Terjebak Skandal CEO Dingin

Terjebak Skandal CEO Dingin

last updateLast Updated : 2024-08-20
By:  nsr.andiniCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
124Chapters
6.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Saya mau kamu tidur dengan saya!" ucap lelaki itu dengan sorot mata yang tidak pernah main-main. Riehla terguncang akan kalimat yang keluar dari mulut pria satu itu. "Maaf, Pak. Untuk yang satu ini saya gak bisa! Saya masih punya harga diri. Saya gak mau mengecewakan orang tua saya." Lelaki itu menatap Riehla lebih tajam. "Apa susahnya tidur dengan saya? Bukannya kamu sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Ayah kamu?" cover by : canva

View More

Chapter 1

Kesepakatan dengan CEO

Hidup lagi capek-capeknya, paling sempurna jika memiliki Bos yang menyebalkan. Rasanya mau menghilang saja dari dunia yang penuh dengan permasalahan. Seperti itulah yang dirasakan Riehla yang harus bekerja lembur sebagai seorang Editor Perusahan penerbit yang baru pulang jam 5 subuh tadi.

Niatnya ingin tidur selama 2 jam sebelum kembali berangkat ke Kantor, baru akan tidur sekitar jam setengah 6, ada telepon masuk dari Ellio-CEO. Tahu apa yang dikatakan lelaki berwajah tembok dan bersuhu dingin layaknya kulkas dua pintu? Riehla disuruh datang ke Rumah-nya sekarang juga. Ingin rasanya Riehla mencaci-maki Bos-nya yang satu itu namun ia tidak memiliki keberanian sebesar dinosaurus.

"Bukannya kamu sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Ayah kamu?"

Ellio berhasil menyadarkan Riehla bahwa ia memang sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Adhi-Ayah Riehla yang dua hari lalu mengalami kecelakaan motor. Salah satu kaki-nya mengalami cedera serius sehingga membutuhkan uang yang tidak sedikit. Riehla menjauhkan handphone, menghela nafas. Ellio pasti sudah mencari tahu apa yang sedang terjadi dengannya sehingga percaya diri bahwa Ellio dengan mudah bisa menaklukkan Riehla.

"Saya mau bayaran dua kali lipat dari biasanya."

"Saya akan suruh Randy mengurusnya secepatnya."

"Sekitar setengah jam saya baru sampai." Lalu, Ellio memutus telepon itu lebih dahulu.

Riehla lempar asal handphone ke atas kasur, seolah ia tidak takut jika handphone ternyata jatuh ke lantai di mana mungkin Riehla harus melakukan perbaikan pada handphone. Dari sekian banyaknya pegawai di Kantor, untuk kedua kalinya Ellio memilih Riehla. Apakah Riehla semudah itu? Sesungguhnya Riehla sedikit membenci dirinya sendiri karena mau dibayar melakukan hal yang tidak ingin ia lakukan. Namun, keadaan membuatnya harus menang dari harga diri.

Beberapa saat kemudian...

Sebuah motor berhenti tepat di depan sebuah gerbang yang menjulang tinggi. Datang seorang security dengan pakaian hitam. Membukakan gerbang dan Riehla membawa masuk motor scoopy putih-nya itu.

Terus mengendarai sampai berhenti di depan sebuah Rumah besar bercatkan putih. Riehla pinggirkan motor, menaruh helm yang sebelumnya ia pakai di kaca spion. Berjalan ke arah pintu, menekan bel. Pintu langsung terbuka menampakkan seorang lelaki dengan setelan jas hitam yang dikenal sebagai tangan kanan Ellio. Ya, lelaki yang tak kalah tampan dari Ellio itu Randy-Asisten Ellio. "Saya akan antar kamu menemui Pak Ellio. Dia sudah menunggu kamu." Riehla ikut dengan lelaki yang sama kakunya dengan Ellio. Terus berjalan hingga di depan sebuah pintu berwarna hitam.

"Pak Ellio ada di dalam, kamu bisa langsung masuk." Lalu, melangkah pergi dari sana.

Riehla ketuk pintu, sebelum membukanya. Melangkah masuk dengan langkah sedikit tertekan. Bagaimana tidak tertekan jika Riehla tahu bahwa ia akan melakukan hal yang tidak ia suka seperti sebelumnya? Ya, walau ia belum tahu detailnya harus melakukan apa. Intinya pikiran Riehla sudah buruk akan Ellio.

Menghentikan langkah sedikit jauh dari meja kerja di mana Ellio sedang terduduk di kursi kerja dengan kacamata yang dipakainya. Ellio yang bersandar pada sandaran kursi, melipat kedua tangan di depan dada. "Saya mau kamu tidur dengan saya!" Dengan sorot mata yang tidak pernah main-main.

