Share

Kegelisahan Luna

Luna terdiam, mencoba mencerna segala sesuatu yang baru saja diceritakan Sarena. Tatapannya penuh rasa kasihan, namun juga terdapat amarah yang tertahan. Semua cerita keluar dari mulut adik iparnya dengan perasaan yang begitu hancur—dari awal Sarena menyatakan perasaannya pada Julian, hingga momen ulang tahunnya yang berakhir dengan mereka berdua di sebuah bar, yang kemudian, tanpa pernah diharapkan, membawa mereka ke ranjang Julian. Sarena pun mulai terisak, suaranya hampir berbisik ketika ia mengakhiri ceritanya.

Luna tidak memaksa Sarena untuk menceritakan lebih banyak. Sebagai gantinya, ia menarik gadis itu ke dalam pelukannya, mengusap punggungnya dengan penuh kasih. “Sshh… Tidak apa-apa, Sarena. Kamu aman di sini,” bisik Luna dengan lembut. Luna tahu tindakan Sarena salah, tetapi saat ini bukan waktunya untuk menyalahkan atau menghakimi. “Ini memang bodoh,” pikir Luna dalam hatinya, “tetapi yang lebih penting adalah bagaimana aku membantunya bangkit, agar tidak semakin tersesat.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status