Share

Sarena Kabur

Julian kembali ke kamar. Dia tidak sarapan sama sekali. Dan beberapa saat lalu, dia berdiri di depan pintu kamar Sarena. Namun, dia tidak berani untuk masuk. Bian juga mengatakan jika Sarena sedang butuh istirahat. Jadi, dia akan menunggu beberapa saat.

Julian terduduk di pinggir ranjang, menatap kosong ke arah lantai. Rasanya seakan seluruh dunianya runtuh. Dia memijat pelipisnya dengan gemetar, mencoba mengusir bayangan peristiwa tadi malam yang perlahan terlintas kembali. Potongan-potongan ingatan mulai menggenang dalam benaknya: tawa Sarena, sorot matanya yang penuh harapan, dan akhirnya… tatapan luka dan kesedihan yang tak sanggup ia lupakan. Dia ingat, Sarena bukanlah gadis yang pantas diperlakukan seperti itu. Namun, kenyataan sudah terlanjur tercipta. Dan kini, dia berada di dalam pusaran penyesalan yang kian mencekik.

Perlahan, Julian bangkit dan berjalan menuju jendela, merapatkan jemarinya di kusen sambil menatap keluar. Hatinya penuh dengan konflik, seakan dua sisi dalam d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status