Share

SAAT ANINDITA TERGOLEK LEMAH

Author: Zahra Calistta
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dua hari berselang setelah kepergian Jonathan.

Anindita demam, panasnya tinggi, Riana panik.

"Ya Allah apa yang terjadi denganmu, Nak?"

Riana menyentuh pipi Anindita.

Kemudian dia bergegas mengambil termometer yang tersimpan di laci meja kamar Anindita.

Tertera di termometer tersebut angka 39.

Riana membelalakkan matanya.

Demamnya tinggi sekali, Anindita juga mengigau.

"Mama, mama, ma ma."

Suara Anindita terdengar lemah sekali. 

"Iya, Sayang, mama ada di sini."

"Uhuk uhuk uhuk."

Anindita terbatuk-batuk. 

"Uhuk uhuk uhuk uhuk."

Kemudian gadis kecil itu menyentuh dadanya. 

Wajahnya memerah. 

Anindita menunjukkan reaksi bahwa dia sukar bernafas. 

"Sekarang sebaiknya kita ke dokter saja."

Riana segera berkemas, tak lupa Anindita dipakaikan jaket dan Riana segera memesan taksi online.

Riana membawa Anindita ke rumah sakit.

Di sepanjang jalan dia hanya bisa berdzikir dan mengumandangkan doa melalui komat-kamit bibirnya.

Setiap ibu di dunia ini tidak akan pernah rela melihat anak-anak mereka kesakitan begitu juga dengan Riana. 

Sesampainya di rumah sakit Anindita langsung dibawa oleh Riana menuju ke unit gawat darurat.

Dua orang perawat membantu Riana untuk meletakkan Anindita di atas ranjang rumah sakit. 

Seorang perawat tampak memeriksa Anindita kemudian menanyakan beberapa pertanyaan kepada Riana. 

Anindita tergolek lemah di ranjang UGD RSUD Dr Soetomo.

"Yang dirasakan sekarang apa, Nak?"

Riana mengusap-usap dada Anindita sementara Anindita sendiri sedang dipasangkan oksigen 

Tanpa air mata mengalir dari kedua kelopak mata Anindita tetapi anak kecil itu sama sekali tidak mengeluh. 

Riana semakin ketakutan.

"Eh, eh, eh."

Hanya terdengar helaan nafas dari tubuh Anindita.

"Nak, cepat sehat ya nanti Mama belikan es krim lagi."

"Anindita jangan sakit karena kalau Anindita sakit Mama tidak ada temannya."

Riana berusaha mengajak Anindita bicara tapi Anindita tidak menyahut.

Anindita menyentuh jemari tangan Anindita terasa di sana Anindita menekan jemari tangan Riana.

Artinya Anindita memberikan reaksi atas ucapan yang diucapkan oleh Riana tetapi dia tidak bisa menjawab kalimat-kalimat Riana.

Hal tersebut jelas membuat Riana semakin ketakutan saja.

Seorang dokter memasuki ruangan di mana Riana sedang tergolek lemah. 

"Ibu orang tuanya?" Dokter itu bertanya. 

Riana menganggukkan kepalanya. 

"Demamnya mulai kapan, Bu?"

Dokter yang tampan itu kembali bertanya. 

"Baru tadi, Dokter."

Riana menjawab pendek sambil satu tangannya mengusap air mata yang turun dari kelopak matanya. 

"Baru tadi atau Ibu baru mengetahuinya tadi?"

Pertanyaan yang diucapkan oleh dokter itu membuat Riana kebingungan.

"Saya minta Ibu menunggu di luar dulu karena saya akan memeriksa nya"

Dokter meminta Riana menunggu di luar karena Anindita akan diperiksa.

Riana semakin cemas.

"Baik, Dokter."

"Tolong obati anak saya, saya benar-benar memohon."

