Terjebak Dalam Pesona

Terjebak Dalam Pesona

last updateLast Updated : 2025-01-13
By:   Septiono17  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
10Chapters
18views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Lia, seorang gadis cantik asal desa yang penuh harapan, memimpikan kehidupan yang lebih baik jauh dari keterbatasan ekonomi keluarganya. Dengan tekad untuk mencari pekerjaan di kota besar, ia meninggalkan desanya yang sederhana dan penuh kenangan. Namun, kota yang ia tuju ternyata tak seindah yang ia bayangkan. Meskipun berusaha keras, Lia tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapannya. Suatu hari, saat keputusasaan menghampiri, Lia bertemu dengan Anton, seorang pria tampan yang terlihat sukses dan ramah. Anton menawarkan pekerjaan yang katanya bisa memberikan penghasilan cepat dan menjanjikan kehidupan yang lebih layak. Terjebak oleh kondisi keluarganya yang membutuhkan, Lia menerima tawaran tersebut, meskipun hatinya dipenuhi keraguan. Namun, pekerjaan yang Anton tawarkan jauh dari yang Lia bayangkan. Dia terjerumus ke dalam dunia yang gelap dan penuh manipulasi, menjadi seorang wanita penghibur untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Semakin dalam ia terjebak dalam pesona dunia yang menggiurkan namun berbahaya, semakin ia kehilangan arah dan identitas diri. Melalui perjalanan Lia, "Terjebak dalam Pesona" mengisahkan tentang impian, pengorbanan, dan penyesalan yang datang dengan pilihan-pilihan sulit yang harus dihadapi oleh setiap individu. Ketika seseorang terperangkap oleh pesona dunia yang menawarkan segala kemewahan, apakah ia akan mampu menemukan jalan keluar atau justru semakin terpuruk dalam kegelapan?

