Share

46. Pembuktian

Selepas Pak Rudi pergi, Om Juna yang memang masih mendekap ku dengan begitu erat. Ia langsung mendekatkan wajahnya ke wajahku.

"Ada apa sih dengan Pak Lurah? Sepertinya ada yang punya dendam pribadi nih dengan beliau. Tapi itu bukan karena istriku ini gagal menikah sama anak lelakinya, bukan?" tanyanya kemudian dengan nafas yang bertiup jelas di telingaku ini.

"Ih, itu sama sekali tidak ada hubungannya," jawabku sedikit kesal dengan pertanyaanya.

"Ya maaf, jangan emosi gitu dong. Kayak kurang sentuhan aja," Om Juna sengaja menyenggol bahuku dengan bahunya.

"Aduh, apa'an sih?" jawabku dengan mulut semakin cemberut.

"Sudah, sudah. Jangan marah lagi, nanti cantiknya naik seratus persen loh. Kalau begitu, kamu bisa kan percaya sama saya. Kalau kamu nggak mau cerita, saya juga nggak bisa tahu ada masalah apa di antara kalian. Apakah kamu dan juga mendiang orangtua kamu masih memiliki masalah yang belum tuntas dengan Pak Lurah?" tanya Om Juna yang mulai terlihat penasaran.

"Sebenarnya masala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status