Riana yang tangguh, Riana yang kuat, Riana yang sangat percaya pada takdir Tuhan. Tiba-tiba saja menjadi seperti orang linglung ketika dia dihadapkan pada kenyataan bahwa Putri terkasihnya menderita sakit seperti saat ini. 

Riana melangkahkan kakinya keluar kamar tersebut tetapi dia tetap berdiri di balik pintu kaca yang menjadi penghalang antara kamar tempat Anindita dirawat dan tempat Riana sedang berdiri.

Di saat Riana merasakan kecemasan tiba-tiba saja ponsel yang ada di saku bajunya bergetar.

Riana melihat ponsel tersebut dan tertera satu nama di sana "Jonathan."

Wajah Riana tampak bahagia mendapatkan telepon dari Jonathan, Ayah Anindita. 

"Akhirnya kamu menghubungiku, Mas, sejak tadi aku memikirkan mu dan berharap kamu bisa menemani aku menjaga Anindita. Bukan karena aku ingin berduaan denganmu tapi karena aku ingin Anindita menjadi kembali bersemangat setelah melihat bahwa kamu menjaganya juga."

Kalimat itu keluar dari lubuk hati Riana.

"Aku tidak mau menghubungimu terlebih dahulu karena aku tidak ingin perempuan itu yang mengangkat teleponku lalu dia menganggap aku masih mengharapkan mu."

Riana masih juga bicara sendiri dan ponselnya terus bergetar. 

Panggilan masuk itu kemudian diterima oleh Riana. 

"Assalamualaikum ada apa?" Riana mencoba berbasa-basi. 

"Aku hanya ingin mengantarkan banner yang harus kamu tempel di depan rumah kita."

"Astaghfirullahaladzim kamu masih juga memikirkan tentang hal itu?!"

Riana memekik kencang, sampai-sampai dia tidak sadar bahwa dia sedang berada di rumah sakit.

Apa yang dilakukan oleh Jonathan menurutnya sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa ditoleransi lagi. 

"Kenapa kamu marah aku kan hanya ingin melakukan tugasku?!"

Jonathan menjawab apa yang diucapkan oleh Riana. 

"Bukannya dua hari yang lalu kamu sudah memberikan banner lalu untuk apa kamu memberikan banner lagi?Apakah seluruh dinding rumah akan dipasangi banner?!!!"

Suara Riana terdengar ketus dan tidak bersahabat.

Saat ini Riana sedang panik menghadapi apa yang dirasakan oleh Anindita tetapi Jonathan ayah dari Anindita justru tidak peduli sama sekali.

'Sabar, sabar, sabar, aku tidak boleh marah-marah mungkin Jonathan melakukan ini karena dia tidak tahu bahwa putrinya sedang sakit. Sebaiknya aku memberitahunya barangkali dia bisa merasakan sedikit iba.'

Riana merenung sejenak sementara di seberang sana suara Jonathan terus terdengar berbicara tapi Riana tidak tahu apa yang dia bicarakan. 

"Banner yang kemarin itu tidak usah dipasang karena banner yang kemarin tidak ada nomor telepon calon istriku.

Dia meminta agar nomor teleponnya juga dipasang di banner itu supaya dia bisa juga menjawab penawaran-penawaran yang datang."

Jonathan memberikan keterangan kepada Riana.

Keterangan yang benar-benar tidak masuk akal. 

"Glek."

Riana menelan ludahnya sendiri. 

Kesakitan dan kepedihan itu semakin bertambah-tambah. 

Hatinya terluka mendengar apa yang diucapkan oleh Jonathan. 

Sementara sisi hatinya yang lain sedang mengkhawatirkan nasib dari Putri semata wayangnya.

"Kenapa dia harus terus-menerus ikut campur! Bukankah rumah itu adalah rumah kita! Dia tidak punya hak atas rumah itu karena kalian berdua belum menikah!"

Riana terdengar marah.

"Sudahlah kamu tidak usah menolak, sebaiknya kamu taati saja.

