Share

Menyembunyikan

“Iya, Sayang.” kata Bastian sesaat mengangkat telepon dari sang istri.

“Papa biang kerok, kenapa baksonya diantar orang warung?” tanya Cilla di balik telepon.

“Iya Sayang, aku ada kerjaan mendadak di kantor. Ini aku masih on the way.” Bohong, Bastian sedang berbohong.

Nyatanya, pria itu kini menuju sebuah tempat. Usai berbicara dengan Elka. Dia memutuskan untuk menyelesaikan emosinya.

“Ah, gitu. Ya sudah. Ini baksonya buat aku ya.”

“Iya.”

“Hati-hati, Tian.”

“Oke.”

Telepon pun terputus. Cilla melanjutkan membuka bungkusan bakso. Ia memindahkan isinya di mangkuk. Sesaat suara hujan membuatnya sedikit berlari kecil ke depan untuk mengambil sepatu yang ia jemur.

“Tiba-tiba hujan aja,” katanya seraya masuk ke teras dan meletakkan sepatu yang setengah kering itu.

Tak lama suara langkah kaki membuatnya menoleh. Mata bulatnya menangkap sosok gadis yang berjalan ke arahnya.

“Vika, mau ke mana?” tanya Cilla.

Gadis itu seolah terkejut. Mungkin dia tidak melihat Cilla yang berada di teras rumah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status