View More

Latest chapter

Free Preview

BAB 1 : Pencarian Penuh Harapan

Senyum Lia sering kali jadi penawar lelahnya. Di tengah desanya yang sederhana, dengan jalan-jalan tanah yang berdebu dan rumah-rumah kecil yang berdempetan, parasnya selalu menjadi perhatian. Kulitnya yang halus, rambut panjang yang selalu dibiarkan tergerai, dan mata hitam yang berbinar penuh harapan—semua itu memberi kesan bahwa dunia di luar sana menantinya. Namun, siapa yang tahu kalau senyum itu lebih banyak menyimpan keraguan daripada kebahagiaan? Lia tumbuh besar di sebuah desa yang jauh dari gemerlap kota. Keluarganya hanya mengandalkan pertanian kecil-kecilan untuk bertahan hidup. Ayahnya, Pak Budi, adalah seorang petani yang bekerja keras meski hasilnya tak pernah mencukupi. Ibunya, Bu Sari, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mengurus pekerjaan rumah tangga sambil sesekali menjual jajanan pasar untuk membantu ekonomi keluarga. Sejak kecil, Lia sudah terbiasa dengan kehidupan yang sederhana. Namun, ia selalu punya impian besar. Impian untuk merasakan kehidupan yang ...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ananda Pratiwi
alisa di antara dilema, masuk kedunia hitam ...
2025-01-13 23:07:14
0
user avatar
Wulandari Handoko
Perjuanganya lisa, luar biasa ...
2025-01-13 19:47:56
1
10 Chapters
BAB 1 : Pencarian Penuh Harapan
Senyum Lia sering kali jadi penawar lelahnya. Di tengah desanya yang sederhana, dengan jalan-jalan tanah yang berdebu dan rumah-rumah kecil yang berdempetan, parasnya selalu menjadi perhatian. Kulitnya yang halus, rambut panjang yang selalu dibiarkan tergerai, dan mata hitam yang berbinar penuh harapan—semua itu memberi kesan bahwa dunia di luar sana menantinya. Namun, siapa yang tahu kalau senyum itu lebih banyak menyimpan keraguan daripada kebahagiaan? Lia tumbuh besar di sebuah desa yang jauh dari gemerlap kota. Keluarganya hanya mengandalkan pertanian kecil-kecilan untuk bertahan hidup. Ayahnya, Pak Budi, adalah seorang petani yang bekerja keras meski hasilnya tak pernah mencukupi. Ibunya, Bu Sari, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mengurus pekerjaan rumah tangga sambil sesekali menjual jajanan pasar untuk membantu ekonomi keluarga. Sejak kecil, Lia sudah terbiasa dengan kehidupan yang sederhana. Namun, ia selalu punya impian besar. Impian untuk merasakan kehidupan yang
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
BAB 2: Masuk ke Dunia Baru
Malam pertama Lia di apartemen itu terasa panjang dan mencekam. Ia duduk di ujung tempat tidur yang sederhana, dengan lampu kamar yang redup. Suasana sepi mengelilinginya, hanya terdengar suara detakan jam di dinding yang menjadi latar belakang bagi pikirannya yang kacau. Ia memandangi pakaian yang diberikan Karina, pakaian yang jauh berbeda dari yang biasa ia kenakan—sebuah gaun malam berwarna hitam dengan belahan tinggi yang membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Lia mengusap wajahnya, mencoba mengusir kegelisahan yang semakin menggila. Apa yang telah ia lakukan? Ia merasa seolah-olah terperangkap dalam sebuah permainan yang tidak ia mengerti. Dunia kota yang sebelumnya penuh harapan kini terasa begitu asing. Ia teringat kembali pada ibunya yang mengkhawatirkan keputusannya, dan pada ayahnya yang semakin sakit. Mereka pasti tidak tahu apa yang sebenarnya ia lakukan di sini.Pintu kamar yang terbuka sedikit, menyadarkan Lia dari lamunannya. Karina muncul, mengenakan pakaian yang jauh
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
BAB 3: Kehilangan Diri
Hari-hari berlalu dengan cepat, namun bagi Lia, waktu seolah berjalan begitu lambat. Setiap malam yang ia lewati di apartemen itu, bertemu dengan tamu yang berbeda, setiap senyum yang dipaksakan, semakin membuat dirinya merasa hilang. Ia seperti bayangan yang tak pernah benar-benar ada, hanya mengikuti arus yang membawa ke tempat yang tidak diketahui.Malam itu, seperti malam-malam sebelumnya, Lia mempersiapkan dirinya dengan hati yang berat. Karina memberikan arahan seperti biasa, memberinya pakaian yang lebih menggoda daripada yang ia kenakan sebelumnya. Lia hanya menuruti, meski hatinya merasa semakin sesak. Ia menatap dirinya di cermin, mengenakan gaun merah yang memeluk tubuhnya, dengan rambut yang disisir rapi dan wajah yang dipoles dengan riasan. Semuanya terasa asing. Dulu, ia hanya memakai pakaian sederhana dan rambut yang dibiarkan lepas. Tapi sekarang, setiap pertemuan di dunia ini mengharuskannya tampil sempurna, seperti boneka yang dipoles.“Lia, kamu tampak sangat cantik