Niat calon istriku itu baik dia ingin membantu kita lalu apa salahnya kita menerima niat baiknya?"

Jonathan memberikan pembelaan tetapi menurut Riana pembelaan itu tidak masuk akal. 

"Dasar perempuan tidak tahu malu!"

Kalimat kasar itu diucapkan oleh Riana dan Jonathan mendengarnya. 

"Kamu jangan pernah mencoba untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak layak pada calon istriku itu karena aku pasti akan membelanya!"

Jonathan menggertak Riana. 

"Sekarang begini saja posisimu sedang di mana? Aku hanya ingin mengantarkan banner ini supaya masalahnya cepat selesai. Supaya hubungan kita juga segera berakhir."

Jonathan menambahkan kalimatnya lagi.

Riana kemudian mengambil gambar Anindita yang sedang diperiksa dokter dan beberapa orang perawat. 

Riana ingin Jonathan merasakan apa yang dia rasakan. 

Setelah mengambil gambar itu Riana mengirimkan gambar tersebut pada W******p Jonathan.

"Aku sedang di sini kalau kamu ada perlu denganku ke sini saja! Putriku sedang dirawat di rumah sakit karena demam tinggi dan sesak nafas!

Maaf untuk kali ini aku tidak bisa melayani tekanan mu! 

Nanti kalau Anindita sembuh aku pasti akan menyelesaikan semuanya!"

Riana kemudian mematikan sambungan telepon antara dirinya dengan Jonathan. 

Dan bukan hanya itu saja Riana juga mematikan ponselnya agar Jonathan tidak bisa lagi menghubunginya. 

Riana ingin tenang dan ingin berkonsentrasi pada penyembuhan Anindita. 

Karena bagi Riana saat ini tidak ada yang lebih penting daripada kesehatan Anindita. 

Riana menarik nafas panjang luka hatinya begitu dalam.

Dia tidak bisa lagi bertoleransi pada semua yang dilakukan oleh Jonathan dan juga calon istrinya.

'Kenapa perempuan itu harus ikut campur? Apakah dia tidak puas dengan hanya merebut suamiku, merebut ayah dari putriku lalu sekarang dia juga ingin merebut semua yang sudah aku dan putriku miliki? Aku pasti akan menemui mu dan membuat perhitungan dengan tapi tidak hari ini!'

Ada yang bergejolak di dalam hati Riana.

Kekuatan yang mendadak muncul da

n ingin sekali dihantamkan. 

Kelakuan Jonathan memang sudah tidak bisa ditolerir. 

Dia tidak layak disebut sebagai laki-laki apalagi disebut sebagai seorang ayah.

Related chapters

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    BERTEMU CINTA

    Setelah Anindita dinyatakan sembuh Riana mulai kembali berani menerima beberapa tawaran untuk menjadi moderator. "Mama berangkat dulu ya..""Mama mau ke mana?""Mama mau mengisi acara, siapa tahu nanti ada rezeki untuk kita."Riana berbicara sambil mengusap-usap rambut Anindita. Pertengkaran antara Riana dan Jonathan membuat luka yang luar biasa besar di dalam diri Riana. Ada keinginan untuk menjadi kaya raya dan mengalahkan Jonathan, keinginan yang semakin mendesak di dalam dadanya. "Nanti Anindita akan ditemani oleh Bu Surti. Bukankah Bu Surti sangat baik pada kamu?"Anindita yang polos, lucu dan baik hati itu menganggukkan kepalanya pertanda bahwa dia setuju dengan apa yang diucapkan oleh Riana."Ya sudah kalau begitu Mama siap-siap dulu nanti kalau Bu Surti datang Mama akan ajak Bu Surti untuk masuk kemari."Riana hendak pergi meninggalkan ranjang tempat di mana Anindita beristirahat tetapi tiba-tiba tangan Anindita menarik tangan Riana. Riana menoleh ke arah Anindita seraya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    DATANGLAH KE HOTEL!

