Share

MENDATANGI SAMPAH

Pagi itu Basri Adam memerintahkan kepada Riana untuk mengajak Anindita makan di resto hotel.

"Anindita mau berenang?" Basri Adam bertanya dengan sangat sopan sambil mencubit dagu Anindita.

"Iya Om Anindita pengen berenang sudah lama sekali Anindita tidak berenang. Dulu Anindita pernah diajak Ayah berenang tapi setelah Ayah pergi dari rumah Anindita tidak pernah berenang lagi."

Riana menundukkan kepalanya Basri Adam tersenyum dalam gejolak hatinya.

"Kalau begitu sekarang berenang bareng Ayah lagi. Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah. Dan Anindita boleh mengajakku berenang kapanpun Anindita mau."

Riana terkejut mendengar kalimat itu sebuah kalimat bermakna untuk Anindita namun sangat menakutkan bagi Riana.

"Serius Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah?" Andita kecil namun pintar itu berkata ada banyak harapan dari pendar matanya.

"Serius boleh Sayang."

"Asyikkk."

Anindita bersorak kegirangan lalu mereka berdua bergandengan tangan menuju ke kolam renang.

Anin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status