Share

Chapter 90 | Ungkapan Kenzie

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-07 21:31:59
Clara masih menatap tajam pada sosok laki-laki di depannya tersebut. Kilas balik kejadian beberapa bulan lalu langsung terputar dibenaknya. Ia teringat saat Kenzie menawarkan kebahagiaan dengan cara menjalin kasih dengannya, entah kenapa itu membuatnya ketakutan.

"Cla, kamu ngapain di situ?" tanya Naresh.

Clara menoleh, menatap penuh mohon kepada suaminya. Sedangkan Naresh menyipitkan matanya, seolah mengenali sosok yang masih berdiri di depan pintu tersebut.

"Oh, kau sudah sembuh? Mau apa ke mari?"

"Kenapa memangnya? Nggak boleh?" Kenzie balik bertanya.

"Boleh, memangnya siapa yang melarang mu. Masuklah!"

Naresh mengalihkan pandangannya kepada Clara, "masuk ke kamar sekarang juga, Cla. Nanti makanannya biar Bibi antar ke atas."

Baru saja Clara ingin menjawab, tetapi Kenzie langsung menyahut.

"Kenapa? Kau khawatir Clara dekat denganku? Ah, kau ini! Ke mana rasa percaya dirimu? Sudah hilang?"

"Jangan memancingku, sialan! Aku sedang pusing dan bisa saja langsung membunuhmu di sini!"

Kenz
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 91 | [21++] Janji Naresh

    Naresh membawa nampan berisi makanan dan susu hangat, lantas lelaki itu mengantarkannya ke kamar Clara. Tangannya terangkat guna mengetuk pintu, sampai beberapa detik kemudian pintu di depannya terbuka."Loh, Mas. Kok kamu sendiri yang naik? Kenapa nggak minta antar Bibi?""Nggak papa, sekalian aku juga mau makan di sini." Naresh langsung masuk dan Clara pun mengikutinya dari belakang.Clara yang melihat Naresh mendudukkan diri di sofa lantas mengikutinya, wanita cantik itu dengan senang menerima setiap suapan demi suapan makanan dari tangan suaminya."Kamu nggak makan?""Aku sudah makan, Cla, tadi di bawah."Clara mengernyit bingung, "oh, iya? Aku kira belum, berarti Kenzie sudah dari tadi pulangnya?"Naresh hanya mengangguk, sambil tangannya terus menyuapi sang istri."Dia ngomongin apa?""Dia titip salam buat kamu sama minta maaf, suatu saat kamu juga akan tahu, kok."Wanita cantik itu lantas mengangguk, tidak etis rasanya jika terus bertanya. Apalagi suaminya yang seperti enggan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 92 | Peringatan Bella

    Naresh melangkahkan kakinya di gedung pencakar langit bertuliskan Mahendra Company dengan hati berdebar. Pagi ini ia sengaja datang lebih awal, tidak sabar rasanya membongkar semua kebusukan kekasihnya."Selamat pagi, Tuan," sapa Delon yang sudah menunggunya di samping lift."Bagaimana?" tanyanya langsung.Delon mengulas senyum lebar, "mari kita bahas di ruangan Anda, Tuan."Ah, Naresh hanya mampu menggelengkan kepala. Sikap gegabahnya sangat kentara sekali, padahal ia sudah berencana untuk kalem dan tenang. Setelah sampai di ruangannya, Naresh langsung mendudukkan diri di sofa dengan Delon di sebelahnya.Pandangan matanya menatap awas kepada Delon yang tengah mengeluarkan benda kecil seperti flashdisk, asisten pribadinya tersebut mulai menancapkan benda itu ke laptop, dan beberapa saat kemudian menampilkan sebuah video."Ini rekaman CCTV pada ruang khusus tempat penelitian DNA, Tuan. Nona Bella seperti menukar tabung milik Anda dengan milik orang lain."Naresh hanya mengangguk, rahan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 93 | Berkahir