    Bab 6Malam itu sepulang dari pertemuan nya dengan Basri Adam di sebuah tempat yang sama sekali tidak pernah disangka apalagi direncanakan. Hati Riana demikian gembira karena cinta lamanya bersemi kembali. Riana mencintai Basri Adam begitu dalam, dia bahkan tidak memerlukan cincin pernikahan ataupun pesta di gedung yang mewah, Riana hanya berharap bisa mencintai Basri Adam sampai menutup mata.Cinta Riana terhadap Basri Adam demikian besar. Ketika cinta itu kembali bertemu tidak ada yang bisa dikatakan selain rasa bahagia yang tiada tara. Riana masuk ke dalam kamar Anindita dia melihat putrinya itu sudah tertidur lelap. Riana kemudian masuk ke dalam kamar mandi pribadinya dan mencuci tubuhnya lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian yang biasa digunakan untuk tidur. Ada ponsel di tangan kanannya. Dia membuka foto-foto Basri Adam di akun Instagram milik Basri Adam."Assalamualaikum. Apakah kamu sudah sampai di rumah?"Riana membaca pesan itu kemudian tersenyum. "Waalaikumsalam,

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    Lima Ratus Juta

    "Halo kamu sedang di mana?" suara Jonathan yang tidak ramah itu menyapa Riana."Aku baru saja tiba di rumah." Riana menjawab singkat, dia rasanya tidak ingin berdebat dengan Jonathan dan malam ini tubuhnya terlalu penat, berbagai aktivitas sudah dia lalui malam ini dan dia hanya ingin istirahat."Aku ingin memberitahumu bahwa rumah itu sudah mendapatkan penawaran.Seseorang yang bekerja di badan usaha milik negara menawar rumah itu di angka 500 juta.'"Apa 500 juta murah sekali?" Riana sangat kaget dengan apa yang dikatakan oleh Jonathan karena rumah yang saat ini ditempati oleh Riana bisa dijual dengan harga di atas 800 juta seperti harga dari rumah tetangga yang lain tapi kenapa Jonathan justru memberikan rumah itu dengan harga yang sangat murah?!"Ayolah Riana. . Aku malas berdebat denganmu, malam ini aku hanya memberitahukan bahwa rumah itu sudah laku di harga 500 juta dan besok lusa aku akan memberikan rumah tersebut beserta sertifikatnya kepada orang yang memang berniat serius u

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    TINGGAL SERUMAH

    Pagi hari Riana sudah bangun dari tidurnya. Dia mencium kening Anindita kemudian menyiapkan makan pagi. "Bagaimana kabarmu Apakah kamu sudah merasa enakan?" Riana bertanya kepada Anindita perihal kesehatannya. "Anindita baik-baik saja, Ma.""Alhamdulillah untuk sementara waktu kamu tidak usah sekolah dulu sampai kamu benar-benar sehat ya."Anindita mengangguk.Setelah sarapan pagi selesai Riana mengantarkan Anindita ke kamar tidurnya lalu menyiapkan beberapa permainan yang bisa membuat Anindita tidak merasa bosan. "Mama mau pergi sebentar nanti kalau bibi sudah datang kamu main-main sama bibi ya."Anindita menganggukkan kepalanya. Riana merasa bersyukur karena memiliki seorang anak yang penurut, baik hati, tidak cerewet dan tidak pernah menuntut. Riana bergegas pergi meninggalkan rumahnya setelah taksi online yang dia pesan datang. Dia menunjukkan alamat kepada sopir taksi tersebut dan taksi pun diarahkan ke sana. Sepanjang perjalanan pikiran Riana berputar-putar pada ancaman