Mata Riehla sedikit membulat. Dirinya terguncang akan kalimat yang keluar dari mulut pria satu itu. Kali ini apa lagi?! Tidak cukupkah sebulan yang lalu menjadi kekasih pura-pura sampai Riehla mendapat hadiah yang bagus sekali yaitu sebuah tamparan yang cukup membuat pipinya merah dari perempuan yang tidak Riehla mengerti siapanya Ellio?

"Maaf, Pak. Untuk yang satu ini saya gak bisa! Saya masih punya harga diri. Saya gak mau mengecewakan orang tua saya." Riehla pikir jika Ayah dan Ibu-nya sampai tahu mereka pasti akan kecewa.

"Apa susahnya tidur dengan saya?"

Riehla rasa ceo-nya itu sudah tidak waras. Bisa-bisa ia menyamakan Riehla dengan perempuan-perempuan yang "seperti itu"! Harga diri Riehla terluka. Ia salah sudah menerima tawaran itu. "Mungkin saya terlihat semudah itu. Tapi, saya masih punya harga diri. Saya gak mau melakukan hal yang hanya akan membuat diri saya sendiri dan orang tua saya kecewa."

Ellio berjalan ke arah Riehla dengan gaya jalannya yang selalu cool. Menghentikan langkah tepat di hadapan Riehla. "Saya rasa apa yang ada di otak kamu dengan saya, berbeda."

"Berbeda gimana? Jelas-jelas Bapak ngajak saya tidur bareng."

"Memang saya ngajak kamu tidur bersama."

"Sudahlah, Pak. Saya gak mau melanjutkan kesepakatan ini!"

Ketika Riehla hendak melangkah pergi dari sana, salah satu tangannya digapai Ellio. "Saya gak akan menyentuh kamu."

Rihela menoleh ke arah Ellio beriringan dengan dilepasnya tangan Riehla. "Saya semakin gak ngerti. Sebenarnya Pak Ellio itu menyuruh saya tidur bareng Bapak buat apa kalau gak menyentuh?"

"Kita cukup tidur di kasur yang sama."

Apa? Riehla semakin dibuat bingung. Di saat kebingungannya itu datang Randy. "Dia akan tiba setengah jam lagi," kata Randy sembari menatap Ellio.

"Gimana? Kamu mau kan?" tanya Ellio pada Riehla.

"Saya saja masih belum mengerti gimana mau memutuskan."

"Saya cuma butuh kamu buat berakting kalau kita ini habis menghabiskan malam yang panjang."

"Bapak mau membuat seseorang marah lagi ya kayak di Restaurant waktu itu?"

"Iya."

Setelah memikirkan dalam waktu singkat dan ternyata dirinya masih aman, Riehla pun menerimanya. Namun, apakah kali ini ia akan mendapat hadiah lagi? Atau lebih dari sebuah tamparan? Sesungguhnya Riehla tidak suka jika dirinya terlihat seperti perebut kekasih seseorang. Namun, ia butuh uang Ellio.

Riehla yang berada di Kamar tamu, menatap dirinya yang sudah memakai dress yang berbentuk kemben itu di cermin yang menampilkan seluruh tubuh. Walau dirinya masih terjaga, jika Ayah-nya tahu apa yang ia lakukan itu apa tetap akan kecewa? Riela melakukan itu semua demi pengobatan sang Ayah. Merasa kurang nyaman dengan dress modelan seperti itu, Riehla pakai kemeja putihnya. Berjalan keluar dari dalam sana yang ternyata sudah ada Randy yang menunggunya. Randy membawa Riehla ke depan Kamar Ellio. Randy buka pintu Kamar. "Silakan masuk," kata Randy.

Riehla melangkah masuk dengan perasaan tak menentu. Di sana tidak ada siapa-siapa dan Randy menutup pintu. Menyadari akan kemunculan seseorang dari arah Kamar Mandi, Riehla menoleh dan mendadak ia langsung mengalihkan pandangan. Ellio hanya mengenakan celana pendek tanpa sehelai benang pun yang menutupi dada bidangnya dan perut roti sobeknya yang terlihat sempurna itu. Ellio mengabaikan reaksi Riehla, merebahkan tubuh di atas ranjang. "Kamu bisa tidur sekarang," ucap Ellio.

