Share

56. Rasanya Manis

"Mas ..."

Aku mulai melangkah mendekat ke arah kamar mandi. Aku merasa curiga karena Mas Juna sudah berpamitan mandi sedari tadi, tapi sama sekali belum terdengar suara air dari dalam sana.

"Sudah dulu ya. Nanti disambung lagi." Aku sempat mendengar Mas Juna sedang berbisik-bisik dari dalam sana. Tapi dengan siapa?

"Mas, ini teh nya taruh mana?" tanyaku dari depan pintu kamar mandi yang masih sedikit terbuka.

"Tolong ditaruh di meja dulu. Terimakasih ya, sayang," jawabnya.

"Mas sudah mandi apa belum?" Aku mencoba bertanya kembali padanya.

"Belum, Sayang. Ini baru mau mandi. Kalau mau ikut?" tanyanya genit.

"Nggak lah." Aku menjawab dari luar dengan mengulum senyum wajahku mulai memanas. Setelah itu, aku buru-buru pergi ke dapur lagi untuk meletakkan teh yang baru saja selesai kubuat.

Tak lama kemudian Mas Juna sudah selesai dengan acara mandinya. Ia menyusulku ke dapur dengan membawa segelas teh yang tadi kuletakkan di meja.

"Ra," panggilnya.

"Hem"

"Besok hari Minggu kita berdua harus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status