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    LELAKI IDAMAN

    Kamu jadi datang kan malam ini tanya Basri Adam kepada Riana melalui pesan singkat w******p-nyaJadi jangan khawatir hanya itu jawaban yang diberikan oleh Riana kepada Basri Adam.Basri Adam langsung menyudahi perbincangan mereka setelah mengirimkan emoticon ibu jari pada pesan singkat Riana.30 menit berlalu kini Riana sudah sampai di lobby hotel dia menoleh ke kanan dan ke kiri karena dia tidak tahu harus ke arah mana menemui Basri Adam.Riana langsung mengambil ponselnya untuk menelpon Basri Adam. Tetapi tiba-tiba seorang laki-laki muncul di sampingnya. "Permisi apakah anda Ibu Riana?" Pertanyaan itu mengalir begitu saja membuat Riana membelalakkan mata. Dia merasa tidak mengenali laki-laki tersebut. "Saya ajudan Pak Basri Ibu diminta untuk naik ke atas dan saya akan mengantarkan Ibu kepada beliau." Riana melihat laki-laki itu dari atas sampai bawah dia merasa tidak percaya dan dia juga merasa takut. "Ibu tidak perlu khawatir semuanya akan baik-baik saja perkenalkan nama say

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    TERSIKSA OLEH KENANGAN

    Setelah Riana tidur tanpa sepengetahuannya ternyata Basri Adam belum benar-benar tidur. Basri Adam menoleh ke arah Riana dia melihat Riana dengan penuh kasih. Basri Adam bahkan membetulkan selimut yang saat ini sedang digunakan oleh Riana."Seandainya kamu mau dan berani menikah denganku sejak dulu mungkin jalan hidupmu akan berbeda. Tapi sayang, kamu lebih mementingkan egomu di atas segalanya."Harapan dan keinginan untuk bisa menikahi Riana sudah ada sejak dulu kala tetapi sayang harga diri dan nama baik berada di atas harapan dan keinginan itu sehingga pernikahan bersama Riana tidak pernah bisa diwujudkan."Aku mengagumi Ayah karena Ayah sangat mencintai Bunda.""Meskipun Ayah sekarang telah menjadi pejabat Ayah harus janji Ayah tidak boleh menikah lagi di luar sana.""Ayah harus terus menjaga hati dan perasaan Bunda maka itu artinya Ayah juga mencintai kami.""Mas Basri, sebagai seorang adik aku merasa bangga memiliki kakak sepertimu. Meskipun Mbak Nur kasih dalam keadaan sakit

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    MENDATANGI SAMPAH

    Pagi itu Basri Adam memerintahkan kepada Riana untuk mengajak Anindita makan di resto hotel. "Anindita mau berenang?" Basri Adam bertanya dengan sangat sopan sambil mencubit dagu Anindita. "Iya Om Anindita pengen berenang sudah lama sekali Anindita tidak berenang. Dulu Anindita pernah diajak Ayah berenang tapi setelah Ayah pergi dari rumah Anindita tidak pernah berenang lagi."Riana menundukkan kepalanya Basri Adam tersenyum dalam gejolak hatinya."Kalau begitu sekarang berenang bareng Ayah lagi. Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah. Dan Anindita boleh mengajakku berenang kapanpun Anindita mau."Riana terkejut mendengar kalimat itu sebuah kalimat bermakna untuk Anindita namun sangat menakutkan bagi Riana. "Serius Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah?" Andita kecil namun pintar itu berkata ada banyak harapan dari pendar matanya."Serius boleh Sayang.""Asyikkk."Anindita bersorak kegirangan lalu mereka berdua bergandengan tangan menuju ke kolam renang.Anin