Tanpa menatap Ellio sama sekali Riehla berjalan ke arah ranjang dengan degup yang sedikit tidak normal. Rasanya lebih menegangkan dari saat di Restaurant itu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ayu Widia Susanti
the best novel .. suka alur ceritanya,walau kisah cinta antara elllio dan riehla sad ending,but terganti dengan Zena yg akhirnya menemukan cintanya yaitu Kenzo .. semoga masih ada season selanjutnya untuk kehidupan Zena dan kenzo selanjutnya,, terima kasih atas ceritanya Thor .. fighting
2024-08-20 19:01:37
1
user avatar
nsr.andini
Bisa dibaca dari season berapa pun, tapi ada baiknya dari season 1 .. karena season 2 fokus memperlihatkan kisah Zena yang hanya memiliki seorang Ayah
2024-03-14 13:01:59
1
user avatar
nsr.andini
Season 1 telah berakhir .. sampai bertemu di season 2 ...
2024-03-14 10:56:34
0
user avatar
nsr.andini
Segera memasuki SEASON 2!
2024-03-04 15:17:44
0
user avatar
nsr.andini
Ini nsr.andini Aku mau berterima kasih untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita ini dan juga untuk pembaca yang sudah memberikan hadiah. Terima kasih semuanya ...️
2024-02-26 13:21:12
0
124 Chapters
Kesepakatan dengan CEO
Hidup lagi capek-capeknya, paling sempurna jika memiliki Bos yang menyebalkan. Rasanya mau menghilang saja dari dunia yang penuh dengan permasalahan. Seperti itulah yang dirasakan Riehla yang harus bekerja lembur sebagai seorang Editor Perusahan penerbit yang baru pulang jam 5 subuh tadi. Niatnya ingin tidur selama 2 jam sebelum kembali berangkat ke Kantor, baru akan tidur sekitar jam setengah 6, ada telepon masuk dari Ellio-CEO. Tahu apa yang dikatakan lelaki berwajah tembok dan bersuhu dingin layaknya kulkas dua pintu? Riehla disuruh datang ke Rumah-nya sekarang juga. Ingin rasanya Riehla mencaci-maki Bos-nya yang satu itu namun ia tidak memiliki keberanian sebesar dinosaurus."Bukannya kamu sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Ayah kamu?"Ellio berhasil menyadarkan Riehla bahwa ia memang sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Adhi-Ayah Riehla yang dua hari lalu mengalami kecelakaan motor. Salah satu kaki-nya mengalami cedera serius sehingga membutuhkan uang yang
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more
Mempertahankan Konsep
"Tunggu!" ujar Ellio sembari menatap Riehla."Ada apa?" Masih tidak berani menatap Ellio. Perihalnya Ellio masih saja mengumbar pemandangan sempurna itu."Lepas baju kamu sekarang!" Rasanya seperti Riehla benar harus melepas bajunya.Riehla lupa jika ia masih menggunakan kemejanya. Mau bagaimana yaa, ia terlalu malu untuk menunjukkan betapa indahnya dress itu di badannya. Saat Riehla mencoba membuka satu persatu kancing kemeja, Ellio mengalihkan pandangan. Ternyata lelaki itu masih memiliki rasa hormat. Ia masih menghargai karyawatinya. Riehla rebahkan tubuh di samping Ellio dengan kemeja yang terus ia pegangi. Menutupi sebagian tubuh, membiarkan bahunya terlihat. Gunanya memakai dress yang satu itu untuk terlihat seperti tidak mengenakan sehelai benang pun saat ditutup selimut. Dan konsep Ellio dengan memamerkan sedikit dada bidangnya.Tok tok tokPintu terbuka, menampakkan Randy. "Sudah di depan," ucap Randy. Lalu, ditutupnya kembali pintu."Yang perlu kita lakukan hanya pura-pura
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more
Saran yang Tulus
Sepertinya tidak ada gunanya memiliki suatu hubungan dengan atasan, buktinya Riehla tetap mendapat hukuman atas keterlambatannya itu. Seharusnya Riehla berdoa saat terlambat ia tidak bertemu Ellio. Walau kepala Editor-nya tahu Riehla terlambat yang hanya beberapa menit itu pasti akan memaafkan. Tidak seperti Ellio yang tidak ada kata "maaf". Tidak peduli kesalahan itu besar atau kecil. Berkat Ellio, Riehla lagi-lagi harus lembur. Banyak naskah yang perlu ia revisi yang seharusnya tidak perlu hari ini harus selesai.Wajah yang sudah nampak lelah itu menyandarkan kepala ke sandaran kursi. Meregangkan otot-otot tangan yang mulai sedikit kaku. Menoleh ke arah jam dinding di mana sudah mau jam 1. Entah Riehla akan balik jam berapa. Hufftthhh, Riehla berjalan ke arah meja di pojok sana yang terdapat beberapa gelas, kopi instan, serta gula. Perempuan itu berencana membuat kopi. "Loh, Bu Riehla belum pulang." Riehla menoleh ke arah pintu di mana sudah berdiri Security yang usianya lebih tua
