Share

43. Salah Tingkah

Rombongan warga yang hadir menemani pernikahanku, pada saat ini ikut mengiringi langkahku hingga sampai ke rumah.

"Sekali lagi Bulik ucapkan selamat ya, Nduk. Semoga dengan pernikahan ini akan selalu membawakan berkah dan kebahagiaan selalu untuk kalian berdua. Semoga selalu sakinah, mawadah dan juga warahmah. Sehidup dan sesurga nantinya, aamiin." Ucap Bulik Imah setelah para warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Wanita itu kembali membawaku dalam rengkuhannya, membuatku menangis karena haru yang menderu. Pada saat seperti ini, aku hanya bisa membayangkan ibu.

"Sudah loh, Bu. Jangan dibuat nangis terus itu si pengantin. Sekarang biarkan Om Juna yang membuatnya menangis bahagia di malam pertama mereka malam ini," seloroh Reni.

Air mata yang tadi sempat tertumpah, seolah kembali masuk lagi ke dalam mataku. Wajahku tiba-tiba saja terasa panas gara-gara mendengar ucapan Reni barusan.

Secara diam-diam, aku melirik ke arah Om Juna yang baru saja keluar dari pintu pengemudi. Dalam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status