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    LELAKI SEJATI

    Jonathan keluar dari dalam rumah dia terkejut melihat Riana dan Anindita sudah berada di rumahnya. "Untuk apa lagi kamu kemari?"Jonathan bertanya sambil memandang rendah ke arah Riana dan Anindita."Pasti untuk mendapatkan hak atas rumah yang saat ini mereka tempati. ." Ajeng menghina Riana kemudian dia memeluk Jonathan di depan Riana dan anindita."Kedatangan ku kemari untuk membeli rumah itu! Cepat keluar kan sertifikatnya dan kita buat surat perjanjian!"Riana tidak memperdulikan mereka dia berbicara sesuai dengan apa yang dia inginkan. "Kamu mau membeli rumah itu? Dengan harga berapa? Dapat uang dari mana? Jangan berpura-pura, pasti kamu sudah punya rencana licik kan?"Jonathan mengucapkan kalimat itu sambil ibu jarinya menunjuk-nunjuk wajah Riana."Kamu tidak perlu banyak bicara keluarkan sertifikatnya dan aku akan langsung mentransfer kan uangnya ke rekeningmu!""Ha ha ha. ."Ajeng tertawa terbahak-bahak. "Pasti setelah sertifikat ada di tanganmu kamu akan langsung lari dan m

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    GEJOLAK HATI

    Pernikahan Indah itu akhirnya digelar Riana merasa sangat bahagia dengan apa yang sudah dia dapatkan saat ini. "Sarapan dan kopinya sudah siap."Riana bicara sambil memeluk Basri Adam dari belakang."Uhhh. . Menyenangkan sekali, memiliki istri memang selalu begitu, menyenangkan dan membahagiakan. Dulu ketika Bundamu masih hidup dia selalu saja melayaniku dengan baik."Basri Adam berbicara sambil matanya menerawang. Ada cemburu cemburu kecil yang mulai muncul di hati Riana. Sejak dulu Basri Adam selalu begitu, tidak pernah berhenti memuji istrinya. Sepertinya perempuan yang paling baik di dunia ini hanyalah istrinya. Basri Adam duduk di ruang makan sambil menikmati makan paginya. Sesekali dia menyeruput air putih yang ada di samping piring lebarnya. Riana memperhatikan itu. 'Tumben dia makan dengan lahap biasanya selalu bilang bahwa masakan almarhum istrinya adalah masakan yang paling enak di dunia.'Riana melihat Basri Adam dia memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh s

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    RUMAH MEWAH TANDA CINTA

    Sebuah rumah mewah dibelikan oleh Basri Adam untuk Riana."Rumah ini terlalu besar untuk kami." Riana berbicara kepada Basri Adam. "Tidak perlu khawatir aku akan memberikan beberapa pembantu untukmu supaya kamu dan Anindita tidak kesepian lagi pula aku juga akan sering datang dan tinggal di sini."Basri Adam mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Riana membelalakkan matanya."Maksudnya?" Riana sengaja menggantung kalimatnya. "Aku ingin menikah denganmu, dan pernikahan itu tidak ada hubungannya dengan rumah pemberianku ini. Rumah ini sebagai tanda sayangku padamu yang tidak pernah bisa aku wujudkan dan baru bisa aku wujudkan saat ini."Riana menitikkan air mata karena terharu. Kehidupannya yang sakit berbulan-bulan yang lalu rasanya tertebus hari ini. Basri Adam telah memanjakannya."Besok aku akan datang dengan penghulu dan kita akan menikah.""Tapi apakah itu tidak terlalu terburu-buru?""Tidak Riana semakin cepat maka akan semakin baik."Riana tidak bisa lagi menolak permintaan

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    KETIKA RIANA TERPANA

    Riana melangkahkan kakinya mengikuti langkah kaki Basri Adam sementara Anindita berada di dalam gendongan Basri Adam. Rasanya puas sekali bisa membuat Jonathan terpuruk dan terkalahkan. Selama ini Jonathan begitu sombong, dia tidak pernah mau menerima kekalahan sama sekali. Riana masuk ke dalam mobil, dia duduk tepat di samping Basri Adam. "Ayah hebat! Ayah sangat hebat!" Anindita memuji Basri Adam membuat Basri Adam tersenyum kemudian mengusap rambut gadis kecil itu. Kemudian semuanya terdiam, hening tanpa suara sepertinya mereka sengaja menjaga perasaan mereka masing-masing. Sopir mengemudikan mobil mewah milik Basri Adam. Setibanya di hotel mereka berdua turun. Basri Adam berbisik pada ajudannya dan sang ajudan pun menganggukkan kepala. Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Basri Adam yang berjalan bersama Riana, mereka memasuki lift kemudian menuju ke kamar Riana.Riana melepas alas kakinya lantas masuk ke dalam toilet kamar dan Basri Adam duduk di sofa sambil menuangka

