Beranda / Pernikahan / Terjerat Cinta Kakak Ipar / 31). Saling Menjelaskan

Share

31). Saling Menjelaskan

Penulis: Cacavip
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-27 18:02:04

***

"Tante Senja, Tante mau ke mana, Tan? Tante!"

Tiba persis di samping mobil, Senja seketika berhenti setelah Kirania yang sejak beberapa saat lalu mengejarnya, berseru.

Kaget setelah mendapati Davion di ruang tengah, tanpa basa-basi Senja memang berbalik kemudian pergi begitu saja meninggalkan sang mantan. Tak dikejar oleh Davion langsung, langkah Senja diikuti Kirania sampai akhirnya setelah sejak beberapa menit lalu mencoba acuh, dia menoleh pada sang keponakan yang kini berada di teras.

"Tante Senja mau ke mana? Itu tamunya samperin ih!"

"Bilangin ke dia pulang, Kiran. Tante enggak mau ketemu."

"Enggak!" tolak Kirania dengan segera. "Aku enggak mau usir tamu itu. Jadi kalau mau dia pergi, samperin terus usir sendiri. Lagian Tante Senja enggak ngehargain banget. Dia datang dari Jakarta lho. Masa enggak mau ditemuin?"

Mendengar ucapan sang adik, Senja menghela napas. "Kamu enggak tahu apa-apa, Kiran."

"Aku e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
jgn lama2 davion itu si Kiran dah buat ulah takutnya di hukum ma ibu BPK senja lagi
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
davion senja sama2 sakit semoga kalian bhgia sama pasangan masing2 walaupun masih abu2
goodnovel comment avatar
Netty Kurnia
nanti kena karma kamu bocil.. liat aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   32). Senja dan Caca

    ***"Aku pamit ya, Nja. Kamu baik-baik di sini dan jangan lupa jaga kesehatan. Seminggu ke depan aku rencananya mau healing dulu di sini. Jadi kalau ada apa-apa kabarin aku. Nomor hp aku yang tadi aku sebutin dan aku harap kamu enggak blokir lagi nomor aku karena meskipun berat, aku akan belajar nerima semuanya."Diantar sampai ke dekat mobil, ucapan panjang lebar tersebut lantas dilontarkan Davion pada Senja yang kini berdiri tak jauh darinya. Menetap selama setengah jam lebih, Davion berhasil menyelesaikan kesalahpahaman dengan Senja.Namun, meskipun begitu hubungan mereka tak bisa kembali seperti semula karena Senja kini berstatus istri orang. Berat, jujur saja itulah yang Davion rasakan, tapi selain menerima, dia tak bisa berbuat apa-apa lagi karena Senja bulat dengan keputusan yang diambilnya sehingga mau tak mau, dia harus menghargai apa yang diputuskan sang mantan."Iya, Davion," kata Senja. "Kamu juga jaga kesehatan dan aku harap kamu bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   33). Menemui Haikal

    ***"Ki, bisa keluar sebentar enggak?"Setelah sebelumnya mengetuk pintu kamar sang putri sambung, pertanyaan tersebut lantas Senja lontarkan. Tak dengan penampilan biasa, Senja kini sudah rapi dengan setelan atasan dan rok karena tak akan berdiam diri di rumah, malam ini dia akan pergi menemui sang ayah.Diajak bertemu lewat chat, Senja tak bisa menolak karena katanya ada hal penting yang harus dibicarakan. Entah apa, dia sendiri tak tahu. Namun, yang jelas Senja beruntung karena sampai saat ini para penghuni rumah yang sejak pagi tadi pergi, belum kembali.Juan masih di perjalanan pulang sementara Gian sendiri masih di luar untuk mengerjakan tugas sehingga permintaan Haikal untuk tak memberitahu siapa-siapa pun bisa dia kabulkan."Ada apa?"Setelah menunggu kurang dari dua menit, pertanyaan tersebut lantas didapatkan Senja dari Kirania yang kini berdiri di ambang pintu."Tante mau pergi, titip rumah," kata Senja. "Maka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   34). Senja Dihukum Lagi

