Share

Bab 276

Ketika mendengar perkataan Dimas, Amel tiba-tiba merasa seolah dia telah melakukan kejahatan besar.

"Sudah, sudah. Sebenarnya, kamu sangat penting di hatiku, jangan berpikir macam-macam," bujuk Amel dengan cepat. Dia benar-benar takut Dimas akan menangis di depan banyak orang!

"Baiklah kalau begitu, aku akan memaafkanmu kali ini." Setelah selesai mengatakan ini, Dimas tersenyum lagi.

Pelayan mulai menyajikan hidangan satu per satu.

"Steik di restoran ini rasanya cukup enak," kata Dimas sambil dengan hati-hati memotong steik untuk Amel.

Amel menggigit steiknya dengan penuh antisipasi. Sambil makan, dia melihat pemandangan di kejauhan, benar-benar merasa sangat senang.

"Indah sekali!"

"Setelah makan malam nanti, aku akan mengajakmu ke danau untuk menikmati pemandangan malam. Ada taman kecil di tepi danau, kudengar ada banyak kunang-kunang di sana." Mendengar itu, Amel semakin menantikannya.

"Apakah benar ada kunang-kunang? Sejujurnya, aku belum pernah melihatnya seumur hidupku." Amel ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status