    Bella pulang menuju apartemennya dengan senyum yang mengembang lebar, bibirnya terus bernyanyi tanpa tahu bahaya apa yang menantinya di depan sana. Setelah membuka pintu di unit apartemennya, wanita itu lantas masuk. Hingga setelah membalik badan, tubuhnya mendadak kaku."Dari mana, Bell?""Oh, Sayang. Aku kira siapa, kamu dari tadi?" Bella langsung memeluk tubuh kekar Naresh. "Yeah, aku menunggumu karena ingin memberikan hadiah.""Hadiah? Bukannya kamu bilang dua bulan lagi? Ah, apa kamu ingin mempercepat proses perceraian dengan Clara?" tanyanya antusias.Sementara Naresh, lelaki itu tidak menjawab. Tangannya lantas menyodorkan kotak besar berwarna merah dengan pita di atasnya. Tanpa basa-basi, Bella langsung membuka kotak tersebut. Senyuman manis tidak lekang dari bibirnya, hingga penutup kotak itu terangkat, matanya sontak membelalak lebar bersama senyumannya yang menghilang."Sayang, ini apa maksudnya?""Kamu tanya?"Bella mengangguk. Beberapa jenis pisau dan satu pistol glock

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 94 | Kabur

    Naresh langsung berlari memasuki rumah, lelaki itu menegang kaku saat mendapati sang Mama, Anne, juga berada di rumahnya tengah terduduk di ruang tamu dengan kepala menunduk. Perlahan Naresh menghampirinya, ia siap kalau harus di marahi lagi."Kenapa Clara bisa pergi?" "Maaf, Mah. Aku juga baru denger dari Bibi.""Cari istrimu sampai dapat, Naresh. Jangan pulang kalau Clara belum ketemu, Mama nggak akan memaafkan kamu kalau sesuatu yang buruk terjadi kepada Clara.""Maaf, Mah.""Sebelum kamu keluar, cek dulu CCTV. Mungkin di sana ada jawaban kenapa Clara memilih pergi."Naresh mengangguk dan berjalan menuju kamarnya. Langkah kakinya berhenti di depan meja dengan komputer di atasnya, gegas jemarinya langsung menari di atas keyboard dengan tatapan mata serius.Beberapa menit kemudian, rahang tegasnya mengeras sempurna. Tangannya menggebrak meja karena kemarahannya yang membuncah."Bahkan saat kau sudah mati tetap saja merepotkan ku, Bella!" ucapnya geram.Naresh langsung berlari ke lua

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 95 | Pagi Duka

    "Ada apa, Nak?" tanya Bibi Ayu.Wanita paruh baya itu membawa Clara masuk ke rumahnya, ia juga menyiapkan minuman panas dan beberapa camilan untuk menenangkan hati wanita cantik itu. Ah, Bibi Ayu begitu iba melihat kondisi Clara.. "Mereka tadi anak buah suamiku, Bi. Aku kabur dari rumah Mas Naresh, pernikahanku nggak seindah yang aku bayangkan. Aku sudah berjuang, tapi aku hanya di bohongi. Aku lelah, Bi. Aku mau menyerah.""Kenapa nggak coba bertahan satu kali lagi?""Beberapa kali aku bertahan dan berdoa, tapi hasilnya selalu mengecewakan. Mas Naresh memang nggak menyakiti fisikku, Bi. Tapi dia menyakiti hatiku.""Dia nggak melakukan kekerasan padamu?"Clara menggeleng dengan kepala yang masih menunduk."Kalau begitu, apa alasan dia mencarimu, Nak? Bisa saja dia sudah menyesal 'kan?"Clara lagi-lagi menggeleng, "aku nggak tahu."Bibi Ayu hanya bisa menghela napas, tangannya masih mengusuk-usuk bahu wanita cantik di sebelahnya itu. Pandangannya iba, pantas saja Clara datang ke desa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 96 | Hilang Ingatan

    Clara menatap suaminya dari kaca pintu ruang ICU. Ia menatap sosok yang tengah tergolek lemah di ranjang pesakitan itu. Banyak alat medis terpasang di badannya, juga perban di sekujur kepala. Ingatannya masih merekam jelas kerasnya suara dentuman itu, pasti sangat sakit tabrakan pagi tadi."Maaf, Mas. Aku bingung! Aku harus percaya siapa? Maaf sudah menjadikanmu seperti ini," gumamnya lirih.Berbagai pertanyaan yang muncul di benaknya begitu mengganggu, pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban. Oh, Tuhan ... atau memang dirinya yang selama ini salah menduga? Pikir Clara."Nak."Clara menoleh, menatap kepada Bibi Ayu yang membelai lembut pundaknya."Sudah hubungi mertuamu?" tanyanya yang hanya di tanggapi gelengan lemah oleh Clara.Bibi Ayu lantas menghela napas."Kenapa?""Aku takut, Bi. Aku nggak bisa cerita.""Kenapa, Nak? Katakan saja apa yang terjadi, mertuamu berhak tahu, Nak."Clara menatap lurus ke dalam manik mata wanita yang sudah berumur separuh abad tersebut, beberapa menit kemu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 97 | Terbongkar