    ***Plak!"Ini hukuman untuk perempuan yang enggak bisa jaga kehormatan suaminya setelah menikah."Selesai mendaratkan gesper yang dia pegang di punggung Senja, ucapan tersebut dilontarkan Haikal yang kini berdiri di samping sang putri.Menyambut Senja dengan tamparan begitu putri bungsunya itu datang, Haikal tanpa ragu memberikan hukuman lain setelah laporan tentang Senja yang katanya sering membawa pria lain ke rumah Juan, diterimanya pagi tadi.Tak mau mendengar penjelasan apa pun dari Senja, Haikal memilih percaya pada foto juga pernyataan sang cucu, Kirania, sehingga tanpa memedulikan pembelaan yang dilontarkan Senja, permintaan untuk duduk di sofa dilontarkannya beberapa waktu lalu.Bukan ayah yang lembut, faktanya Haikal adalah orang tua yang selalu menggunakan hukuman fisik ketika anak-anaknya melakukan kesalahan, dan setelah sekian lama aman, malam ini Senja harus pasrah menahan sakit dicambuk karena memang hukuman itula

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   35). Senja Kemana?

    ***"Nih perempuan belagu banget. Aku telepon malah dimatiin."Sambil memandang layar ponsel yang dia genggam di tangan kiri, ucapan tersebut lantas Juan lontarkan setelah Senja menolak panggilannya.Masih berada di jalan, beberapa waktu lalu Juan tiba-tiba saja ingin membeli martabak. Punya niat baik membelikan Senja makanan manis tersebut, Juan menelepon sang istri untuk bertanya martabak apa yang disukai. Namun, niatnya itu gagal setelah panggilannya pada Senja justru tak dijawab—membuat rasa kesal jelas melanda."Enggak pengen dibaikin emang kayanya Senja."Tak mencoba untuk menghubungi lagi Senja, setelahnya Juan menyimpan ponsel miliknya di dashboard. Fokus mengemudi, mobilnya membelah jalanan malam kota Bandung hingga setelah sepuluh menit, dia berhenti di dekat penjual martabak.Turun untuk memesan makanan manis tersebut, Juan membeli tiga kotak dengan rasa berbeda yaitu; keju kesukaan Kirania, coklat kesukaan Caca kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   36). Menjemput Senja

    ***"Kalau ada apa-apa sama Senja, aku salahin Mas Juan ya, Mas. Senja kaya gini pasti karena kecapean."Di sela kegiatan mengemudi, ucapan bernada sinis itu lantas Gian lontarkan pada Juan yang kini duduk di sebelah kiri. Tak lagi di rumah, saat ini dia dan sang abang tengah berada di perjalanan menuju tempat Senja berada karena setelah dibuat khawatir, kabar dari Senja akhirnya datang.Namun, bukan kabar baik, yang Gian terima justru kabar buruk tentang pingsannya Senja di samping pemakaman Mentari. Ditemukan seorang pria penjaga warung, Senja katanya tergeletak di samping sebuah pusara dan setelah ditolong, perempuan itu kini berada di warung yang letaknya tak jauh dari tempat pemakaman.Entah apa alasan yang membawa Senja ke makam Mentari ketika hari tak lagi siang, Gian mau pun Juan sama-sama tak tahu. Namun, yang jelas di waktu yang sama kedua pria itu dilanda khawatir sehingga tanpa ba bi bu, keduanya pun bergegas."Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   37). Sedikit Peduli

    ***"Shit!"Masih dengan posisi tubuh membungkuk, Juan spontan mendesis setelah garis demi garis memar didapatinya di punggung Senja. Tak satu, ada tiga buah bekas memar yang dia lihat dan tak perlu bertanya, Juan tahu jika memar tersebut adalah bekas sabetan gesper.Mendengar Senja mengigau di tengah perjalanan, beberapa waktu lalu Gian memberhentikan mobil dan karena curiga akan sesuatu, keputusan mengecek kondisi Senja pun dilakukan.Tak oleh Gian, mengecek tubuh Senja dilakukan oleh Juan selaku suami dari perempuan itu dan benar saja dugaan dia juga sang adik, Senja tak baik-baik saja sehingga setelah menutup kembali punggung sang istri, Juan menarik tubuhnya dari mobil."Gimana? Apa ada sesuatu?" tanya Gian yang sejak beberapa menit lalu menunggu."Senja tadi bilang enggak mau ketemu sama siapa?" Alih-alih menjawab, Juan justru balik bertanya."Sama siapanya enggak bilang, tapi Senja ngomong kalau dia mau ketemu sam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   38). Penjelasan Panjang Lebar