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more
Diam-Diam Perhatian
Riehla mendudukkan diri di kursi kerja-nya dengan wajah terlihat sangat bingung. Mencoba berpikir apa ia lupa menaruhnya. Tetap saja pemikirannya itu berakhir bahwa ia tidak salah menaruh. "Saya yakin seratus persen Bu kalau saya menaruhnya di meja.""Terus, ke mana perginya?" Lalu, melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya disusul dengan Riehla yang melihat jam dinding di mana sudah waktunya ketua Editor masuk Ruang Meeting."Gimana ini, Bu?" Dengan wajah cemas. Karir-nya mungkin akan dipertaruhkan."Saya coba bicarakan sama Pak Ellio. Kamu coba cari-cari lagi." Berlalu dari hadapan Riehla.Beberapa saat kemudian...Terus mencari tanpa hasil. Riehla sudah pada tahap menyerah jika mungkin ia akan kena marah besar Ellio. Menoleh ke arah handphone yang tengah bergetar di atas meja. Diambilnya handphone, menerima panggilan masuk dari kepala Editor. Apakah Tuhan akan memberikannya ujian hari ini?"Hallo, Bu.""Ke Ruang Rapat sekarang!""Baik, Bu." Langkahnya memang pasti melangk
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more
Bukan Siapa-Siapa
Mumpung hari libur dan setelah beberapa hari tidak memiliki kesempatan menjenguk sang Ayah, hari ini Riehla menemani Ayah-nya. Ayah dan anak satu-satunya itu sedang jalan-jalan santai, keliling Rumah Sakit. Riehla yang mendorong kursi roda tempat Ayah-nya bersantai, langkahnya melamban. Di depan sana manik matanya bertemu dengan manik mata seorang perempuan yang menatapnya cukup tajam. Kania berhenti tepat di hadapan Ayah-nya Riehla sehingga mau tidak mau Riehla pun berhenti. "Siapa sangka kalau kita akan bertemu di sini," ucap Kania dengan nada tajam."Saya rasa gak ada yang perlu dibicarakan." Saat Riehla hendak kembali mendorong kursi roda, salah satu tangannya disentuh Kania."Kita sama-sama perempuan, seharusnya kamu mengerti perasaan saya! Saya rasa Ellio lebih dulu kenal sama saya dari pada kamu. Gak seharusnya kamu merebut lelaki yang saya cinta!" Lalu, menurunkan tangannya."Kamu merebut kekasih orang?" tanya pria paruh baya pada sang putri."Gak kayak gitu, yah.""Gak sehar
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more
Kepergian Seseorang
Hidup kerap kali membawa kita pada adegan buruk. Namun, inilah hidup di mana kita harus menerima apa saja yang kita alami. Seperti apa yang tengah dirasakan salah satu Editor kita. Riehla baru saja mendapat sebuah tamparan yang cukup membuat pipinya merasa panas dan sedikit perih."Saya ini sudah bertahun-tahun menjadi Penulis di sini! Kamu kira saya baru bergabung di sini?!" ucap seorang wanita berambut biru tua lurus sedada yang saat itu dibiarkan terurai."Tapi, Mbak juga gak bisa seenaknya! Baru tiga hari yang lalu buku Mbak-nya terbit.""Saya bilang saya akan bayar kerugian yang kalian alami!"Walau selama ini tidak pernah memiliki masalah dengan Penulis, Riehla sudah menduga bahwa suatu hari hal seperti hari ini akan terjadi. Hidup ini penuh misteri."Saya tahu Mbak punya uang banyak, tapi ini bukan soal uang." Riehla masih belum menyerah untuk memenangkan perdebatan sengit itu."Biarkan saja," ujar Ellio yang baru saja tiba bersama Randy. Randy memberikan sebuah amplop pada Pen
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more
Sedikit Bersalah