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    LELAKI SEJATI

    Jonathan keluar dari dalam rumah dia terkejut melihat Riana dan Anindita sudah berada di rumahnya. "Untuk apa lagi kamu kemari?"Jonathan bertanya sambil memandang rendah ke arah Riana dan Anindita."Pasti untuk mendapatkan hak atas rumah yang saat ini mereka tempati. ." Ajeng menghina Riana kemudian dia memeluk Jonathan di depan Riana dan anindita."Kedatangan ku kemari untuk membeli rumah itu! Cepat keluar kan sertifikatnya dan kita buat surat perjanjian!"Riana tidak memperdulikan mereka dia berbicara sesuai dengan apa yang dia inginkan. "Kamu mau membeli rumah itu? Dengan harga berapa? Dapat uang dari mana? Jangan berpura-pura, pasti kamu sudah punya rencana licik kan?"Jonathan mengucapkan kalimat itu sambil ibu jarinya menunjuk-nunjuk wajah Riana."Kamu tidak perlu banyak bicara keluarkan sertifikatnya dan aku akan langsung mentransfer kan uangnya ke rekeningmu!""Ha ha ha. ."Ajeng tertawa terbahak-bahak. "Pasti setelah sertifikat ada di tanganmu kamu akan langsung lari dan m

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    MENDATANGI SAMPAH

    Pagi itu Basri Adam memerintahkan kepada Riana untuk mengajak Anindita makan di resto hotel. "Anindita mau berenang?" Basri Adam bertanya dengan sangat sopan sambil mencubit dagu Anindita. "Iya Om Anindita pengen berenang sudah lama sekali Anindita tidak berenang. Dulu Anindita pernah diajak Ayah berenang tapi setelah Ayah pergi dari rumah Anindita tidak pernah berenang lagi."Riana menundukkan kepalanya Basri Adam tersenyum dalam gejolak hatinya."Kalau begitu sekarang berenang bareng Ayah lagi. Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah. Dan Anindita boleh mengajakku berenang kapanpun Anindita mau."Riana terkejut mendengar kalimat itu sebuah kalimat bermakna untuk Anindita namun sangat menakutkan bagi Riana. "Serius Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah?" Andita kecil namun pintar itu berkata ada banyak harapan dari pendar matanya."Serius boleh Sayang.""Asyikkk."Anindita bersorak kegirangan lalu mereka berdua bergandengan tangan menuju ke kolam renang.Anin

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    TERSIKSA OLEH KENANGAN

    Setelah Riana tidur tanpa sepengetahuannya ternyata Basri Adam belum benar-benar tidur. Basri Adam menoleh ke arah Riana dia melihat Riana dengan penuh kasih. Basri Adam bahkan membetulkan selimut yang saat ini sedang digunakan oleh Riana."Seandainya kamu mau dan berani menikah denganku sejak dulu mungkin jalan hidupmu akan berbeda. Tapi sayang, kamu lebih mementingkan egomu di atas segalanya."Harapan dan keinginan untuk bisa menikahi Riana sudah ada sejak dulu kala tetapi sayang harga diri dan nama baik berada di atas harapan dan keinginan itu sehingga pernikahan bersama Riana tidak pernah bisa diwujudkan."Aku mengagumi Ayah karena Ayah sangat mencintai Bunda.""Meskipun Ayah sekarang telah menjadi pejabat Ayah harus janji Ayah tidak boleh menikah lagi di luar sana.""Ayah harus terus menjaga hati dan perasaan Bunda maka itu artinya Ayah juga mencintai kami.""Mas Basri, sebagai seorang adik aku merasa bangga memiliki kakak sepertimu. Meskipun Mbak Nur kasih dalam keadaan sakit