    ***"Halo, Bunda."Duduk di sofa sambil memandang Senja yang masih tak sadar, sapaan penuh ragu tersebut lantas Juan lontarkan setelah sambungan telepon dengan sang mertua, terhubung.Sempat dilema antara menghubungi Nirmala malam ini atau besok, Juan memang mengambil keputusan untuk menelepon sang mertua sekarang., dan beruntung panggilannya dijawab."Halo, Nak Juan.""Bunda udah istirahat belum, Bun? Barangkali Juan ganggu," ucap Juan—memastikan lebih dulu sebelum mengungkap tujuannya menelepon."Belum, Nak Juan. Kebetulan Bunda lagi nungguin Ayah. Belum pulang soalnya.""Ayah emang ke mana, Bun? Kok jam segini belum pulang?"Hening.Tak ada jawaban untuk pertanyaan darinya, yang Juan dengar adalah hening sehingga setelah beberapa detik berlalu tanpa obrolan, dia buka suara."Jawabannya pasti ke Bandung ya, Bun?""Nak.""Juan pengen nanyain sesuatu sebenarnya sama Bunda, da

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   39). Perasaan yang Bercampur Aduk

    ***"Editan atau bukan, Juan sendiri belum tahu, Bunda, tapi yang jelas Juan yakin Senja enggak selingkuh apalagi rutin bawa pacarnya ke rumah, karena setiap malam Juan selalu cek cctv rumah dan enggak pernah tuh Juan lihat Davion. Jadi, tolong sampaikan ke Ayah buat enggak marah lagi karena Senja enggak seperti yang dituduhkan."Membahas tentang foto yang Nirmala terima, ucapan panjang lebar tersebut lantas Juan lontarkan pada sang mertua. Sejenak melupakan dendamnya pada Mentari, Juan membela Senja karena meskipun istrinya itu hanya bahan pelampiasan dendam, entah kenapa ketika tuduhan berselingkuh dilayangkan, dia tak suka."Ya Allah gitu ya, Nak Juan?" tanya Nirmala. "Ya sudah nanti Bunda sampein ke Ayah setelah beliau pulang ya. Kalau perlu, Bunda nyuruh ayah minta maaf ke Senja karena udah nuduh yang enggak macam-macam.""Iya, Juan juga minta maaf kalau apa yang dilakuin Kiran bikin Bunda sama Ayah salah paham," kata Juan. "Nanti J

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   195). Mengunjungi Mentari (Ending)

    ***"Ah, akhirnya acara aqiqah Tian berjalan dengan lancar ya, Mas. Rasanya baru kemarin deh dia lahir, tapi ternyata udah dua minggu yang lalu."Tersenyum sambil memandang para tamu yang kini pergi meninggalkan rumahnya, ucapan tersebut lantas Senja lontarkan pada Juan. Tak berada di dalam, saat ini dia dan sang suami masih berada di teras karena memang setelah acara selesai, keduanya mengantar para tamu seraya mengucapkan terima kasih.Dua minggu pasca melahirkan, Senja dan keluarga sepakat untuk mengadakan acara aqiqah baby Tian. Tak digelar di gedung, Senja dan Juan sepakat mengadakan acara di rumah.Mengundang para tetangga komplek, acara berlangsung dengan lancar dan tak sedikit, tamu yang diundang pun cukup banyak karena dari banyaknya tetangga yang diberitahu, hampir semua datang sore ini ke rumah Juan."Iya, akhirnya acara berjalan dengan lancar," kata Juan. Menoleh kemudian memandang Senja, dia kemudian berkata, "Semoga Tian seh

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   194). Senja Pulang

    ***"Welcome home, Mama Senja!"Membulatkan mata dengan raut wajah kaget, itulah Senja setelah sambutan tersebut didapatkannya dari orang-orang yang siang ini menyambut di ruang tengah.Dua hari menetap, Senja dan sang bayi memang diizinkan pulang hari ini untuk menjalani pemulihan di rumah. Tak dijemput siapa pun, Senja pulang berdua saja dengan Juan dan jujur dirinya sedih, karena dia pikir orang-orang rumah akan menjemputnya, mengingat kepulangan dia bukan di hari kerja melainkan hari libur.Tak menunjukan kesedihan, Senja terus berusaha tersenyum selema di jalan hingga ketika tiba di rumah, kehadiran dua mobil yang tak asing untuknya membuat dia bertanya-tanya.Bukan mobil Juan ataupun Gian, yang dilihat Senja adalah mobil Davion juga kedua orang tuanya sehingga dengan rasa penasaran yang tiba-tiba melanda, Senja bertanya.Namun, alih-alih memberikan jawaban, Juan justru meminta dia untuk masuk sehingga sambil menggendong san

