Share

Masuk Angin

Julian memeriksa Luna dengan teliti, tetap fokus meskipun Sarena terus berbicara tanpa henti di dekatnya. Sarena, seperti biasa, tak bisa menahan diri untuk berkomentar tentang apa pun yang terlintas di pikirannya.

"Kakak ipar dan Bian akan punya bayi lagi," seru Sarena, matanya berbinar. "Kamu tidak cemburu, Julian?"

Julian mendesah pelan, mencoba untuk tidak tersenyum mendengar pertanyaan yang terasa tidak relevan. "Kenapa aku harus cemburu, Sarena?" jawabnya sambil tetap memeriksa denyut nadi Luna. Suaranya tenang dan terkendali, khas Julian yang selalu tenang dalam segala situasi.

Sarena mendekat, tak puas dengan jawaban datar Julian. "Yah, karena mereka akan punya dua bayi. Bayangkan! Aku sudah bisa melihat betapa lucunya mereka berdua nanti, berlarian di sekitar rumah. Dua keponakan untukku! Kamu sungguh tidak iri, kan?"

Julian hanya mengangkat alis tanpa menanggapi lebih jauh, matanya masih fokus memeriksa Luna. "Kalau Luna benar-benar hamil, itu kabar baik," jawabnya datar. Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status