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
BAB 4: Keputusan yang Terlambat
Lia duduk di ujung tempat tidur, matanya kosong menatap ke dinding putih yang hampir tak memberi kesan apapun. Ia merasa seperti hantu yang berjalan, bergerak tanpa tujuan, hidup tanpa makna. Setiap langkah yang ia ambil, setiap senyum yang ia paksakan, semakin membuatnya merasa kehilangan diri. Dunia yang ia kenal dulu, dunia desa yang sederhana, seakan semakin jauh dan tak terjangkau lagi. Kini, ia terperangkap dalam kehidupan yang penuh kebohongan dan ketakutan.Hari-hari berlalu dengan cepat, namun semuanya terasa begitu lambat. Setiap malam, ia dipaksa untuk bertemu dengan tamu-tamu yang berbeda—beberapa tampak ramah, namun kebanyakan hanya memandangnya dengan cara yang sangat berbeda. Lia belajar untuk tidak merasa terhina, belajar untuk menahan perasaan dan tetap tersenyum. Dunia ini tidak memberi ruang untuk keraguan atau kelemahan. Di dunia ini, dia harus menjadi apa yang mereka inginkan—sebuah bayangan dari kesempurnaan yang tak pernah ia rasakan.Suatu malam, seperti biasa,
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
BAB 5: Langkah Kecil Menuju Kebebasan
Pagi itu, Lia bangun lebih awal dari biasanya. Ia duduk di tepi tempat tidur, matanya memandangi jendela yang menghadap ke kota. Udara pagi yang dingin menyusup melalui celah-celah jendela yang sedikit terbuka, membawa bau kota yang sibuk. Namun, meskipun suasana di luar terasa biasa, hatinya tak bisa berbohong. Ada perasaan yang lebih berat dari sebelumnya, sebuah perasaan yang semakin sulit untuk disangkal.Malam sebelumnya, setelah pertemuan dengan Darma, Lia merasa seolah-olah ada sesuatu yang terbangun dalam dirinya—sesuatu yang telah lama terkubur. Kata-kata Darma mengenai pilihan dan kebebasan bergaung terus dalam pikirannya. Namun, di sisi lain, ia juga tahu bahwa segala yang telah ia jalani sampai saat ini tidak bisa begitu saja dilupakan. Dunia yang telah mengikatnya terlalu kuat, terlalu dalam. Keluar dari sana berarti memulai semuanya dari awal, tanpa kepastian apa pun.Namun, meskipun hati dan pikirannya bertentangan, Lia tahu bahwa sesuatu harus berubah. Ia merasa semaki
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
BAB 6: Di Ambang Ketidakpastian
Langkah Lia terasa ringan, namun setiap jengkal yang ia lewati seolah menambah beban di pundaknya. Setelah berbulan-bulan terjebak dalam rutinitas yang tak berujung, ia kini berada di luar dunia yang telah mengikatnya. Malam itu, kota yang seharusnya hidup dengan ribuan cahaya tampak begitu sunyi. Hanya suara deru kendaraan yang terdengar, tetapi hatinya berdebar keras, seolah ada ribuan suara yang menceritakan kisah-kisah yang belum ia ketahui.Ia melihat ke belakang, ke gedung tempat ia meninggalkan segalanya—kehidupan yang penuh dengan kemewahan semu dan kekosongan yang menyelimutinya. Ia tahu, meskipun dunia luar lebih keras dan penuh ketidakpastian, ia tidak bisa kembali lagi. Dunia itu sudah tidak bisa memberinya apa-apa lagi selain rasa terperangkap dan kehilangan jati diri.Darma sudah menunggu di luar, berdiri dengan tubuh tegap di pinggir trotoar, di bawah lampu jalan yang temaram. Wajahnya tenang, seolah tak terpengaruh oleh situasi yang baru saja terjadi. Lia merasakan ket
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
BAB 7: Cahaya di Ujung Terowongan