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   193). Kelahiran Bayi Mungil

    ***"Ayo, Bu, coba dorong."Bersandar pada bed, yang sejak tadi dia tempati, Senja menoleh ke arah Juan sebelum kemudian mengambil ancang-ancang. Menutup rapat mulutnya seperti yang disarankan, Senja mulai mengejan sekuat tenaga sambil berpegangan pada sang suami.Bukaan lengkap setelah menunggu selama beberapa jam, persalinan Senja memang segera dilakukan. Aman untuk melahirkan secara normal, Senja membiarkan tubuhnya kesakitan karena gelombang cinta yang beberapa waktu lalu datang, dan sekarang perempuan itu kembali berjuang.Bayi yang dikandung tak langsung keluar dalam sekali ejanan, Senja menjatuhkan punggungnya di bed dengan napas terengah. Beristirahat sejenak, itulah yang dia lakukan sekarang sementara dokter sibuk memeriksa sesuatu."Kuat ya, kamu pasti bisa," ucap Juan yang terus berada di samping Senja. "Doain ya, Mas," pinta Senja yang dijawab senyuman oleh sang suami."Pasti."Waktu istirahat seles

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   192). Kado untuk Gian

    ***"Gi, anak kita lucu."Berdiri persis di samping inkubator, ucapan tersebut Diandra lontarkan dengan perasaan yang terasa begitu hari. Melahirkan beberapa jam lalu, sore menjelang malam Diandra meminta untuk dibawa ke ruang Nicu. Dioperasi menggunakan metode yang cukup bagus, perempuan itu sudah mampu berdiri bahkan duduk sehingga setelah meminta izin pada Dokter, Gian membawa istrinya itu menemui sang putra.Lahir dengan tubuh yang sangat mungil, putra pertama Gian dan Diandra terlihat persis seperti sang ayah, Gian. Memiliki hidung mancung, dua alis yang tak terlalu tebal kemudian rambut hitam, bayi mungil tersebut nampak begitu baik sehingga meskipun harus menetap di inkubator hingga kondisi dan berat badan stabil, Gian mau pun Diandra lega karena sejauh ini, tak ada kelainan yang ditunjukan Pradikta atau yang lebih akrab disapa baby Dikta."Mirip banget sama aku enggak sih?" tanya Gian yang setia di samping Diandra, guna berjaga-j

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   191). Kelahiran Putra Pertama

    ***"Gimana, Dok? Apa istri saya harus lahiran sekarang karena ketubannya udah pecah?"Melihat dokter selesai memeriksa Diandra, pertanyaan tersebut lekas Gian lontarkan dengan raut wajah yang cukup tegang.Mendapat kabar tentang Diandra yang tiba-tiba mengalami pecah ketuban, Gian memang sigap membawa istrinya itu ke rumah sakit terdekat. Meskipun Diandra tak merqsa kesakitan, Gian membawa perempuan itu ke IGD sehingga tanpa perlu menunggu lama, penanganan pun dilakukan dengan cepat."Betul sekali, Pak," kata sang dokter, memberi jawaban. "Karena air ketuban yang tersisa hanya tinggal sedikit, istri Bapak harus segera melahirkan bayinya dan demi mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, kami akan melakukan tindak operasi secepatnya. Apa bapak setuju? Jika iya, nanti berkas-berkasnya disiapkan pun dengan ruang operasi.""Kalau itu yang terbaik, saya setuju, Dokter," ucap Gian. "Tapi usia kandungan istri saya baru dua puluh sembila

