Share

47. Mata yang Ternoda

Menjelang petang akhirnya sampai juga kami di rumah. Aku langsung saja membersihkan diri setelah seharian ini beraktivitas. Air di daerah pegunungan yang memang masih segar membuat kesegaran tubuhku kembali lagi.

Dari teras rumah ini, kuhela nafas panjang sembari memejamkan mata yang sudah beberapa waktu ini terlalu lelah dengan air matanya. Ku dengar alunan suara jangkrik bersahutan, di sela adzan Maghrib yang tengah berkumandang.

"Sudah Maghrib, Ra. Nggak baik terus berdiri di depan seperti itu, ayo masuk," ajak Mas Juna. Suara Mas Juna yang begitu khas dan berat itu kembali membuyarkan ketenangan ku.

Sejak saat statusku sudah sah menjadi istri dari Arjuna, hal yang paling ku takuti saat ini adalah 'malam'. Ya, malam hari. Sebab pada saat malam hari seperti inilah aku selalu merasa terperangkap bersama lelaki yang saat ini sudah sah menjadi suamiku itu. Aku selalu merasa grogi saat kami harus berdua di dalam satu kamar dan satu ranjang yang sama pula.

Setelah masuk ke dalam rumah, ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status