    Ceklek! Clara sontak menoleh, wanita cantik itu langsung menangis saat mendapati Mama mertuanya berada di ruangan ini. Wanita cantik itu langsung bangkit dan membiarkan Anne menghambur ke pelukan Naresh, sementara ia hanya mampu menatap nanar pemandangan di depannya."Bagaimana keadaan kamu, Sayang?" tanya Anne."Aku baik-baik saja, Mah." Clara langsung menunduk. Benar, hanya dia saja yang tidak di kenali suaminya. Apakah ingatan sang suami belum mengukir namanya? Huh, Clara hanya mampu menarik napas dalam beberapa kali. Hatinya sungguh sesak.Selanjutnya Anne beralih kepada Clara, wanita paruh baya itu memeluk tubuh mungil sang menantu. Beberapa kali ia juga melabuhkan banyak kecupan sayang di wajah sembab tersebut."Apa kabar, Sayang?""Aku baik-baik saja, Mah. Hanya saja ...," ucapnya terhenti."Hanya saja apa?""Mas Naresh nggak mengenali aku."Deg!Anne terhenyak, raut wajahnya syok mendengar penuturan menantunya. Ia tahu kalau kepala putranya mengalami benturan dahsyat, tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 98 | Firasat

    "Eh, kamu belum sembuh, Mas!""Lalu, kau pikir aku lemah? Begitu?"Clara menggeleng sambil mengalungkan tangannya ke leher suaminya, sedangan Naresh menggendong sang istri ke bath up. Ruang rawat VIP bak hotel tersebut memiliki kamar mandi sangat mewah, fasilitas di dalamnya juga tidak main-main. Bahkan bisa di katakan setara dengan hotel.Naresh mulai menurunkan tubuh mungil tersebut ke dalam bath up yang masih kering. Jemarinya mulai melepas satu demi satu kancing baju sembari bibirnya terus memberikan kuluman hangat pada bibir manis sang istri. Hinnga semua kancing sudah berhasil dilepaskan, hanya tinggal membuang kain itu saja.Namun, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar pintu kamar mandi.Tok! Tok! Tok!Naresh tidak peduli, ia tetap meneruskan kegiatannya memberikan remasan lembut pada dua gundukan favoritnya tersebut.Tok! Tok! Tok!"Naresh, kamu di dalam?""Mas, itu suara Mama," ujar Clara dengan suara berbisik."Beruntung itu Mama, kalau orang lain pasti aku sudah memat

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 114 | Ikhlas — End

    Paris, Prancis."Aku tidak bisa menunggu lagi, Ray. Aku harus pulang!""Kondisimu sudah stabil?""Bahkan aku sudah merasa sehat dari satu minggu yang lalu."Seorang lelaki berbadan besar itu tak ayal terkekeh mendengar jawaban sahabatnya tersebut. Akhirnya ia memutuskan mengantarkan sahabatnya ke Bandara pagi ini."Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah sampai, Naresh," ucapnya."Aku akan langsung menghubungimu. Terima kasih atas bantuannya," jawab Naresh seraya memeluk erat tubuh besar Raymond.Yeah! Setelah kejadian kebakaran itu Naresh mengalami luka bakar lumayan parah dan juga benturan yang membuatnya tidak sadarkan diri. Sedangkan Raymond juga mengalami luka bakar, tetapi masih tergolong ringan. Itulah yang membuat Raymond berinisiatif membawa sahabatnya ke Prancis.Naresh mengalami koma selama satu Minggu, lelaki tampan itu meraih kesadarannya pada Minggu kedua, dan itu bertepatan saat Clara meninggalkan Italia. Makanya Raymond masih menahan sahabatnya.Namun, Raymond tetap me

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 113 | Rindu Menyiksa

    Clara menuju ruang meeting bersama dengan Anne, kedua wanita berbeda usia itu sepakat untuk melantik petinggi perusahaan yang baru. Sebenarnya ini adalah tugas Naresh, tetapi lagi-lagi Clara yang harus melakukannya.Beberapa kali wanita cantik itu tampak menghela napas. Bohong kalau ia tidak rapuh. Justru saat ini hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan kepingannya pula yang menusuknya hingga berdarah-darah."Kamu baik-baik saja, Cla?" tanya Kenzie yang turut hadir dalam rapat ini."Iya," jawab Clara, singkat."Kalau dulu, mungkin aku akan mengatakan kamu harus mengikhlaskan Naresh dan mulailah menata hidup baru denganku. Namun, sekarang ... aku ingin mengatakan kamu harus kuat. Jika kamu percaya Naresh akan kembali, maka tidak ada yang mustahil. Semesta pasti mendengar doamu, Cla. Dan setiap doa pasti dikabulkan. Jika bukan sekarang, berarti nanti."Clara mengulas senyum tipis. Lelaki yang sempat membuatnya trauma ini sudah berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa minggu lalu K