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   190). Waktu Berlalu

    ***"Silakan dinikmati basonya ya, Mbak, Kak, Dek, semoga bakso buatan Mamang cocok di lidah kalian."Sambil menyimpan satu persatu mangkuk bakso di atas meja makan, ucapan tersebut lantas Juan lontarkan untuk istri dan kedua anaknya yang sejak beberapa menit lalu menunggu di sana.Tak bisa menolak ngidam Senja yang katanya ingin bakso buatan dia sendiri, Juan mendadak cosplay menjadi mang bakso komplek. Membuat adonan bakso kemudian mengolahnya menjadi bulatan kecil dan sedang, semua dia lakukan sendiri tanpa bantuan siapa pun.Tak hanya membuat bakso, Juan juga berpakaian seperti tukang bakso demi mengabulkan keinginan Senja. Kaos abu pendek, celana pendek juga topi bulat dan handuk, semuanya dia pakai dan hal tersebut membuat Senja bahagia, sehingga meskipun harus menunggu satu jam lebih bakso yang diinginkannya jadi, perempuan itu tak bosan sama sekali."Waw," ucap Kirania takjub. "Udah cocok kayanya Papa jadi tukang bakso. Persis bua

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   189). Siapa yang Hamil?

    ***"Menurut Papa?"Menyipitkan mata dengan emosi yang semakin naik, itulah Juan setelah pertanyaan tersebut dilontarkan sang putri, usai dirinya bertanya tentang testpack yang ditemukan di atas meja belajar Kirania.Tak ada panik, gadis itu terlihat tenang dan hal tersebut jelas membuat Juan penasaran karena jika memang Kirania hamil, seharusnya rqsa panik melanda karena bukan hal sepele, hamil di usia belia terlebih masih pelajar adalah sebuah masalah yang sangat besar."Kamu ditanya tuh jawab, bukan balik nanya," desis Juan. "Mau Papa pukul?""Pukul apa maksud kamu?"Bukan Kirania, yang bertanya adalah Senja yang tahu-tahu berada di ambang pintu. Tak kalah serius dari Juan, perempuan itu kini menatap intens sang suami sebelum akhirnya bertanya,"Kamu lagi ngapain Kiran? Kok pake nyebut pukul segala? Berani emang kamu pukul anak aku?""Aku nemuin tespack di meja belajar Kiran, Senja, dan ini aku lagi nanya," k

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   188). Restu Juan Sepenuhnya Turun

    ***"Halo."Refleks melengkungkan senyuman, itulah yang Kirania lakukan setelah suara berat Davion terdengar dari telepon. Tak lagi di kamar sang papa, saat ini dia memang sudah kembali ke kamarnya dan tak diam saja, Kiranua menghubungi sang kekasih dengan tujuan; mengajak Davion datang ke rumah hari sabtu nanti.Mendapat lampu hijau untuk berpacaran, Kirania tak sepenuhnya bebas karena sebelum melanjutkan hubungan dengan Davion, kebaikan dan ketulusan kekasihnya tersebut harus dipastikan dulu sehingga selain makan siang bersama, sabtu nanti katanya Juan akan mengajak mantan dari istrinya tersebut berdialog empat mata."Halo, Kak, ganggu enggak?" tanya Kirania. "Kali aja Kak Davi lagi nongkrong atau bahkan udah tidur gitu?""Enggak sih, enggak ganggu," kata Davion. "Aku barusan kebetulan lagi main game. Jadi aman.""Lho, keganggu dong itu, Kak?" tanya Kirania. "Kalau ada panggilan pas main game kan nanti gamenya kepause. Iya engg

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   187). Permintaan untuk Putus

    ***"Putus."Kompak memasang raut wajah kaget, itulah Senja dan Kirania setelah ucapan tersebut dilontarkan Juan dengan raut wajah seriusnya.Mengikuti saran Senja, malam ini Kirania jujur tentang hubungannya dengan Davion. Tak ada respon baik, Juan nampak tak suka mendengar kabar yang diberikan sang putri sehingga setelah Kirania menjawab serius tentang hubunganya dan sang kekasih, pria itu meminta sang putri putus."Maksud kamu apa, Mas?" tanya Senja yang membuat atensi Juan beralih."Ya putus," kata Juan. "Aku mau Kiran sama Davion putus. Apa enggak jelas ucapan barusan?""Enggak bisa gitu dong, Pa," kata Kirania yang membut Juan kembali memandangnya. "Aku cinta sama Kak Davion begitu pun sebaliknya. Jadi enggak ada tuh putus-putus.""Jadi kamu lebih pilih Davion dibanding Papa? Iya?" tanya Juan. "Kamu masih kecil, Kiran, bahkan tujuh belas tahun pun kurang. Bisa-bisanya pacaran sama orang dewasa. Aneh tahu enggak?"

DMCA.com Protection Status