Share

57. Berboncengan

"Piyik piyik piyik"

Suara anak-anak ayam mulai berkeciap di bawah jendela di samping rumah.

Udara pagi mulai menembus melalu ventilasi ventilasi jendela. Kubuka kedua mata ini saat mendengar suara adzan berkumandang. Aku langsung bangun dan mulai berjalan ke dapur. Meskipun aku sedang kedapatan tamu bulanan, itu tidak membuatku lantas malas untuk bangun awal.

Kucari bahan sayuran yang akan ku masak untuk pagi hari ini. Hingga sebuah rengkuhan tangan kekar Mas Juna mulai mendekatiku dari belakang.

"Zreeet!" Aku merasakan dekapannya begitu halus, dan hangat. Entah kenapa aku mulai menikmati kemesraan demi kemesraan yang selalu ia berikan.

"Mas, lepasin dulu. Lagi masak ini loh," ucapku dengan berusaha melepaskan dekapannya. Setelah kedua tangan itu terlepas, aku berbalik dan mendapati hidungnya sudah menempel pada hidungku.

"Selamat pagi, istriku," sapanya yang sungguh bisa membuatku begitu malu.

"Kenapa nggak bangunin saya?" tanyanya.

"Cks, kalau cuma masak ya nggak usah bangunin, Mas,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status