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 112 | Fakta Tentang Clara

    Clara menyembunyikan alat tes kehamilannya di dalam tas, kemudian ia lekas keluar kamar guna mencari Hilda. Beruntung pengawalnya itu masih duduk di ruang tamu. "Hilda ...."Wanita itu terperanjat saat melihat Nona-nya sedang berlari menuruni tangga. "Hati-hati, Nona!" ucapnya dan langsung menghampiri Clara."Kenapa wajahmu?" tanya Clara."Saya khawatir kalau Nona jatuh.""Ah, kamu ini. Sudah, ayo antarkan aku ke rumah sakit."Hilda membelalakkan mata."Nona sakit?!" tanyanya dengan nada serius."Ish! Apaan, sih?! Sudahlah nggak usah banyak tanya. Lebih baik kamu cepat siapkan mobil, mumpung Mama lagi tidur.""Baik, Nona," sahutnya dan lantas berlari menuju parkiran.Clara yang melihatnya tak ayal tersenyum, meskipun hanya senyuman tipis. Karena wanita cantik tentu juga memikirkan kondisi janinnya. Kasihan kalau ikut stres.•Beberapa menit kemudian, Clara sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju Dokter Kandungan tanpa ditemani oleh Hilda. Sengaja, karena wanita cantik itu be

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 111 | Kehidupan Baru

    Keadaan berubah gaduh saat beberapa Polisi kembali masuk ke dalam restoran, sementara Clara sudah tidak sadarkan diri. Namun, Hilda dengan sigap memberitahukan kepada teman-temannya untuk segera mencari jawaban atas cincin itu.Clara membuka mata dan mendapati bahwa dirinya sedang terbaring di kamar hotel. Perlahan wanita cantik itu berusaha menegakkan tubuhnya, sesekali netranya menelisik ke sekeliling."Hilda ...!"Hening! Sama sekali tidak ada jawaban."Hilda ...!" Clara kembali berteriak lebih lantang.Sekejap kemudian pengawal wanitanya itu masuk kamar dengan napas terengah-engah dan langsung menuju ke dekatnya."Ada apa, Nona? Ada sesuatu yang Anda butuhkan?""Bagaimana pencariannya? Apa ada titik terang?!" tanyanya dengan raut penuh harap."Maaf, Nona. Mereka mengatakan belum mendapatkan apa-apa," jawabnya dengan kepala menunduk."Apa?! Dari tadi masih belum mendapatkan apa-apa?! Sebenarnya kalian bisa bekerja tidak?!"Hilda semakin dalam menundukkan kepalanya. Sementara Clara

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 110 | Barang Bukti

    Clara terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, bola mata coklatnya mengedar ke sekeliling, dan hanya menemukan Hilda yang duduk di samping ranjangnya. Wanita cantik itu menekan sisi pelipis dengan sebelah tangan, sekejap kemudian tangisnya kembali meledak saat teringat Naresh."Nona, apa ada yang sakit? Sebentar, saya akan panggilkan Dokter.""Aku mau suamiku, Hilda."Deg!Hilda yang tadinya hendak beranjak, langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menggenggam erat lengan Clara."Para bodyguard dan kepolisian sudah mencari Tuan Naresh dan Tuan Raymond, tapi kebanyakan korban tidak dikenali, Nona. Saat ini mereka sedang menunggu hasil DNA, dan semoga saja Tuan Naresh tidak termasuk salah satu korban. Semoga Tuan Naresh selamat," ucap Hilda berusaha menenangkan."Tapi kemana perginya suamiku kalau dia masih selamat, Hilda?!""Nona, besok kita akan mencari tahu. Ini masih gelap, dan mereka berjanji subuh nanti hasil DNA korban sudah keluar. Jika tidak ada yang cocok den

