi pula, sekarang masih ada aku yang menemanimu, 'kan?"Lidya menghela napas, lalu menjawab, "Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan kakakmu."Di sisi lain, Dimas mengambil sup penghilang rasa mabuk yang sudah dimasak, lalu dengan hati-hati menyuapkannya kepada Amel. Setelah sibuk selama setengah malam, dia baru tertidur di samping Amel dengan mengantuk.Sinar matahari pagi me

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 540

    Pada saat ini, Amel sudah tersungkur di atas meja, sementara Lidya terbelalak saat melihat Dimas melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ke arah mereka. Lidya pun mengguncang bahu Amel dengan lembut sambil berkata, "Amel, Dimas ada di sini.""Dimas? Dia itu penipu besar. Aku nggak akan pernah peduli lagi padanya," ucap Amel dengan tidak jelas sambil memeluk botol bir.Dimas mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Amel. Melihat Amel dalam keadaan mabuk seperti itu, Dimas merasakan sakit di dalam hatinya."Amel, aku akan mengantarmu pulang," kata Dimas dengan lembut. Amel memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya, lalu menatap Dimas yang ada di depannya. Dimas tampak tersenyum kepadanya."Aku nggak akan pulang." Amel menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Dia masih marah karena Dimas sudah menipunya."Ka ... kalau begitu, aku serahkan Amel kepadamu. Aku pergi dulu." Melihat suasananya tidak terlalu bagus, Lidya pun bersiap untuk menyelinap pergi. Identitas Dimas sebagai dir

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 539

    Amel ragu-ragu untuk beberapa saat, sebelumnya akhirnya perlahan-lahan berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar nggak rela berpisah dari Dimas. Sejak kami menikah sampai sekarang, dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Dimas adalah contoh sempurna dari suami yang baik."Semalam saat berbaring di tempat tidur, yang terlintas di benak Amel hanyalah kebaikan Dimas kepada dirinya. Amel pun menjadi tidak begitu marah lagi."Hatiku masih sangat kacau sekarang." Amel menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal."Jangan khawatir. Semua pasti akan ada jalan keluarnya," bujuk Lidya sambil menepuk bahu Amel dengan lembut."Bagaimana kalau kita minum bersama malam ini, untuk menenangkan suasana hati?" usul Lidya saat melihat Amel tampak bingung dan gelisah.Sebelumnya, Amel pasti akan menolaknya. Namun, sekarang Amel langsung menyetujuinya tanpa ragu. "Oke."Dimas menghabiskan sepanjang pagi di rumah sakit. Kondisi Nenek Salma juga sudah stabil. "Ayah, Ibu, Nenek, masih ada beberapa hal yang harus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 538

    "Tentu saja, Kak Amel. Aku benar-benar ingin terus bekerja di sini," kata Clara dengan tegas. Dia sudah memantapkan hati untuk tetap bekerja pada Amel."Oke." Raut wajah Amel langsung menunjukkan perasaan lega.Dimas memesan penerbangan paling awal dan bergegas pulang malam itu juga. Sesampainya di rumah sakit, Salma sudah beristirahat di bangsal."Ayah, Ibu, aku datang.""Akhirnya kamu datang juga. Nenekmu terus menyebut-nyebut namamu sepanjang malam tadi," tegur Bela.Dimas berjalan menghampiri ranjang Salma dengan perasaan bersalah. Tiba-tiba saja Dimas menyadari jika neneknya benar-benar sudah sangat tua. Entah sejak kapan, rambut neneknya sudah memutih semua.Untuk sementara waktu ini, Dimas tidak memenuhi kewajibannya sebagai cucu. Dimas juga gagal membina hubungan asmaranya. Tiba-tiba saja, Dimas merasa agak sedih dan kecewa karenanya.Salma perlahan-lahan membuka matanya. Melihat Dimas, raut wajahnya tampak agak emosional."Aku sudah pulang, Nek." Dimas menggenggam erat tangan

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 537

    Amel memandangi punggung kepergian Dimas. Dia merasa agak kehilangan di dalam hati. Namun, melihat Dimas yang tampak begitu cemas, Amel merasa pasti ada suatu masalah yang sangat penting.Lantaran suasana hatinya sedang buruk, Amel tidak punya keinginan untuk mengurus toko makanan penutup miliknya. Dia memutuskan untuk sementara waktu membiarkan Clara membantunya mengawasi toko. Keesokan harinya, Amel bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi ke toko untuk memberi penjelasan pada Clara."Tenang saja, Pak Irfan. Aku pasti akan membantu Bu Amel menjaga toko dengan baik. Aku yakin Pak Dimas dan Bu Amel pasti akan baikan nanti."Begitu memasuki pintu, Amel mendengar suara Clara. Amel pun mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya kenapa Clara berkata seperti itu.Memikirkan kembali sikap Clara terhadap Dimas dan fakta bahwa Clara yang merupakan seorang ahli pembuat makanan penutup top, tapi bersedia merendahkan diri untuk bekerja di toko makanan penutup kecil miliknya ini, Amel pun sepertinya sudah

