Share

53. Biang Kerok

Pada pagi hari itu, aku dan juga Reni pergi ke pasar bersama. Reni ingin membeli beberapa sayur yang diminta oleh ibunya. Sedang aku sendiri ingin membeli ayam di tempat Mas Jaman, tempat langganan biasa aku membeli ayam potong saat masih bersama dengan Ibu dulu.

Reni berkelakar dengan begitu kerasnya saat kami sedang berjalan menuju ke lapak ayam. Tentu saja hal itu akan membuatku sangat malu jika nanti ada yang mendengar ocehannya..

"Mas Jaman, ayamnya satu kilo ya," aku menyapa pada Mas Jaman.

"Ealah, kamu Ra. Sudah lama sekali nggak kelihatan." Balas Mas Jaman, si penjual ayam potong dengan senyum ramahnya padaku dan juga Reni.

"Nggih, Mas. Karena kemarin masih dalam suasana berduka. Ibu saya meninggal du ..." Ada sebuah rasa yang berdenyut nyeri di dalam dada ini. Rasa itu akan selalu hadir setiap kali aku bercerita dan mengingat kepergian ibu dengan cara yang sangat tragis.

"Iya. Ibumu mati ketabrak mobil, toh? Saya juga sudah tahu dari orang-orang."

Aku menoleh dengan keterkejut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status