Lia membuka matanya perlahan. Cahaya pagi menyelinap melalui celah tirai jendela kecil di kamar sederhana tempat ia tidur. Udara segar memenuhi ruangan, jauh berbeda dengan kamar mewah namun sesak yang dulu menjadi penjaranya. Di sini, tidak ada suara musik bising, tidak ada aroma parfum yang menusuk, dan tidak ada suara langkah sepatu hak tinggi yang menghantui malam-malamnya. Ia bangun dari tempat tidur, merapikan rambutnya yang kusut, dan berjalan ke dapur kecil. Di meja, sudah ada segelas teh hangat dan sepiring roti yang disiapkan oleh pemilik rumah, seorang wanita paruh baya bernama Bu Sari. Wanita itu adalah teman lama Darma yang bersedia menampung Lia sementara waktu. “Selamat pagi, Lia. Tidurmu nyenyak?” Bu Sari menyapa dengan senyum ramah. “Selamat pagi, Bu. Iya, terima kasih. Aku tidur cukup nyenyak,” jawab Lia, meskipun dalam hatinya masih ada perasaan gelisah. Bu Sari duduk di seberangnya, menatapnya lembut. “Kamu bisa merasa tenang di sini. Tidak ada yang akan me
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
BAB 8: Bayangan yang Mengintai
Malam itu, Lia duduk di balkon kecil rumah Bu Sari. Angin dingin menyentuh kulitnya, membuatnya merapatkan selimut yang ia kenakan. Suasana tenang di sekitar terasa menenangkan, namun di dalam dirinya ada kegelisahan yang sulit dijelaskan. Hari-hari di kafe mulai memberikan rasa nyaman, tetapi di sudut hatinya, ia tahu bahwa ketenangan ini belum sepenuhnya aman. Lia memejamkan mata, mencoba membiarkan pikirannya rileks. Namun, bayangan masa lalu terus menghantuinya. Senyum licik para pria yang pernah ia temui, suara tawa sinis, dan sentuhan yang membuatnya merasa jijik semua kembali berputar di kepalanya. Ia membuka mata dengan napas terengah-engah, keringat dingin membasahi dahinya. “Lia, kamu tidak apa-apa?” suara Bu Sari mengejutkannya. Wanita itu berdiri di ambang pintu dengan tatapan khawatir. Lia tersenyum samar. “Aku baik-baik saja, Bu. Hanya sedikit sulit tidur.” Bu Sari mendekat dan duduk di sampingnya. “Kamu tidak perlu memaksakan diri. Proses penyembuhan itu butuh waktu
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
BAB 9: Menyingkap Masa Lalu
Lia duduk di sudut kamar, memandangi foto dari amplop misterius yang diterimanya. Wajahnya di foto itu adalah gambaran masa lalu yang ingin ia lupakan—polesan makeup tebal, senyum yang dipaksakan, dan gaun mahal yang menutupi luka di hatinya. Foto itu bukan hanya ancaman, melainkan bukti bahwa seseorang masih mengawasinya.Darma datang dengan ekspresi tegas, membawa secangkir teh hangat untuk Lia. “Aku sudah berbicara dengan Rani dan Bu Sari. Kita harus melaporkan ini ke polisi.”“Tapi… aku takut,” jawab Lia lirih. “Bagaimana kalau mereka tahu aku melarikan diri? Mereka bisa menyeretku kembali.”“Lia, kamu bukan budak mereka lagi. Kamu berhak hidup bebas. Ini waktunya kita melawan.”Lia menatap Darma. Ada kekuatan dalam matanya yang membuat Lia merasa sedikit lebih tenang.---Esok paginya, Lia dan Darma pergi ke kantor polisi terdekat. Lia menceritakan semua yang terjadi—bagaimana ia ditipu, dipaksa menjadi wanita penghibur, dan kini diancam. Polisi mencatat keterangannya dan berjanj
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
BAB 10: Bayang Bayang yang Mengintai
Malam itu, hujan turun deras, menutupi suara langkah kaki di luar rumah Bu Sari. Lia duduk di ruang tamu bersama Darma dan Rani, mencoba mencari kehangatan dari teh yang baru saja diseduh. Namun, suasana tegang di antara mereka tak bisa disembunyikan.“Polisi bilang apa?” tanya Bu Sari, menyela keheningan.Darma meletakkan cangkirnya. “Mereka sedang memantau, tapi mereka juga bilang ini kasus yang rumit. Butuh waktu untuk menemukan bukti kuat.”Lia menarik napas dalam-dalam. “Jadi aku harus hidup dengan rasa takut ini sampai kapan?”Rani menggenggam tangan Lia. “Kita semua di sini untukmu. Mereka tidak akan bisa menyentuhmu.”Lia ingin percaya pada kata-kata Rani, tapi bayangan sosok di seberang jalan masih menghantui pikirannya. Malam ini, ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.---Tepat tengah malam, bunyi ketukan keras di pintu depan membuat semua orang terkejut. Darma segera berdiri, memberi isyarat pada yang lain untuk tetap diam. Ia meraih tongkat kayu di sudut ruangan dan b
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status