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 536

    Amel sangat sadar diri dan tahu bahwa dia tidak layak untuk pria di depannya ini. Mungkin sekarang Dimas memiliki perasaan padanya, tetapi jika kesenjangan antara keduanya mulai ditemukan di masa depan, kemungkinan besar cinta mereka akan perlahan-lahan kandas.Dimas cukup baik, orang-orang di sekitar Dimas juga sangat baik. Amel hanya seorang wanita biasa, benar-benar tidak bisa berjalan berdampingan dengan pria itu.Saat mendengar kata cerai, Dimas langsung terbelalak kaget, lalu berkata, "Aku nggak bisa. Amel, jangan cerai, ya? Nggak peduli siapa aku, cintaku padamu nggak akan pernah berubah."Dimas menjelaskan dengan tegas kepada Amel alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya, tetapi Amel tampaknya tetap bertekad untuk menceraikannya."Dimas, beri aku waktu untuk menenangkan diri dulu," jawab Amel, lalu menutup pintunya lagi.Lili menepuk bahu Dimas sambil berkata, "Beri dia waktu. Bagaimanapun, ini bukan masalah sepele. Dia perlu waktu untuk menerimanya."Dimas mengangguk frus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 535

    "Kami nggak bisa menerima permintaan maaf dari seorang direktur," sahut Gibran dengan kesal.Dimas mengerutkan keningnya dan kembali menjelaskan "Ayah, Ibu, aku benar-benar nggak bermaksud menyembunyikan identitasku.""Kalau begitu, beri tahu aku kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?" sahut Lili dengan nada dingin.Saat menghadapi Dimas, Lili masih mengalah dan ingin memberi Dimas kesempatan untuk menjelaskan. Bagaimanapun, dia masih bisa memercayai karakter Dimas.Mereka juga dapat melihat bahwa Dimas tidak memperlakukan putri mereka hanya untuk bermain-main saja."Orang yang bertanggung jawab atas cabang Grup Angkasa adalah kerabat jauh Keluarga Cahyadi. Ketika aku meninjau dana pada akhir tahun lalu, aku menemukan ada celah keuangan yang besar. Aku menyelidikinya secara pribadi dan menemukan kalau dia telah menggelapkan dana publik. Dia sering mengabaikan tugasnya dan membeli properti dalam jumlah besar. Tapi karena kurangnya bukti, aku dan asistenku menyembunyikan identitas kami

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 534

    Sebagai seorang profesor, Gibran tidak pernah memperhatikan ketenaran dan kekayaan selama bertahun-tahun. Meskipun identitas asli Dimas adalah direktur Grup Angkasa, menurutnya juga tidak ada yang istimewa dengan itu."Kenapa Dimas menyembunyikan identitasnya? Mungkinkah dia sengaja melakukannya pada kita karena takut kita menginginkan uangnya?" sahut Lili dengan nada kecewa.Lili selalu merasa bahwa Dimas lumayan baik. Dia bahkan menganggap Dimas seperti putranya sendiri."Amel, karena kamu sudah memikirkannya dan memutuskan untuk menceraikannya, Ayah akan mendukung keputusanmu. Keluarga Santoso nggak peduli apakah dia direktur atau bukan," ucap Gibran. Pria itu adalah orang pertama yang mengungkapkan sikapnya."Ibu juga mendukungmu. Hal yang paling penting bagi pasangan untuk hidup bersama adalah kejujuran. Dia bahkan nggak bisa melakukan integritas paling dasar. Meskipun Keluarga Cahyadi kaya, Amel juga nggak bisa menikmatinya. Jadi, lebih baik lupakan saja," ujar Lili dengan nada k

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 533

    "Aku ingin menceraikannya. Dia adalah seorang direktur Grup Angkasa, sementara aku cuma gadis biasa. Kami nggak berasal dari dunia yang sama dan nggak akan mendapatkan hasil apa pun di masa depan," tukas Amel. Ketika mengatakan itu, Amel merasa sakit yang menyesakkan datang dari hatinya.Ketika mendengar itu, Lidya langsung mengerutkan dahinya. Dia bisa melihat betapa Amel sangat mencintai Dimas."Huh ...." Lidya menghela napas panjang."Aku nggak pernah mengira bahwa hal dramatis yang ditampilkan di TV akan terjadi padaku," ujar Amel. Dia merasa sangat kecewa dengan Dimas ketika mengingat kembali berapa banyak kebohongan yang sudah dibuat pria ini untuk menipunya sejak mereka menikah."Ya, ini sudah keterlaluan. Kupikir hal semacam ini hanya ada di TV, tapi nggak disangka hal ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata," sahut Lidya dengan emosi.Setelah suasana hati Amel sedikit stabil, Lidya mengantarnya pulang ke rumah Keluarga Santoso.Saat ini, Mirna sedang berbicara dengan Lili,

DMCA.com Protection Status