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    LELAKI IDAMAN

    Kamu jadi datang kan malam ini tanya Basri Adam kepada Riana melalui pesan singkat w******p-nyaJadi jangan khawatir hanya itu jawaban yang diberikan oleh Riana kepada Basri Adam.Basri Adam langsung menyudahi perbincangan mereka setelah mengirimkan emoticon ibu jari pada pesan singkat Riana.30 menit berlalu kini Riana sudah sampai di lobby hotel dia menoleh ke kanan dan ke kiri karena dia tidak tahu harus ke arah mana menemui Basri Adam.Riana langsung mengambil ponselnya untuk menelpon Basri Adam. Tetapi tiba-tiba seorang laki-laki muncul di sampingnya. "Permisi apakah anda Ibu Riana?" Pertanyaan itu mengalir begitu saja membuat Riana membelalakkan mata. Dia merasa tidak mengenali laki-laki tersebut. "Saya ajudan Pak Basri Ibu diminta untuk naik ke atas dan saya akan mengantarkan Ibu kepada beliau." Riana melihat laki-laki itu dari atas sampai bawah dia merasa tidak percaya dan dia juga merasa takut. "Ibu tidak perlu khawatir semuanya akan baik-baik saja perkenalkan nama say

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    TINGGAL SERUMAH

    Pagi hari Riana sudah bangun dari tidurnya. Dia mencium kening Anindita kemudian menyiapkan makan pagi. "Bagaimana kabarmu Apakah kamu sudah merasa enakan?" Riana bertanya kepada Anindita perihal kesehatannya. "Anindita baik-baik saja, Ma.""Alhamdulillah untuk sementara waktu kamu tidak usah sekolah dulu sampai kamu benar-benar sehat ya."Anindita mengangguk.Setelah sarapan pagi selesai Riana mengantarkan Anindita ke kamar tidurnya lalu menyiapkan beberapa permainan yang bisa membuat Anindita tidak merasa bosan. "Mama mau pergi sebentar nanti kalau bibi sudah datang kamu main-main sama bibi ya."Anindita menganggukkan kepalanya. Riana merasa bersyukur karena memiliki seorang anak yang penurut, baik hati, tidak cerewet dan tidak pernah menuntut. Riana bergegas pergi meninggalkan rumahnya setelah taksi online yang dia pesan datang. Dia menunjukkan alamat kepada sopir taksi tersebut dan taksi pun diarahkan ke sana. Sepanjang perjalanan pikiran Riana berputar-putar pada ancaman

  • Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua    Lima Ratus Juta

    "Halo kamu sedang di mana?" suara Jonathan yang tidak ramah itu menyapa Riana."Aku baru saja tiba di rumah." Riana menjawab singkat, dia rasanya tidak ingin berdebat dengan Jonathan dan malam ini tubuhnya terlalu penat, berbagai aktivitas sudah dia lalui malam ini dan dia hanya ingin istirahat."Aku ingin memberitahumu bahwa rumah itu sudah mendapatkan penawaran.Seseorang yang bekerja di badan usaha milik negara menawar rumah itu di angka 500 juta.'"Apa 500 juta murah sekali?" Riana sangat kaget dengan apa yang dikatakan oleh Jonathan karena rumah yang saat ini ditempati oleh Riana bisa dijual dengan harga di atas 800 juta seperti harga dari rumah tetangga yang lain tapi kenapa Jonathan justru memberikan rumah itu dengan harga yang sangat murah?!"Ayolah Riana. . Aku malas berdebat denganmu, malam ini aku hanya memberitahukan bahwa rumah itu sudah laku di harga 500 juta dan besok lusa aku akan memberikan rumah tersebut beserta sertifikatnya kepada orang yang memang berniat serius u

DMCA.com Protection Status