"Masalah besar!" kata salah satu Editor perempuan yang baru saja masuk dengan wajah terlihat serius."Masalah besar apa?" tanya Riehla sembari duduk di kursi kerja-nya."Salah satu penulis terbaik yang masuk daftar 10 besar, ternyata suka sama Pak Ellio.""Terus, apa masalahnya?" tanya Riehla lagi dengan wajah bingung.Semua orang nampak menanti ucapan perempuan berambut hitam panjang sedikit keriting yang saat itu diikat satu. "Sekarang Penulis itu ada di Lobi, sedang menunggu Pak Ellio yang sedang dibujuk buat mau makan siang bareng. Bisa-bisanya Pak Ellio menolak perempuan secantik itu.""Kalian tahu sendiri gimana Pak Ellio. Dia gak pernah terlihat makan bersama orang lain selain dengan Pak Randy. Makan siang bareng klien saja ada Pak Randy yang menemani," ujar Kepala Editor yang duduk di kursi-nya."Menurut saya keterlaluan, Bu. Gimana kalau kali ini kita juga kehilangannya? Betapa hebatnya perusahaan ini kehilangan tiga Penulis terbaiknya dalam waktu yang cukup singkat.""Sebaik
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more
Obrolan Ringan
Dapat Ellio rasakan sesuatu yang bergerak pada salah satu bahu. Alih-alih terbangun, Riehla hanya membenarkan letak kepalanya. Mencari kedamaian. Datang seorang Pramugari yang membawakan minuman Ellio. Saat Ellio sedang meminumnya, mata yang sebelumnya terus tertutup perlahan terbuka. Terlonjak kaget saat mengetahui apa yang tengah terjadi. "Maaf, Pak. Saya gak sengaja tidur di bahu Bapak." Dengan wajah takut dan merasa bersalah.Ellio menoleh ke arah Riehla. Hanya sekedar menatap sebelum pria itu berlalu dari hadapan Riehla. Riela beberapa kali memukul pelan kepalanya, merutuki kebodohan yang tidak disengaja. Riehla pikir Ellio pasti sangat terganggu. Bagaimana mungkin baik-baik saja.Beberapa saat kemudian...Mengetahui posisinya, seperti biasanya Riehla memilih berjalan di belakang Ellio. Tentu ia merasa tidak pantas berjalan di samping Ellio. Walau mungkin di mata Tuhan mereka setara, tapi inilah hidup. Pasti akan ada rasa dimana tidak pantas dan sebagainya.Masuk ke dalam taksi.
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more
Rasa Bersalah
Setelah apa yang terjadi, membuat jangungnya berdegup dua kali lipat serta hati yang sedikit pun tidak tenang, Riehla membiarkan dirinya tertidur di sofa dengan posisi duduk. Tiba-tiba saja ia merasa ngantuk. Perlahan mata Riehla terbuka. Hal pertama yang ia perhatikan adalah mengecek keadaan Ellio. Apakah Bos-nya itu sudah sadarkan diri.Berjalan ke arah Ellio yang kedua matanya masih menutup. "Aku benar-benar gak tahu kalau Pak Ellio punya alergi," gumam Riehla dengan nada pelan. Walau itu semua bukan salahnya, lebih tepatnya tidak ada yang salah sama sekali di sana, Riehla tetap merasa bersalah. Ada perasaan bahwa ia perlu bertanggung jawab.Perlahan mata itu terlihat terbuka. Manik mata mereka bertemu. "Saya kira saya sudah meninggalkan bumi," ujar Ellio dengan suara pelan."Bapak gak boleh ngomong gitu!" Jika yang dipikirkan Ellio terjadi, maka orang pertama yang akan menyalahkan dirinya sendiri adalah Riehla."Kamu gak perlu merasa bersalah. Bukan salah kamu. Kamu bahkan gak tah
last updateLast Updated : 2023-06-16
Read more
Siapa yang Suka Riehla?
Berjalan ke arah Riehla sembari membuka jas yang sedari tadi ia pakai. Bukannya menaruh di sofa, pria itu memakaikannya pada Riehla yang padahal sudah sedikit hangat dengan hoodie yang dikenakannya. Memperhatikan perempuan yang usianya 1 tahun di bawahnya. Alih-alih duduk di samping Riehla yang masih cukup lega, Ellio kembali duduk di kursi.***Pagi telah datang menyapa Riehla yang terbangun lebih dahulu dari yang lain. Mendapati sebuah jas yang menutupi badannya. Tentu Riehla tahu siapa pemiliknya. Menoleh ke arah Randy yang masih tidur di kursi. Bukankah itu lebih terasa tidak nyaman dari di sofa? Padahal Riehla sudah menyisakan ruang untuk manusia dingin kedua itu.Mata yang terbuka selanjutnya adalah Randy. Dilihatnya Ellio yang masih tertidur, dan saat menoleh ke arah Riehla, perempuan itu tengah menatapnya. "Terima kasih atas jas-nya." Menaruh jas yang sudah dilipat di atas meja. Lalu, dapat Ellio rasakan perutnya yang terasa perih. Butuh asupan. Mengambil handphone yang berada
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status