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 109 | Insiden

    Matahari tepat berada di atas kepala, Clara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan jarumnya menunjukkan pukul setengah dua belas. Pesawat yang ia dan Naresh tumpangi baru saja mendarat di Bandara.Naresh dan Clara langsung menuju mobil yang menjemputnya, keduanya langsung dibawa ke sebuah hotel yang terletak di kawasan ellite pusat kota. Hotel bintang lima ini berdiri menjulang di tengah-tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Ibu kota Italia.Yeah! Negara itu menjadi tujuan bulan madu mereka. Clara sudah membayangkan akan mengunjungi banyak tempat wisata dan tempat bersejarah. Ia juga ingin mencoba banyak restoran pasta bersama suaminya."Mau istirahat sekarang?" tanya Naresh.Clara menggeleng. Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk berwarna putih itu dan memejamkan matanya sejenak."Aku nggak capek, kok, Mas. Lagian aku tadi udah tidur di pesawat.""Yakin? Atau kamu mau bercinta?" Naresh langsung mengungkung tubuh mungil itu, hal itu tak ayal membuat Clara ter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 108 | Pergi Bulan Madu Kedua

    Matahari sudah tenggelam sepenuhnya di ujung barat, Naresh dan Clara baru saja keluar dari kamar lantaran pelayan yang memanggilnya atas perintah Anne. Ternyata wanita paruh baya itu sudah bersiap di meja makan."Mama ternyata sudah menunggu kita, Mas," ucap Clara saat hendak menuruni tangga."Memang sudah jamnya makan malam 'kan? Wajar kalau Mama menunggu kita.""Ih! Dasar nggak peka. Aku tuh nggak enak sama Mama," ucap Clara dengan berbisik."Kenapa memangnya?""Harusnya kita duluan yang hadir di meja makan, bukan malah Mama yang menunggu. Ini semua gara-gara kamu!"Naresh menoleh dengan pandangan tidak terima. Bisa-bisanya dirinya malah disalahkan."Kok malah aku?""Iya, lah. Kamu dari tadi nahan aku buat keluar, dan akhirnya kita telat 'kan? Sudahlah, aku mau turun duluan."Naresh masih melongo melihat Clara yang meninggalkannya seorang diri di sini. Lelaki itu menatap punggung istrinya yang semakin jauh dengan pandangan penuh tanda tanya.Memangnya apa salahnya? Bukankah Clara ta

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 107 | [21++]

    "Eugh ..."Clara melenguh sambil mengerjapkan kelopak matanya. Wanita cantik itu merasakan sesuatu yang berbeda pada area sensitifnya, sebuah sentuhan yang membuatnya sontak bergairah. Benar saja. Saat ia membuka lebar kelopak matanya, suami tampannya itu tengah bermain-main di puncak dadanya. Layaknya bayi yang kelaparan, lelaki tampan itu menyusu dengan begitu lahap."M-Mas ...""Kenapa, Cla?" tanya Naresh dengan masih terus menyusu di sana."Kamu nggak tidur?"Naresh menggeleng. Mulutnya masih penuh dengan buah kenyal itu, sementara tangan sebelahnya asyik memelintir buah stroberi ranum pada buah satunya."Aaaahh ...."Desahan itu tak dapat terelakkan. Clara sungguh menikmatinya, apalagi saat merasakan celana dalamnya lembab. Iris coklat itu menoleh ke arah meja, keningnya mengerut saat mendapati masih jam satu siang. Berarti dirinya hanya tidur tiga puluh menit."Mas, a-aku masih ngantuk," ujar Clara."Tidur saja, Cla. Kenapa malah bangan kalau masih ngantuk?""Aku mau pipis, mak

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 106 | Keputusan Clara - Sensasi Baru

    Clara meraup bibir merah alami milik Naresh. Menyesapnya dan sesekali memberikan gigitan manjanya di bibir kenyal itu. Naresh yang terhenyak tentu saja kelabakan, apalagi saat Clara memasukkan lidah hangatnya, dan menyapu seluruh rongga mulut lekaki itu."Aku juga mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Aaahh ... kita akan memulainya lagi. Yeah, kau dan aku. Kita akan memulai lagi dari awal," ucap Clara saat baru saja melapas pagutannya."I-Itu artinya?""Kita tidak akan bercerai, karena kita saling mencinta. Bukankah tugas dua orang yang saling mencintai adalah saling menjaga? Kita juga saling menyayangi 'kan, Mas? Itu artinya kita harus bersama-sama melewati badai ini. Kita juga akan membuat Naresh junior dan Clara junior lagi," ujar Clara dengan suara lirih.Naresh sontak tergelak mendengarnya, tidak terasa air matanya juga menetes. Seluruh beban yang menghimpit dadanya beberapa saat lalu telah terangkat. Semua ketakutan akan perpisahan yang menghantuinya beberapa saat lalu juga tela

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status